Lompat ke isi

Dingir: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{wiktionary|𒀭#}}
{{wiktionary|𒀭#}}
'''''Dingir''''' (biasanya dialihaksarakan ''diĝir'', dilafalkan {{IPA|/diŋir/}}) adalah suatu karakter [[aksara paku]], yang umumnya digunakan untuk menandakan "dewa" meskipun ada makna-makna terkait lainnya. Sebagai suatu [[determinativus]], tampaknya tidak dibaca keras, dan secara konvensional dialihaksarakan sebagai [[superskrip]] "D" misalnya pada <sup>D</sup>[[:en:Inanna|Inanna]]. Secara generik, ''dingir'' dapat diterjemahkan "dewa" atau "dewi".<ref name="DOE">Edzard, 2003</ref>
'''''Dingir''''' (biasanya dialihaksarakan ''diĝir'', dilafalkan {{IPA|/diŋir/}}) adalah suatu karakter [[aksara paku]], yang umumnya digunakan untuk menandakan "dewa" meskipun ada makna-makna terkait lainnya. Sebagai suatu [[determinativus]], tampaknya tidak dibaca keras, dan secara konvensional dialihaksarakan sebagai [[superskrip]] "D" misalnya pada <sup>D</sup>[[Inanna]]. Secara generik, ''dingir'' dapat diterjemahkan "dewa" atau "dewi".<ref name="DOE">Edzard, 2003</ref>


Tanda [[kuneiform|kuneiform Sumeria]] (DIĜIR, [[Berkas:Cuneiform sumer dingir.jpg|20px]] {{Script|Xsux|𒀭 }})<ref>By assyriological convention, capitals identify a cuneiform sign, while the phonemic value of a sign in a given context is given in lower case. See also [[Sumerogram]].</ref> sendiri melambangkan [[bahasa Sumeria|kata Sumeria]] ''an'' ("langit" atau "angkasa"),<ref name="JLH">Hayes, 2000</ref> ideogram untuk [[Anu|''An'']] atau kata ''diĝir'' ("dewa"), dewa utama dewa-dewa Sumeria. Dalam [[kuneiform|kuneiform Asyur]], (AN, DIĜIR, [[Berkas:B010ellst.png|20px]]) dapat merupakan suatu [[ideogram]] untuk "ilah" (''[[:en:el (god)|ilum]]'') atau [[:en:syllabogram|silabogram]] untuk ''an'', atau ''ìl-''. Dalam [[bahasa Het|ortografi Hittit]], nilai suku kata tanda ini lagi-lagi adalah [[:en:Hittite cuneiform#VC|''an'']].
Karakter [[aksara paku]] (DIĜIR, [[Berkas:Cuneiform sumer dingir.jpg|20px]] {{Script|Xsux|𒀭 }})<ref>By assyriological convention, capitals identify a cuneiform sign, while the phonemic value of a sign in a given context is given in lower case. See also [[Sumerogram]].</ref> sendiri melambangkan [[bahasa Sumeria|kata Sumeria]] ''an'' ("langit" atau "angkasa"),<ref name="JLH">Hayes, 2000</ref> ideogram untuk [[Anu|''An'']] atau kata ''diĝir'' ("dewa"), dewa utama dewa-dewa Sumeria. Dalam [[aksara paku|aksara paku Asyur]], (AN, DIĜIR, [[Berkas:B010ellst.png|20px]]) dapat merupakan suatu [[ideogram]] untuk "ilah" (''[[el (god)|ilum]]'') atau [[syllabogram|silabogram]] untuk ''an'', atau ''ìl-''. Dalam [[bahasa Het|ortografi Hittit]], nilai suku kata tanda ini lagi-lagi adalah [[Hittite cuneiform#VC|''an'']].
<!--
<!--
The concept of "divinity" in Sumerian is closely associated with the heavens, as is evident from the fact that the cuneiform sign doubles as the ideogram for "sky", and that its original shape is the picture of a star. The original association of "divinity" is thus with "bright" or "shining" hierophanies in the sky. A possible [[loanword|loan relation]] of Sumerian ''dingir'' with Turkic ''[[Tengri]]'' "sky, sky god" has been suggested.<ref>[[Mircea Eliade]], John C. Holt, ''Patterns in comparative religion'', 1958, p. 94. The connection of ''dingir'' and Old Turkic ''tengere'' was made by F. Hommel in ''Grundriss der Geographie und Geschichte des alten Orients'' (1928).
The concept of "divinity" in Sumerian is closely associated with the heavens, as is evident from the fact that the cuneiform sign doubles as the ideogram for "sky", and that its original shape is the picture of a star. The original association of "divinity" is thus with "bright" or "shining" hierophanies in the sky. A possible [[loanword|loan relation]] of Sumerian ''dingir'' with Turkic ''[[Tengri]]'' "sky, sky god" has been suggested.<ref>[[Mircea Eliade]], John C. Holt, ''Patterns in comparative religion'', 1958, p. 94. The connection of ''dingir'' and Old Turkic ''tengere'' was made by F. Hommel in ''Grundriss der Geographie und Geschichte des alten Orients'' (1928).
Baris 8: Baris 8:
The similarity of ''dingir'' and ''tengri'' was noted as early as 1862 (i.e. during the early phase of the decipherment of the Sumerian language, before even the term "Sumerian" had been coined to refer to it), by [[George Rawlinson]] in his ''The Five Great Monarchies of the Ancient Eastern World'' (p. 78).</ref>
The similarity of ''dingir'' and ''tengri'' was noted as early as 1862 (i.e. during the early phase of the decipherment of the Sumerian language, before even the term "Sumerian" had been coined to refer to it), by [[George Rawlinson]] in his ''The Five Great Monarchies of the Ancient Eastern World'' (p. 78).</ref>
-->
-->
== Tanda kuneiform ==
== Karakter aksara paku ==




