Lompat ke isi

Tarian tradisional Korea: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: di zaman → pada zaman (WP:BAHASA)
 
(23 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Korean dance-Seungmu-01.jpg|jmpl|ka|[[Seungmu]].]]
{{inuse|31 Desember 2010}}
'''Tarian Korea''' (한국 무용; ''Hanguk Muyong'') adalah bentuk seni [[tari]] yang berasal dari [[Kebudayaan Korea|kebudayaan masyarakat Korea]]. Tarian tradisional Korea dibedakan menjadi 2 buah kategori, yakni tarian istana dan tarian rakyat. Teks sejarah menuliskan tentang kegemaran rakyat Korea kuno menari dan menyanyi berhari-hari, bermalam-malam sebagai bagian dari ritual pemujaan kepada [[dewa]]-dewa. Mereka juga menari untuk mengekspresikan jiwa (sin) dan kegembiraan (heung).
'''Tarian tradisional Korea''' (한국 무용; ''Hanguk Muyong'') adalah bentuk seni [[tari]] yang berasal dari [[Kebudayaan Korea|kebudayaan masyarakat Korea]]. Tarian tradisional Korea dibedakan menjadi 2 buah kategori, yakni tarian istana dan tarian rakyat. Teks sejarah menuliskan tentang kegemaran rakyat Korea kuno menari dan menyanyi berhari-hari, bermalam-malam sebagai bagian dari ritual pemujaan kepada [[dewa]]-dewa. Mereka juga menari untuk mengekspresikan jiwa (''sin'') dan kegembiraan (''heung'').


==Selendang==
== Selendang ==
[[Berkas:Korean.dance-Taepyeongmu-08.jpg|jmpl|ka|[[Taepyeongmu]]]]
Melalui teks-teks kuno, penari Korea pada masa lalu selalu menari dengan selendang panjang di tangan (hansam). Ada pepatah Korea yang berbunyi, ”Seseorang yang memiliki selendang panjang adalah penari yang bagus dan seseorang yang memiliki banyak uang adalah pedagang yang sukses ” Hal ini mengilustrasikan hal yang dianggap penting sebagai tarian yang indah oleh orang Korea kuno dan mengindikasikan gaya utama tarian tradisional mereka.
Melalui teks-teks kuno, penari Korea pada masa lalu selalu menari dengan selendang panjang di tangan (hansam). Ada pepatah Korea yang berbunyi, ”Seseorang yang memiliki selendang panjang adalah penari yang bagus dan seseorang yang memiliki banyak uang adalah pedagang yang sukses ” Hal ini mengilustrasikan hal yang dianggap penting sebagai tarian yang indah oleh orang Korea kuno dan mengindikasikan gaya utama tarian tradisional mereka.


==sejarah==
== Sejarah ==
===Zaman Tiga Kerajaan===
=== Zaman Tiga Kerajaan ===
Korea memiliki [[sejarah]] tarian yang panjang dan beragam. Namun begitu, dikarenakan kondisi yang tidak menguntungkan, hanya sedikit saja bahan bukti yang dapat menjelaskan tentang tarian Korea di zaman kuno.
Korea memiliki [[sejarah]] tarian yang panjang dan beragam. Namun begitu, dikarenakan kondisi yang tidak menguntungkan, hanya sedikit saja bahan bukti yang dapat menjelaskan tentang tarian Korea pada zaman kuno.


====Goguryeo====
==== Goguryeo ====
Tari dari zaman kerajaan [[Goguryeo]] (37 SM-668 M) merupakan bukti paling awal yang menunjukkan seni tari rakyat Korea. Ini diketahui melalui [[lukisan dinding]] kuno bernama ''Muyongchong'' (Makam Penari) dari abad ke-5 sampai 6 Masehi. Lukisan dinding Muyongchong memperlihatkan 5 orang penari mengenakan kostum dengan selendang tangan yang panjang sambil berbaris dan mengangkat tangan. Tujuh orang penyanyi laki-laki dan perempuan digambarkan berada di bagian bawah lukisan. [[Li Bai]], seorang penyair [[Cina]] yang terkenal menuliskan puisi tentang tarian Goguryeo pada saat dipentaskan di istana [[Dinasti Tang]], yang berbunyi:
Tari dari zaman kerajaan [[Goguryeo]] (37 SM-668 M) merupakan bukti paling awal yang menunjukkan seni tari rakyat Korea. Ini diketahui melalui [[lukisan dinding]] kuno bernama ''Muyongchong'' (Makam Penari) dari abad ke-5 sampai 6 Masehi. Lukisan dinding Muyongchong memperlihatkan 5 orang penari mengenakan kostum dengan selendang tangan yang panjang sambil berbaris dan mengangkat tangan. Tujuh orang penyanyi laki-laki dan perempuan digambarkan berada di bagian bawah lukisan. [[Li Bai]], seorang penyair [[Cina]] yang terkenal menuliskan puisi tentang tarian Goguryeo pada saat dipentaskan di istana [[Dinasti Tang]], yang berbunyi:


