Lompat ke isi

Alan Race: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Serenity (bicara | kontrib)
k ~ format rujukan web
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
 
(11 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Alan Race''' adalah seorang [[teolog]] [[Gereja Anglikan]] yang terkenal di dalam studi [[teologi agama-agama]].<ref name="Markham"/> Race saat ini menjabat sebagai [[Uskup]] Leicester sejak ditahbiskan pada tanggal 10 Oktober 2007.<ref name="st">{{Cite web |url=http://www.stphilipsleicester.co.uk/people.html |title=Situs St Phillips Leicester |access-date=2010-04-09 |archive-date=2009-12-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20091213054953/http://www.stphilipsleicester.co.uk/people.html |dead-url=yes }}</ref> Selain itu, ia juga menjabat sebagai Dekan dari Studi Pasca-Sarjana Pusat Studi St. Philip, Leicester.<ref name="st"/> Race telah berada di Leicester selama 14 tahun dan berpartisipasi di dalam pertemuan-pertemuan antar-iman melalui lembaga-lembaga antar-iman.<ref name="st"/> Ia juga menulis dalam bidang teologi dan dialog antar-iman, serta menjadi Editor Kepala dari jurnal internasional 'Interreligious Insight: A Journal of Theology and Engagement'.<ref name="st"/>
[[Berkas:Alanrace.png|thumb|right|155px|Alan Race]]
'''Alan Race''' adalah seorang [[teolog]] [[Gereja Anglikan]] yang terkenal di dalam studi [[teologi agama-agama]].<ref name="Markham"></ref> Race saat ini menjabat sebagai [[Uskup]] Leicester sejak ditahbiskan pada tanggal 10 Oktober 2007.<ref name="st">[http://www.stphilipsleicester.co.uk/people.html Situs St Phillips Leicester]</ref> Selain itu, ia juga menjabat sebagai Dekan dari Studi Pasca-Sarjana Pusat Studi St. Philip, Leicester.<ref name="st"></ref> Race telah berada di Leicester selama 14 tahun dan berpartisipasi di dalam pertemuan-pertemuan antar-iman melalui lembaga-lembaga antar-iman.<ref name="st"></ref> Ia juga menulis dalam bidang teologi dan dialog antar-iman, serta menjadi Editor Kepala dari jurnal internasional 'Interreligious Insight: A Journal of Theology and Engagement'.<ref name="st"></ref>


== Peran ==
== Peran ==
Di dalam studi teologi agama-agama, Race dikenal sebagai teolog yang pertama kali mempopulerkan penggunaan tipologi tripolar [[eksklusivisme]]-[[inklusivisme]]-[[pluralisme]].<ref name="Markham"></ref> Tipologi tersebut digunakan sebagai standar di dalam studi teologi agama-agama, dan hingga kini masih banyak digunakan di dalam [[diskursus]] teologi agama-agama.<ref name="Markham">{{en}}Ian Markham. 2004. "Christianity and Other Religion". In ''The Blackwell Companion to Modern Theology''. Gareth Jones (Ed.).Malden, MA: Blackwell Publishing.</ref><ref>{{en}} Veli-Matti Kärkkäinen. 2004. ''Trinity and Religious Pluralism: The Doctrine of the Trinity in Christian Theology of Religions''. Burlington: Ashgate. P. 3.</ref><ref>{{en}}Michael Barnes. 2002. ''Theology and the Dialogue of Religions''. Cambridge: Cambridge University Press. P. 8 n.9.</ref> Dengan demikian, buku "Orang-orang Kristen dan Pluralisme Religius" (''Christians and Religious Pluralism'') yang ditulisnya pada tahun 1983 menjadi salah satu literatur klasik di dalam studi teologi agama-agama Kristen.<ref name="Race">{{en}}Alan Race. 1983. ''Christians and Religious Pluralism: Patterns in the Christian Theology of Religions''. Maryknoll, New York: Orbis Books.</ref>
Di dalam studi teologi agama-agama, Race dikenal sebagai teolog yang pertama kali memopulerkan penggunaan tipologi tripolar [[eksklusivisme]]-[[inklusivisme]]-[[pluralisme]].<ref name="Markham"/> Tipologi tersebut digunakan sebagai standar di dalam studi teologi agama-agama, dan hingga kini masih banyak digunakan di dalam [[diskursus]] teologi agama-agama.<ref name="Markham">{{en}}Ian Markham. 2004. "Christianity and Other Religion". In ''The Blackwell Companion to Modern Theology''. Gareth Jones (Ed.).Malden, MA: Blackwell Publishing.</ref><ref>{{en}} Veli-Matti Kärkkäinen. 2004. ''Trinity and Religious Pluralism: The Doctrine of the Trinity in Christian Theology of Religions''. Burlington: Ashgate. P. 3.</ref><ref>{{en}}Michael Barnes. 2002. ''Theology and the Dialogue of Religions''. Cambridge: Cambridge University Press. P. 8 n.9.</ref> Dengan demikian, buku "Orang-orang Kristen dan Pluralisme Religius" (''Christians and Religious Pluralism'') yang ditulisnya pada tahun 1983 menjadi salah satu literatur klasik di dalam studi teologi agama-agama Kristen.<ref name="Race">{{en}}Alan Race. 1983. ''Christians and Religious Pluralism: Patterns in the Christian Theology of Religions''. Maryknoll, New York: Orbis Books.</ref>


