Lompat ke isi

Nekara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 180.253.112.25 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Luckas-bot
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: +{{Authority control}}
 
(34 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Nekara''' ''adalah gendang perunggu berbentuk seperti dandang berpinggang pada bagian tengahnya dengan selaput suara berupa logam atau [[perunggu]].<ref name="esi">Ensiklopedi Nasional Indonesia. 2004. Bekasi: Delta Pamungkas. ISBN 979-9327-00-8. Hal 74</ref>''
{{inuse|10 Agustus 2011}}
'''Nekara''' adalah gendang perunggu berbentuk seperti dandang berpinggang pada bagian tengahnya dengan selaput suara berupa logam atau [[perunggu]].<ref name=esi>Ensiklopedi Nasional Indonesia. 2004. Bekasi: Delta Pamungkas. ISBN 979-9327-00-8. Hal 74</ref> Nekara diberi bermacam-macam hiasan dengan [[motif]] [[binatang]], seperti [[gajah]], [[kuda]], [[rusa]], [[harimau]], [[burung]], dan [[merak]].<ref name=esi/> Benda budaya ini berasal dari jaman perunggu atau jaman logam.<ref name=esi/> Pada jamannya nekara dianggap benda suci yang berfungsi sebagai benda upacara, mas kawin, dll.<ref name=esi/>


== Macam-macam Nekara ==
==Referensi==
Tipe-tipe nya diambil berdasarkan nama penelitinya, dan ada 4 yaitu:

1.Tipe Heger 1:

-Bidang pukul lebih panjang dibanding tingginya

-Pada bidang pukul terdapat 4 buah patung katak yang berlawanan arah dengan jarum jam

-Hiasan yang dominan berupa pola-pola geometris

2.Tipe Heger 2:

-Lebih ramping dari tipe 1

-Terdapat 6 buah patung katak

-Pola hiasnya lebih halus dari tipe 1

3.Tipe Heger 3:

-Ukuran sedang

-Terdapat 8 buah patung katak

-Disebut tipe karen (Karena banyak didapatkan dalam suku Karen di Birma)

4.Tipe Heger 4:

-Tidak ada patung katak

-Tidak punya pinggang

-Disebut tipe Tiongkok (banyak ditemukan di tiongkok)

== Bentuk ==
Nekara diberi bermacam-macam hiasan dengan [[motif]] [[binatang]], seperti [[katak]], [[gajah]], [[kuda]], [[rusa]], [[harimau]], [[burung]], dan [[merak]].<ref name=esi/> Benda budaya ini berasal dari zaman perunggu atau zaman logam.<ref name=esi/>

== Penggunaan ==
Pada zamannya, nekara dianggap benda suci yang berfungsi sebagai benda upacara, maskawin, dll.<ref name=esi/>

== Tempat Penemuan ==
Tempat penemuan nekara Jawa, Bali, Sumatra, Roti, Selayar, Gorom, Kepulauan Kei. Nekara yang kecil diberi nama '''Moko''' atau '''Mako''' (Ditemukan di Alor).

== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}
{{Authority control}}


[[jv:Nekara]]
[[Kategori:Alat musik]]
[[Kategori:Artefak arkeologis]]
[[Kategori:Zaman Perunggu]]

Revisi terkini sejak 6 Juli 2021 12.21

Nekara adalah gendang perunggu berbentuk seperti dandang berpinggang pada bagian tengahnya dengan selaput suara berupa logam atau perunggu.[1]

Macam-macam Nekara

[sunting | sunting sumber]

Tipe-tipe nya diambil berdasarkan nama penelitinya, dan ada 4 yaitu:

1.Tipe Heger 1:

-Bidang pukul lebih panjang dibanding tingginya

-Pada bidang pukul terdapat 4 buah patung katak yang berlawanan arah dengan jarum jam

-Hiasan yang dominan berupa pola-pola geometris

2.Tipe Heger 2:

-Lebih ramping dari tipe 1

-Terdapat 6 buah patung katak

-Pola hiasnya lebih halus dari tipe 1

3.Tipe Heger 3:

-Ukuran sedang

-Terdapat 8 buah patung katak

-Disebut tipe karen (Karena banyak didapatkan dalam suku Karen di Birma)

4.Tipe Heger 4:

-Tidak ada patung katak

-Tidak punya pinggang

-Disebut tipe Tiongkok (banyak ditemukan di tiongkok)

Nekara diberi bermacam-macam hiasan dengan motif binatang, seperti katak, gajah, kuda, rusa, harimau, burung, dan merak.[1] Benda budaya ini berasal dari zaman perunggu atau zaman logam.[1]

Penggunaan

[sunting | sunting sumber]

Pada zamannya, nekara dianggap benda suci yang berfungsi sebagai benda upacara, maskawin, dll.[1]

Tempat Penemuan

[sunting | sunting sumber]

Tempat penemuan nekara Jawa, Bali, Sumatra, Roti, Selayar, Gorom, Kepulauan Kei. Nekara yang kecil diberi nama Moko atau Mako (Ditemukan di Alor).

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d Ensiklopedi Nasional Indonesia. 2004. Bekasi: Delta Pamungkas. ISBN 979-9327-00-8. Hal 74