Lompat ke isi

Leningo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Usersyn (bicara | kontrib)
k →‎top: typo, replaced: nasehat → nasihat using AWB
 
(22 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Leningo''' adalah puisi yang berisi pepatah, kata-kata arif atau ungkapan yang bisa dijadikan pedoman hidup dalam bertingkah laku di provinsi [[Gorontalo]]. ''Leningo'' merupakan sejenis puisi yang bersajak dan terdiri atas empat baris dalam setiap baitnya. Bait-bait puisi ''leningo'' lebih banyak berisi nasihat dan petuah bahwa suatu saat kita akan meninggalkan dunia yang fana ini sehingga memberi kesadaran bagi para pendengarnya.<ref>{{Cite book|title=Kamus Bahasa Gorontalo-Indonesia|last=Pateda|first=Mansoer|publisher=Balai Pustaka|year=2001|isbn=979-666-638-3|location=Jakarta|pages=302}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Didipu|first=Herman|date=2018-06-03|title=LENINGO, SASTRA HUMANITAS DARI GORONTALO: KONKRETISASI NILAI-NILAI|url=https://repository.ung.ac.id/karyailmiah/show/1636/leningo-sastra-humanitas-dari-gorontalo-konkretisasi-nilai-nilai.html|journal=MAKALAH|pages= Hal. 1|language=id|volume=Vol.2|issue=1636}}</ref>
{{noref}}

'''Leningo''' yaitu kata-kata arif atau ungkapan leluhur yang dijadikan pedoman dalam bertingkah laku di gorontalo.'''leningo''' juge dipakai sebagai pepatah di gorontalo, yang artinya untuk mematahkan perangai atau tingkah laku seseorang yang sangat berlebih lebihan atau yang tidak senonoh.
''Leningo'' berisi berbagai ragam pikiran dan pendapat dari tokoh-tokoh masyarakat yang berfungsi sebagai nasihat yang bertujuan untuk memperbaiki tingkah laku hidup di masyarakat. Ragam pikiran ini kemudian dimasukkan ke dalam bentuk puisi, [[pepatah]], [[peribahasa]] atau [[kiasan]] dalam [[bahasa Gorontalo]] serta penyampaian ''leningo'' sangat menyentuh kalbu para pendengar karena menggunakan [[simbol]] yang sangat bermakna dalam penyampaiannya.<ref>{{Cite book|last=Tuloli|first=Nani|date=2003|url=https://books.google.co.id/books?id=8qRkAAAAMAAJ|title=Puisi lisan Gorontalo|publisher=Bagian Proyek Pembinaan Buku Sastra Indonesia dan Daerah Jakarta, Pusat Bahasa|isbn=978-979-685-347-2|language=id|pages=Hal.15: Leningo: ragam yang berisi pikiran dan pendapat tokoh-tokoh masyarakat sebagai nasihat untuk memperbaiki tingkah laku. Ragam ini bisa dimasukkan pada puisi pepatah, peribahasa, atau kiasan. Kesannya sangat mendalam karena diungkapkan dengan memakai simbol-simbol sebagai pengungkap makna.}}</ref>

== Syair leningo ==
:''Wujudu Kidamu baqa''
:''Dahayi Olipata''
:''Tiyo ta pilotimu'ata''
:''Lo tawu daata''

:''Qidamu baqa asali''
:''U maa pilopowali''
:''Istinja to awwali''
:''Junupu kaka-kakali''

:''Wujudu baqa qidamu''
:''Dahayi olipatamu''
:''To awwali Adamu''
:''Maa mayi to batangamu''

:''U baqa wawu qidamu''
:''Dahayi Olipatamu''
:''To'ulowali Adamu''
:''Mola pohuwalingamu''

== Referensi ==
{{reflist|2}}



{{sastra-stub}}
{{sastra-stub}}
[[Kategori:Sastra Indonesia]]
[[Kategori:Gorontalo]]
[[Kategori:Gorontalo]]
[[Kategori:Sastra Gorontalo]]
[[Kategori:Sastra Sulawesi]]
[[Kategori:Sastra Indonesia]]

Revisi terkini sejak 15 November 2020 10.19

Leningo adalah puisi yang berisi pepatah, kata-kata arif atau ungkapan yang bisa dijadikan pedoman hidup dalam bertingkah laku di provinsi Gorontalo. Leningo merupakan sejenis puisi yang bersajak dan terdiri atas empat baris dalam setiap baitnya. Bait-bait puisi leningo lebih banyak berisi nasihat dan petuah bahwa suatu saat kita akan meninggalkan dunia yang fana ini sehingga memberi kesadaran bagi para pendengarnya.[1][2]

Leningo berisi berbagai ragam pikiran dan pendapat dari tokoh-tokoh masyarakat yang berfungsi sebagai nasihat yang bertujuan untuk memperbaiki tingkah laku hidup di masyarakat. Ragam pikiran ini kemudian dimasukkan ke dalam bentuk puisi, pepatah, peribahasa atau kiasan dalam bahasa Gorontalo serta penyampaian leningo sangat menyentuh kalbu para pendengar karena menggunakan simbol yang sangat bermakna dalam penyampaiannya.[3]

Syair leningo

[sunting | sunting sumber]
Wujudu Kidamu baqa
Dahayi Olipata
Tiyo ta pilotimu'ata
Lo tawu daata
Qidamu baqa asali
U maa pilopowali
Istinja to awwali
Junupu kaka-kakali
Wujudu baqa qidamu
Dahayi olipatamu
To awwali Adamu
Maa mayi to batangamu
U baqa wawu qidamu
Dahayi Olipatamu
To'ulowali Adamu
Mola pohuwalingamu

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Pateda, Mansoer (2001). Kamus Bahasa Gorontalo-Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. hlm. 302. ISBN 979-666-638-3. 
  2. ^ Didipu, Herman (2018-06-03). "LENINGO, SASTRA HUMANITAS DARI GORONTALO: KONKRETISASI NILAI-NILAI". MAKALAH. Vol.2 (1636): Hal. 1. 
  3. ^ Tuloli, Nani (2003). Puisi lisan Gorontalo. Bagian Proyek Pembinaan Buku Sastra Indonesia dan Daerah Jakarta, Pusat Bahasa. hlm. Hal.15: Leningo: ragam yang berisi pikiran dan pendapat tokoh–tokoh masyarakat sebagai nasihat untuk memperbaiki tingkah laku. Ragam ini bisa dimasukkan pada puisi pepatah, peribahasa, atau kiasan. Kesannya sangat mendalam karena diungkapkan dengan memakai simbol–simbol sebagai pengungkap makna. ISBN 978-979-685-347-2.