Di dalam buku tersebut, Race menggunakan tipologi untuk memetakan beragam pendekatan para teolog dan non-teolog Kristen mengenai relasi kekristenan dengan agama-agama lain.<ref name="Race"></ref> Race memasukkan pendekatan-pendekatan yang ada ke dalam tiga kategori, yaitu eksklusivisme, inklusivisme, dan pluralisme.<ref name="Race"></ref> Pembagian posisi para teolog dan non-teolog ke dalam tiga kategori tersebut didasarkan pada kesamaan dan perbedaan cara pandang mereka terhadap agama-agama non-Kristen.<ref name="Race"></ref> Race mengakui di dalam bukunya bahwa tipologi tersebut bukanlah pemikiran asli miliknya, melainkan berasal dari Carl F. Hallencreutz dan Eric J. Sharpe.<ref>{{en}}Carl F. Hallencreutz. 1970. ''New Approaches to Men of Other Faiths: A Theological Discussion''. Geneva: World Council of Churches.</ref><ref>{{en}}Eric J. Sharpe. 1977. ''Faith Meets Faith: Some Christian Attitudes to Hinduism in the Nineteenth and Twentieth Centuries''. London: SCM Press.</ref> Akan tetapi, di dalam studi teologi agama-agama Kristen, nama Alan Race yang dikenal sebagai promotor awal tipologi tersebut.<ref name="Markham"></ref> Kendati penggunaan tipologi Race telah banyak mendapatkan kritik dan tidak lagi memadai untuk memetakan persoalan teologi agama-agama masa kini, namun tipologi tersebut tetap berperan sebagai pendekatan yang menggerakkan diskursus teologi agama-agama hingga akhir tahun 1990-an.<ref>{{en}}Amos Yong. 2003. ''Beyond the Impasse: Toward a Pneumatological Theology of Religions''. Grand Rapids, Michigan: Baker Academics.</ref>
Di dalam buku tersebut, Race menggunakan tipologi untuk memetakan beragam pendekatan para teolog dan non-teolog Kristen mengenai relasi kekristenan dengan agama-agama lain.<ref name="Race"/> Race memasukkan pendekatan-pendekatan yang ada ke dalam tiga kategori, yaitu eksklusivisme, inklusivisme, dan pluralisme.<ref name="Race"/> Pembagian posisi para teolog dan non-teolog ke dalam tiga kategori tersebut didasarkan pada kesamaan dan perbedaan cara pandang mereka terhadap agama-agama non-Kristen.<ref name="Race"/> Race mengakui di dalam bukunya bahwa tipologi tersebut bukanlah pemikiran asli miliknya, melainkan berasal dari Carl F. Hallencreutz dan Eric J. Sharpe.<ref>{{en}}Carl F. Hallencreutz. 1970. ''New Approaches to Men of Other Faiths: A Theological Discussion''. Geneva: World Council of Churches.</ref><ref>{{en}}Eric J. Sharpe. 1977. ''Faith Meets Faith: Some Christian Attitudes to Hinduism in the Nineteenth and Twentieth Centuries''. London: SCM Press.</ref> Akan tetapi, di dalam studi teologi agama-agama Kristen, nama Alan Race yang dikenal sebagai promotor awal tipologi tersebut.<ref name="Markham"/> Kendati penggunaan tipologi Race telah banyak mendapatkan kritik dan tidak lagi memadai untuk memetakan persoalan teologi agama-agama masa kini, namun tipologi tersebut tetap berperan sebagai pendekatan yang menggerakkan diskursus teologi agama-agama hingga akhir tahun 1990-an.<ref>{{en}}Amos Yong. 2003. ''Beyond the Impasse: Toward a Pneumatological Theology of Religions''. Grand Rapids, Michigan: Baker Academics.</ref>