=== Sumeria ===
=== Sumeria ===
[[Berkas:Cuneiform sumer dingir.svg|70px|Bentuk tanda "dingir" pada Zaman Perunggu Pertengahan]]
[[Berkas:Cuneiform sumer dingir.svg|70px|Bentuk karakter "dingir" pada Zaman Perunggu Pertengahan]]


[[Kuneiform|Tanda Sumeria]] DIĜIR [[Berkas:Cuneiform sumer dingir.svg|30px]] berasal dari ideogram berbentuk bintang yang melambangkan dewa secara umum, atau dewa Sumeria [[:en:Anu|An]], bapa utama para dewa. ''Dingir'' juga berarti "langit", "angkasa" atau "sorga", sebagai kontras dengan kata [[:en:Ninhursag|''ki'']] yang berarti "bumi". Pelafalan [[:en:emesal|emesal]] kata ini adalah ''dimer''.
[[Aksara paku|Karakter aksara paku Sumeria]] DIĜIR [[Berkas:Cuneiform sumer dingir.svg|30px]] berasal dari ideogram berbentuk bintang yang melambangkan dewa secara umum, atau dewa Sumeria [[Anu|An]], bapa utama para dewa. ''Dingir'' juga berarti "langit", "angkasa" atau "sorga", sebagai kontras dengan kata [[Ninhursag|''ki'']] yang berarti "bumi". Pelafalan [[emesal]] kata ini adalah ''dimer''.


Bentuk jamak ''diĝir'' adalah ''diĝir-diĝir'', meskipun ada bentuk-bentuk lain. [[Berkas:Cuneiform sumer dingir.svg|30px]][[Berkas:Cuneiform sumer dingir.svg|30px]]
Bentuk jamak ''diĝir'' adalah ''diĝir-diĝir'', meskipun ada bentuk-bentuk lain. [[Berkas:Cuneiform sumer dingir.svg|30px]][[Berkas:Cuneiform sumer dingir.svg|30px]]


=== Asyur ===
=== Asyur ===
[[Berkas:B010ellst.png|50px|Bentuk tanda "dingir" pada Zaman Perunggu Akhir sampai Zaman Besi]] [[:en:Assyrian cuneiform|Tanda aksara Asiria]] DIĜIR dapat berarti:
[[Berkas:B010ellst.png|50px|Bentuk tanda "dingir" pada Zaman Perunggu Akhir sampai Zaman Besi]] [[Assyrian cuneiform|Tanda aksara Asiria]] DIĜIR dapat berarti:


* akar nominal Akkadian nominal stem ''[[ilah|il-]]'' meaning "god" or "goddess", derived acrophonically from the Semitic ''[[ilah|ʾil-]]''
* akar nominal Akkadian nominal stem ''[[ilah|il-]]'' meaning "god" or "goddess", derived acrophonically from the Semitic ''[[ilah|ʾil-]]''
Baris 26: Baris 26:
* sukukata ''an'' dan ''il''
* sukukata ''an'' dan ''il''
* kata depan yang berarti "pada" atau "ke"
* kata depan yang berarti "pada" atau "ke"
* suatu [[:en:determinative|determinatif]] yang menyatakan kata berikutnya adalah nama dewa
* suatu [[determinative|determinatif]] yang menyatakan kata berikutnya adalah nama dewa