Baris 23: Baris 24:
|}
|}


====Baekje====
==== Baekje ====
Kerajaan Baekje memiliki jenis tari [[Takmu]], tarian yang ditampilkan pada saat musim tanam antara bulan [[Mei]] sampai [[Oktober]]. Tari ini tertulis pada teks sejarah dan diperkirakan merupakan asal mula dari kesenian [[nongak]] (musik petani). Takmu merupakan tarian yang ditarikan secara berkelompok dimana semua warga [[desa]] ikut berpartisipasi serta memainkan alat musik. Seorang [[seniman]] Baekje bernama [[Mimaji]] memperkenalkan kesenian giak ke [[Jepang]] dan sampai sekarang masih dipentaskan di Korea dan Jepang dalam bentuk [[talchum|sendratari topeng]].
Di Baekje, rakyatnya menarikan [[Takmu]], tarian yang ditampilkan pada saat musim tanam antara bulan [[Mei]] sampai [[Oktober]]. Tari ini tertulis pada teks sejarah dan diperkirakan merupakan asal mula dari kesenian [[nongak]] (musik petani). Takmu merupakan tarian yang ditarikan secara berkelompok dimana semua warga [[desa]] ikut berpartisipasi serta memainkan alat musik. Seorang [[seniman]] Baekje bernama [[Mimaji]] memperkenalkan kesenian ''giak'' ke [[Jepang]] dan sampai sekarang masih dipentaskan di Korea dan Jepang dalam bentuk [[talchum|sendratari topeng]].


====Silla====
==== Silla ====
Seni tari rakyat kerajaan [[Silla]] mengkombinasikan elemen-elemen budaya dari [[Baekje]], [[Goguryeo]] dan [[Cina]]. Sebagian besar karya tari dan musik dipengaruhi oleh tema-tema [[agama Buddha]]. Tari-tarian ini umumnya dinikmati oleh kaum [[bangsawan]]. Beberapa buah tarian diwariskan ke dinasti-dinasti berikutnya sampai saat ini, antara lain [[Geommu]] (tari pedang) dan [[Cheoyongmu]] (tari Cheoyong). Keduanya berasal dari tari rakyat namun diperkenalkan ke istana sehingga memikat banyak orang dari kedua kelas. Jenis tarian lain yang masih hidup saat ini antara lain [[Muaemu]] (tari biksu Wonhyo), Saseonmu (tari empat dewa), dan [[Seonyurak]] (tari pesta perahu). Geommu, Cheoyongmu, dan Muaemu adalah tarian yang bernuansa [[patriotisme]] dan semangat, sementara [[Saseonmu]] dan [[Seonyurak]] lebih bertema harapan akan [[perdamaian]].
Seni tari rakyat kerajaan [[Silla]] mengkombinasikan elemen-elemen budaya dari [[Baekje]], [[Goguryeo]] dan [[Cina]]. Sebagian besar karya tari dan musik dipengaruhi oleh tema-tema [[agama Buddha]]. Tari-tarian ini umumnya dinikmati oleh kaum [[bangsawan]]. Beberapa buah tarian diwariskan ke dinasti-dinasti berikutnya sampai saat ini, antara lain [[Geommu]] (tari pedang) dan [[Cheoyongmu]] (tari Cheoyong). Keduanya berasal dari tari rakyat namun diperkenalkan ke istana sehingga memikat banyak orang dari kedua kelas. Jenis tarian lain yang masih hidup saat ini antara lain [[Muaemu]] (tari biksu Wonhyo), Saseonmu (tari empat dewa), dan [[Seonyurak]] (tari pesta perahu). Geommu, Cheoyongmu, dan Muaemu adalah tarian yang bernuansa [[patriotisme]] dan semangat, sementara [[Saseonmu]] dan [[Seonyurak]] lebih bertema harapan akan [[perdamaian]].


