Lompat ke isi

Kotiledon: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Xqbot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: sh:Kotiledon
k Reverted to revision 17518266 by MRZQ (talk)
Tag: Pembatalan
 
(25 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:kotiledon_raps.jpg|thumb|right|200px|Kotiledon dari [[kecambah]] [[rapa]] (''Brassica napus'').]]
[[Berkas:kotiledon_raps.jpg|jmpl|ka|200px|Kotiledon dari [[kecambah]] [[rapa]] (''Brassica napus'').]]


'''Kotiledon''' (disebut juga '''kotil''' atau '''daun lembaga''') adalah bakal daun yang terbentuk pada embrio. Kotiledon merupakan organ cadangan makanan pada [[biji]] sekelompok tumbuhan, sekaligus organ [[fotosintesis|fotosintetik]] pertama yang dimiliki oleh tumbuhan yang baru saja ber[[kecambah]]. Walaupun bagi kecambah ia berfungsi seperti daun, kotiledon tidak memiliki [[anatomi]] yang lengkap seperti [[daun]] sejati.
'''Kotiledon''' (disebut juga '''kotil''' atau '''daun lembaga''') adalah bakal daun yang terbentuk, dan melekat pada embrio dengan [[hipokotil]]. Kotiledon merupakan organ cadangan makanan pada [[biji]] sekelompok tumbuhan, sekaligus organ pertama yang dimiliki oleh tumbuhan yang baru saja ber[[kecambah]] yang tak memiliki klorofil. Walaupun bagi kecambah ia berfungsi seperti daun, kotiledon tidak memiliki [[anatomi]] yang lengkap seperti [[daun]] sejati yang terbentuk kemudian.<ref name=KamusBio>{{aut|Abercombie, M.; Hickman, M.; Johnson, M.L.; Thain, M.}} (1990). ''Kamus Lengkap Biologi''. hlm.156. [[Jakarta]]: Penerbit Erlangga.</ref>


Biji yang menyimpan cadangan makanan di kotiledon bagi kecambah disebut sebagai ''biji kotiledonik''. Pada tumbuhan dengan biji kotiledonik, kotiledon telah terbentuk pada saat tumbuhan masih di dalam biji ([[embrio]] atau lembaga). Yang tergolong tumbuhan semacam ini misalnya dari suku [[polong-polongan]] (Fabaceae) dan suku [[kubis-kubisan]] (Brassicaceae).
Biji yang menyimpan cadangan makanan di kotiledon bagi kecambah disebut sebagai ''biji kotiledonik''. Pada tumbuhan dengan biji kotiledonik, kotiledon telah terbentuk pada saat tumbuhan masih di dalam biji ([[embrio]] atau lembaga). Yang tergolong tumbuhan semacam ini misalnya dari suku [[polong-polongan]] (Fabaceae) dan suku [[kubis-kubisan]] (Brassicaceae).


[[Berkas:Mais kiemplant.jpg|jmpl|200px| [[Koleoptil]] (warna putih), bagian dari daun lembaga jagung.]]
Klasifikasi tumbuhan klasik membedakan dua kelompok besar tumbuhan berbunga (Angiospermae) berdasarkan cacah kotiledonnya: Dicotyledoneae (berkotil dua) dan Monocotyledoneae (berkotil tunggal). Walaupun jarang dikemukakan, tumbuhan berbiji terbuka juga memiliki kotiledon, namun banyaknya untuk setiap spesies berbeda-beda sehingga tidak dapat digunakan sebagai penciri.

Klasifikasi tumbuhan klasik membedakan dua kelompok besar tumbuhan berbunga (Angiospermae) berdasarkan cacah kotiledonnya: Dicotyledoneae (berkotiledon dua) dan Monocotyledoneae (berkotiledon tunggal).<ref name=KamusBio/> Walaupun jarang dikemukakan, tumbuhan berbiji terbuka juga memiliki kotiledon, tetapi banyaknya untuk setiap spesies berbeda-beda sehingga tidak dapat digunakan sebagai penciri.
[[Berkas:Seekiefer (Pinus halepensis) 14d 1.jpg|thumb|200px|[[Tumbuhan berbiji terbuka]] (Gymnospermae) juga memiliki kotiledon yang banyaknya bervariasi, tergantung spesiesnya. Sejenis [[tusam]] ini mempunyai delapan kotiledon.]]
[[Berkas:Seekiefer (Pinus halepensis) 14d 1.jpg|jmpl|200px| [[Tumbuhan berbiji terbuka]] (Gymnospermae) juga memiliki kotiledon yang banyaknya bervariasi, tergantung spesiesnya. Sejenis [[tusam]] ini mempunyai delapan kotiledon.]]