Menurut salah satu tafsiran, DINGIR dapat pula merujuk kepada seorang imam meskipun kata-kata Akkadia lain ''ēnu'' dan ''ēntu'' masing-masing juga diterjemahakan "imam laki-laki" dan "imam perempuan". Misalnya, ''nin-dingir'' (perempuan ilahi) berarti imam perempuan yang menerima makanan dalam kuil Enki di kota Eridu.<ref>Margaret Whitney Green, ''Eridu in Sumerian Literature'', PhD dissertation, University of Chicago (1975), p. 224.</ref>
Menurut salah satu tafsiran, DINGIR dapat pula merujuk kepada seorang imam meskipun kata-kata Akkadia lain ''ēnu'' dan ''ēntu'' masing-masing juga diterjemahakan "imam laki-laki" dan "imam perempuan". Misalnya, ''nin-dingir'' (perempuan ilahi) berarti imam perempuan yang menerima makanan dalam kuil Enki di kota Eridu.<ref>Margaret Whitney Green, ''Eridu in Sumerian Literature'', PhD dissertation, University of Chicago (1975), p. 224.</ref>


=== Pengkodean Digital ===
=== Pengkodean Digital ===
Tanda kuneiform ini dikodekan dalam [[Unicode]] (pada versi 5.0) dengan nama AN pada [[:en:List of cuneiform signs|U+1202D]] {{cuneiform|𒀭}}.
Karakter aksara paku ini dikodekan dalam [[Unicode]] (pada versi 5.0) dengan nama AN pada [[List of cuneiform signs|U+1202D]] {{cuneiform|𒀭}}.


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 55: Baris 55:
[[Kategori:Sumeria]]
[[Kategori:Sumeria]]
[[Kategori:Mitologi]]
[[Kategori:Mitologi]]
[[Kategori:Kuneiform]]

Revisi terkini sejak 13 November 2022 03.23

Dingir (biasanya dialihaksarakan diĝir, dilafalkan /diŋir/) adalah suatu karakter aksara paku, yang umumnya digunakan untuk menandakan "dewa" meskipun ada makna-makna terkait lainnya. Sebagai suatu determinativus, tampaknya tidak dibaca keras, dan secara konvensional dialihaksarakan sebagai superskrip "D" misalnya pada DInanna. Secara generik, dingir dapat diterjemahkan "dewa" atau "dewi".[1]

Karakter aksara paku (DIĜIR, 𒀭)[2] sendiri melambangkan kata Sumeria an ("langit" atau "angkasa"),[3] ideogram untuk An atau kata diĝir ("dewa"), dewa utama dewa-dewa Sumeria. Dalam aksara paku Asyur, (AN, DIĜIR, ) dapat merupakan suatu ideogram untuk "ilah" (ilum) atau silabogram untuk an, atau ìl-. Dalam ortografi Hittit, nilai suku kata tanda ini lagi-lagi adalah an.

Karakter aksara paku

[sunting | sunting sumber]

Bentuk karakter "dingir" pada Zaman Perunggu Pertengahan

Karakter aksara paku Sumeria DIĜIR berasal dari ideogram berbentuk bintang yang melambangkan dewa secara umum, atau dewa Sumeria An, bapa utama para dewa. Dingir juga berarti "langit", "angkasa" atau "sorga", sebagai kontras dengan kata ki yang berarti "bumi". Pelafalan emesal kata ini adalah dimer.

Bentuk jamak diĝir adalah diĝir-diĝir, meskipun ada bentuk-bentuk lain.

Bentuk tanda "dingir" pada Zaman Perunggu Akhir sampai Zaman Besi Tanda aksara Asiria DIĜIR dapat berarti:

  • akar nominal Akkadian nominal stem il- meaning "god" or "goddess", derived acrophonically from the Semitic ʾil-
  • dewa Anum
  • kata Akkadia šamû artinya "langit"
  • sukukata an dan il
  • kata depan yang berarti "pada" atau "ke"
  • suatu determinatif yang menyatakan kata berikutnya adalah nama dewa

Menurut salah satu tafsiran, DINGIR dapat pula merujuk kepada seorang imam meskipun kata-kata Akkadia lain ēnu dan ēntu masing-masing juga diterjemahakan "imam laki-laki" dan "imam perempuan". Misalnya, nin-dingir (perempuan ilahi) berarti imam perempuan yang menerima makanan dalam kuil Enki di kota Eridu.[4]

Pengkodean Digital

[sunting | sunting sumber]

Karakter aksara paku ini dikodekan dalam Unicode (pada versi 5.0) dengan nama AN pada U+1202D 𒀭.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Edzard, 2003
  2. ^ By assyriological convention, capitals identify a cuneiform sign, while the phonemic value of a sign in a given context is given in lower case. See also Sumerogram.
  3. ^ Hayes, 2000
  4. ^ Margaret Whitney Green, Eridu in Sumerian Literature, PhD dissertation, University of Chicago (1975), p. 224.

Edzard, Dietz Otto (2003). Sumerian Grammar. Handbook of Oriental Studies. 71. Atlanta: Society of Biblical Literature. ISBN 1-58983-252-3. 

Hayes, John L. (2000). A Manual of Sumerian Grammar and Texts. Aids and Research Tools in Ancient Near Eastern Studies (edisi ke-Second revised). Malibu: Undena Publications. ISBN 0-89003-508-1 Invalid ISBN.