Cingge: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Menambah Kategori:Kata serapan dari bahasa Tionghoa dalam bahasa Indonesia menggunakan HotCat |
||
(28 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Chinese Kids at the Tjap-Gomeh Festival in Makassar WDL2896.jpg|jmpl|ka|Arak-arakan Cap Go Meh di Makassar]] |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | | |
||
⚫ | |||
==Makna== |
|||
⚫ | |||
Cingge dalam [[Bahasa Mandarin]] dibaca zhuāngyì "妆艺", artinya "panggung yang dihias" yang dibawa dalam arak-arakan. Cinggge dalam [[Bahasa Indonesia]] diartikan sebagai "perarakan orang Tionghoa dengan berpakaian bermacam-macam pada hari besar Tionghoa.<ref>{{id}}[http://kamus.cektkp.com/cingge/ Arti kata cingge menurut KBBI], ''KBBI''. 2015-07-31</ref> |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |pages=}}</ref><ref name="jengge">{{id}}[http://travel.tempo.co/read/news/2012/01/22/199378888/beginilah-imlek-ala-batavia-tempo-dulu Beginilah Imlek Ala Batavia Tempo Dulu]</ref> Perayaan Cingge yang berasal dari budaya [[Hokkian]] tersebut dapat disaksikan dalam komunitas Tionghoa di [[Asia Tenggara]], antara lain di [[Singapura]] dan [[Malaysia]]. |
||
== |
== Makna == |
||
Kata Cingge berasal dari [[Bahasa Hokkian]] dialek [[Zhangzhou]] (漳州) "chng-gē" (妝藝), sementara dalam [[Bahasa Mandarin]] dibaca "zhuāngyì", menurut [[ahli bahasa]] Hokkian [[Carstairs Douglas]]: "an ornamental platform with finely-dressed young girls, or boys dressed as girls, carried in a religious procession" ("sebuah panggung berhias dengan anak-anak perempuan dan laki-laki berkostum indah, yang dibawa pada suatu prosesi religius").<ref name="sgchingay">{{en}}[https://chingay.org.sg/about-chingay About Chingay]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, ''CHINGAY''. 2015-08-01</ref><ref name="archive.org">{{en}}[https://archive.org/details/chineseenglish00doug Chinese-English dictionary of the vernacular or spoken language of Amoy: with the principal variations of the Chang-Chew and Chin-Chew dialects], ''archive.org''. 2016-01-11</ref> Nama lainnya "chng-koh" (妝閣), istilah yang digunakan di [[Xiamen]].<ref name="archive.org"/> Istilah chng-gē banyak dipakai di Indonesia dimana banyak orang Hokkian asal Zhangzhou. Cinggge dalam [[Bahasa Indonesia]] diartikan sebagai "perarakan orang Tionghoa dengan berpakaian bermacam-macam pada hari besar Tionghoa.<ref>{{id}}[http://kamus.cektkp.com/cingge/ Arti kata cingge menurut KBBI], ''KBBI''. 2015-07-31</ref> |
|||
⚫ | Menurut [[Jan Jakob Maria de Groot]], seorang sinolog Belanda, tradisi ini berasal dari zaman [[Dinasti Ming]].<ref name="kelenteng-jkt"/> Dalam catatan sejarah mengenai [[Kaisar Wanli]] disebutkan bahwa di [[Quanzhou]], arak-arakan dewa-dewi terbuat dari kertas. Arak-arakan ini disebut ''ngiang-ting'', atau "penerimaan lentera". Tempat pedupaan dan tempat duduk para muda-mudi dinamakan ''tsung-koh'' atau ''koh-ping'' di [[Xiamen]], sementara di daerah [[Zhangzhou]] dinamakan ''tsung-ge''. De Groot menyaksikan festival ini di [[Hokkian]].<ref name="kelenteng-jkt"/> Sekarang di sana sudah tidak ada lagi. |
||
== |
== Sejarah == |
||
