Lompat ke isi

Bionika: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP80Regenovia (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(12 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{siborg}}
{{InuseBP|BP80Regenovia|27 Juni 2014|6 Juni 2014}}
'''Bionika''' adalah ilmu yang digunakan untuk mengganti struktur [[anatomi]] atau proses [[fisiologi]] dengan komponen [[elektronik]] atau [[mekanik]].<ref name="buku">{{cite book|author= David Arnot, dkk|title= Pustaka kesehatan Populer Mengenal Berbagai Macam Penyakit infeksi, volume 9|publisher= PT Bhuana Ilmu Populer|location= Jakarta|year=2009|page=104}}</ref> Ilmu bionik ini sedang mengalami kemajuan besar, misalnya pengembangan [[telinga]] bionik, [[mata]] buatan, dan prostesis sensoris.<ref name="buku"/> Konsep bionik ini pertama kali dimasyarakatkan pada tahun 1970an melalu media [[televisi]], dan dimasa itu hal tersebut termasuk fiksi ilmiah, akan tetapi kemajuan teknologi dan bersatunya disiplin ilmu seperti [[elektronika]] dan [[biologi]] telah menjadikan bionik suatu kemungkinan yang sungguh-sungguh nyata.<ref name="buku"/> Dengan menggunakan reseptor silikon untuk secara langsung menghubungkan alat buatan dengan [[saraf]].<ref name="buku"/> Ide yang inovatif bionik ini berasal dari banyak bidang, Mulai dari biologi, fisika dan matematika hingga teknik material.<ref name="internet"/> Penemuan berdasarkan alam ini kemudian diterapkan lebih banyak bidang lagi, khususnya [[arsitektur]], disain, dan [[produksi]].<ref name="internet">{{cite web|title= Inovasi Teknologi Bionik|url=http://www.dw.de/inovasi-teknologi-bionik/a-16746656|accessdate= 17 Juni 2014}}</ref>


== Telinga bionik ==
''' Bionik ''' adalah ilmu yang digunakan untuk mengganti struktur anatomik atau proses fisiologi dengan komponen elektronik atau mekanik.<ref name="buku">{{cite book|author= David Arnot, dkk|title= Pustaka kesehatan Populer Pengobatan Praktis: perawatan Alternatif dan tradisional, volume 9|publisher= PT Bhuana Ilmu Populer|location= Jakarta|year=2009|page=104}}</ref> Ilmu bionik ini sedang mengalami kemajuan besar, misalnya pengembangan telinga bionik, mata buatan, dan prostesis sensoris.<ref name="buku"/> Konsep bionik ini pertama kali dimasyarakatkan pada tahun 1970an melalu media televisi, dan dimasa itu hal tersebut termasuk fiksi ilmiah, akan tetapi kemajuan teknologi dan bersatunya disiplin ilmu seperti elektronika dan biologi telah menjadikan bionik suatu kemungkinan yang sungguh-sungguh nyata.<ref name="buku"/> Dengan menggunakan reseptor silikon untuk secara langsung menghubungkan alat buatan dengan saraf.<ref name="buku"/>
Telinga bionik disebut juga implan koklear.<ref name="buku"/> alat pendengaran yang letaknya dalam dan mengandung [[reseptor]] khusus yang disebut sel rambut ([[koklea]]).<ref name="buku"/> Sel ini beraksi terhadap gelombang bunyi dengan bergetar sehingga dapat mengantarkan impluls listrik keserabut saraf auditorius.<ref name="buku"/> Pada beberapa bentuk ketulian, sel rambut tidak berfungsi, kemudian telinga bionik ini diciptakan dengan nama implan koklear yang terdiri atas elektrode yang kecil-kecil, jumlahnya sampai 22 buah dan diaktifkan oleh berbagai [[frekuensi]] serta tinggi nada, yang merangsang serabut saraf auditorius, kemudian gelombang tersebut diterima oleh mikrofon dan pemancar, kemudian dihantarkan ke alat penerima yang tertanam di belakang telinga.<ref name="buku"/> Implan ini akan membedakan pola bunyi, bukan penggantikan pendengaran.<ref name="buku"/>

== Telinga Bionik ==
Telinga bionik disebut juga implan koklear.<ref name="buku"/> alat pendengaran yang letaknya dalam dan mengandung reseptor khusus yang disebut sel rambut (koklea).<ref name="buku"/> Sel ini beraksi terhadap gelombang bunyi dengan bergetar sehingga dapat mengantarkan impluls listrik keserabut saraf auditorius.<ref name="buku"/> Pada beberapa bentuk ketulian, sel rambut tidak berfungsi, kemudian telinga bionik ini diciptakan dengan nama implan koklear yang terdiri atas elektrode yang kecil-kecil, jumlahnya sampai 22 buah dan diaktifkan oleh berbagai frekuensi serta tinggi nada, yang merangsang serabut saraf auditorius, kemudian gelombang tersebut diterima oleh mikrofon dan pemancar, kemudian dihantarkan ke alat penerima yang tertanam di belakang telinga.<ref name="buku"/> Implan ini akan membedakan pola bunyi, bukan penggantikan pendengaran.<ref name="buku"/>


== Rujukan ==
== Rujukan ==
{{reflist}}
{{reflist}}


{{Authority control}}
{{ilmu-stub}}


[[kategori: ilmu]]
[[Kategori:Ilmu]]
[[kategori: fisiologi]]
[[Kategori:Fisiologi]]


{{ilmu-stub}}

Revisi terkini sejak 13 Desember 2021 02.15

Bionika adalah ilmu yang digunakan untuk mengganti struktur anatomi atau proses fisiologi dengan komponen elektronik atau mekanik.[1] Ilmu bionik ini sedang mengalami kemajuan besar, misalnya pengembangan telinga bionik, mata buatan, dan prostesis sensoris.[1] Konsep bionik ini pertama kali dimasyarakatkan pada tahun 1970an melalu media televisi, dan dimasa itu hal tersebut termasuk fiksi ilmiah, akan tetapi kemajuan teknologi dan bersatunya disiplin ilmu seperti elektronika dan biologi telah menjadikan bionik suatu kemungkinan yang sungguh-sungguh nyata.[1] Dengan menggunakan reseptor silikon untuk secara langsung menghubungkan alat buatan dengan saraf.[1] Ide yang inovatif bionik ini berasal dari banyak bidang, Mulai dari biologi, fisika dan matematika hingga teknik material.[2] Penemuan berdasarkan alam ini kemudian diterapkan lebih banyak bidang lagi, khususnya arsitektur, disain, dan produksi.[2]

Telinga bionik

[sunting | sunting sumber]

Telinga bionik disebut juga implan koklear.[1] alat pendengaran yang letaknya dalam dan mengandung reseptor khusus yang disebut sel rambut (koklea).[1] Sel ini beraksi terhadap gelombang bunyi dengan bergetar sehingga dapat mengantarkan impluls listrik keserabut saraf auditorius.[1] Pada beberapa bentuk ketulian, sel rambut tidak berfungsi, kemudian telinga bionik ini diciptakan dengan nama implan koklear yang terdiri atas elektrode yang kecil-kecil, jumlahnya sampai 22 buah dan diaktifkan oleh berbagai frekuensi serta tinggi nada, yang merangsang serabut saraf auditorius, kemudian gelombang tersebut diterima oleh mikrofon dan pemancar, kemudian dihantarkan ke alat penerima yang tertanam di belakang telinga.[1] Implan ini akan membedakan pola bunyi, bukan penggantikan pendengaran.[1]

  1. ^ a b c d e f g h i David Arnot, dkk (2009). Pustaka kesehatan Populer Mengenal Berbagai Macam Penyakit infeksi, volume 9. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. hlm. 104. 
  2. ^ a b "Inovasi Teknologi Bionik". Diakses tanggal 17 Juni 2014.