== Isi Tipologi ==
== Isi Tipologi ==
=== Eksklusivisme ===
=== Eksklusivisme ===
Posisi eksklusivisme adalah posisi yang menempatkan kekristenan sebagai satu-satunya agama yang memiliki kebenaran sebab berlandaskan [[penyataan Allah]] melalui [[Yesus]] Kristus.<ref name="Race"></ref> Di sini kekristenan menjadi satu-satunya pemilik kebenaran sehingga agama-agama lain dihilangkan dari kriteria agama yang benar.<ref name="Race"></ref> Dua teolog yang berpijak di posisi ini adalah [[Karl Barth]] dan [[Hendrik Kraemer]].<ref name="Race"></ref>
Posisi eksklusivisme adalah posisi yang menempatkan kekristenan sebagai satu-satunya agama yang memiliki kebenaran sebab berlandaskan [[penyataan Allah]] melalui [[Yesus]] Kristus.<ref name="Race"/> Di sini kekristenan menjadi satu-satunya pemilik kebenaran sehingga agama-agama lain dihilangkan dari kriteria agama yang benar.<ref name="Race"/> Dua teolog yang berpijak di posisi ini adalah [[Karl Barth]] dan [[Hendrik Kraemer]].<ref name="Race"/>


=== Inklusivisme ===
=== Inklusivisme ===
Inklusivisme dilihat sebagai sebuah posisi yang menerima sekaligus menolak agama-agama lain.<ref name="Race"></ref> Di satu sisi, kekuatan spiritual dan kedalaman religius dari agama-agama di luar kekristenan diterima dan diakui, sehingga dapat dikatakan bahwa yang ilahi hadir di dalam agama tersebut.<ref name="Race"></ref> Di sisi lain, agama-agama di luar kekristenan ditolak karena dinilai tidak memiliki “cukup kebenaran” yang hanya dimungkinkan secara penuh lewat Yesus Kristus.<ref name="Race"></ref> Teolog yang amat terkenal dengan posisi ini adalah [[Karl Rahner]] dengan konsepnya tentang [[Kristen Anonim]].<ref name="Race"></ref>
Inklusivisme dilihat sebagai sebuah posisi yang menerima sekaligus menolak agama-agama lain.<ref name="Race"/> Di satu sisi, kekuatan spiritual dan kedalaman religius dari agama-agama di luar kekristenan diterima dan diakui, sehingga dapat dikatakan bahwa yang ilahi hadir di dalam agama tersebut.<ref name="Race"/> Di sisi lain, agama-agama di luar kekristenan ditolak karena dinilai tidak memiliki “cukup kebenaran” yang hanya dimungkinkan secara penuh lewat Yesus Kristus.<ref name="Race"/> Teolog yang amat terkenal dengan posisi ini adalah [[Karl Rahner]] dengan konsepnya tentang [[Kristen Anonim]].<ref name="Race"/>