⚫ | Menurut [[Jan Jakob Maria de Groot]], seorang sinolog Belanda, tradisi ini berasal dari zaman [[Dinasti Ming]].<ref name="kelenteng-jkt"/> Dalam catatan sejarah mengenai [[Kaisar Wanli]] disebutkan bahwa di [[Quanzhou]], arak-arakan dewa-dewi terbuat dari kertas. Arak-arakan ini disebut ''ngiang-ting'', atau "penerimaan lentera". Tempat pedupaan dan tempat duduk para muda-mudi dinamakan ''tsung-koh'' atau ''koh-ping'' di [[Xiamen]], sementara di daerah [[Zhangzhou]] dinamakan ''tsung-ge''. De Groot menyaksikan festival ini di [[Hokkian]].<ref name="kelenteng-jkt"/> Sekarang di sana sudah tidak ada lagi. Di Malaysia dan Singapura, cingge ditulis juga '''Chingay''', kini masih diselenggarakan secara besar-besaran. |
||
== Cingge di Hindia Belanda == |
|||
Cingge diselenggarakan pada malam [[Cap Go Meh]] di [[Batavia]], dengan karnaval beserta arak-arakan kendaraan hias dengan [[kembang api]], yang menggambarkan cerita-cerita klasik Tionghoa. Dengan penerangan lentera-lentera, anak-anak berdandan dan naik kereta yang ditarik pelayan.<ref name="kelenteng-jkt"/> |
Cingge diselenggarakan pada malam [[Cap Go Meh]] di [[Batavia]], dengan karnaval beserta arak-arakan kendaraan hias dengan [[kembang api]], yang menggambarkan cerita-cerita klasik Tionghoa. Dengan penerangan lentera-lentera, anak-anak berdandan dan naik kereta yang ditarik pelayan.<ref name="kelenteng-jkt"/> |
||
Warga Tionghoa Jakarta sampai pada tahun 1950-an masih menyelenggarakan Cingge bersama dengan partisipasi warga [[Betawi]].<ref name="jengge"/> Perayaan ini ditonton beramai-ramai oleh masyarakat yang ingin melihat gadis cantik di atas tandu arak-arakan. Ia memakai kostum dengan riasan wajah yang cantik.<ref name="jengge"/> Pada tahun 1958, semua perayaan komunal Tionghoa dilarang di muka umum, termasuk Cingge, sehingga di Jakarta sekarang sudah tidak diselenggarakan lagi karena tidak banyak yang mengetahuinya.<ref name="jengge"/ |
Warga Tionghoa Jakarta sampai pada tahun 1950-an masih menyelenggarakan Cingge bersama dengan partisipasi warga [[Betawi]].<ref name="jengge"/> Perayaan ini ditonton beramai-ramai oleh masyarakat yang ingin melihat gadis cantik di atas tandu arak-arakan. Ia memakai kostum dengan riasan wajah yang cantik.<ref name="jengge"/> Pada tahun 1958, semua perayaan komunal Tionghoa dilarang di muka umum, termasuk Cingge, sehingga di Jakarta sekarang sudah tidak diselenggarakan lagi karena tidak banyak yang mengetahuinya.<ref name="jengge"/> |
||
== |
== Malaysia == |
||
[[Berkas:Chingay Johor 2018.jpg|jmpl|Cingge di [[Johor]], [[Malaysia]].]] |
|||
Cingge yang terkenal di Malaysia adalah ''Cingge Pulau Pinang'' (Penang Chingay) dan ''Pesta Perarakan Chingay'' (Johor Bahru Chingay).<ref>{{en}}[http://www.malaysiasite.nl/chingay.htm Chingay Parade], ''malaysiasite''. 2015-08-01</ref> |
|||
Cingge Penang dimulai pertama kali pada tahun 1919 yang meramaikan jalan-jalan [[George Town]] dan [[Butterworth]].<ref name="penangchingay">{{en}}[http://www.penang-vacations.com/penang-chingay.html Penang Chingay Parade, A Magnificent Performance Of Acrobatics]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, ''Penang-vacations''. 2015-08-01</ref> Pada awalnya perayaan Chingay di [[Penang]] berkaitan dengan upacara kepada dewa-dewa Tionghoa, tetapi kemudian berkembang menjadi lebih luas, tidak hanya pertunjukkan tradisional namun juga diramaikan dengan akrobat modern. Salah satu akrobat yang menarik adalah mengangkat tiang-tiang bendera dengan mulut.<ref name="penangchingay"/> |
|||
==Malaysia== |
|||
