Sel T pembunuh: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot kosmetik perubahan |
k Bot: +{{Authority control}} |
||
(16 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Sel T CD8''' ({{lang-en|T-Killer cell, cytolytic T cell, CD8+ T cell, TC, CTL}}) adalah |
'''Sel T CD8+''' atau '''sel T sitotoksik''' ({{lang-en|T-Killer cell, cytolytic T cell, CD8+ T cell, TC, CTL}}) adalah [[limfosit]] yang mempunyai kapasitas untuk menginduksi kerusakan pada sel yang [[infeksi|terinfeksi]] atau sel [[tumor]]. Sel T CD8+ dilengkapi dengan reseptor sel T ([[TCR]]) yang mengenali [[antigen]] peptida pada molekul [[Kompleks histokompatibilitas utama|MHC kelas I]].<ref name="niaid t cells">{{en}} {{cite web |
||
| url = http://www.niaid.nih.gov/topics/immunesystem/immunecells/pages/tcells.aspx |
| url = http://www.niaid.nih.gov/topics/immunesystem/immunecells/pages/tcells.aspx |
||
| title = Immune System - T Cells |
| title = Immune System - T Cells |
||
Baris 6: | Baris 6: | ||
}}</ref> |
}}</ref> |
||
Bila menjumpai sel yang terinfeksi atau sel somatik disfungsional, sel T sitotoksik melepaskan protein [[perforin]], [[granzim]], dan [[granulisin]]. Melalui aksi perforin, granzim memasuki sitoplasma sel target dan fungsi [[protease serin]] mereka memicu kaskade [[kaspase]], yang merupakan rangkaian dari [[protease sistein]] yang akhirnya menyebabkan [[apoptosis]] (kematian sel terprogram).<ref>{{cite journal | vauthors = Andersen MH, Schrama D, Thor Straten P, Becker JC | title = Cytotoxic T cells | journal = J Invest Dermatol. | volume = 126 | issue = 1 | pages = 32-41 | year = 2006 | pmid = 16417215 | doi = }}</ref> |
|||
Sel T memiliki prekursor berupa [[sel punca]] [[hematopoietik]] yang bermigrasi dari [[sumsum tulang]] menuju kelenjar [[timus]], tempat sel punca tersebut mengalami rekombinasi VDJ pada rantai-beta pencerapnya, guna membentuk [[protein]] TCR yang disebut pre-TCR. |
|||
== Rujukan == |
|||
== Referensi == |
|||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
{{ |
{{Imunologi-stub}} |
||
{{Darah}} |
{{Darah}} |
||
{{Authority control}} |
|||
[[Kategori:Sel darah putih]] |
[[Kategori:Sel darah putih]] |
||
[[Kategori:Biologi sel]] |
|||
[[Kategori:Biologi]] |
|||
[[Kategori:Hematologi]] |
|||
[[Kategori:Sistem kekebalan]] |
|||
[[Kategori:Sistem limfatik]] |
|||
[[Kategori:Imunologi]] |
|||
[[en:Cytotoxic T cell]] |
Revisi terkini sejak 10 Juli 2021 02.04
Sel T CD8+ atau sel T sitotoksik (bahasa Inggris: T-Killer cell, cytolytic T cell, CD8+ T cell, TC, CTL) adalah limfosit yang mempunyai kapasitas untuk menginduksi kerusakan pada sel yang terinfeksi atau sel tumor. Sel T CD8+ dilengkapi dengan reseptor sel T (TCR) yang mengenali antigen peptida pada molekul MHC kelas I.[1]
Bila menjumpai sel yang terinfeksi atau sel somatik disfungsional, sel T sitotoksik melepaskan protein perforin, granzim, dan granulisin. Melalui aksi perforin, granzim memasuki sitoplasma sel target dan fungsi protease serin mereka memicu kaskade kaspase, yang merupakan rangkaian dari protease sistein yang akhirnya menyebabkan apoptosis (kematian sel terprogram).[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ (Inggris) "Immune System - T Cells". National Institute of Allergy and and Infectious Diseases. Diakses tanggal 2010-06-05.
- ^ Andersen MH, Schrama D, Thor Straten P, Becker JC (2006). "Cytotoxic T cells". J Invest Dermatol. 126 (1): 32–41. PMID 16417215.