Lompat ke isi

Stasiun Tobo: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 7°10′20″S 111°39′15″E / 7.172218°S 111.654171°E / -7.172218; 111.654171
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: non aktif → nonaktif
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k →‎top: clean up, replaced: persusulan → penyusulan (2)
 
(31 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{infobox stasiun
{{infobox stasiun
| name = Tobo
| name = Tobo
| image = Stasiun Tobo 2020.jpg
| image = Stasiun Tobo 2 2020.jpg
| caption = Stasiun Tobo tahun 2020
| caption = Bangunan baru dan emplasemen Stasiun Tobo, 2020
| prov = Jawa Timur
| prov = Jawa Timur
| kabupaten = Bojonegoro
| kabupaten = Bojonegoro
| kecamatan kabupaten = Padangan
| kecamatan kabupaten = Padangan
| desa = Kebonagung
| desa = Kebonagung
| alamat = {{rute|20}} Jalan Raya [[Bojonegoro]]-[[Cepu, Blora|Cepu]]/[[Ngawi]]
| alamat = {{rute|N|16|24}} Jalan Raya [[Bojonegoro]]-[[Cepu, Blora|Cepu]]
| kodepos = 62162
| kodepos = 62162
| operator = [[Daerah Operasi VIII Surabaya]]
| operator = [[Daerah Operasi VIII Surabaya]]
Baris 15: Baris 15:
| nomor = 2722
| nomor = 2722
| letak = km 96+629 lintas [[Stasiun Gundih|Gundih]]-[[Stasiun Gambringan|Gambringan]]-[[Stasiun Bojonegoro|Bojonegoro]]-[[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya Pasarturi]]
| letak = km 96+629 lintas [[Stasiun Gundih|Gundih]]-[[Stasiun Gambringan|Gambringan]]-[[Stasiun Bojonegoro|Bojonegoro]]-[[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya Pasarturi]]
| line = ''Hanya untuk persusulan antarkereta api.''
| line = ''Hanya untuk penyusulan antarkereta api.''
| track = 4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
| track = 4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
| platform = Satu peron sisi yang agak rendah
| platform = Satu peron sisi yang agak rendah
Baris 21: Baris 21:
| musala = Ya
| musala = Ya
| merokok = Ya
| merokok = Ya
| persinyalan = Elektrik tipe [[Len Industri|Sinyal ''Interlocking'' Len]]-02
| persinyalan = * Mekanik tipe [[Siemens & Halske]] semiotomatis (s.d. 2014)
* Elektrik tipe [[Len Industri|Sinyal ''Interlocking'' Len]]-02 (2014-sekarang)
}}
}}
'''Stasiun Tobo (TBO)''' ({{lang-jv|ꦱꦼꦠꦱꦶꦪꦸꦤ꧀​ꦠꦺꦴꦧꦺꦴ|Sêtasiyun Tobo}}) adalah [[stasiun kereta api]] kelas III/kecil yang berada di [[Kebonagung, Padangan, Bojonegoro]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +25 meter ini merupakan stasiun aktif yang letaknya paling barat [[Daerah Operasi VIII Surabaya]] lintas [[Jalur kereta api Gambringan–Surabaya Pasarturi|Gambringan–Surabaya Pasarturi]], [[Kabupaten Bojonegoro]], dan [[Jawa Timur]] bagian utara. Stasiun ini cukup mudah diakses karena terletak di sebelah tenggara jalan raya yang menghubungkan [[Kabupaten Bojonegoro|Bojonegoro]] dengan [[Cepu, Blora|Cepu]] dan [[Kabupaten Ngawi|Ngawi]]. Saat ini tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi persusulan antarkereta api.
'''Stasiun Tobo (TBO)''' adalah [[stasiun kereta api]] kelas III/kecil yang terletak di [[Kebonagung, Padangan, Bojonegoro]]; pada ketinggian +25 meter; dan merupakan stasiun aktif paling barat [[Daerah Operasi VIII Surabaya]] lintas [[Jalur kereta api Gambringan–Surabaya Pasarturi|Gambringan–Surabaya Pasarturi]], [[Kabupaten Bojonegoro]], dan [[Jawa Timur]] bagian utara. Stasiun ini cukup mudah diakses karena terletak di sebelah tenggara jalan raya yang menghubungkan [[Kabupaten Bojonegoro|Bojonegoro]] dengan [[Cepu, Blora|Cepu]].