Di [[Johor Bahru]], festival Cingge lebih bernuansa religius di mana patung-patung dewa yang dipuja dibawa keluar kelenteng dan digotong beramai-ramai di jalanan kota sehingga warga dapat menerima berkat dari dewa-dewa tersebut.<ref name="johorchingay">{{en}}[http://www.skyscanner.com.my/news/chingay-parade-2015-malaysia-5-things-you-need-know Chingay Parade 2015 in Malaysia: 5 things you need to know]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, ''skyscanner''. 2015-08-01</ref> Arak-arakan dewa dimulai dari kelenteng di Jalan Trus, Johor Bahru, yang kemudian diikuti permainan [[barongsai]] dan liong, akrobat dan parade panggung berjalan di dalam kota.<ref name="johorchingay"/> |
|||
⚫ | |||
== Singapura == |
|||
⚫ | |||
Chingay di Singapura telah berkembang menjadi festival nasional.<ref name="sgchingay"/> Di sana diikuti dengan beragam pertunjukkan jalanan serta panggung berjalan yang dihias. Festival Chingay Singapura tidak hanya diikuti oleh warga Tionghoa namun juga oleh etnis lainnya di Singapura.<ref name="sgchingay"/> |
|||
⚫ | |||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
==Pranala luar== |
== Pranala luar == |
||
*[http://melayuonline.com/ind/dictionary/detail/3/C/1120 Makna Cingge dalam Bahasa Melayu] |
* [http://melayuonline.com/ind/dictionary/detail/3/C/1120 Makna Cingge dalam Bahasa Melayu]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} |
||
*[https://www.youtube.com/watch?v=oBVlywFHrYI Chinese New Year in old Batavia, 1925, Indonesia] |
* [https://www.youtube.com/watch?v=oBVlywFHrYI Chinese New Year in old Batavia, 1925, Indonesia] |
||
[[Kategori:Budaya Tionghoa]] |
[[Kategori:Budaya Tionghoa]] |
||
[[Kategori:Kata serapan dari bahasa Tionghoa dalam bahasa Indonesia]] |
|||
{{tionghoa-stub}} |
|||
[[en:Chingay Parade (South East Asia)]] |
Revisi terkini sejak 8 Agustus 2022 05.19
Cingge, jengge, tsungge, chingay adalah sebuah festival tradisional Tionghoa yang dilakukan dalam periode hari-hari raya.[1][2] Perayaan Cingge yang berasal dari budaya Hokkian tersebut dapat disaksikan dalam komunitas Tionghoa di Asia Tenggara, antara lain di Singapura dan Malaysia.
Makna
[sunting | sunting sumber]Kata Cingge berasal dari Bahasa Hokkian dialek Zhangzhou (漳州) "chng-gē" (妝藝), sementara dalam Bahasa Mandarin dibaca "zhuāngyì", menurut ahli bahasa Hokkian Carstairs Douglas: "an ornamental platform with finely-dressed young girls, or boys dressed as girls, carried in a religious procession" ("sebuah panggung berhias dengan anak-anak perempuan dan laki-laki berkostum indah, yang dibawa pada suatu prosesi religius").[3][4] Nama lainnya "chng-koh" (妝閣), istilah yang digunakan di Xiamen.[4] Istilah chng-gē banyak dipakai di Indonesia dimana banyak orang Hokkian asal Zhangzhou. Cinggge dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai "perarakan orang Tionghoa dengan berpakaian bermacam-macam pada hari besar Tionghoa.[5]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Menurut Jan Jakob Maria de Groot, seorang sinolog Belanda, tradisi ini berasal dari zaman Dinasti Ming.[1] Dalam catatan sejarah mengenai Kaisar Wanli disebutkan bahwa di Quanzhou, arak-arakan dewa-dewi terbuat dari kertas. Arak-arakan ini disebut ngiang-ting, atau "penerimaan lentera". Tempat pedupaan dan tempat duduk para muda-mudi dinamakan tsung-koh atau koh-ping di Xiamen, sementara di daerah Zhangzhou dinamakan tsung-ge. De Groot menyaksikan festival ini di Hokkian.[1] Sekarang di sana sudah tidak ada lagi. Di Malaysia dan Singapura, cingge ditulis juga Chingay, kini masih diselenggarakan secara besar-besaran.
Cingge di Hindia Belanda
[sunting | sunting sumber]Cingge diselenggarakan pada malam Cap Go Meh di Batavia, dengan karnaval beserta arak-arakan kendaraan hias dengan kembang api, yang menggambarkan cerita-cerita klasik Tionghoa. Dengan penerangan lentera-lentera, anak-anak berdandan dan naik kereta yang ditarik pelayan.[1]
Warga Tionghoa Jakarta sampai pada tahun 1950-an masih menyelenggarakan Cingge bersama dengan partisipasi warga Betawi.[2] Perayaan ini ditonton beramai-ramai oleh masyarakat yang ingin melihat gadis cantik di atas tandu arak-arakan. Ia memakai kostum dengan riasan wajah yang cantik.[2] Pada tahun 1958, semua perayaan komunal Tionghoa dilarang di muka umum, termasuk Cingge, sehingga di Jakarta sekarang sudah tidak diselenggarakan lagi karena tidak banyak yang mengetahuinya.[2]
Malaysia
[sunting | sunting sumber]Cingge yang terkenal di Malaysia adalah Cingge Pulau Pinang (Penang Chingay) dan Pesta Perarakan Chingay (Johor Bahru Chingay).[6]
Cingge Penang dimulai pertama kali pada tahun 1919 yang meramaikan jalan-jalan George Town dan Butterworth.[7] Pada awalnya perayaan Chingay di Penang berkaitan dengan upacara kepada dewa-dewa Tionghoa, tetapi kemudian berkembang menjadi lebih luas, tidak hanya pertunjukkan tradisional namun juga diramaikan dengan akrobat modern. Salah satu akrobat yang menarik adalah mengangkat tiang-tiang bendera dengan mulut.[7]
Di Johor Bahru, festival Cingge lebih bernuansa religius di mana patung-patung dewa yang dipuja dibawa keluar kelenteng dan digotong beramai-ramai di jalanan kota sehingga warga dapat menerima berkat dari dewa-dewa tersebut.[8] Arak-arakan dewa dimulai dari kelenteng di Jalan Trus, Johor Bahru, yang kemudian diikuti permainan barongsai dan liong, akrobat dan parade panggung berjalan di dalam kota.[8]
Singapura
[sunting | sunting sumber]Chingay di Singapura telah berkembang menjadi festival nasional.[3] Di sana diikuti dengan beragam pertunjukkan jalanan serta panggung berjalan yang dihias. Festival Chingay Singapura tidak hanya diikuti oleh warga Tionghoa namun juga oleh etnis lainnya di Singapura.[3]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d Salmon, Claudine (2003). Klenteng-klenteng dan masyarakat Tionghoa di Jakarta, Seri gedung-gedung ibadat yang tua di Jakarta. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka.
- ^ a b c d (Indonesia)Beginilah Imlek Ala Batavia Tempo Dulu
- ^ a b c (Inggris)About Chingay[pranala nonaktif permanen], CHINGAY. 2015-08-01
- ^ a b (Inggris)Chinese-English dictionary of the vernacular or spoken language of Amoy: with the principal variations of the Chang-Chew and Chin-Chew dialects, archive.org. 2016-01-11
- ^ (Indonesia)Arti kata cingge menurut KBBI, KBBI. 2015-07-31
- ^ (Inggris)Chingay Parade, malaysiasite. 2015-08-01
- ^ a b (Inggris)Penang Chingay Parade, A Magnificent Performance Of Acrobatics[pranala nonaktif permanen], Penang-vacations. 2015-08-01
- ^ a b (Inggris)Chingay Parade 2015 in Malaysia: 5 things you need to know[pranala nonaktif permanen], skyscanner. 2015-08-01