===Dinasti Goryeo===
=== Dinasti Goryeo ===
[[Dinasti Goryeo]] (918-1392) menyerap dasar-dasar kebudayaan dan kesenian [[Silla]], termasuk seni tari. Berbagai [[festival]] dari masa Silla seperti [[Palgwanhoe]] dan [[Yeondeunghoe]] masih dirayakan dengan meriah di periode ini, bahkan menjadi perayaan terpenting bagi kerajaan dan rakyat jelata. Walau [[Buddhisme]] adalah agama negara, masyarakat Goryeo juga menganut agama asli, [[Shamanisme Korea|Shamanisme]]. Oleh karena itu, perayaan-perayaan agama Buddha dan Shamanisme dapat berdampingan bahkan Palgwanhoe yang memuja dewa-dewa Shamnisme lebih penting daripada Yeondeunghoe yang memuja Buddha. Kesenian agama Buddha pun dipadukan dengan unsur-unsur Shamanisme yang kental.
[[Dinasti Goryeo]] (918-1392) menyerap dasar-dasar kebudayaan dan kesenian [[Silla]], termasuk seni tari. Berbagai [[festival]] dari masa Silla seperti [[Palgwanhoe]] dan [[Yeondeunghoe]] masih dirayakan dengan meriah di periode ini, bahkan menjadi perayaan terpenting bagi kerajaan dan rakyat jelata. Walau [[Buddhisme]] adalah agama negara, masyarakat Goryeo juga menganut agama asli, [[Shamanisme Korea|Shamanisme]]. Oleh karena itu, perayaan-perayaan agama Buddha dan Shamanisme dapat berdampingan bahkan Palgwanhoe yang memuja dewa-dewa Shamnisme lebih penting daripada Yeondeunghoe yang memuja Buddha. Kesenian agama Buddha pun dipadukan dengan unsur-unsur Shamanisme yang kental.


Musik yang dimainkan dalam ritual agama Buddha dinamakan [[Beompae]] dan tariannya dinamakan [[Jakbeop]], terutama dipentaskan untuk mendoakan arwah orang mati. Tarian Jakbeop (Jakbeop-mu) sebagian besar ditampilkan dalam bagian shikdang-jakbeop pada [[Yeongsanjae]], upacara agama Buddha Korea yang paling besar. Jakbeopmu mencerminkan ritual Shamanisme yang dilakukan untuk menentramkan jiwa orang mati dan mengirimkannya ke surga.
Musik yang dimainkan dalam ritual agama Buddha dinamakan [[Beompae]] dan tariannya dinamakan [[Jakbeop]], terutama dipentaskan untuk [[Doa bagi orang yang telah meninggal dunia|mendoakan arwah orang mati]]. Tarian Jakbeop (Jakbeop-mu) sebagian besar ditampilkan dalam bagian shikdang-jakbeop pada [[Yeongsanjae]], upacara agama Buddha Korea yang paling besar. Jakbeopmu mencerminkan ritual Shamanisme yang dilakukan untuk menentramkan jiwa orang mati dan mengirimkannya ke surga.