Awalnya stasiun ini menggunakan sistem persinyalan mekanik dan memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Setelah pembangunan [[jalur ganda]], terdapat satu jalur lagi dan bangunan baru di sisi barat daya yang dilengkapi lorong bawah tanah sehingga jalurnya bertambah menjadi empat. Jalur 2 kini hanya dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah [[Semarang]] saja, jalur 3 dijadikan sebagai sepur lurus baru hanya untuk arah [[Surabaya]], dan jalur 4 yang diberi kanopi. Selain itu, sistem persinyalannya telah diganti dengan sistem persinyalan elektrik. Sejak tahun 2018 bangunan stasiun lama sudah dibongkar dan bekas bangunannya digantikan dengan bangunan baru yang difungsikan sebagai kantor resort jalan rel. Untuk mencapai bangunan stasiun baru dari jalan raya, harus berjalan kaki melalui lorong tersebut. Arsitektur bangunan baru stasiun ini serupa dengan [[Stasiun Patukan]].
Stasiun ini awalnya menggunakan sistem persinyalan mekanik dan memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Setelah [[jalur ganda]] mulai dari stasiun ini hingga [[Stasiun Bojonegoro]] dioperasikan pada 2 Desember 2013<ref>{{Cite news|url=https://www.suarabanyuurip.com/kabar/baca/jalur-rel-ganda-di-bojonegoro-dioperasikan|title=Jalur Rel Ganda di Bojonegoro Dioperasikan|last=Wedia|first=Ririn|date=2013-12-05|work=Suara Banyuurip (suarabanyuurip.com)|access-date=2020-04-18}}</ref> dan kemudian hingga [[Stasiun Wadu]] pada 26 Maret 2014,<ref>{{Cite web|url=http://beritatrans.com/2014/02/26/switchover-terakhir-di-jalur-ganda-ka-pantura/|title=Switchover Terakhir di Jalur Ganda KA Pantura|last=|first=|date=2014-02-26|website=Berita Trans|language=id|access-date=2020-04-10}}</ref> terdapat satu jalur belok baru dan bangunan baru di sisi barat daya jalur rel yang dilengkapi lorong bawah tanah sehingga jumlah jalurnya bertambah menjadi empat. Jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah [[Semarang]] saja, jalur 3 dijadikan sebagai sepur lurus hanya untuk arah [[Surabaya]], dan jalur 4 yang diberi kanopi. Selain itu, sistem persinyalannya telah diganti dengan sistem persinyalan elektrik. Bangunan lama stasiun ini telah dibongkar total pada tahun 2018 dan kini bekas bangunannya digantikan dengan bangunan baru yang difungsikan sebagai kantor resort jalan rel. Untuk mencapai bangunan stasiun baru dari jalan raya, harus berjalan kaki melalui lorong tersebut. Arsitektur bangunan baru stasiun ini serupa dengan [[Stasiun Patukan]].


Sejak 1 Agustus 2016, terkait adanya perubahan koordinasi kewilayahan stasiun-stasiun KA milik PT KAI, stasiun ini bersama dengan [[Stasiun Bojonegoro]] dan [[Stasiun Kalitidu]] yang sebelumnya termasuk dalam [[Daerah Operasi IV Semarang]] kini termasuk dalam [[Daerah Operasi VIII Surabaya]].<ref>{{cite news
Sejak 1 Agustus 2016, terkait adanya perubahan koordinasi kewilayahan stasiun-stasiun KA milik PT KAI, stasiun ini bersama dengan Stasiun Bojonegoro dan [[Stasiun Kalitidu]] yang sebelumnya termasuk dalam [[Daerah Operasi IV Semarang]] kini termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya.<ref>{{Cite news|url=https://jateng.tribunnews.com/2016/07/27/mulai-agustus-2016-stasiun-bojonegoro-masuk-wilayah-daop-viii|title=Mulai Agustus 2016, Stasiun Bojonegoro Masuk Wilayah Daop VIII|last=Setiawan|first=Deni|date=2016-07-27|work=TribunJateng.com|access-date=2016-07-31}}</ref>

|author = Muliyanto
Ke arah barat stasiun ini, sebelum [[Stasiun Cepu]], terdapat [[Stasiun Padangan]] yang sudah lama nonaktif karena jaraknya yang tidak terlalu jauh dengan Stasiun Cepu. Sementara ke arah timur stasiun ini, sebelum [[Stasiun Kalitidu]], terdapat Stasiun Tengor dan [[Stasiun Celangap]] yang juga bernasib sama.<ref name=":0">{{Cite book|title=Officieele Reisgids der Spoor en Tramwegen en Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera|last=|first=|date=1932|publisher=Staatsspoor en Tramwegen Particuliere Spoor en Tramweg-Maatschappijen|isbn=|location=|pages=166-168|url-status=}}</ref>
|url = https://beritabojonegoro.com/read/6869-stasiun-ka-bojonegoro-pindah-wilayah-operasi-ke-daop-8-surabaya.html

|title = Stasiun Bojonegoro Pindah Wilayah Operasi ke Daop 8 Surabaya.
Saat ini tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi penyusulan antarkereta api.
|publisher = Berita Bojonegoro
|date = 5 September 2016
|accessdate = 31 Juli 2017
|quote = Sejumlah stasiun kereta api di wilayah Bojonegoro kini mengalami pemindahan wilayah Daerah Operasi (Daop). Stasiun ini sebelumnya ikut Daop 4, kini dipindah ikut Daop 8 Surabaya.
}}</ref><ref>http://jateng.tribunnews.com/2016/07/27/mulai-agustus-2016-stasiun-bojonegoro-masuk-wilayah-daop-viii</ref>


