Lompat ke isi

Pengawaaspalan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{periksa terjemahan|en|De-asphalter}}
{{periksa terjemahan|en|De-asphalter}}
'''Pengawaaspalan''' ({{lang-en|Deasphalting}}) adalah sistem rekayasa proses di kilang minyak bumi dengan cara memisahkan residu vakum menjadi bagian parafin (minyak awaaspalan, DAO) dan bagian (sangat) aromatik (aspaltena). Alat yang digunakan dalam pengawaaspalan adalah pengawaaspal. Pengawaaspal adalah unit dalam [[Kilang minyak|penyulingan minyak]] mentah atau [[Peningkat|peningkat bitumen]] yang memisahkan [[aspal]] dari [[minyak mentah]] atau [[bitumen]].
'''Pengawaaspalan''' ({{lang-en|Deasphalting}}) adalah sistem rekayasa proses di kilang minyak bumi dengan cara memisahkan residu vakum menjadi bagian parafin (minyak awaaspalan, DAO) dan bagian (sangat) aromatik (aspaltena). Alat yang digunakan dalam pengawaaspalan adalah pengawaaspal. Pengawaaspal adalah unit dalam [[Kilang minyak|penyulingan minyak]] mentah atau [[Peningkat|peningkat bitumen]] yang memisahkan [[aspal]] dari [[minyak mentah]] atau [[bitumen]].


Unit pengawaaspal biasanya ditempatkan setelah menara penyulingan vakum. Ini biasanya merupakan unit pelarut pengawaaspal ("SDA"). SDA memisahkan aspal dari bahan baku karena hidrokarbon ringan akan melarutkan senyawa [[alifatik]], tetapi tidak melarutkan [[aspaltena]]. Keluaran dari unit pengawaaspal adalah minyak awaaspalan ("DAO") dan [[aspal]].
Unit pengawaaspal biasanya ditempatkan setelah menara penyulingan vakum. Ini biasanya merupakan unit pelarut pengawaaspal ("SDA"). SDA memisahkan aspal dari bahan baku karena hidrokarbon ringan akan melarutkan senyawa [[alifatik]], tetapi tidak melarutkan [[aspaltena]]. Keluaran dari unit pengawaaspal adalah minyak awaaspalan ("DAO") dan [[aspal]].


DAO dari pengawaaspalan [[propana]] memiliki mutu tertinggi tetapi hasil terendah, sedangkan penggunaan [[pentana]] dapat mendwigandakan atau mentrigandakan hasil dari umpan berat, tetapi mengurangkan kontaminasi oleh residu logam dan karbon yang memperpendek umur katalis perengkahan hilir.<ref name="McKetta_1992">{{cite book |author=John J. McKetta |title=Petroleum Processing Handbook |publisher=CRC Press |year=1992 |isbn=978-0-8247-8681-6 |page=536 |url=https://books.google.com/books?id=Xlqsr_K59mcC&pg=PP1&dq=McKetta,+John+J.+Petroleum+Processing+Handbook.}}</ref> Jika [[pelarut]]nya adalah [[butana]], unit itu disebut [[pengawaaspal butana]] ("BDA") dan jika pelarutnya adalah [[propana]], unit itu disebut unit [[pengawaaspal propana]] ("PDA").
DAO dari pengawaaspalan [[propana]] memiliki mutu tertinggi tetapi hasil terendah, sedangkan penggunaan [[pentana]] dapat mendwigandakan atau mentrigandakan hasil dari umpan berat, tetapi mengurangkan kontaminasi oleh residu logam dan karbon yang memperpendek umur katalis perengkahan hilir.<ref name="McKetta_1992">{{cite book |author=John J. McKetta |title=Petroleum Processing Handbook |publisher=CRC Press |year=1992 |isbn=978-0-8247-8681-6 |page=536 |url=https://books.google.com/books?id=Xlqsr_K59mcC&pg=PP1&dq=McKetta,+John+J.+Petroleum+Processing+Handbook.}}</ref> Jika [[pelarut]]nya adalah [[butana]], unit itu disebut [[pengawaaspal butana]] ("BDA") dan jika pelarutnya adalah [[propana]], unit itu disebut unit [[pengawaaspal propana]] ("PDA").
Baris 12: Baris 12:
*[http://www.fwc.com/publications/tech_papers/oil_gas/Uop_fw~2.pdf Solvent de-asphalting]
*[http://www.fwc.com/publications/tech_papers/oil_gas/Uop_fw~2.pdf Solvent de-asphalting]
*[http://home.comcast.net/~jjechura/CHEN409/05_Bottom_of_Barrel.pdf Solvent de-asphalting of vacuum residuum]
*[http://home.comcast.net/~jjechura/CHEN409/05_Bottom_of_Barrel.pdf Solvent de-asphalting of vacuum residuum]
*[http://www.gasification.org/Docs/Conferences/1999/GTC99270.pdf Asphalt used for gasification]
*[http://www.gasification.org/Docs/Conferences/1999/GTC99270.pdf Asphalt used for gasification]{{Pranala mati|date=Maret 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
*[http://www.epa.gov/osw/hazard/wastetypes/wasteid/petroleum/study_p3.pdf Study of selected petroleum refining residuals by US EPA]
*[http://www.epa.gov/osw/hazard/wastetypes/wasteid/petroleum/study_p3.pdf Study of selected petroleum refining residuals by US EPA]
*[https://archive.today/20121216140338/http://www3.interscience.wiley.com/cgi-bin/bookhome/114124025/ Lubricants and Lubrication (Second Edition)]
*[https://archive.today/20121216140338/http://www3.interscience.wiley.com/cgi-bin/bookhome/114124025/ Lubricants and Lubrication (Second Edition)]

Revisi terkini sejak 15 Maret 2022 11.56

Pengawaaspalan (bahasa Inggris: Deasphalting) adalah sistem rekayasa proses di kilang minyak bumi dengan cara memisahkan residu vakum menjadi bagian parafin (minyak awaaspalan, DAO) dan bagian (sangat) aromatik (aspaltena). Alat yang digunakan dalam pengawaaspalan adalah pengawaaspal. Pengawaaspal adalah unit dalam penyulingan minyak mentah atau peningkat bitumen yang memisahkan aspal dari minyak mentah atau bitumen.

Unit pengawaaspal biasanya ditempatkan setelah menara penyulingan vakum. Ini biasanya merupakan unit pelarut pengawaaspal ("SDA"). SDA memisahkan aspal dari bahan baku karena hidrokarbon ringan akan melarutkan senyawa alifatik, tetapi tidak melarutkan aspaltena. Keluaran dari unit pengawaaspal adalah minyak awaaspalan ("DAO") dan aspal.

DAO dari pengawaaspalan propana memiliki mutu tertinggi tetapi hasil terendah, sedangkan penggunaan pentana dapat mendwigandakan atau mentrigandakan hasil dari umpan berat, tetapi mengurangkan kontaminasi oleh residu logam dan karbon yang memperpendek umur katalis perengkahan hilir.[1] Jika pelarutnya adalah butana, unit itu disebut pengawaaspal butana ("BDA") dan jika pelarutnya adalah propana, unit itu disebut unit pengawaaspal propana ("PDA").

  1. ^ John J. McKetta (1992). Petroleum Processing Handbook. CRC Press. hlm. 536. ISBN 978-0-8247-8681-6. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]