Deskuamasi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
 
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4: Baris 4:
== Penyakit ==
== Penyakit ==
Dalam penyakit [[ketombe]], deskuamasi adalah penyebab penyakit ini. Penyakit ini terjadi karena proses deskuamasi yang berlebihan pada kulit kepala, sehingga sel-sel [[epidermis]] banyak terlepas. Pada ketombe basah, deskuamasi berlebihan ini disertai dengan produksi minyak berlebih, sehingga sel-sel epidermis akan menumpuk dan menempel satu sama lain. Ketombe basah juga sering disebabkan oleh infeksi [[cendawan]] ''[[Pityrosporum ovale]]''. Sedangkan pada ketombe kering, hanya terjadi deskuamasi berlebihan sehingga kulit kepala terlihat kering.
Dalam penyakit [[ketombe]], deskuamasi adalah penyebab penyakit ini. Penyakit ini terjadi karena proses deskuamasi yang berlebihan pada kulit kepala, sehingga sel-sel [[epidermis]] banyak terlepas. Pada ketombe basah, deskuamasi berlebihan ini disertai dengan produksi minyak berlebih, sehingga sel-sel epidermis akan menumpuk dan menempel satu sama lain. Ketombe basah juga sering disebabkan oleh infeksi [[cendawan]] ''[[Pityrosporum ovale]]''. Sedangkan pada ketombe kering, hanya terjadi deskuamasi berlebihan sehingga kulit kepala terlihat kering.
<ref name="Tranggono & Latifah.">Tranggono RI, Latifah F. 2007. ''Buku Pegangan: Ilmu Pengetahuan Kosmetik''. Jakarta : Gramedia.</ref>
<ref name="Tranggono & Latifah.">Tranggono RI, Latifah F. 2007. ''Buku Pegangan: Ilmu Pengetahuan Kosmetik''. Jakarta: Gramedia.</ref>


Deskuamasi berlebihan juga dapat menyebabkan [[anemia]] karena [[defisiensi]] (kekurangan) zat besi.<ref name="Sacher & McPherson."/> Deskuamasi sel berlebih akibat pendarahan terus menerus dan kondisi [[menstruasi]] yang tidak normal akan menyebabkan kehilangan zat besi.<ref name="Sacher & McPherson."/> Secara normal, tubuh hanya dapat menyerap 10% dari zat besi yang ada pada makanan.<ref name="Sacher & McPherson."/> Untuk mempertahankan kesetimbangan jumlah zat besi yang diambil dan terbuang, tubuh harus menyerap 1 mg zat besi per hari.<ref name="Sacher & McPherson."/> Rata-rata perempuan pada masa [[haid]] memerlukan tambahan 1 mg per hari agar keseimbangan terjaga.<ref name="Sacher & McPherson."/>
Deskuamasi berlebihan juga dapat menyebabkan [[anemia]] karena [[defisiensi]] (kekurangan) zat besi.<ref name="Sacher & McPherson."/> Deskuamasi sel berlebih akibat pendarahan terus menerus dan kondisi [[menstruasi]] yang tidak normal akan menyebabkan kehilangan zat besi.<ref name="Sacher & McPherson."/> Secara normal, tubuh hanya dapat menyerap 10% dari zat besi yang ada pada makanan.<ref name="Sacher & McPherson."/> Untuk mempertahankan kesetimbangan jumlah zat besi yang diambil dan terbuang, tubuh harus menyerap 1 mg zat besi per hari.<ref name="Sacher & McPherson."/> Rata-rata perempuan pada masa [[haid]] memerlukan tambahan 1 mg per hari agar keseimbangan terjaga.<ref name="Sacher & McPherson."/>


== Aplikasi ==
== Aplikasi ==
Dalam kasus analisis penyakit [[hemolisis intravaskuler kronis]], dimanfaatkan prinsip deskuamasi sel [[tubulus]] [[ginjal]] yang biasanya terjadi pada keadaan normal.<ref name="Sacher & McPherson."/> Sampel [[urin]] dapat diambil, lalu disentrifugasi dan diberikan pewarna khusus zat besi.<ref name="Sacher & McPherson."/> Keberadaan [[granula]] besi [[intrasel]] dalam sel tubulus ginjal yang mengalami deskuamasi merupakan indikasi terjadi hemolisis intravaskuler kronis yang disertai pengeluaran zat besi dengan urin.<ref name="Sacher & McPherson.">Sacher RA, McPherson RA. 2004. ''Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium''. Jakarta : EGC.</ref>
Dalam kasus analisis penyakit [[hemolisis intravaskuler kronis]], dimanfaatkan prinsip deskuamasi sel [[tubulus]] [[ginjal]] yang biasanya terjadi pada keadaan normal.<ref name="Sacher & McPherson."/> Sampel [[urin]] dapat diambil, lalu disentrifugasi dan diberikan pewarna khusus zat besi.<ref name="Sacher & McPherson."/> Keberadaan [[granula]] besi [[intrasel]] dalam sel tubulus ginjal yang mengalami deskuamasi merupakan indikasi terjadi hemolisis intravaskuler kronis yang disertai pengeluaran zat besi dengan urin.<ref name="Sacher & McPherson.">Sacher RA, McPherson RA. 2004. ''Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium''. Jakarta: EGC.</ref>


= Rujukan =
= Rujukan =
{{Reflist}}
{{Reflist}}


[[Kategori:Biologi]]
[[Kategori:Gejala dan tanda: Kulit dan jaringan subkutan]]
[[Kategori:Kesehatan]]
[[Kategori:Istilah medis]]
[[Kategori:Dermatologi]]

Revisi terkini sejak 28 Januari 2022 12.50

Deskuamasi kulit tangan yang terjadi pada penderita skarlatina.

Deskuamasi adalah proses pengelupasan atau terkelupasnya kulit dari tubuh.[1]

Penyakit[sunting | sunting sumber]

Dalam penyakit ketombe, deskuamasi adalah penyebab penyakit ini. Penyakit ini terjadi karena proses deskuamasi yang berlebihan pada kulit kepala, sehingga sel-sel epidermis banyak terlepas. Pada ketombe basah, deskuamasi berlebihan ini disertai dengan produksi minyak berlebih, sehingga sel-sel epidermis akan menumpuk dan menempel satu sama lain. Ketombe basah juga sering disebabkan oleh infeksi cendawan Pityrosporum ovale. Sedangkan pada ketombe kering, hanya terjadi deskuamasi berlebihan sehingga kulit kepala terlihat kering. [2]

Deskuamasi berlebihan juga dapat menyebabkan anemia karena defisiensi (kekurangan) zat besi.[1] Deskuamasi sel berlebih akibat pendarahan terus menerus dan kondisi menstruasi yang tidak normal akan menyebabkan kehilangan zat besi.[1] Secara normal, tubuh hanya dapat menyerap 10% dari zat besi yang ada pada makanan.[1] Untuk mempertahankan kesetimbangan jumlah zat besi yang diambil dan terbuang, tubuh harus menyerap 1 mg zat besi per hari.[1] Rata-rata perempuan pada masa haid memerlukan tambahan 1 mg per hari agar keseimbangan terjaga.[1]

Aplikasi[sunting | sunting sumber]

Dalam kasus analisis penyakit hemolisis intravaskuler kronis, dimanfaatkan prinsip deskuamasi sel tubulus ginjal yang biasanya terjadi pada keadaan normal.[1] Sampel urin dapat diambil, lalu disentrifugasi dan diberikan pewarna khusus zat besi.[1] Keberadaan granula besi intrasel dalam sel tubulus ginjal yang mengalami deskuamasi merupakan indikasi terjadi hemolisis intravaskuler kronis yang disertai pengeluaran zat besi dengan urin.[1]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f g h i Sacher RA, McPherson RA. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Jakarta: EGC.
  2. ^ Tranggono RI, Latifah F. 2007. Buku Pegangan: Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: Gramedia.