Lompat ke isi

Kerajaan Pajajaran: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ubah target pengalihan dari Pakwan Pajajaran ke Kerajaan Sunda
Tag: Perubahan target pengalihan
 
(16 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
#ALIH [[Kerajaan Sunda]]
{{kegunaan lain|Pajajaran}}
'''Kerajaan Pajajaran''' adalah nama lain dari [[Kerajaan Sunda]] saat kerajaan ini beribukota di kota Pajajaran atau [[Pakuan Pajajaran]] ([[Bogor]]) di [[Jawa Barat]]. Kata Pakuan sendiri berasal dari kata Pakuwuan yang berarti kota. Pada masa lalu, di Asia Tenggara ada kebiasaan menyebut nama kerajaan dengan nama ibu kotanya. Beberapa catatan menyebutkan bahwa kerajaan ini didirikan [[tahun]] [[923]] oleh Sri Jayabhupati, seperti yang disebutkan dalam [[Prasasti Sanghyang Tapak]].

== Sejarah ==
Dari catatan-catatan sejarah yang ada, baik dari [[prasasti]], naskah kuno, maupun catatan bangsa asing, dapatlah ditelusuri jejak kerajaan ini; antara lain mengenai wilayah kerajaan dan ibukota [[Pakuan Pajajaran]]. Mengenai raja-raja [[Kerajaan Sunda]] yang memerintah dari ibukota [[Pakuan Pajajaran]], terdapat perbedaan urutan antara naskah-naskah [[Babad Pajajaran]], [[Carita Parahiangan]], dan [[Carita Waruga Guru]].

Selain naskah-naskah [[babad]], Kerajaan Pajajaran juga meninggalkan sejumlah jejak peninggalan dari masa lalu, seperti:
:* [[Prasasti Batu Tulis]], [[Bogor]]
:* [[Prasasti Sanghyang Tapak]], [[Sukabumi]]
:* [[Prasasti Kawali]], [[Ciamis]]
:* [[Tugu Perjanjian Portugis]] (''padraõ''), Kampung Tugu, [[Jakarta]]
:* Taman perburuan, yang sekarang menjadi [[Kebun Raya Bogor]].

== Daftar raja Pajajaran==
# [[Sri Baduga Maharaja]] (1482 – 1521), bertahta di [[Pakuan]] ([[Bogor]] sekarang)
# [[Surawisesa]] (1521 – 1535), bertahta di [[Pakuan]]
# [[Ratu Dewata]] (1535 – 1543), bertahta di [[Pakuan]]
# [[Ratu Sakti]] (1543 – 1551), bertahta di [[Pakuan]]
# [[Ratu Nilakendra]] (1551-1567), meninggalkan [[Pakuan]] karena serangan Hasanudin dan anaknya, [[Maulana Yusuf]]
# [[Raga Mulya]] (1567 – 1579), dikenal sebagai [[Prabu Surya Kencana]], memerintah dari [[Pandeglang]]

== Keruntuhan ==
Kerajaan Pajajaran runtuh pada tahun [[1579]] akibat serangan kerajaan Sunda lainnya, yaitu [[Kesultanan Banten]]. Berakhirnya zaman Pajajaran ditandai dengan diboyongnya ''Palangka Sriman Sriwacana'' (singgahsana raja), dari [[Pakuan Pajajaran]] ke [[Keraton Surosowan]] di [[Banten]] oleh pasukan [[Maulana Yusuf]].

Batu berukuran 200x160x20 cm itu diboyong ke Banten karena tradisi politik agar di Pakuan Pajajaran tidak mungkin lagi dinobatkan raja baru, dan menandakan Maulana Yusuf adalah penerus kekuasaan Sunda yang sah karena buyut perempuannya adalah puteri [[Sri Baduga Maharaja]]yang bernama Nyai Subangkrancang tiada lain adalah adik daripada Pangeran Cakrabuana. Palangka Sriman Sriwacana tersebut saat ini bisa ditemukan di depan bekas [[Keraton Surosowan]] di Banten. Masyarakat Banten menyebutnya ''Watu Gilang'', berarti mengkilap atau berseri, sama artinya dengan kata Sriman.

Saat itu diperkirakan terdapat sejumlah punggawa istana yang meninggalkan istana lalu menetap di daerah [[Kabupaten Lebak|Lebak]]. Mereka menerapkan tata cara kehidupan mandala yang ketat, dan sekarang mereka dikenal sebagai [[Urang Kanekes|orang Baduy]].

== Sumber ==

* Saleh Danasasmita. 1983. Sejarah Bogor (Bagian I). PEMDA DT II Bogor

== Lihat pula ==
* [[Pajajaran (disambiguasi)]]

{{Kerajaan di Jawa}}

[[Kategori:Kerajaan di Nusantara|Pajajaran]]
[[Kategori:Kerajaan di Jawa Barat|Pajajaran]]
[[Kategori:Kerajaan Pajajaran| ]]

[[ms:Kerajaan Pajajaran]]

Revisi terkini sejak 29 Agustus 2022 05.28

Mengalihkan ke: