Lompat ke isi

Soenoto: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: di era → pada era (WP:BAHASA)
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{noref-bio}}
{{noref-bio}}
[[Berkas:Bukusunoto.jpg|thumb|Buku Sunoto berjudul ''Menuju Filsafat Indonesia'' (1987), yang mencoba meluaskan cakupan dari karya rintisan Nasroen.]]
[[Berkas:Bukusunoto.jpg|jmpl|Buku Sunoto berjudul ''Menuju Filsafat Indonesia'' (1987), yang mencoba meluaskan cakupan dari karya rintisan Nasroen.]]
'''Soenoto''' ([[EYD]]: ''Sunoto''; lahir pada tahun [[1929]]) merupakan pengkaji [[Filsafat Indonesia]] generasi kedua di era [[1980-an]].
'''Soenoto''' ([[EYD]]: ''Sunoto''; lahir pada tahun [[1929]]) merupakan pengkaji [[Filsafat Indonesia]] generasi kedua pada era [[1980-an]].


Pendidikan kefilsafatan pertama kali diperoleh dari [[Universitas Gajah Mada]] [[Yogyakarta]] (Sarjana dan Magister Ilmu Sosial dan Politik), lalu ''[[Vrije Universiteit Amsterdam|Vrije Universiteit]]'' [[Amsterdam]] (Doktor Ilmu Sosial dan Politik). Jabatan yang pernah dipegang ialah Dosen Tetap UGM (sejak 1958), Dekan Fakultas Filsafat UGM (1967-1979), Peneliti Filsafat Pancasila di Dephankam, Ketua Survei Pengamalan Pancasila di UGM dan Depdagri RI. Karya-karyanya yang langsung berhubungan dengan kajian Filsafat Indonesia ialah: ''Selayang Pandang tentang Filsafat Indonesia'' (Yogyakarta: Fakultas Filsafat UGM, 1981), ''Pemikiran tentang Kefilsafatan Indonesia'' (Yogyakarta: Yayasan Lembaga Studi Filsafat Pancasila & Andi Offset, 1983), dan ''Menuju Filsafat Indonesia: Negara-Negara di Jawa sebelum Proklamasi Kemerdekaan'' (Yogyakarta: Hanindita Offset, 1987).
Pendidikan kefilsafatan pertama kali diperoleh dari [[Universitas Gajah Mada]] [[Yogyakarta]] (Sarjana dan Magister Ilmu Sosial dan Politik), lalu ''[[Vrije Universiteit Amsterdam|Vrije Universiteit]]'' [[Amsterdam]] (Doktor Ilmu Sosial dan Politik). Jabatan yang pernah dipegang ialah Dosen Tetap UGM (sejak 1958), Dekan Fakultas Filsafat UGM (1967-1979), Peneliti Filsafat Pancasila di Dephankam, Ketua Survei Pengamalan Pancasila di UGM dan Depdagri RI. Karya-karyanya yang langsung berhubungan dengan kajian Filsafat Indonesia ialah: ''Selayang Pandang tentang Filsafat Indonesia'' (Yogyakarta: Fakultas Filsafat UGM, 1981), ''Pemikiran tentang Kefilsafatan Indonesia'' (Yogyakarta: Yayasan Lembaga Studi Filsafat Pancasila & Andi Offset, 1983), dan ''Menuju Filsafat Indonesia: Negara-Negara di Jawa sebelum Proklamasi Kemerdekaan'' (Yogyakarta: Hanindita Offset, 1987).
Baris 8: Baris 8:


{{DEFAULTSORT:Soenoto}}
{{DEFAULTSORT:Soenoto}}

[[Kategori:Kelahiran 1929]]
[[Kategori:Kelahiran 1929]]
[[Kategori:Filsuf Indonesia]]
[[Kategori:Filsuf Indonesia]]

Revisi terkini sejak 30 November 2021 03.20

Buku Sunoto berjudul Menuju Filsafat Indonesia (1987), yang mencoba meluaskan cakupan dari karya rintisan Nasroen.

Soenoto (EYD: Sunoto; lahir pada tahun 1929) merupakan pengkaji Filsafat Indonesia generasi kedua pada era 1980-an.

Pendidikan kefilsafatan pertama kali diperoleh dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta (Sarjana dan Magister Ilmu Sosial dan Politik), lalu Vrije Universiteit Amsterdam (Doktor Ilmu Sosial dan Politik). Jabatan yang pernah dipegang ialah Dosen Tetap UGM (sejak 1958), Dekan Fakultas Filsafat UGM (1967-1979), Peneliti Filsafat Pancasila di Dephankam, Ketua Survei Pengamalan Pancasila di UGM dan Depdagri RI. Karya-karyanya yang langsung berhubungan dengan kajian Filsafat Indonesia ialah: Selayang Pandang tentang Filsafat Indonesia (Yogyakarta: Fakultas Filsafat UGM, 1981), Pemikiran tentang Kefilsafatan Indonesia (Yogyakarta: Yayasan Lembaga Studi Filsafat Pancasila & Andi Offset, 1983), dan Menuju Filsafat Indonesia: Negara-Negara di Jawa sebelum Proklamasi Kemerdekaan (Yogyakarta: Hanindita Offset, 1987).

Dalam ketiga karyanya itu Sunoto menyempurnakan karya rintisan Nasroen dengan menelusuri tradisi kefilsafatan Jawa dan memberikan penjabaran yang amat detail tentang tradisi itu. Tentu saja, walaupun karya ini berhasil menyempurnakan Nasroen, tetapi tetap saja masih memiliki kekurangan, sesuatu yang sangat diakui Sunoto sendiri. R. Parmono, salah seorang dosen UGM pula, akan menyempurnakan kekurangannya tadi.