=== Pluralisme ===
=== Pluralisme ===
Posisi ini menyatakan bahwa tidak ada agama yang memiliki pengetahuan akan Allah secara sempurna, termasuk kekristenan.<ref name="Race"></ref> Dengan demikian, superioritas kekristenan dipandang tidak relevan, sebab kebenaran Ilahi tidak hanya dimiliki oleh kekristenan saja, melainkan setiap agama dipandang memiliki kemungkinan keterarahan religius yang sama.<ref name="Race"></ref> Pluralisme adalah posisi yang dianut oleh Race.<ref name="Race"></ref> Ia menilai posisi inilah yang relevan bagi masa kini untuk menghargai kemajemukan agama.<ref name="Race"></ref> Ada banyak teolog dan non-teolog yang berpijak pada posisi ini, seperti [[Wilfred Cantwell Smith]], [[Ernst Troeltsh]], [[W.E. Hocking]], [[Arnold Toynbee]], dan [[John Hick]].<ref name="Race"></ref>
Posisi ini menyatakan bahwa tidak ada agama yang memiliki pengetahuan akan Allah secara sempurna, termasuk kekristenan.<ref name="Race"/> Dengan demikian, superioritas kekristenan dipandang tidak relevan, sebab kebenaran Ilahi tidak hanya dimiliki oleh kekristenan saja, melainkan setiap agama dipandang memiliki kemungkinan keterarahan religius yang sama.<ref name="Race"/> Pluralisme adalah posisi yang dianut oleh Race.<ref name="Race"/> Ia menilai posisi inilah yang relevan bagi masa kini untuk menghargai kemajemukan agama.<ref name="Race"/> Ada banyak teolog dan non-teolog yang berpijak pada posisi ini, seperti [[Wilfred Cantwell Smith]], [[Ernst Troeltsh]], [[W.E. Hocking]], [[Arnold Toynbee]], dan [[John Hick]].<ref name="Race"/>


== Publikasi ==
== Publikasi ==
Baris 30: Baris 29:
{{reflist}}
{{reflist}}


[[Kategori:Kristen]]
{{Portal|Kristen}}
[[Kategori:Teologi]]
[[Kategori:Teologi Agama-Agama]]


[[Kategori:Tokoh Kristen Britania Raya|Race, Alan]]
[[en:Alan Race]]
[[Kategori:Teologi]]
[[Kategori:Teologi Agama-agama]]

Revisi terkini sejak 1 Februari 2021 07.16

Alan Race adalah seorang teolog Gereja Anglikan yang terkenal di dalam studi teologi agama-agama.[1] Race saat ini menjabat sebagai Uskup Leicester sejak ditahbiskan pada tanggal 10 Oktober 2007.[2] Selain itu, ia juga menjabat sebagai Dekan dari Studi Pasca-Sarjana Pusat Studi St. Philip, Leicester.[2] Race telah berada di Leicester selama 14 tahun dan berpartisipasi di dalam pertemuan-pertemuan antar-iman melalui lembaga-lembaga antar-iman.[2] Ia juga menulis dalam bidang teologi dan dialog antar-iman, serta menjadi Editor Kepala dari jurnal internasional 'Interreligious Insight: A Journal of Theology and Engagement'.[2]

Di dalam studi teologi agama-agama, Race dikenal sebagai teolog yang pertama kali memopulerkan penggunaan tipologi tripolar eksklusivisme-inklusivisme-pluralisme.[1] Tipologi tersebut digunakan sebagai standar di dalam studi teologi agama-agama, dan hingga kini masih banyak digunakan di dalam diskursus teologi agama-agama.[1][3][4] Dengan demikian, buku "Orang-orang Kristen dan Pluralisme Religius" (Christians and Religious Pluralism) yang ditulisnya pada tahun 1983 menjadi salah satu literatur klasik di dalam studi teologi agama-agama Kristen.[5]

Di dalam buku tersebut, Race menggunakan tipologi untuk memetakan beragam pendekatan para teolog dan non-teolog Kristen mengenai relasi kekristenan dengan agama-agama lain.[5] Race memasukkan pendekatan-pendekatan yang ada ke dalam tiga kategori, yaitu eksklusivisme, inklusivisme, dan pluralisme.[5] Pembagian posisi para teolog dan non-teolog ke dalam tiga kategori tersebut didasarkan pada kesamaan dan perbedaan cara pandang mereka terhadap agama-agama non-Kristen.[5] Race mengakui di dalam bukunya bahwa tipologi tersebut bukanlah pemikiran asli miliknya, melainkan berasal dari Carl F. Hallencreutz dan Eric J. Sharpe.[6][7] Akan tetapi, di dalam studi teologi agama-agama Kristen, nama Alan Race yang dikenal sebagai promotor awal tipologi tersebut.[1] Kendati penggunaan tipologi Race telah banyak mendapatkan kritik dan tidak lagi memadai untuk memetakan persoalan teologi agama-agama masa kini, namun tipologi tersebut tetap berperan sebagai pendekatan yang menggerakkan diskursus teologi agama-agama hingga akhir tahun 1990-an.[8]

