Abdulrahman Saleh (pahlawan): Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot Menambah: jv:Abdul Rahman Saleh (pahlawan) |
perbaiki pengalihan ke Abdulrachman Saleh Tag: Perubahan target pengalihan |
||
(41 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[ |
#ALIH [[Abdulrachman Saleh]] |
||
'''Abdulrahman Saleh''', Prof. dr. Sp.F, Marsekal Muda Anumerta<ref name="kompas">Koran Kompas Cyber Media, Sabtu 15 Juli 2000, ''Dipindah, Kerangka Jenazah Adisutjipto dan Abdulrachman Saleh''</ref>, ([[Jakarta]], [[1 Juli]] [[1909]] – [[Maguwo]], [[Yogyakarta]], [[29 Juli]] [[1947]]) atau sering dikenal dengan nama julukan "Karbol"<ref>[http://sejarahkita.blogspot.com/2006/03/karbol.html "Karbol"], SejarahKita Blogspot, diakses Juli 2007</ref> adalah seorang [[pahlawan nasional Indonesia]], tokoh [[Radio Republik Indonesia]] (RRI) dan bapak [[fisiologi]] [[kedokteran]] Indonesia. |
|||
== Masa kecil == |
|||
Abdulrachman Saleh dilahirkan pada tanggal [[1 Juli]] [[1909]] di Jakarta. Pada masa mudanya, ia bersekolah di HIS (Sekolah rakyat berbahasa Belanda atau ''Hollandsch Inlandsche School'') MULO (''Meer Uitgebreid Lager Onderwijs'') atau kini SLTP, AMS (''Algemene Middelbare School'') kini SMU, dan kemudian diteruskannya ke [[STOVIA]] (''School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen''). Karena pada saat itu STOVIA dibubarkan sebelum ia menyelesaikan studinya di sana, maka ia meneruskan studinya di GHS (''Geneeskundige Hoge School''), semacam sekolah tinggi dalam bidang kesehatan atau kedokteran. Ayahnya, Mohammad Saleh, tak pernah memaksakannya untuk menjadi dokter, karena saat itu hanya ada STOVIA saja. Ketika ia masih menjadi mahasiswa, ia sempat giat berpartisipasi dalam berbagai organisasi seperti [[Jong Java]], [[Indonesia Muda]], dan KBI atau [[Kepanduan Bangsa Indonesia]]. |
|||
== Kegiatan kedokteran dan militer == |
|||
Setelah ia memperoleh ijazah [[dokter]], ia mendalami pengetahuan [[ilmu faal]]. Setelah itu ia mengembangkan ilmu faal ini di [[Indonesia]]. Oleh karena itu, [[Universitas Indonesia]] pada [[5 Desember]] [[1958]] menetapkan Abdulrachman Saleh sebagai Bapak Ilmu Faal Indonesia. |
|||
Ia juga aktif dalam perkumpulan olah raga terbang dan berhasil memperoleh ijazah atau surat izin terbang. Selain itu, ia juga memimpin perkumpulan VORO (''Vereniging voor Oosterse Radio Omroep''), sebuah perkumpulan dalam bidang radio. Maka sesudah kemerdekaan diproklamasikan, ia menyiapkan sebuah pemancar yang dinamakan Siaran Radio Indonesia Merdeka. Melalui pemancar tersebut, berita-berita menegnai Indonesia terutama tentang proklamasi Indonesia dapat disiarkan hingga ke luar negeri. Ia juga berperan dalam mendirikan [[Radio Republik Indonesia]] yang berdiri pada [[11 September]] [[1945]]. |
|||
Setelah menyelesaikan tugasnya itu, ia berpindah ke bidang [[militer]] dan memasuki dinas [[Angkatan Udara]] Ia diangkat menjadi Komandan Pangkalan Udara [[Madiun]] pada [[1946]]. Ia turut mendirikan Sekolah Teknik Udara dan Sekolah Radio Udara di Malang. Sebagai Angakatan Udara, ia tidak melupakan profesinya sebagai dokter, ia tetap memberikan kuliah pada Perguruan Tinggi Dokter di [[Klaten]], [[Jawa Tengah]]. |
|||
== Akhir hidup == |
|||
Pada saat Belanda mengadakan [[Agresi Militer Belanda I|agresi pertamanya]], [[Adisutjipto]] dan Abdulrachman Saleh diperintahkan ke [[India]]. Dalam perjalanan pulang mereka mampir di [[Singapura]] untuk mengambil bantuan obat-obatan dari [[Palang Merah]] Malaya. Keberangkatan dengan pesawat [[Dakota]] ini, mendapat publikasi luas dari media massa dalam dan luar negeri. |
|||
Tanggal [[29 Juli]] [[1947]], ketika pesawat berencana kembali ke Yogyakarta melalui [[Singapura]], harian ''Malayan Times'' memberitakan bahwa penerbangan [[Dakota VT-CLA]] sudah mengantongi ijin pemerintah Inggris dan Belanda. Sore harinya, [[Suryadarma]], rekannya baru saja tiba dengan mobil jip-nya di Maguwo. Namun, pesawat yang ditumpanginya ditembak oleh dua pesawat P-40 Kitty-Hawk Belanda dari arah utara. Pesawat kehilangan keseimbangan dan menyambar sebatang pohon hingga badannya patah menjadi dua bagian dan akhirnya terbakar. |
|||
Peristiwa heroik ini, diperingati TNI AU sebagai hari Bakti TNI AU sejak tahun 1962 dan sejak 17 Agustus 1952, Maguwo diganti menjadi Lanud Adisutjipto. |
|||
Abulrachman Saleh dimakamkan di Yogyakarta dan ia diangkat menjadi seorang Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No.071/TK/Tahun 1974, tanggal 9 Nopember 1974. |
|||
Pada tanggal [[14 Juli]] [[2000]]<ref name="kompas"/>, atas prakarsa TNI-AU, makam Abdulrahman Saleh, Adisucipto, dan para istri mereka dipindahkan dari pemakaman [[Kuncen]] ke Kompleks Monumen Perjuangan TNI AU Dusun Ngoto, Desa Tamanan, Banguntapan, Bantul, DI Yogyakarta. |
|||
Nama Beliau diabadikan sebagai nama Pangkalan TNI-AU dan Bandar Udara di Malang. Selain itu, piala bergilir yang diperebutkan dalam Kompetisi Kedokteran dan Biologi Umum (Medical and General Biology Competition) disebut Piala Bergilir Abdulrahman Saleh. |
|||
== Lihat pula == |
|||
*[[Tokoh Indonesia]] |
|||
== Referensi == |
|||
{{reflist}} |
|||
{{Pahlawan Indonesia}} |
|||
[[Kategori:Kelahiran 1909|Saleh]] |
|||
[[Kategori:Kematian 1947|Saleh]] |
|||
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia|Saleh]] |
|||
[[Kategori:Dokter Indonesia|Saleh]] |
|||
[[en:Abdul Rahman Saleh (hero)]] |
|||
[[jv:Abdul Rahman Saleh (pahlawan)]] |
Revisi terkini sejak 16 Februari 2021 17.46
Mengalihkan ke: