Lompat ke isi

Senggak: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dubaya (bicara | kontrib)
→‎Perkembangan: pranala barong bali
Pinerineks (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(9 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
Senggak adalah seni olah suara manusia berupa sorakan yang dilakukan oleh pria dewasa dengan banyak orang secara keras, tegas, kompak dan serempak untuk mengiringi kesenian [[Reog (Ponorogo)|Reyog Ponorogo]] untuk meningkatkan semangat. Kata Senggak berasal dari bahasa Jawa panaragan yang berarti sorakan.
{{unreferenced}}'''Senggak''' adalah seni olah suara manusia berupa sorakan yang dilakukan oleh pria dewasa dengan banyak orang secara keras, tegas, kompak dan serempak untuk mengiringi kesenian [[Reog (Ponorogo)|Reyog Ponorogo]] untuk meningkatkan semangat. Kata Senggak berasal dari bahasa Jawa panaragan yang berarti sorakan.


== Sejarah ==
== Sejarah ==
[[Berkas:Selompret Reyog dan Senggak jaman dulu.jpg|jmpl|257x257px|Suasan penyenggak Reyog Tahun 1990]]
Awalnya senggak adalah semacam Yel-yel militer kerajaan Bantarangin untuk menyemangati diri, hingga tibalah pertarungan antara kedua raja Kelana sewandana dari Kerajaan Bantarangin dengan raja singo barong dari kerajaan Lodaya, Kekuatan Raja Singo Barong yang lebih unggul membuat raja kelana sewandana mulai tersudutkan dan lemah. tetapi Seluruh prajurit Bantarangin selalu menyemangati rajanya untuk bangkit dengan sorakan, alhasil Raja kelana sewandana mengeluarkan pusaka berupa cambuk bernama kiai Samandiman yang di arahkan ke raja singo barong berkali-kali hingga tumbang dan kalah.
Awalnya senggak adalah semacam Yel-yel militer kerajaan Bantarangin untuk menyemangati diri, hingga tibalah pertarungan antara kedua raja Kelana sewandana dari Kerajaan Bantarangin dengan raja singo barong dari kerajaan Lodaya, Kekuatan Raja Singo Barong yang lebih unggul membuat raja kelana sewandana mulai tersudutkan dan lemah. tetapi Seluruh prajurit Bantarangin selalu menyemangati rajanya untuk bangkit dengan sorakan, alhasil Raja kelana sewandana mengeluarkan pusaka berupa cambuk bernama kiai Samandiman yang di arahkan ke raja singo barong berkali-kali hingga tumbang dan kalah.


Pakem Olah Suara
== Pakem Olah Suara ==

Sorakan yang bernuansa Militer tersebut memiliki pakem Olah Suara Seperti:
Sorakan yang bernuansa Militer tersebut memiliki pakem Olah Suara Seperti:


Hak'e Hak'e Hok'ya Hok'ya
Hak'e Hak'e Hok'ya Hok'ya


Hok'e oweo oweo yak yak hok'ya
Hok'e oweo oweo yak yak hok'ya


Hyuh hasolo hasololo asololoe hok'ya
Hyuh hasolo hasololo asololoe hok'ya
Baris 23: Baris 23:
Bahkan Tari [[Kecak]] yang menggunakan sorakan suara "Cak-Cak" menggunakakan sorakan Senggak, mengingat Tari [[Barong Bali]] merupakan bentuk lain dari barong Ponorogo
Bahkan Tari [[Kecak]] yang menggunakan sorakan suara "Cak-Cak" menggunakakan sorakan Senggak, mengingat Tari [[Barong Bali]] merupakan bentuk lain dari barong Ponorogo


Selain itu, Senggak juga kerap di gunakan sebagai soundtrack film Indonesia maupun Anime seperti [[Tendangan dari Langit|Tendangan Dari Langit]], Suromenggolo, Warok Singo Kobra, Ratu Ilmu Hitam, Wali Songo, Shingeki no Kyojin, Nanatsu no taizai dalam bentuk [[Gamelan]] konvesional maupun [[Orkestra]].
Selain itu, Senggak juga kerap di gunakan sebagai soundtrack film Indonesia maupun Anime seperti [[Tendangan dari Langit|Tendangan Dari Langit]], Suromenggolo, Warok Singo Kobra, Ratu Ilmu Hitam, Wali Songo, Shingeki no Kyojin, Nanatsu no taizai dalam mengiringi [[Gamelan]] konvesional maupun [[Orkestra]].

[[Kategori:Budaya Jawa]]

Revisi terkini sejak 10 Juli 2021 16.28

Senggak adalah seni olah suara manusia berupa sorakan yang dilakukan oleh pria dewasa dengan banyak orang secara keras, tegas, kompak dan serempak untuk mengiringi kesenian Reyog Ponorogo untuk meningkatkan semangat. Kata Senggak berasal dari bahasa Jawa panaragan yang berarti sorakan.

Suasan penyenggak Reyog Tahun 1990

Awalnya senggak adalah semacam Yel-yel militer kerajaan Bantarangin untuk menyemangati diri, hingga tibalah pertarungan antara kedua raja Kelana sewandana dari Kerajaan Bantarangin dengan raja singo barong dari kerajaan Lodaya, Kekuatan Raja Singo Barong yang lebih unggul membuat raja kelana sewandana mulai tersudutkan dan lemah. tetapi Seluruh prajurit Bantarangin selalu menyemangati rajanya untuk bangkit dengan sorakan, alhasil Raja kelana sewandana mengeluarkan pusaka berupa cambuk bernama kiai Samandiman yang di arahkan ke raja singo barong berkali-kali hingga tumbang dan kalah.

Pakem Olah Suara

[sunting | sunting sumber]

Sorakan yang bernuansa Militer tersebut memiliki pakem Olah Suara Seperti:

Hak'e Hak'e Hok'ya Hok'ya

Hok'e oweo oweo yak yak hok'ya

Hyuh hasolo hasololo asololoe hok'ya

dengan demikian, Sorakan senggak di lakukan secara bergantian dengan bersautan dengan kompak untuk mengiringi gerak penari, biasanya senggak juga mengikuti suara Angklung Reyog besar dan kecil.

Dalam penelitian, Senggak merupakan sebuah sorakan yang berkaitan dengan militer elit.

Perkembangan

[sunting | sunting sumber]

Saat ini senggak yang selalu mengiringi kesenian Reyog, dapat dilihat pada kesenian non Reyog seperti pada Wayang Kulit, Campursari, Dangdut Koplo, Dangdut Jaranan, jaranan, Lais, Dan seluruh budaya yang mendapat pengaruh dari reyog Ponorogo.

Bahkan Tari Kecak yang menggunakan sorakan suara "Cak-Cak" menggunakakan sorakan Senggak, mengingat Tari Barong Bali merupakan bentuk lain dari barong Ponorogo

Selain itu, Senggak juga kerap di gunakan sebagai soundtrack film Indonesia maupun Anime seperti Tendangan Dari Langit, Suromenggolo, Warok Singo Kobra, Ratu Ilmu Hitam, Wali Songo, Shingeki no Kyojin, Nanatsu no taizai dalam mengiringi Gamelan konvesional maupun Orkestra.