Lompat ke isi

Patung menangis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Lutpiii (bicara | kontrib)
k menambah pranala
Wagino Bot (bicara | kontrib)
 
(8 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Yatim|Oktober 2022}}
{{Wikify}}
{{Wikify}}
'''Patung menangis''' merupakan [[fenomena]] tentang [[patung]] yang meneteskan cairan seperti [[air mata]] atau [[darah]] pada bagian [[mata]]nya. Cairan itu biasanya tidak berbau tetapi terkadang justru beraroma harum yang kental. Dalam sejarah [[Kristiani]], selain patung yang bisa meneteskan cairan, juga kerap terjadi fenomena gaib di tubuh jemaat. Fenomena yang diperlihatkan sama dengan kondisi yang dialami umat Kristiani saat mengalami siksaan, seperti tanpa sebab yang jelas mengalirkan banyak darah segar di telapak tangan atau kepala, atau pada sepasang mata. Bahkan fenomena ini sudah ada istilah khususnya, yaitu stigma yang berasal dari [[bahasa Yunani]] yang artinya "tanda-nya tato".
'''Patung menangis''' adalah [[fenomena]] tentang [[patung]] yang meneteskan [[Cairan tubuh|air]] seperti [[air mata]] atau [[darah]] pada bagian [[mata]]nya. Cairan itu biasanya tidak berbau tetapi terkadang justru beraroma harum. Dalam sejarah [[Kristiani]], selain patung yang bisa meneteskan cairan, juga kerap terjadi fenomena [[gaib]] di tubuh jemaat. Fenomena yang diperlihatkan sama dengan kondisi yang dialami Umat [[Kristiani]] saat mengalami siksaan, seperti tanpa sebab yang jelas mengalirkan banyak darah segar di telapak tangan atau [[kepala]] atau pada sepasang mata. Bahkan fenomena ini sudah ada istilah khususnya yaitu [[Stigma sosial|stigma]] yang berasal dari [[bahasa Yunani]] yang artinya "tandanya tato".


== Hasil penelitian ==
== Hasil Penelitian ==


Sebuah penelitian yang terkenal baru-baru ini adalah penelitian terhadap patung [[Yesus]] di Kota [[Cochabamba|Cochabumba]], [[Bolivia]]. Ahli ilmu jiwa dan saraf, yakni Profesor Ricardo Castanon mengadakan penelitian terhadap fenomena ini. Ricardo pernah menghabiskan waktunya selama bertahun-tahun melakukan penelitian dan survei terhadap saksi mata yang pernah melihat patung suci meneteskan air mata di berbagai daerah di dunia. Ia juga pernah meneliti patung [[Maria|Bunda Maria]] di [[Jepang]] yang meneteskan air mata dan darah. Ia sendiri juga pernah menyaksikan patung suci di [[Cochabamba|Cochabumba]] meneteskan air mata sekaligus melakukan tes laboratorium. Ia mengambil sampel darah yang mengalir dari mata patung tersebut lalu dibawa ke laboratorium genetika di AS, dan hasil tes [[Biologi molekuler|biologi molekul]] membuktikan komposisi dalam darah adalah [[Asam deoksiribonukleat|DNA]] manusia. Sampel lainnya dibawa ke laboratorium nasional, [[Australia]] dan terbukti ditemukan hasil yang sama. Bahkan ia juga mengadakan pemindaian sesar terhadap patung ini, ia memindai setiap bagian. Hasilnya ditemukan, patung itu tertutup rapat, tidak ada udara apa pun dari luar, selain itu juga tidak ditemukan adanya cairan apa pun di dalamnya. Di samping itu, sebuah patung [[Bunda Maria]] di [[Tokyo]] juga ditemukan meneteskan air mata. Melalui pengujian kimia didapati, cairan itu adalah komposisi air mata manusia. Para ilmuwan tidak bisa menjelaskan bagaimana terjadinya air mata atau darah ini dan mengapa terjadi.
Sebuah penelitian dilakukan terhadap patung [[Yesus]] di Kota [[Cochabamba|Cochabumba]], [[Bolivia]]. Profesor Ricardo Castanon, ahli [[Psikologi|ilmu jiwa]] dan [[saraf]], mengadakan penelitian terhadap fenomena ini. Ricardo menghabiskan waktunya selama bertahun-tahun melakukan [[penelitian]] dan [[survei]] terhadap saksi mata yang pernah melihat patung suci meneteskan [[air mata]] di berbagai daerah di dunia. Ia juga meneliti patung [[Maria|Bunda Maria]] di [[Jepang]] yang meneteskan air mata dan darah. Ia sendiri juga menyaksikan patung suci di [[Cochabamba|Cochabumba]] meneteskan air mata sekaligus melakukan tes laboratorium. Ricardo mengambil sampel darah yang mengalir dari mata patung tersebut lalu dibawa ke laboratorium genetika di [[Amerika Serikat]], dan hasil tes [[Biologi molekuler|biologi molekul]] membuktikan komposisi dalam darah adalah [[Asam deoksiribonukleat|DNA]] manusia. Sampel lainnya dibawa ke laboratorium nasional, [[Australia]] dan terbukti ditemukan hasil yang sama. Bahkan ia juga mengadakan pemindaian sesar terhadap patung ini, ia memindai setiap bagian. Hasilnya ditemukan, patung itu tertutup rapat, tidak ada udara apa pun dari luar, selain itu juga tidak ditemukan adanya cairan apa pun di dalamnya. Di samping itu, sebuah patung [[Bunda Maria]] di [[Tokyo]] juga ditemukan meneteskan air mata. Melalui pengujian kimia didapati, cairan itu adalah komposisi air mata manusia. Para ilmuwan tidak bisa menjelaskan bagaimana terjadinya air mata atau darah ini dan mengapa terjadi.


