Lompat ke isi

Mandar merah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Berkas AphanapteryxBonasia.JPG dibuang karena dihapus dari Commons oleh Fastily
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: +{{Taxonbar|from={{subst:#invoke:WikidataIB|getQid}}}}
 
(13 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3: Baris 3:
| status = EX
| status = EX
| status_system = iucn3.1
| status_system = iucn3.1
| status_ref = <ref>{{cite journal | authors = [[BirdLife International]] | title = ''Aphanapteryx bonasia'' | journal = [[IUCN Red List of Threatened Species]] | volume = 2012 | page = e.T22728884A39099824 | publisher = [[IUCN]] | year = 2012 | url = http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2012-1.RLTS.T22728884A39099824.en | accessdate = 1 June 2016}}</ref>
| image =
| extinct = c1700
| image = Red_Rail.jpg
| image_width = 250px
| image_alt = lukisan mandak merah
|range_map= Mauritius island location.svg
|range_map_width= 250px
|range_map_caption= Lokasi [[Mauritius]] (warna biru)
| extinct = sekitar tahun 1700
| regnum = [[Animalia]]
| regnum = [[Animalia]]
| phylum = [[Chordata]]
| phylum = [[Chordata]]
Baris 11: Baris 17:
| familia = [[Rallidae]]
| familia = [[Rallidae]]
| genus = ''[[Aphanapteryx]]''
| genus = ''[[Aphanapteryx]]''
|genus_authority=[[Georg von Frauenfeld|Frauenfeld]], 1868
| species = '''''A. bonasia'''''
| species = '''''A. bonasia'''''
| binomial = ''Aphanapteryx bonasia''
| binomial = ''Aphanapteryx bonasia''
| binomial_authority = ([[Edmond de Sélys Longchamps|Selys]], 1848)
| binomial_authority = ([[Edmond de Sélys Longchamps|Selys]], 1848)
| synonyms ={{collapsible list|bullets = true|title=<small>List</small>
| synonyms = ''Lihat teks''
|''Apterornis bonasia'' <small>[[Edmond de Sélys Longchamps|Selys]], 1848</small>
}}'''Mandar merah''' atau ayam merah dari [[Mauritius]], ''Aphanapteryx bonasia'', adalah [[rallidae|mandar]] yang telah [[punah]]. Burung ini hanya ditemukan di pulau [[Mauritius]]. Mandar merah, yang saat ini hanya diketahui dari sejumlah tulang, deskripsi, dan gambar dan lukisan, merupakan burung yang tidak dapat terbang yang berukuran sedikit lebih besar daripada seekor ayam (sekitar 50 [[sentimeter|cm]]). Bulunya berwarna coklat kemerah-merahan, halus dan menyerupai rambut; ekornya tidak tampak saat masih hidup demikian pula sayapnya yang pendek hampir tidak tampak sama sekali dalam bulu-bulunya. Burung ini memiliki paruh panjang, agak lengkung, dan berwarna cokelat dan memiliki kaki yang agak (bagi seekor mandar) panjang. Keseluruhan, burung ini mirip seekor [[kiwi]] yang ramping daripada seekor mandar.
|''Didus broecki'' <small>[[Hermann Schlegel|Schlegel]], 1854</small>
|''Didus herbertii'' <small>Schlegel, 1854</small>
|''Aphanapteryx imperialis'' <small>[[Georg von Frauenfeld|Frauenfeld]], 1868</small>
|''Aphanapteryx imperatoris'' <small>Frauenfeld, 1868</small>
|''Aphanapteryx broeckei'' <small>([[Alphonse Milne-Edwards|Milne-Edwards]], 1868)</small>
|''Didus herberti'' <small>Milne-Edwards, 1868</small>
|''Didus broeckii'' <small>Milne-Edwards, 1868</small>
|''Aphanapteryx broeckii'' <small>Milne-Edwards, 1869</small>
|''Pezophaps broeckei'' <small>(Schlegel, 1873)</small>
|''Pezophaps herbertii'' <small>(Schlegel, 1873)</small>
|''Aphanapteryx broecki'' <small>Günther & Newton, 1879</small>
|''Aphanapteryx broekei'' <small>Newton & Gadow, 1893</small>
|''Kuina mundyi'' <small>Hachisuka, 1937</small>
|''Pezocrex herberti'' <small>(Hachisuka, 1953)</small>}}
}}
'''Mandar merah''' atau ayam merah dari [[Mauritius]], ''Aphanapteryx bonasia'', adalah [[rallidae|mandar]] yang telah [[punah]]. Burung ini hanya ditemukan di pulau [[Mauritius]]. Mandar merah, yang saat ini hanya diketahui dari sejumlah tulang, deskripsi, dan gambar dan lukisan, merupakan burung yang tidak dapat terbang yang berukuran sedikit lebih besar daripada seekor ayam (sekitar 50 [[sentimeter|cm]]). Bulunya berwarna coklat kemerah-merahan, halus dan menyerupai rambut; ekornya tidak tampak saat masih hidup demikian pula sayapnya yang pendek hampir tidak tampak sama sekali dalam bulu-bulunya. Burung ini memiliki paruh panjang, agak lengkung, dan berwarna cokelat dan memiliki kaki yang agak (bagi seekor mandar) panjang. Keseluruhan, burung ini mirip seekor [[kiwi]] yang ramping daripada seekor mandar.


Mandar merah dibicarakan di hampir setiap laporan mengenai [[Mauritius]] dari tahun [[1602]]. Rincian-rincian yang ada selalu diulang-ulang dan tidak memberi banyak pencerahan pada sejarah hidup burung. Sementara itu, mereka menghuni atas berbagai kemudahan dimana burung tersebut dapat ditangkap menurut metode perburuan dan faktanya burung tersebut dihidangkan sebagai pengganti yang baik untuk [[babi]]. Sebagian besar informasi mengenai penampilan burung berasal dari lukisan [[Joris Hoefnagel]] yang diselesaikan dari seekor burung yang hidup di [[menagerie]] milik [[Rudolf II, Kaisar Romawi Suci|Kaisar Rudolph II]] sekitar tahun 1600. Anehnya, seekor burung menyerupai mandar merah terpampang dalam lukisan [[Francesco Bassano the Younger]] ''Arca di Noè'' ("Bahtera Nuh"). Saat Bassano wafat sebelum koloni Belanda dibentuk di Mauritius tahun 1598, asal-muasal burung tersebut merupakan misteri. Pada akhirnya, muncul beberapa gambar mentah burung ini dalam tiga lukisan [[dodo]] tahun 1620-an oleh [[Roelant Savery]]. Yang dapat disampaikan adalah bahwa sekitar tahun 1600, kemudingkinan lebih awal, sejumlah kecil mandar merah mencapai Eropa dalam keadaan hidup. Sebagai tambahan, terdapat kurang-lebih empat gambar mentah yang dibuat di Mauritius.
Mandar merah dibicarakan di hampir setiap laporan mengenai [[Mauritius]] dari tahun [[1602]]. Rincian-rincian yang ada selalu diulang-ulang dan tidak memberi banyak pencerahan pada sejarah hidup burung. Sementara itu, mereka menghuni atas berbagai kemudahan dimana burung tersebut dapat ditangkap menurut metode perburuan dan faktanya burung tersebut dihidangkan sebagai pengganti yang baik untuk [[babi]]. Sebagian besar informasi mengenai penampilan burung berasal dari lukisan [[Joris Hoefnagel]] yang diselesaikan dari seekor burung yang hidup di [[menagerie]] milik [[Rudolf II, Kaisar Romawi Suci|Kaisar Rudolph II]] sekitar tahun 1600. Anehnya, seekor burung menyerupai mandar merah terpampang dalam lukisan [[Francesco Bassano the Younger]] ''Arca di Noè'' ("Bahtera Nuh"). Saat Bassano wafat sebelum koloni Belanda dibentuk di Mauritius tahun 1598, asal-muasal burung tersebut merupakan misteri. Pada akhirnya, muncul beberapa gambar mentah burung ini dalam tiga lukisan [[dodo]] tahun 1620-an oleh [[Roelant Savery]]. Yang dapat disampaikan adalah bahwa sekitar tahun 1600, kemudingkinan lebih awal, sejumlah kecil mandar merah mencapai Eropa dalam keadaan hidup. Sebagai tambahan, terdapat kurang-lebih empat gambar mentah yang dibuat di Mauritius.


== Kepunahan ==
== Kepunahan ==
[[Berkas:Aphanapteryx bonasia.JPG|thumb|left|Penggambaran Pieter van den Broecke dari tahun 1617]]
[[Berkas:Aphanapteryx bonasia.JPG|jmpl|kiri|Penggambaran Pieter van den Broecke dari tahun 1617]]
Mandar ini diburu hingga punah di abad setelah penemuannya. [[Dodo]] yang dikatakan kurang enak, biasanya dibunuh karena rasa ingin tahu atau kebosanan, namun mandar merah merupakan burung mainan yang sangat terkenal di kalangan penduduk Belanda dan Perancis. Sementara burung ini dapat melarikan diri dengan baik saat dikejar, burung ini juga mudah sekali terpikat dengan menunjukkan kain merah pada burung, yang kemudian akan diserangnya; perilaku yang serupa seperti yang juga ditunjukkan kerabatnya [[mandar Rodrigues]]. Burung ini kemudian dapat ditangkap dan tangisannya ketika itu akan menarik lebih banyak orang untuk menyaksikan, seperti burung lainnya yang berevolusi dalam ketiadaan predator, menjadi sulit ditangkap dan tidak takut manusia. Saat burung ini bertelur di tanah, babi yang memakan telurnya dan anak-anaknya yang masih kecil kemungkinan bersumbangsih atas kepunahannya. Ketika [[François Leguat]] (1708), yang akrab dengan mandar Rodrigues pada tahun-tahun sebelumnya, datang ke [[Mauritius]] pada tahun 1693, dia mengatakan bahwa mandar merah telah menjadi langka; dia merupakan sumber terakhir yang menyebutkan burung ini sehingga dapat diasumsikan burung itu punah di sekitar tahun 1700. Penetapan hilangnya dan status mandar ini menjadi sulit karena nama lokal untuk [[dodo]], ''Todaersen'' (atau ''dodaersen'') dialihkan kepada mandar merah, yang sama memiliki pantat gemuk, dengan dodo yang menanti kepunahan.
Mandar ini diburu hingga punah pada abad setelah penemuannya. [[Dodo]] yang dikatakan kurang enak, biasanya dibunuh karena rasa ingin tahu atau kebosanan, namun mandar merah merupakan burung mainan yang sangat terkenal di kalangan penduduk Belanda dan Prancis. Sementara burung ini dapat melarikan diri dengan baik saat dikejar, burung ini juga mudah sekali terpikat dengan menunjukkan kain merah pada burung, yang kemudian akan diserangnya; perilaku yang serupa seperti yang juga ditunjukkan kerabatnya [[mandar Rodrigues]]. Burung ini kemudian dapat ditangkap dan tangisannya ketika itu akan menarik lebih banyak orang untuk menyaksikan, seperti burung lainnya yang berevolusi dalam ketiadaan predator, menjadi sulit ditangkap dan tidak takut manusia. Saat burung ini bertelur di tanah, babi yang memakan telurnya dan anak-anaknya yang masih kecil kemungkinan bersumbangsih atas kepunahannya. Ketika [[François Leguat]] (1708), yang akrab dengan mandar Rodrigues pada tahun-tahun sebelumnya, datang ke [[Mauritius]] pada tahun 1693, dia mengatakan bahwa mandar merah telah menjadi langka; dia merupakan sumber terakhir yang menyebutkan burung ini sehingga dapat diasumsikan burung itu punah di sekitar tahun 1700. Penetapan hilangnya dan status mandar ini menjadi sulit karena nama lokal untuk [[dodo]], ''Todaersen'' (atau ''dodaersen'') dialihkan kepada mandar merah, yang sama memiliki pantat gemuk, dengan dodo yang menanti kepunahan.


== Taksonomi ==
== Taksonomi ==
Baris 29: Baris 52:
* ''Didus broeckii'' <small>[[Hermann Schlegel|Schlegel]], 1848 (menurut gambar [[Pieter van den Broecke|van den Broecke]])</small>
* ''Didus broeckii'' <small>[[Hermann Schlegel|Schlegel]], 1848 (menurut gambar [[Pieter van den Broecke|van den Broecke]])</small>
* ''Didus herberti'' <small>[[Hermann Schlegel|Schlegel]], 1854 (menurut gambar [[Thomas Herbert|Herbert]])</small>
* ''Didus herberti'' <small>[[Hermann Schlegel|Schlegel]], 1854 (menurut gambar [[Thomas Herbert|Herbert]])</small>
* ''Aphanapteryx imperialis'' <small>[[Georg von Frauenfeld|Frauenfeld]], 1868 (menurut lukisan Hoefnagel)</small>
* ''Aphanapteryx imperialis'' <small>[[Georg von Frauenfeld|Frauenfeld]], 1868 (menurut lukisan Hoefnagel)</small>
* ''Pezophaps broeckii'' <small>[[Hermann Schlegel|Schlegel]], 1873</small>
* ''Pezophaps broeckii'' <small>[[Hermann Schlegel|Schlegel]], 1873</small>
* ''Didus herbertii'' <small>[[Tommaso Salvadori|Salvadori]], 1893</small>
* ''Didus herbertii'' <small>[[Tommaso Salvadori|Salvadori]], 1893</small>
Baris 35: Baris 58:


== Referensi ==
== Referensi ==

{{reflist}}
* {{IUCN2006|assessors=BirdLife International|year=2004|id=1832|title=Aphanapteryx bonasia|downloaded=23 Jun 2006}} Database entry includes justification for why this species is extinct.
* {{IUCN2006|assessors=BirdLife International|year=2004|id=1832|title=Aphanapteryx bonasia|downloaded=23 Jun 2006}} Database entry includes justification for why this species is extinct.
* de Sélys Longchamps, Edmond (1848): Résumé concernant les oiseaux brévipennes mentionnés dans l'ouvrage de M. Strickland sur le Dodo. ''Rev. Zool.'' '''1848''': 292-295. [Article in French]
* de Sélys Longchamps, Edmond (1848): Résumé concernant les oiseaux brévipennes mentionnés dans l'ouvrage de M. Strickland sur le Dodo. ''Rev. Zool.'' '''1848''': 292-295. [Article in French]
* Leguat, François (1708): ''Voyages et Avantures de François Leguat & de ses Compagnons, en Deux Isles Desertes des Indes Orientales, etc.'' '''2''': 71. Jean Louis de Lorme, Amsterdam. [http://gallica.bnf.fr PDF fulltext available at Gallica: search for "Leguat"]
* Leguat, François (1708): ''Voyages et Avantures de François Leguat & de ses Compagnons, en Deux Isles Desertes des Indes Orientales, etc.'' '''2''': 71. Jean Louis de Lorme, Amsterdam. [http://gallica.bnf.fr PDF fulltext available at Gallica: search for "Leguat"]
{{Taxonbar|from=Q844868}}


[[Kategori:Aphanapteryx]]
[[Kategori:Aphanapteryx]]
[[Kategori:Fauna Mauritius]]
[[Kategori:Fauna Mauritius]]
[[Kategori:Burung yang tidak dapat terbang yang telah punah]]
[[Kategori:Burung yang tidak dapat terbang yang telah punah]]

[[ca:Aphanapteryx bonasia]]
[[de:Mauritius-Ralle]]
[[en:Red Rail]]
[[eo:Ruĝa ralo]]
[[es:Aphanapteryx bonasia]]
[[eu:Aphanapteryx bonasia]]
[[fi:Mauritiuksenluhtakana]]
[[fr:Poule rouge]]
[[he:רלית אדומה]]
[[hu:Mauritiusi vörös guvat]]
[[it:Aphanapteryx bonasia]]
[[ja:モーリシャスクイナ]]
[[ml:റെഡ് റെയിൽ]]
[[ru:Рыжий маврикийский пастушок]]
[[sv:Röd mauritiusrall]]
[[tr:Mauritius kırmızı tavuğu]]
[[zh:紅秧雞]]

Revisi terkini sejak 10 Juli 2021 07.28

Mandar merah
lukisan mandak merah

Punah  (sekitar tahun 1700)  (IUCN 3.1)[1]
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
A. bonasia
Nama binomial
Aphanapteryx bonasia
(Selys, 1848)
Lokasi Mauritius (warna biru)
Sinonim
List
  • Apterornis bonasia Selys, 1848
  • Didus broecki Schlegel, 1854
  • Didus herbertii Schlegel, 1854
  • Aphanapteryx imperialis Frauenfeld, 1868
  • Aphanapteryx imperatoris Frauenfeld, 1868
  • Aphanapteryx broeckei (Milne-Edwards, 1868)
  • Didus herberti Milne-Edwards, 1868
  • Didus broeckii Milne-Edwards, 1868
  • Aphanapteryx broeckii Milne-Edwards, 1869
  • Pezophaps broeckei (Schlegel, 1873)
  • Pezophaps herbertii (Schlegel, 1873)
  • Aphanapteryx broecki Günther & Newton, 1879
  • Aphanapteryx broekei Newton & Gadow, 1893
  • Kuina mundyi Hachisuka, 1937
  • Pezocrex herberti (Hachisuka, 1953)

Mandar merah atau ayam merah dari Mauritius, Aphanapteryx bonasia, adalah mandar yang telah punah. Burung ini hanya ditemukan di pulau Mauritius. Mandar merah, yang saat ini hanya diketahui dari sejumlah tulang, deskripsi, dan gambar dan lukisan, merupakan burung yang tidak dapat terbang yang berukuran sedikit lebih besar daripada seekor ayam (sekitar 50 cm). Bulunya berwarna coklat kemerah-merahan, halus dan menyerupai rambut; ekornya tidak tampak saat masih hidup demikian pula sayapnya yang pendek hampir tidak tampak sama sekali dalam bulu-bulunya. Burung ini memiliki paruh panjang, agak lengkung, dan berwarna cokelat dan memiliki kaki yang agak (bagi seekor mandar) panjang. Keseluruhan, burung ini mirip seekor kiwi yang ramping daripada seekor mandar.

Mandar merah dibicarakan di hampir setiap laporan mengenai Mauritius dari tahun 1602. Rincian-rincian yang ada selalu diulang-ulang dan tidak memberi banyak pencerahan pada sejarah hidup burung. Sementara itu, mereka menghuni atas berbagai kemudahan dimana burung tersebut dapat ditangkap menurut metode perburuan dan faktanya burung tersebut dihidangkan sebagai pengganti yang baik untuk babi. Sebagian besar informasi mengenai penampilan burung berasal dari lukisan Joris Hoefnagel yang diselesaikan dari seekor burung yang hidup di menagerie milik Kaisar Rudolph II sekitar tahun 1600. Anehnya, seekor burung menyerupai mandar merah terpampang dalam lukisan Francesco Bassano the Younger Arca di Noè ("Bahtera Nuh"). Saat Bassano wafat sebelum koloni Belanda dibentuk di Mauritius tahun 1598, asal-muasal burung tersebut merupakan misteri. Pada akhirnya, muncul beberapa gambar mentah burung ini dalam tiga lukisan dodo tahun 1620-an oleh Roelant Savery. Yang dapat disampaikan adalah bahwa sekitar tahun 1600, kemudingkinan lebih awal, sejumlah kecil mandar merah mencapai Eropa dalam keadaan hidup. Sebagai tambahan, terdapat kurang-lebih empat gambar mentah yang dibuat di Mauritius.

Kepunahan

[sunting | sunting sumber]
Penggambaran Pieter van den Broecke dari tahun 1617

Mandar ini diburu hingga punah pada abad setelah penemuannya. Dodo yang dikatakan kurang enak, biasanya dibunuh karena rasa ingin tahu atau kebosanan, namun mandar merah merupakan burung mainan yang sangat terkenal di kalangan penduduk Belanda dan Prancis. Sementara burung ini dapat melarikan diri dengan baik saat dikejar, burung ini juga mudah sekali terpikat dengan menunjukkan kain merah pada burung, yang kemudian akan diserangnya; perilaku yang serupa seperti yang juga ditunjukkan kerabatnya mandar Rodrigues. Burung ini kemudian dapat ditangkap dan tangisannya ketika itu akan menarik lebih banyak orang untuk menyaksikan, seperti burung lainnya yang berevolusi dalam ketiadaan predator, menjadi sulit ditangkap dan tidak takut manusia. Saat burung ini bertelur di tanah, babi yang memakan telurnya dan anak-anaknya yang masih kecil kemungkinan bersumbangsih atas kepunahannya. Ketika François Leguat (1708), yang akrab dengan mandar Rodrigues pada tahun-tahun sebelumnya, datang ke Mauritius pada tahun 1693, dia mengatakan bahwa mandar merah telah menjadi langka; dia merupakan sumber terakhir yang menyebutkan burung ini sehingga dapat diasumsikan burung itu punah di sekitar tahun 1700. Penetapan hilangnya dan status mandar ini menjadi sulit karena nama lokal untuk dodo, Todaersen (atau dodaersen) dialihkan kepada mandar merah, yang sama memiliki pantat gemuk, dengan dodo yang menanti kepunahan.

Taksonomi

[sunting | sunting sumber]

Karena adanya kebingungan dengan dodo seperti yang sudah dikatakan di atas dan ketidakcocokan gambar-gambar mentah, berikut ini merupakan sinonim mandar merah:

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ BirdLife International (2012). "Aphanapteryx bonasia". IUCN Red List of Threatened Species. IUCN. 2012: e.T22728884A39099824. Diakses tanggal 1 June 2016. 
  • BirdLife International (2004). Aphanapteryx bonasia. 2006 IUCN Red List of Threatened Species. IUCN 2006. Diakses 23 Jun 2006. Database entry includes justification for why this species is extinct.
  • de Sélys Longchamps, Edmond (1848): Résumé concernant les oiseaux brévipennes mentionnés dans l'ouvrage de M. Strickland sur le Dodo. Rev. Zool. 1848: 292-295. [Article in French]
  • Leguat, François (1708): Voyages et Avantures de François Leguat & de ses Compagnons, en Deux Isles Desertes des Indes Orientales, etc. 2: 71. Jean Louis de Lorme, Amsterdam. PDF fulltext available at Gallica: search for "Leguat"