Tumbuhan disebut ''hipogeal'' ("hypogeal") apabila dalam perkecambahannya kotiledon tidak muncul ke permukaan (misalnya [[jagung]]), dan disebut ''epigeal'' apabila dalam perkecambahannya kotiledon muncul di atas permukaan tanah/media tumbuh(misalnya [[kacang tanah]]). Pada kecambah epigeal, tangkai di bagian bawah kotiledon disebut ''hipokotil'' dan tangkai di bagian atas kotiledon disebut ''epikotil''.
Tumbuhan disebut ''hipogeal'' ("hypogeal") apabila dalam perkecambahannya kotiledon tidak muncul ke permukaan (misalnya [[jagung]]), dan disebut ''epigeal'' apabila dalam perkecambahannya kotiledon muncul di atas permukaan tanah/media tumbuh(misalnya [[kacang tanah]]). Pada kecambah epigeal, tangkai di bagian bawah kotiledon disebut ''hipokotil'' dan tangkai di bagian atas kotiledon disebut ''epikotil''.

== Referensi ==
{{reflist}}


[[Kategori:Botani|Anatomi tumbuhan]]
[[Kategori:Botani|Anatomi tumbuhan]]
[[Kategori:Reproduksi tumbuhan]]
[[Kategori:Reproduksi tumbuhan]]

[[ca:Cotiledó]]
[[cs:Děložní lístek]]
[[da:Kimblad]]
[[de:Kotyledone]]
[[en:Cotyledon]]
[[eo:Kotiledono]]
[[es:Cotiledón]]
[[et:Iduleht]]
[[fi:Sirkkalehti]]
[[fr:Cotylédon]]
[[gl:Cotiledón]]
[[hr:Supka]]
[[is:Fræblað]]
[[it:Cotiledone]]
[[ja:子葉]]
[[jv:Kotiledon]]
[[ka:ლებანი]]
[[ms:Kotiledon]]
[[nl:Zaadlob]]
[[pl:Liścień]]
[[pt:Cotilédone]]
[[qu:Phutuy raphi]]
[[sh:Kotiledon]]
[[simple:Cotyledon]]
[[sr:Kotiledon]]
[[sv:Hjärtblad]]
[[zh:子叶]]

Revisi terkini sejak 10 November 2020 13.36

Kotiledon dari kecambah rapa (Brassica napus).

Kotiledon (disebut juga kotil atau daun lembaga) adalah bakal daun yang terbentuk, dan melekat pada embrio dengan hipokotil. Kotiledon merupakan organ cadangan makanan pada biji sekelompok tumbuhan, sekaligus organ pertama yang dimiliki oleh tumbuhan yang baru saja berkecambah yang tak memiliki klorofil. Walaupun bagi kecambah ia berfungsi seperti daun, kotiledon tidak memiliki anatomi yang lengkap seperti daun sejati yang terbentuk kemudian.[1]

Biji yang menyimpan cadangan makanan di kotiledon bagi kecambah disebut sebagai biji kotiledonik. Pada tumbuhan dengan biji kotiledonik, kotiledon telah terbentuk pada saat tumbuhan masih di dalam biji (embrio atau lembaga). Yang tergolong tumbuhan semacam ini misalnya dari suku polong-polongan (Fabaceae) dan suku kubis-kubisan (Brassicaceae).

Koleoptil (warna putih), bagian dari daun lembaga jagung.

Klasifikasi tumbuhan klasik membedakan dua kelompok besar tumbuhan berbunga (Angiospermae) berdasarkan cacah kotiledonnya: Dicotyledoneae (berkotiledon dua) dan Monocotyledoneae (berkotiledon tunggal).[1] Walaupun jarang dikemukakan, tumbuhan berbiji terbuka juga memiliki kotiledon, tetapi banyaknya untuk setiap spesies berbeda-beda sehingga tidak dapat digunakan sebagai penciri.

Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) juga memiliki kotiledon yang banyaknya bervariasi, tergantung spesiesnya. Sejenis tusam ini mempunyai delapan kotiledon.

Tumbuhan disebut hipogeal ("hypogeal") apabila dalam perkecambahannya kotiledon tidak muncul ke permukaan (misalnya jagung), dan disebut epigeal apabila dalam perkecambahannya kotiledon muncul di atas permukaan tanah/media tumbuh(misalnya kacang tanah). Pada kecambah epigeal, tangkai di bagian bawah kotiledon disebut hipokotil dan tangkai di bagian atas kotiledon disebut epikotil.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Abercombie, M.; Hickman, M.; Johnson, M.L.; Thain, M. (1990). Kamus Lengkap Biologi. hlm.156. Jakarta: Penerbit Erlangga.