== Amanat ==
== Amanat ==
Terhadap keajaiban-keajaiban ini, menurut tokoh agama, bahwa itu adalah derita yang dialami [[dewa]] yang welas asih karena dosa-dosa manusia. Menurut mereka, ketika ibunda manusia menangis, itu adalah tangisan untuk anaknya sendiri (tangis bahagia, sedih dan lain-lain). Namun tangisan Bunda Maria di Surga pasti hendak menyampaikan sebuah informasi yang sangat penting.
Terhadap keajaiban-keajaiban ini, menurut tokoh agama, bahwa itu adalah derita yang dialami [[dewa]] yang welas asih karena dosa-dosa manusia. Menurut mereka, ketika ibunda manusia menangis, itu adalah tangisan untuk anaknya sendiri (tangis bahagia, [[sedih]] dan lain-lain). Namun tangisan [[Bunda Maria]] di [[Surga]] pasti hendak menyampaikan sebuah informasi yang sangat penting.


Kantor berita AP melaporkan, seorang warga paroki (kawasan gereja) setempat yang berusia 56 tahun yang menyaksikan sendiri Sang [[Maria|Bunda Maria]] meneteskan air mata mengatakan, ia yakin bahwa air mata Bunda Maria itu adalah suatu pertanda. Menurutnya, pemandangan gaib yang langka ini mengisyaratkan bahwa kelak akan terjadi peristiwa besar, misalnya gempa bumi, banjir atau penyakit menular.
Kantor berita AP melaporkan, seorang warga [[paroki]] (kawasan gereja) setempat yang berusia 56 tahun yang menyaksikan sendiri Sang [[Maria|Bunda Maria]] meneteskan air mata mengatakan, ia yakin bahwa air mata Bunda Maria itu adalah suatu pertanda. Menurutnya, pemandangan [[gaib]] yang langka ini mengisyaratkan bahwa kelak akan terjadi peristiwa besar, misalnya [[gempa bumi]], [[banjir]] atau [[penyakit menular]].


Sejumlah besar tokoh agama berpendapat, jika manusia tidak menebus kejahatan dan kemerosotan moral yang disebabkannya, manusia akan mendapat hukuman. Pemrakarsa komisi penyelidik fakta penindasan agama di [[Tiongkok|China]] yakni Kristiani Li Sixiong yang menetap di AS mengatakan, maksud Tuhan berbuat demikian agar orang-orang yang terlena dalam kesesatan segera sadar. Menurut [[Li Sixiong]], patung bayi menangis, sebenarnya dapat diuraikan kalau Yesus tengah menangis untuk umatnya, sebab banyak sekali umatnya telah melanggar perintah Tuhan. Sehubungan dengan air mata [[Maria|Sang Bunda Suci Maria]] dan bayi suci, [[Paus Romanus|Paus Roma]] juga memiliki penguraian yang sama. Menurut laporan stasiun radio [[Vatikan|Vatican]], pada Juli 2003 lalu, [[Paus Yohanes Paulus II]] menjabat sebagai Duta Istimewa Uskup Agung di ibu kota [[Sisilia|Sicily]], [[Italia]], mewakilinya mengikuti upacara penutupan tahun Bunda Suci Syracuse. [[Tahun Bunda Suci Syracuse]] yang diselenggarakan adalah untuk memperingati keajaiban yang terjadi di [[Syracuse, New York|Syracuyse]] pada 50 tahun silam.
Sejumlah besar tokoh agama berpendapat, jika manusia tidak menebus kejahatan dan kemerosotan [[moral]] yang disebabkannya, manusia akan mendapat hukuman. Pemrakarsa komisi penyelidik fakta penindasan agama di [[Tiongkok|China]] yakni Kristiani Li Sixiong yang menetap di AS mengatakan, maksud Tuhan berbuat demikian agar orang-orang yang terlena dalam kesesatan segera sadar. Menurut [[Li Sixiong]], patung bayi menangis, sebenarnya dapat diuraikan kalau Yesus tengah menangis untuk umatnya, sebab banyak sekali umatnya telah melanggar perintah Tuhan. Sehubungan dengan air mata [[Maria|Sang Bunda Suci Maria]] dan bayi suci, [[Paus Romanus|Paus Roma]] juga memiliki penguraian yang sama. Menurut laporan stasiun radio [[Vatikan|Vatican]], pada Juli 2003 lalu, [[Paus Yohanes Paulus II]] menjabat sebagai Duta Istimewa Uskup Agung di ibu kota [[Sisilia|Sicily]], [[Italia]], mewakilinya mengikuti upacara penutupan tahun Bunda Suci Syracuse. [[Tahun Bunda Suci Syracuse]] yang diselenggarakan adalah untuk memperingati keajaiban yang terjadi di [[Syracuse, New York|Syracuyse]] pada 50 tahun silam.


