Lompat ke isi

Prasasti Kancana: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
Rizkydns (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(5 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Prasasti Kañcana''' (Gedangan) yang dikeluarkan pada tahun 782 Saka (=860 Masehi) oleh raja Mataram Sri Lokapala. Pada masa pemerintahan Raja Majapahit Hayam Wuruk tahun 1289 Saka (=1367 Masehi) prasasti tersebut disalin kembali.<ref>H.Kern, “Over eene Oudjavaansche oorkonden (govenden te Gĕdangan, Surabaya) van Çaka 882 (of 872)”, ''Versprede Geschriften, VII, 1917:17-53.''</ref><ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/435629543|title=Sejarah nasional Indonesia|last=Djoened.|first=Poesponegoro, Marwati|date=2008|publisher=Balai Pustaka|isbn=979407408X|edition=Ed. pemutakhiran|location=[Jakarta]|oclc=435629543}}</ref>
'''Prasasti Kañcana''' (Gedangan) ditemukan di Desa Gedangan, [[Sidoarjo]],[[Jawa Timur]] sehingga dikenal dengan prasasti Gedangan. Sekarang menjadi koleksi Rijksmuseum voor Volkenkunde, Leiden, [[Belanda]], aksara dan bahasanya Jawa Kuna, dikeluarkan pada tahun 782 Saka (=860 Masehi) oleh raja [[Medang]] [[Rakai Kayuwangi]]. Pada masa pemerintahan Raja [[Majapahit]] [[Hayam Wuruk]] tahun 1289 Saka (=1367 Masehi) prasasti tersebut disalin kembali untuk menguatkan hak daerah Bungur sebagai sīma yang telah diberikan raja [[Rakai Kayuwangi]] ([[tinulad]]).

Bagian awalnya (Prasasti Kañcana, Bungur A, atau Gedangan) menyebutkan bahwa pada 13 paro terang bulan 782 Śaka (= 31 Oktober 860), ''Śrī Mahārāja Śrī Bhuwaneśwara Wisnusakalatmakadigwijaya Parakramottunggadewa Lokapālalañcana'' ([[Rakai Kayuwangi]] menganugerahkan sīma kepada daerah Bungur karena berkewajiban memelihara bangunan suci Kañcana. Mulai lempeng 12 (prasasti Bungur B, Gedangan B) dapat diketahui bahwa ''Pāduka Bhatāra Śrī Rājasanagara Dyah Hayam Wuruk'' mengakui kembali hak tersebut pada tanggal 13 paro gelap bulan Asuji tahun 1289 (= 22 Oktober 1367).


== Referensi ==
== Referensi ==

<references />
1. http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/dpk/tinulad/


[[Kategori:Prasasti di Indonesia]]
[[Kategori:Prasasti di Indonesia]]

Revisi terkini sejak 3 Juli 2022 01.58

Prasasti Kañcana (Gedangan) ditemukan di Desa Gedangan, Sidoarjo,Jawa Timur sehingga dikenal dengan prasasti Gedangan. Sekarang menjadi koleksi Rijksmuseum voor Volkenkunde, Leiden, Belanda, aksara dan bahasanya Jawa Kuna, dikeluarkan pada tahun 782 Saka (=860 Masehi) oleh raja Medang Rakai Kayuwangi. Pada masa pemerintahan Raja Majapahit Hayam Wuruk tahun 1289 Saka (=1367 Masehi) prasasti tersebut disalin kembali untuk menguatkan hak daerah Bungur sebagai sīma yang telah diberikan raja Rakai Kayuwangi (tinulad).

Bagian awalnya (Prasasti Kañcana, Bungur A, atau Gedangan) menyebutkan bahwa pada 13 paro terang bulan 782 Śaka (= 31 Oktober 860), Śrī Mahārāja Śrī Bhuwaneśwara Wisnusakalatmakadigwijaya Parakramottunggadewa Lokapālalañcana (Rakai Kayuwangi menganugerahkan sīma kepada daerah Bungur karena berkewajiban memelihara bangunan suci Kañcana. Mulai lempeng 12 (prasasti Bungur B, Gedangan B) dapat diketahui bahwa Pāduka Bhatāra Śrī Rājasanagara Dyah Hayam Wuruk mengakui kembali hak tersebut pada tanggal 13 paro gelap bulan Asuji tahun 1289 (= 22 Oktober 1367).

Referensi

[sunting | sunting sumber]

1. http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/dpk/tinulad/