Lompat ke isi

Sel T pembunuh: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 18 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q376266
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: +{{Authority control}}
 
(8 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Sel T CD8+''' ({{lang-en|T-Killer cell, cytolytic T cell, CD8+ T cell, TC, CTL}}) adalah sejenis [[sel T]] yang mempunyai kapasitas untuk menginduksi kerusakan pada sel yang [[infeksi|terinfeksi]] atau sel [[tumor]]. Sel T CD8+ dilengkapi dengan pencerap [[TCR]] yang mengenali [[peptida]] [[antigen]] pada molekul [[Kompleks histokompatibilitas utama|MHC kelas I]], yang disebut [[antigen MHC]] atau HLA ({{lang-en|human leukocyte antigens}}).<ref name="niaid t cells">{{en}}{{cite web
'''Sel T CD8+''' atau '''sel T sitotoksik''' ({{lang-en|T-Killer cell, cytolytic T cell, CD8+ T cell, TC, CTL}}) adalah [[limfosit]] yang mempunyai kapasitas untuk menginduksi kerusakan pada sel yang [[infeksi|terinfeksi]] atau sel [[tumor]]. Sel T CD8+ dilengkapi dengan reseptor sel T ([[TCR]]) yang mengenali [[antigen]] peptida pada molekul [[Kompleks histokompatibilitas utama|MHC kelas I]].<ref name="niaid t cells">{{en}} {{cite web
| url = http://www.niaid.nih.gov/topics/immunesystem/immunecells/pages/tcells.aspx
| url = http://www.niaid.nih.gov/topics/immunesystem/immunecells/pages/tcells.aspx
| title = Immune System - T Cells
| title = Immune System - T Cells
| accessdate = 2010-06-05
| accessdate = 2010-06-05
| work = National Institute of Allergy and and Infectious Diseases
| work = National Institute of Allergy and and Infectious Diseases
}}</ref> [[Splenosit]] CD8+, disebut juga ''naive CD8+ T cell'' merupakan [[sel progenitor]] dari sel T CD8+ dewasa, yang disebut sel T pmel-1 CD8+.<ref>{{en}}{{cite web
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16224268
| title = Glucocorticoids do not inhibit antitumor activity of activated CD8+ T cells.
| accessdate = 2010-08-05
| work = National Cancer Institute (NCI), National Institutes of Health (NIH); Hinrichs CS, Palmer DC, Rosenberg SA, Restifo NP.
}}</ref>
}}</ref>


Bila menjumpai sel yang terinfeksi atau sel somatik disfungsional, sel T sitotoksik melepaskan protein [[perforin]], [[granzim]], dan [[granulisin]]. Melalui aksi perforin, granzim memasuki sitoplasma sel target dan fungsi [[protease serin]] mereka memicu kaskade [[kaspase]], yang merupakan rangkaian dari [[protease sistein]] yang akhirnya menyebabkan [[apoptosis]] (kematian sel terprogram).<ref>{{cite journal | vauthors = Andersen MH, Schrama D, Thor Straten P, Becker JC | title = Cytotoxic T cells | journal = J Invest Dermatol. | volume = 126 | issue = 1 | pages = 32-41 | year = 2006 | pmid = 16417215 | doi = }}</ref>
== Rujukan ==


== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}


{{Biologi-stub}}
{{Imunologi-stub}}
{{Darah}}
{{Darah}}
{{Authority control}}


[[Kategori:Sel darah putih]]
[[Kategori:Sel darah putih]]

Revisi terkini sejak 10 Juli 2021 02.04

Sel T CD8+ atau sel T sitotoksik (bahasa Inggris: T-Killer cell, cytolytic T cell, CD8+ T cell, TC, CTL) adalah limfosit yang mempunyai kapasitas untuk menginduksi kerusakan pada sel yang terinfeksi atau sel tumor. Sel T CD8+ dilengkapi dengan reseptor sel T (TCR) yang mengenali antigen peptida pada molekul MHC kelas I.[1]

Bila menjumpai sel yang terinfeksi atau sel somatik disfungsional, sel T sitotoksik melepaskan protein perforin, granzim, dan granulisin. Melalui aksi perforin, granzim memasuki sitoplasma sel target dan fungsi protease serin mereka memicu kaskade kaspase, yang merupakan rangkaian dari protease sistein yang akhirnya menyebabkan apoptosis (kematian sel terprogram).[2]


Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ (Inggris) "Immune System - T Cells". National Institute of Allergy and and Infectious Diseases. Diakses tanggal 2010-06-05. 
  2. ^ Andersen MH, Schrama D, Thor Straten P, Becker JC (2006). "Cytotoxic T cells". J Invest Dermatol. 126 (1): 32–41. PMID 16417215.