Isi Tipologi

[sunting | sunting sumber]

Eksklusivisme

[sunting | sunting sumber]

Posisi eksklusivisme adalah posisi yang menempatkan kekristenan sebagai satu-satunya agama yang memiliki kebenaran sebab berlandaskan penyataan Allah melalui Yesus Kristus.[5] Di sini kekristenan menjadi satu-satunya pemilik kebenaran sehingga agama-agama lain dihilangkan dari kriteria agama yang benar.[5] Dua teolog yang berpijak di posisi ini adalah Karl Barth dan Hendrik Kraemer.[5]

Inklusivisme

[sunting | sunting sumber]

Inklusivisme dilihat sebagai sebuah posisi yang menerima sekaligus menolak agama-agama lain.[5] Di satu sisi, kekuatan spiritual dan kedalaman religius dari agama-agama di luar kekristenan diterima dan diakui, sehingga dapat dikatakan bahwa yang ilahi hadir di dalam agama tersebut.[5] Di sisi lain, agama-agama di luar kekristenan ditolak karena dinilai tidak memiliki “cukup kebenaran” yang hanya dimungkinkan secara penuh lewat Yesus Kristus.[5] Teolog yang amat terkenal dengan posisi ini adalah Karl Rahner dengan konsepnya tentang Kristen Anonim.[5]

Pluralisme

[sunting | sunting sumber]

Posisi ini menyatakan bahwa tidak ada agama yang memiliki pengetahuan akan Allah secara sempurna, termasuk kekristenan.[5] Dengan demikian, superioritas kekristenan dipandang tidak relevan, sebab kebenaran Ilahi tidak hanya dimiliki oleh kekristenan saja, melainkan setiap agama dipandang memiliki kemungkinan keterarahan religius yang sama.[5] Pluralisme adalah posisi yang dianut oleh Race.[5] Ia menilai posisi inilah yang relevan bagi masa kini untuk menghargai kemajemukan agama.[5] Ada banyak teolog dan non-teolog yang berpijak pada posisi ini, seperti Wilfred Cantwell Smith, Ernst Troeltsh, W.E. Hocking, Arnold Toynbee, dan John Hick.[5]

Publikasi

[sunting | sunting sumber]
  • Christians and Religious Pluralism, 1983
  • Interfaith Encounter, 2001

Lihat Juga

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d (Inggris)Ian Markham. 2004. "Christianity and Other Religion". In The Blackwell Companion to Modern Theology. Gareth Jones (Ed.).Malden, MA: Blackwell Publishing.
  2. ^ a b c d "Situs St Phillips Leicester". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-12-13. Diakses tanggal 2010-04-09. 
  3. ^ (Inggris) Veli-Matti Kärkkäinen. 2004. Trinity and Religious Pluralism: The Doctrine of the Trinity in Christian Theology of Religions. Burlington: Ashgate. P. 3.
  4. ^ (Inggris)Michael Barnes. 2002. Theology and the Dialogue of Religions. Cambridge: Cambridge University Press. P. 8 n.9.
  5. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p (Inggris)Alan Race. 1983. Christians and Religious Pluralism: Patterns in the Christian Theology of Religions. Maryknoll, New York: Orbis Books.
  6. ^ (Inggris)Carl F. Hallencreutz. 1970. New Approaches to Men of Other Faiths: A Theological Discussion. Geneva: World Council of Churches.
  7. ^ (Inggris)Eric J. Sharpe. 1977. Faith Meets Faith: Some Christian Attitudes to Hinduism in the Nineteenth and Twentieth Centuries. London: SCM Press.
  8. ^ (Inggris)Amos Yong. 2003. Beyond the Impasse: Toward a Pneumatological Theology of Religions. Grand Rapids, Michigan: Baker Academics.