Siklus Otto: Perbedaan antara revisi
Definisi long stroke menjadi over stroke Dan short stroke menjadi over bore Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(26 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Siklus Otto''' adalah [[siklus termodinamika]] ideal yang menggambarkan fungsi mesin piston pengapian percikan khas. Ini adalah siklus termodinamika yang paling umum ditemukan di mesin mobil.<ref>Wu, Chih.'' [https://books.google.com.ph/books/about/Thermodynamic_Cycles.html?id=2kr26tu9MaMC&redir_esc=y Thermodynamic Cycles: Computer-aided Design and Optimization]''. New York: M. Dekker, 2004. page 99</ref> |
|||
[[Berkas:4-Stroke-Engine.gif|thumb|right||Siklus empat langkah pada mesin bensin. Gas masuk berwarna biru dan gas buang berwarna coklat. Dinding silinder berupa tabung pelapis tipis yang dikelilingi air pendingin.|204x204px]] |
|||
'''Motor bakar empat langkah''' adalah mesin pembakaran dalam, yang dalam satu kali siklus pembakaran akan mengalami empat langkah [[Piston|piston]]. Sekarang ini, mesin pembakaran dalam pada mobil, sepeda motor, truk, pesawat terbang, kapal, alat berat dan sebagainya, umumnya menggunakan siklus empat langkah. Empat langkah tersebut meliputi langkah hisap (pemasukan), kompresi, tenaga dan langkah buang. Yang secara keseluruhan memerlukan dua putaran poros engkol (''crankshaft'') per satu siklus pada [[Mesin bensin|mesin bensin]] atau [[Mesin diesel|mesin diesel]]. |
|||
Siklus Otto adalah deskripsi tentang apa yang terjadi pada massa gas karena mengalami perubahan tekanan, suhu, volume, penambahan panas, dan penghilangan panas. Massa gas yang mengalami perubahan tersebut disebut sistem. Sistem, dalam hal ini, didefinisikan sebagai fluida (gas) di dalam silinder. Dengan menggambarkan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam sistem, maka akan dijelaskan pula secara terbalik, pengaruh sistem terhadap lingkungan. Dalam kasus siklus Otto, efeknya adalah menghasilkan kerja bersih yang cukup dari sistem untuk mendorong mobil dan penumpangnya ke lingkungan. |
|||
== Prinsip Kerja == |
|||
Istilah-istilah baku yang berlaku dalam teknik otomotif yang harus diketahui untuk bisa memahami prinsip kerja mesin ini: |
|||
* '''TMA (titik mati atas) atau TDC (''top dead centre''):''' Posisi piston berada pada titik paling atas dalam silinder mesin atau piston berada pada titik paling jauh dari poros engkol (''crankshaft''). |
|||
* '''TMB (titik mati bawah) atau BDC (''bottom dead centre''):''' Posisi piston berada pada titik paling bawah dalam silinder mesin atau piston berada pada titik paling dekat dengan poros engkol (''crankshaft''). |
|||
== Referensi == |
|||
{{reflist}} |
|||
Piston bergerak dari TMA ke TMB, posisi katup masuk terbuka dan katup keluar tertutup, mengakibatkan udara (mesin diesel) atau gas (sebagian besar mesin bensin) terhisap masuk ke dalam ruang bakar. Proses udara atau gas sebelum masuk ke ruang bakar dapat dilihat pada [[sistem pemasukan]]. |
|||
⚫ | |||
=== Langkah ke 2 === |
|||
Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk dan keluar tertutup, mengakibatkan udara atau gas dalam ruang bakar terkompresi. Beberapa saat sebelum piston sampai pada posisi TMA, waktu penyalaan (''timing ignition'') terjadi (pada mesin bensin berupa nyala busi sedangkan pada mesin diesel berupa semprotan (suntikan) bahan bakar). |
|||
=== Langkah ke 3 === |
|||
Gas yang terbakar dalam ruang bakar akan meningkatkan tekanan dalam ruang bakar, mengakibatkan piston terdorong dari TMA ke TMB. Langkah ini adalah proses yang akan menghasilkan tenaga. |
|||
{{fisika-stub}} |
|||
=== Langkah ke 4 === |
|||
Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk tertutup dan katup keluar terbuka, mendorong sisa gas pembakaran menuju ke katup keluar yang sedang terbuka untuk diteruskan ke [[Sistem pembuangan|lubang pembuangan]]. |
|||
== Desain == |
|||
=== Rasio Kompresi === |
|||
Rasio kompresi adalah perbandingan antara volume langkah piston dengan volume ruang bakar saat piston pada posisi TMA. |
|||
=== SOHC dan DOHC === |
|||
* '''''Single Over Head Camshaft'':''' Mesin dengan satu unit ''noken as'' di atas silinder. |
|||
* '''''Dual Over Head Camshaft'':''' Mesin dengan dua unit ''noken as'' di atas silinder. |
|||
=== Long dan Short Stroke === |
|||
* Mesin disebut berkarakter “long stroke” atau "over stroke" apabila langkah piston lebih panjang dari diameter piston. |
|||
* Mesin disebut berkarakter “short stroke” atau "over bore" apabila langkah piston lebih pendek dari diameter piston. |
|||
== Lihat Pula == |
|||
* [[Mesin dua tak]] |
|||
⚫ | |||
[[Kategori:Mesin pembakaran dalam]] |
|||
[[Kategori:Teknik mesin]] |
Revisi terkini sejak 17 Agustus 2021 08.31
Siklus Otto adalah siklus termodinamika ideal yang menggambarkan fungsi mesin piston pengapian percikan khas. Ini adalah siklus termodinamika yang paling umum ditemukan di mesin mobil.[1]
Siklus Otto adalah deskripsi tentang apa yang terjadi pada massa gas karena mengalami perubahan tekanan, suhu, volume, penambahan panas, dan penghilangan panas. Massa gas yang mengalami perubahan tersebut disebut sistem. Sistem, dalam hal ini, didefinisikan sebagai fluida (gas) di dalam silinder. Dengan menggambarkan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam sistem, maka akan dijelaskan pula secara terbalik, pengaruh sistem terhadap lingkungan. Dalam kasus siklus Otto, efeknya adalah menghasilkan kerja bersih yang cukup dari sistem untuk mendorong mobil dan penumpangnya ke lingkungan.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Wu, Chih. Thermodynamic Cycles: Computer-aided Design and Optimization. New York: M. Dekker, 2004. page 99