Syair Ken Tambuhan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Suntingan 180.252.102.120 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Medelam
Tag: Pengembalian
Baris 1: Baris 1:
'''Syair Ken Tambuhan''' adalah [[syair]] yang bercerita tentang puteri raja yang cantik, yang ditawan oleh raja Kuripan, dan dikurung dalam taman larangan istana. Putera raja yang bernama Raden Mentri kebetulan bertemu dengan Ken Tambuhan dan jatuh cinta padanya. Ibunya yang takut puteranya akan kawin dengan orang tidak sederajat kemudian mengupah seseorang untuk membunuh Ken Tambuhan. Sang kaki tangan menyeret Ken Tambuhan ke luar kota, membunuhnya, dan meletakkannya di atas getek untuk dihanyutkan di sungai. Raden Mentri yang menemukan jenazah Ken Tambuhan lalu bunuh diri. Para dewa yang mengetahui kisah ini merasa iba, dan menghidupkan mereka berdua. Hai<ref>Lombard, Denys. ''Nusa Jawa:Silang Budaya, Bagian II: Jaringan Asia''. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 1996. hal. 203.</ref>
'''Syair Ken Tambuhan''' adalah [[syair]] yang bercerita tentang puteri raja yang cantik, yang ditawan oleh raja Kuripan, dan dikurung dalam taman larangan istana. Putera raja yang bernama Raden Mentri kebetulan bertemu dengan Ken Tambuhan dan jatuh cinta padanya. Ibunya yang takut puteranya akan kawin dengan orang tidak sederajat kemudian mengupah seseorang untuk membunuh Ken Tambuhan. Sang kaki tangan menyeret Ken Tambuhan ke luar kota, membunuhnya, dan meletakkannya di atas getek untuk dihanyutkan di sungai. Raden Mentri yang menemukan jenazah Ken Tambuhan lalu bunuh diri. Para dewa yang mengetahui kisah ini merasa iba, dan menghidupkan mereka berdua.<ref>Lombard, Denys. ''Nusa Jawa:Silang Budaya, Bagian II: Jaringan Asia''. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 1996. hal. 203.</ref>


== Catatan ==
== Catatan ==

Revisi per 30 Januari 2021 07.40

Syair Ken Tambuhan adalah syair yang bercerita tentang puteri raja yang cantik, yang ditawan oleh raja Kuripan, dan dikurung dalam taman larangan istana. Putera raja yang bernama Raden Mentri kebetulan bertemu dengan Ken Tambuhan dan jatuh cinta padanya. Ibunya yang takut puteranya akan kawin dengan orang tidak sederajat kemudian mengupah seseorang untuk membunuh Ken Tambuhan. Sang kaki tangan menyeret Ken Tambuhan ke luar kota, membunuhnya, dan meletakkannya di atas getek untuk dihanyutkan di sungai. Raden Mentri yang menemukan jenazah Ken Tambuhan lalu bunuh diri. Para dewa yang mengetahui kisah ini merasa iba, dan menghidupkan mereka berdua.[1]

Catatan

  1. ^ Lombard, Denys. Nusa Jawa:Silang Budaya, Bagian II: Jaringan Asia. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 1996. hal. 203.