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi terkini sejak 28 Oktober 2022 16.33

Patung menangis adalah fenomena tentang patung yang meneteskan air seperti air mata atau darah pada bagian matanya. Cairan itu biasanya tidak berbau tetapi terkadang justru beraroma harum. Dalam sejarah Kristiani, selain patung yang bisa meneteskan cairan, juga kerap terjadi fenomena gaib di tubuh jemaat. Fenomena yang diperlihatkan sama dengan kondisi yang dialami Umat Kristiani saat mengalami siksaan, seperti tanpa sebab yang jelas mengalirkan banyak darah segar di telapak tangan atau kepala atau pada sepasang mata. Bahkan fenomena ini sudah ada istilah khususnya yaitu stigma yang berasal dari bahasa Yunani yang artinya "tandanya tato".

Hasil Penelitian[sunting | sunting sumber]

Sebuah penelitian dilakukan terhadap patung Yesus di Kota Cochabumba, Bolivia. Profesor Ricardo Castanon, ahli ilmu jiwa dan saraf, mengadakan penelitian terhadap fenomena ini. Ricardo menghabiskan waktunya selama bertahun-tahun melakukan penelitian dan survei terhadap saksi mata yang pernah melihat patung suci meneteskan air mata di berbagai daerah di dunia. Ia juga meneliti patung Bunda Maria di Jepang yang meneteskan air mata dan darah. Ia sendiri juga menyaksikan patung suci di Cochabumba meneteskan air mata sekaligus melakukan tes laboratorium. Ricardo mengambil sampel darah yang mengalir dari mata patung tersebut lalu dibawa ke laboratorium genetika di Amerika Serikat, dan hasil tes biologi molekul membuktikan komposisi dalam darah adalah DNA manusia. Sampel lainnya dibawa ke laboratorium nasional, Australia dan terbukti ditemukan hasil yang sama. Bahkan ia juga mengadakan pemindaian sesar terhadap patung ini, ia memindai setiap bagian. Hasilnya ditemukan, patung itu tertutup rapat, tidak ada udara apa pun dari luar, selain itu juga tidak ditemukan adanya cairan apa pun di dalamnya. Di samping itu, sebuah patung Bunda Maria di Tokyo juga ditemukan meneteskan air mata. Melalui pengujian kimia didapati, cairan itu adalah komposisi air mata manusia. Para ilmuwan tidak bisa menjelaskan bagaimana terjadinya air mata atau darah ini dan mengapa terjadi.

Amanat[sunting | sunting sumber]

Terhadap keajaiban-keajaiban ini, menurut tokoh agama, bahwa itu adalah derita yang dialami dewa yang welas asih karena dosa-dosa manusia. Menurut mereka, ketika ibunda manusia menangis, itu adalah tangisan untuk anaknya sendiri (tangis bahagia, sedih dan lain-lain). Namun tangisan Bunda Maria di Surga pasti hendak menyampaikan sebuah informasi yang sangat penting.

Kantor berita AP melaporkan, seorang warga paroki (kawasan gereja) setempat yang berusia 56 tahun yang menyaksikan sendiri Sang Bunda Maria meneteskan air mata mengatakan, ia yakin bahwa air mata Bunda Maria itu adalah suatu pertanda. Menurutnya, pemandangan gaib yang langka ini mengisyaratkan bahwa kelak akan terjadi peristiwa besar, misalnya gempa bumi, banjir atau penyakit menular.

Sejumlah besar tokoh agama berpendapat, jika manusia tidak menebus kejahatan dan kemerosotan moral yang disebabkannya, manusia akan mendapat hukuman. Pemrakarsa komisi penyelidik fakta penindasan agama di China yakni Kristiani Li Sixiong yang menetap di AS mengatakan, maksud Tuhan berbuat demikian agar orang-orang yang terlena dalam kesesatan segera sadar. Menurut Li Sixiong, patung bayi menangis, sebenarnya dapat diuraikan kalau Yesus tengah menangis untuk umatnya, sebab banyak sekali umatnya telah melanggar perintah Tuhan. Sehubungan dengan air mata Sang Bunda Suci Maria dan bayi suci, Paus Roma juga memiliki penguraian yang sama. Menurut laporan stasiun radio Vatican, pada Juli 2003 lalu, Paus Yohanes Paulus II menjabat sebagai Duta Istimewa Uskup Agung di ibu kota Sicily, Italia, mewakilinya mengikuti upacara penutupan tahun Bunda Suci Syracuse. Tahun Bunda Suci Syracuse yang diselenggarakan adalah untuk memperingati keajaiban yang terjadi di Syracuyse pada 50 tahun silam.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]