===Dinasti Joseon===
=== Dinasti Joseon ===
[[Dinasti Joseon]] menganut paham [[Konfusianisme]] dan kehidupan masyarakat berubah dari aristokratik menjadi birokratik. Karena paham Konfusianisme dalam pemerintahan Joseon mencakup aspek [[ritual]] (ye) dan [[musik]] (ak), maka raja ikut mendukung bidang [[seni]] dan [[kebudayaan]]. Hasilnya adalah berkembang pesatnya tari-tarian istana dengan jumlah yang diciptakan mencapai 36 jenis sehingga totalnya jika digabungkan dengan tarian dari masa sebelumnya hingga akhir dinasti, mencapai 53 jenis. Perkembangan pesat dalam seni tari dan musik dimaksudkan untuk memperkuat fondasi dinasti dan sebagai harapan akan kesejahteraan bangsa dan negara. Di awal periode ini, [[Sejong yang Agung|Raja Sejong]] mulai bertanggung jawab mengelola bidang seni musik dan tari Joseon. Banyak karya musik dan tari diciptakan dan pada masa pemerintahannya tidak hanya repertoar musik menjadi semakin bervariasi, namun untuk pertama kalinya beberapa tarian dikombinasikan menjadi pertunjukkan drama. Selain itu, langkah besar diambil dalam bidang musik dan tari dengan mempraktikkan ”Yin Yang dan Lima Negara” menjadi tarian baru, contohnya adalah [[Cheoyongmu|Obang Cheoyongmu]] dan [[Jeongdaeeop]].
[[Dinasti Joseon]] menjunjung tinggi paham [[Konfusianisme]], yang ditunjukkan dengan perubahan tatanan masyarakat dari aristokratik menjadi birokratik. Karena paham Konfusianisme dalam pemerintahan Joseon mencakup aspek [[ritual]] (ye) dan [[musik]] (ak), maka raja ikut mendukung bidang seni dan kebudayaan. Hal ini kemudian memajukan pembinaan tari-tarian istana. Jumlah tari-tarian baru yang diciptakan mencapai 36 tari. Total jika digabungkan dengan tari dari masa sebelumnya hingga akhir dinasti, mencapai 53 buah tari-tarian. Perkembangan pesat dalam seni tari dan musik adalah salah satu dari tujuan memperkuat fondasi dinasti selain sebagai harapan akan kesejahteraan bangsa dan negara. Di awal periode ini, [[Sejong yang Agung|Raja Sejong]] mulai bertanggung jawab mengelola bidang seni musik dan tari Joseon. Banyak karya musik dan tari diciptakan dan pada masa pemerintahannya, tidak hanya repertoar musik menjadi semakin bervariasi, tetapi untuk pertama kalinya beberapa tarian dikombinasikan menjadi pertunjukkan drama. Selain itu, langkah besar diambil dalam bidang musik dan tari dengan mempraktikkan ”Yin Yang dan Lima Negara” menjadi tarian baru, contohnya adalah [[Cheoyongmu|Obang Cheoyongmu]] dan [[Jeongdaeeop]].


== Tarian istana ==
== Tarian istana ==
{{Main|Tarian istana Korea}}
{{Main|Tarian istana Korea}}

Tarian istana (궁중무용; Gungjung Muyong) yang dipentaskan di istana ditampilkan oleh para penari profesional untuk tujuan kesenangan dan memiliki karakter yang berbeda dari tarian festival istana atau tarian rakyat yang mengikutsertakan orang-orang untuk menari bersama. Berdasarkan lukisan di makam dinding Goguryeo, dipercaya tarian istana Korea telah ada sejak zaman Tiga Kerajaan.
Tarian istana (궁중무용; Gungjung Muyong) yang dipentaskan di istana ditampilkan oleh para penari profesional untuk tujuan kesenangan dan memiliki karakter yang berbeda dari tarian festival istana atau tarian rakyat yang mengikutsertakan orang-orang untuk menari bersama. Berdasarkan lukisan di makam dinding Goguryeo, dipercaya tarian istana Korea telah ada sejak zaman Tiga Kerajaan.
<gallery>
Berkas:Korean dance-Jinju pogurakmu-08.jpg|[[Mugo]]
File:Korea-Seoul-Royal wedding ceremony 1361-06.JPG|[[Gainjeonmokdan]]
</gallery>

== Tarian rakyat ==
{{Main|Tarian rakyat Korea}}
'''Tarian rakyat Korea''' (민속무용) bermula dari berbagai ritual [[agama|keagamaan]] dan upacara pemujaan kepada dewata-dewata [[Shamanisme Korea|shamanisme]] (''[[gut (ritual)|gut]]'') serta perayaan-perayaan rakyat. Tarian rakyat yang lahir dari peristiwa-peristiwa ini dibentuk dan dipelihara oleh masyarakat sebagai hal yang penting dalam kehidupan mereka. Lama-kelamaan tarian-tarian ini menyatu ke dalam berbagai aktivitas masyarakat selain kegiatan religius seperti untuk hiburan dan [[kesenian]].
<gallery>
File:Korean dance-Talchum-Mask Dancer.jpg|[[Bongsan Talchum]]
File:Korean.Dance-Buchaechum-01.jpg|[[Buchaechum]]
</gallery>


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{en}}[http://www.indiana.edu/~easc/resources/korea_slides/dance_and_music/7-1.htm Traditional dance and music information]
* {{en}}[http://www.indiana.edu/~easc/resources/korea_slides/dance_and_music/7-1.htm Traditional dance and music information]
* {{ko}} [http://myhome.naver.com/minaga/history.html General info about Korean dance]
* {{ko}} [http://myhome.naver.com/minaga/history.html General info about Korean dance]
{{Tarian Korea}}
{{Senibudaya Korea}}


[[Kategori:Tarian Korea| ]]
[[Kategori:Tari di Korea]]

[[en:Korean dance]]
[[fr:Danse coréenne]]
[[ko:한국 무용]]
[[tr:Kore dansı]]

Revisi terkini sejak 30 November 2021 03.58

Seungmu.

Tarian tradisional Korea (한국 무용; Hanguk Muyong) adalah bentuk seni tari yang berasal dari kebudayaan masyarakat Korea. Tarian tradisional Korea dibedakan menjadi 2 buah kategori, yakni tarian istana dan tarian rakyat. Teks sejarah menuliskan tentang kegemaran rakyat Korea kuno menari dan menyanyi berhari-hari, bermalam-malam sebagai bagian dari ritual pemujaan kepada dewa-dewa. Mereka juga menari untuk mengekspresikan jiwa (sin) dan kegembiraan (heung).

Selendang

[sunting | sunting sumber]
Taepyeongmu

Melalui teks-teks kuno, penari Korea pada masa lalu selalu menari dengan selendang panjang di tangan (hansam). Ada pepatah Korea yang berbunyi, ”Seseorang yang memiliki selendang panjang adalah penari yang bagus dan seseorang yang memiliki banyak uang adalah pedagang yang sukses ” Hal ini mengilustrasikan hal yang dianggap penting sebagai tarian yang indah oleh orang Korea kuno dan mengindikasikan gaya utama tarian tradisional mereka.

Zaman Tiga Kerajaan

[sunting | sunting sumber]

Korea memiliki sejarah tarian yang panjang dan beragam. Namun begitu, dikarenakan kondisi yang tidak menguntungkan, hanya sedikit saja bahan bukti yang dapat menjelaskan tentang tarian Korea pada zaman kuno.

Tari dari zaman kerajaan Goguryeo (37 SM-668 M) merupakan bukti paling awal yang menunjukkan seni tari rakyat Korea. Ini diketahui melalui lukisan dinding kuno bernama Muyongchong (Makam Penari) dari abad ke-5 sampai 6 Masehi. Lukisan dinding Muyongchong memperlihatkan 5 orang penari mengenakan kostum dengan selendang tangan yang panjang sambil berbaris dan mengangkat tangan. Tujuh orang penyanyi laki-laki dan perempuan digambarkan berada di bagian bawah lukisan. Li Bai, seorang penyair Cina yang terkenal menuliskan puisi tentang tarian Goguryeo pada saat dipentaskan di istana Dinasti Tang, yang berbunyi:

Mengenakan mahkota emas, sang penari,
Seperti kuda putih, berputar dengan gemulai
Selendang putihnya berkibar melawan angin,
Seperti burung, dari Laut Timur

Di Baekje, rakyatnya menarikan Takmu, tarian yang ditampilkan pada saat musim tanam antara bulan Mei sampai Oktober. Tari ini tertulis pada teks sejarah dan diperkirakan merupakan asal mula dari kesenian nongak (musik petani). Takmu merupakan tarian yang ditarikan secara berkelompok dimana semua warga desa ikut berpartisipasi serta memainkan alat musik. Seorang seniman Baekje bernama Mimaji memperkenalkan kesenian giak ke Jepang dan sampai sekarang masih dipentaskan di Korea dan Jepang dalam bentuk sendratari topeng.

Seni tari rakyat kerajaan Silla mengkombinasikan elemen-elemen budaya dari Baekje, Goguryeo dan Cina. Sebagian besar karya tari dan musik dipengaruhi oleh tema-tema agama Buddha. Tari-tarian ini umumnya dinikmati oleh kaum bangsawan. Beberapa buah tarian diwariskan ke dinasti-dinasti berikutnya sampai saat ini, antara lain Geommu (tari pedang) dan Cheoyongmu (tari Cheoyong). Keduanya berasal dari tari rakyat namun diperkenalkan ke istana sehingga memikat banyak orang dari kedua kelas. Jenis tarian lain yang masih hidup saat ini antara lain Muaemu (tari biksu Wonhyo), Saseonmu (tari empat dewa), dan Seonyurak (tari pesta perahu). Geommu, Cheoyongmu, dan Muaemu adalah tarian yang bernuansa patriotisme dan semangat, sementara Saseonmu dan Seonyurak lebih bertema harapan akan perdamaian.