Ke arah barat stasiun ini, sebelum [[Stasiun Cepu]], terdapat [[Halte Padangan]] yang sudah lama nonaktif karena jaraknya yang tidak terlalu jauh dengan Stasiun Cepu.
== Galeri ==
== Galeri ==
<gallery>
<gallery>
Berkas:IMG 1131.JPG|Bangunan lama Stasiun Tobo yang sudah dibongkar pada tahun 2018
Berkas:Stasiun Tobo 2015.jpg|Bangunan lama Stasiun Tobo yang sudah dibongkar pada tahun 2018
Berkas:Stasiun Tobo 2020.jpg|Peron Stasiun Tobo, 2020
Berkas:Stasiun Tobo sore hari.jpg|Emplasemen Stasiun Tobo berada ditikungan
</gallery>
</gallery>


Baris 46: Baris 44:
{{reflist}}
{{reflist}}


{{Adjacent stations|system=KAI|line=Gambringan–Surabaya Pasarturi|left=Padangan|right=Celangap}}
{{s-rail-start}}{{s-rail|title=KAI}}
{{s-line|system=KAI|previous=Padangan|line=Gambringan–Surabaya Pasarturi|next=Kalitidu}}
{{s-end}}


{{coord|-7.172218|111.654171|display=title}}
{{coord|-7.172218|111.654171|display=title}}
Baris 57: Baris 53:




{{stasiun-stub}}
{{stasiun-Jatim-stub}}

Revisi terkini sejak 28 Juli 2022 02.21

Stasiun Tobo

Bangunan baru dan emplasemen Stasiun Tobo, 2020
Lokasi
Koordinat7°10′15″S 111°39′14″E / 7.17083°S 111.65389°E / -7.17083; 111.65389
Ketinggian+25 m
Operator
Letak
Jumlah peronSatu peron sisi yang agak rendah
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananHanya untuk penyusulan antarkereta api.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Musala Area merokok 
Tipe persinyalan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Tobo (TBO) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Kebonagung, Padangan, Bojonegoro; pada ketinggian +25 meter; dan merupakan stasiun aktif paling barat Daerah Operasi VIII Surabaya lintas Gambringan–Surabaya Pasarturi, Kabupaten Bojonegoro, dan Jawa Timur bagian utara. Stasiun ini cukup mudah diakses karena terletak di sebelah tenggara jalan raya yang menghubungkan Bojonegoro dengan Cepu.

Stasiun ini awalnya menggunakan sistem persinyalan mekanik dan memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Setelah jalur ganda mulai dari stasiun ini hingga Stasiun Bojonegoro dioperasikan pada 2 Desember 2013[3] dan kemudian hingga Stasiun Wadu pada 26 Maret 2014,[4] terdapat satu jalur belok baru dan bangunan baru di sisi barat daya jalur rel yang dilengkapi lorong bawah tanah sehingga jumlah jalurnya bertambah menjadi empat. Jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah Semarang saja, jalur 3 dijadikan sebagai sepur lurus hanya untuk arah Surabaya, dan jalur 4 yang diberi kanopi. Selain itu, sistem persinyalannya telah diganti dengan sistem persinyalan elektrik. Bangunan lama stasiun ini telah dibongkar total pada tahun 2018 dan kini bekas bangunannya digantikan dengan bangunan baru yang difungsikan sebagai kantor resort jalan rel. Untuk mencapai bangunan stasiun baru dari jalan raya, harus berjalan kaki melalui lorong tersebut. Arsitektur bangunan baru stasiun ini serupa dengan Stasiun Patukan.

Sejak 1 Agustus 2016, terkait adanya perubahan koordinasi kewilayahan stasiun-stasiun KA milik PT KAI, stasiun ini bersama dengan Stasiun Bojonegoro dan Stasiun Kalitidu yang sebelumnya termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang kini termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya.[5]

Ke arah barat stasiun ini, sebelum Stasiun Cepu, terdapat Stasiun Padangan yang sudah lama nonaktif karena jaraknya yang tidak terlalu jauh dengan Stasiun Cepu. Sementara ke arah timur stasiun ini, sebelum Stasiun Kalitidu, terdapat Stasiun Tengor dan Stasiun Celangap yang juga bernasib sama.[6]

Saat ini tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi penyusulan antarkereta api.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Wedia, Ririn (2013-12-05). "Jalur Rel Ganda di Bojonegoro Dioperasikan". Suara Banyuurip (suarabanyuurip.com). Diakses tanggal 2020-04-18. 
  4. ^ "Switchover Terakhir di Jalur Ganda KA Pantura". Berita Trans. 2014-02-26. Diakses tanggal 2020-04-10. 
  5. ^ Setiawan, Deni (2016-07-27). "Mulai Agustus 2016, Stasiun Bojonegoro Masuk Wilayah Daop VIII". TribunJateng.com. Diakses tanggal 2016-07-31. 
  6. ^ Officieele Reisgids der Spoor en Tramwegen en Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera. Staatsspoor en Tramwegen Particuliere Spoor en Tramweg-Maatschappijen. 1932. hlm. 166–168. 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Padangan
ke arah Gambringan
Gambringan–Surabaya Pasarturi Celangap

7°10′20″S 111°39′15″E / 7.172218°S 111.654171°E / -7.172218; 111.654171{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman