Lompat ke isi

Museum Cakraningrat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Kesalahan pranala pipa)
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Museum Cakraningrat''' adalah [[museum]] yang terletak di Jalan Soekarno Hatta No. 39 A, [[Kabupaten Bangkalan]], [[Pulau Madura|Pulau Madura.]] Museum ini didirikan pada tahun 2007 oleh Gubernur Jawa Timur, Bapak Imam Utomo. Museum ini diresmikan pada tanggal 13 Maret 2008. Nama Museum Cakraningrat digunakan untuk mengenang dan menghormati jasa dan kebesaran [[Pangeran Cakraningrat]]. Pada awal berdiri, benda-benda koleksi museum ini berpindah-pindah tempat dan berganti nama tempatnya. Pada tanggal 13 Maret 2008 Pemerintah Kabupaten Bangkalan mulai antusias memperhatikan peninggalan-peninggalan bersejarah yang ada di Kabupaten Bangkalan sehingga dibangun bangunan gedung museum baru dengan nama Museum Cakraningrat.<ref>{{Cite book|title=Direktori Museum Indonesia|last=|first=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|date=2012|publisher=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|isbn=|location=Jakarta|pages=437-439|url-status=live}}</ref>
'''Museum Cakraningrat''' adalah [[museum]] yang terletak di Jalan Soekarno Hatta No. 39 A, [[Kabupaten Bangkalan]], [[Pulau Madura]]. Museum ini didirikan pada tahun 2007 oleh Gubernur Jawa Timur, Bapak Imam Utomo. Museum ini diresmikan pada tanggal 13 Maret 2008. Nama Museum Cakraningrat digunakan untuk mengenang dan menghormati jasa dan kebesaran [[Pangeran Cakraningrat]]. Pada awal berdiri, benda-benda koleksi museum ini berpindah-pindah tempat dan berganti nama tempatnya. Pada tanggal 13 Maret 2008 Pemerintah Kabupaten Bangkalan mulai antusias memperhatikan peninggalan-peninggalan bersejarah yang ada di Kabupaten Bangkalan sehingga dibangun bangunan gedung museum baru dengan nama Museum Cakraningrat.<ref>{{Cite book|title=Direktori Museum Indonesia|last=|first=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|date=2012|publisher=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|isbn=|location=Jakarta|pages=437-439|url-status=live}}</ref>


== Koleksi ==
== Koleksi ==
Baris 24: Baris 24:
== Referensi ==
== Referensi ==
<references />
<references />

[[Kategori:Museum di Indonesia]]

Revisi terkini sejak 6 Agustus 2021 02.27

Museum Cakraningrat adalah museum yang terletak di Jalan Soekarno Hatta No. 39 A, Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura. Museum ini didirikan pada tahun 2007 oleh Gubernur Jawa Timur, Bapak Imam Utomo. Museum ini diresmikan pada tanggal 13 Maret 2008. Nama Museum Cakraningrat digunakan untuk mengenang dan menghormati jasa dan kebesaran Pangeran Cakraningrat. Pada awal berdiri, benda-benda koleksi museum ini berpindah-pindah tempat dan berganti nama tempatnya. Pada tanggal 13 Maret 2008 Pemerintah Kabupaten Bangkalan mulai antusias memperhatikan peninggalan-peninggalan bersejarah yang ada di Kabupaten Bangkalan sehingga dibangun bangunan gedung museum baru dengan nama Museum Cakraningrat.[1]

Objek-objek yang dapat ditemui dalam museum ini diantaranya, kain batik Madura, Peralatan batik, Alat membatik ukiran, Menangan, Paeduwan, Bokor, Pengel, Cucuk Sisir, Kereta Kuda, Miniatur Perahu, Kekeyan, Ginggung, Srone, Kleles, Kentongan, dan Gamelan Ratna Dumila.

Fasilitas

[sunting | sunting sumber]

Gedung Museum yang memiliki luas 2.709 meter persegi ini mempunyai fasilitas yang terdiri dari:

  1. Ruang Pameran Tetap
  2. Ruang Administrasi
  3. Ruang Penyimpanan Koleksi
  4. Ruang Studi Koleksi
  5. Bengkel Preparasi
  6. Ruang Informasi
  7. Ruang Penjualan Tiket
  8. Tempat Ibadah
  9. Toilet
  10. Parkir

Waktu Kunjungan dan Biaya Tiket

[sunting | sunting sumber]

Waktu Kunjungan Museum ini yaitu pada hari Senin hingga Jum'at dibuka pada pukul 08.00 dan ditutup pada 15.30. Sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu, museum ini libur. Untuk biaya tiket masuk museum ini seharga Rp. 1.000,-

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Direktori Museum Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. hlm. 437–439.