Dinasti Goryeo

[sunting | sunting sumber]

Dinasti Goryeo (918-1392) menyerap dasar-dasar kebudayaan dan kesenian Silla, termasuk seni tari. Berbagai festival dari masa Silla seperti Palgwanhoe dan Yeondeunghoe masih dirayakan dengan meriah di periode ini, bahkan menjadi perayaan terpenting bagi kerajaan dan rakyat jelata. Walau Buddhisme adalah agama negara, masyarakat Goryeo juga menganut agama asli, Shamanisme. Oleh karena itu, perayaan-perayaan agama Buddha dan Shamanisme dapat berdampingan bahkan Palgwanhoe yang memuja dewa-dewa Shamnisme lebih penting daripada Yeondeunghoe yang memuja Buddha. Kesenian agama Buddha pun dipadukan dengan unsur-unsur Shamanisme yang kental.

Musik yang dimainkan dalam ritual agama Buddha dinamakan Beompae dan tariannya dinamakan Jakbeop, terutama dipentaskan untuk mendoakan arwah orang mati. Tarian Jakbeop (Jakbeop-mu) sebagian besar ditampilkan dalam bagian shikdang-jakbeop pada Yeongsanjae, upacara agama Buddha Korea yang paling besar. Jakbeopmu mencerminkan ritual Shamanisme yang dilakukan untuk menentramkan jiwa orang mati dan mengirimkannya ke surga.

Dinasti Joseon

[sunting | sunting sumber]

Dinasti Joseon menjunjung tinggi paham Konfusianisme, yang ditunjukkan dengan perubahan tatanan masyarakat dari aristokratik menjadi birokratik. Karena paham Konfusianisme dalam pemerintahan Joseon mencakup aspek ritual (ye) dan musik (ak), maka raja ikut mendukung bidang seni dan kebudayaan. Hal ini kemudian memajukan pembinaan tari-tarian istana. Jumlah tari-tarian baru yang diciptakan mencapai 36 tari. Total jika digabungkan dengan tari dari masa sebelumnya hingga akhir dinasti, mencapai 53 buah tari-tarian. Perkembangan pesat dalam seni tari dan musik adalah salah satu dari tujuan memperkuat fondasi dinasti selain sebagai harapan akan kesejahteraan bangsa dan negara. Di awal periode ini, Raja Sejong mulai bertanggung jawab mengelola bidang seni musik dan tari Joseon. Banyak karya musik dan tari diciptakan dan pada masa pemerintahannya, tidak hanya repertoar musik menjadi semakin bervariasi, tetapi untuk pertama kalinya beberapa tarian dikombinasikan menjadi pertunjukkan drama. Selain itu, langkah besar diambil dalam bidang musik dan tari dengan mempraktikkan ”Yin Yang dan Lima Negara” menjadi tarian baru, contohnya adalah Obang Cheoyongmu dan Jeongdaeeop.

Tarian istana

[sunting | sunting sumber]

Tarian istana (궁중무용; Gungjung Muyong) yang dipentaskan di istana ditampilkan oleh para penari profesional untuk tujuan kesenangan dan memiliki karakter yang berbeda dari tarian festival istana atau tarian rakyat yang mengikutsertakan orang-orang untuk menari bersama. Berdasarkan lukisan di makam dinding Goguryeo, dipercaya tarian istana Korea telah ada sejak zaman Tiga Kerajaan.

Tarian rakyat

[sunting | sunting sumber]

Tarian rakyat Korea (민속무용) bermula dari berbagai ritual keagamaan dan upacara pemujaan kepada dewata-dewata shamanisme (gut) serta perayaan-perayaan rakyat. Tarian rakyat yang lahir dari peristiwa-peristiwa ini dibentuk dan dipelihara oleh masyarakat sebagai hal yang penting dalam kehidupan mereka. Lama-kelamaan tarian-tarian ini menyatu ke dalam berbagai aktivitas masyarakat selain kegiatan religius seperti untuk hiburan dan kesenian.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]