Lompat ke isi

Revised Common Lectionary: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '{{inuseBP|BP23Hizkia|25 April 2014|1 April 2014}} '''Revised Common Lectionary''' atau yang disingkat dengan '''RCL''' adalah sumber dari bahan bacaan leksionari yang...'
Tag: tanpa kategori [ * ]
 
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan perlu dirapikan Menghilangkan referensi VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(20 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''''Revised Common Lectionary''''' atau yang disingkat dengan '''RCL''' adalah sumber pembacaan Alkitab secara leksionaris dalam gereja-gereja RCL ini disusun pada tahun 1992 dan merupakan revisi dari ''Common Lectionary'' (CL) yang sebelumnya disusun pada tahun . Melalui penerbitan RCL ini, maka Gereja Protestan pun menerima hari-hari raya yang sebelumnya lebih dikenal sebagai milik seperti Yesus diberi nama (), (), , dan sebagainya. RCL juga memberikan tempat yang lebih banyak bagi pembacaan untuk memperkenalkan penyingkapan narasi-narasi panjang Perjanjian Lama pada masa setelah Pentakosta.
{{inuseBP|BP23Hizkia|25 April 2014|1 April 2014}}


== Penyusunan Daftar Pembacaan Alkitab ==
'''Revised Common Lectionary''' atau yang disingkat dengan '''RCL''' adalah sumber dari bahan bacaan leksionari yang digunakan oleh gereja-gereja di dunia.
Tidak berbeda jauh dangn ''Common Lectionary'', ada tiga bacaan yang dibaca setiap minggunya dan juga pada hari-hari tertentu selama lingkaran tiga tahun liturgi. Bacaan pertama diambil dari , bacaan kedua selalu diambil dari surat-surat serta bacaan ketiga diambil dari . Selain ketiga bacaan di atas, ada yang menjadi bacaan atau nyanyian di antara pembacaan-pembacaan bahan Alkitab tersebut, yang juga sudah disusun dalam lingkaran tiga tahun liturgi. Tiga tahun liturgi yang dimaksud adalah:
# Tahun A yang memiliki tema pembacaan Injil berdasarkan . Bacaan Perjanjian Lama setelah diambil dari , Kitab dan kitab para yang membicarakan .
# Tahun B yang mendasarkan pembacaan Injil berdasarkan . Bacaan Perjanjian Lama setelah diambil dari bacaan-bacaan yang menampilkan narasi tentang , kitab-kitab hikmat serta delapan minggu terakhir dari tahun ini mengambil bacaan yang sama dengan yang disusun .
# Tahun C yang mendasarkan pembacaan Injil berdasarkan Injil Lukas. Bacaan Perjanjian Lama setelah diambil dari bacaan-bacaan yang menceritakan kisah para Nabi, dimulai dari .

sendiri digunakan di dalam tiga tahun liturgi tersebut, terutama dalam .

== Penggunaan ''Revised Common Lectionary'' ==
Beberapa gereja di Indonesia sudah menggunakan ''Revised Common Lectionary'' dalam menyusun bacaan Alkitab untuk ibadah, salah satunya [[GKI]].<ref name="b"> {{id}} BPMS GKI. 2009. ''Tata Gereja dan Tata Laksana Gereja Kristen Indonesia''. Jakarta: BPMS GKI.</ref><ref name="c"> {{id}} Komisi Pengadaan Materi Bina Sinode GKI. 2013. ''Dian Penuntun: Rancangan Khotbah Leksionari Edisi 17''. Jakarta: Grafika KreasIndo. </ref> ''Revised Common Lectionary'' juga tidak dapat digunakan begitu saja, terutama ketika seseorang menafsirkan bacaan-bacaan Alkitab yang telah disusun dalam ''Revised Common Lectionary''.<ref name="c"/> Ada dua pola penafsiran yang digunakan yaitu [[Pola Penafsiran Komplementer]] yang mengutamakan bacaan pertama yakni [[Perjanjian Lama]] dan bacaan ketiga yakni [[Injil]] dalam menafsir Alkitab, kemudian dicari hubungannya dengan bacaan kedua.<ref name="c"/> Pola Penafsiran itu menghasilkan sebuah tafsiran yang berdimensi 'lebar'. Pola penafsiran kedua adalah [[Pola Penafsiran Semisinambung]] yang selalu melihat dan mencari hubungan [[teologis]] dari bacaan-bacaan tersebut dalam suati kitab dari satu hari [[Minggu]] ke hari Minggu berikutnya.<ref name="c"/> Pola ini menghasilkan penafsiran dengan dimensi 'tinggi'.<ref name="c"/>

Beberapa gereja [[Protestan]] lain, baik di [[Indonesia]] maupun di dunia yang menggunakan ''Revised Common Lectionary'' adalah [[Gereja Methodis]], gereja-gereja [[Presbiterian]], gereja-gereja Kristus dan beberapa gereja Protestan lainnya.<ref name="d"> {{id}} White, James. 2011. ''Pengantar Ibadah Kristen''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. </ref> RCL juga dianggap sebagai sumber bahan bacaan Alkitab yang bersifat [[ekumenis]].<ref name="d"/>

== Referensi ==
{{reflist}}

[[Kategori:Teks Kristen]]
[[Kategori:Liturgi Kristen]]

Revisi terkini sejak 13 November 2022 10.10

Revised Common Lectionary atau yang disingkat dengan RCL adalah sumber pembacaan Alkitab secara leksionaris dalam gereja-gereja RCL ini disusun pada tahun 1992 dan merupakan revisi dari Common Lectionary (CL) yang sebelumnya disusun pada tahun . Melalui penerbitan RCL ini, maka Gereja Protestan pun menerima hari-hari raya yang sebelumnya lebih dikenal sebagai milik seperti Yesus diberi nama (), (), , dan sebagainya. RCL juga memberikan tempat yang lebih banyak bagi pembacaan untuk memperkenalkan penyingkapan narasi-narasi panjang Perjanjian Lama pada masa setelah Pentakosta.

Penyusunan Daftar Pembacaan Alkitab

[sunting | sunting sumber]

Tidak berbeda jauh dangn Common Lectionary, ada tiga bacaan yang dibaca setiap minggunya dan juga pada hari-hari tertentu selama lingkaran tiga tahun liturgi. Bacaan pertama diambil dari , bacaan kedua selalu diambil dari surat-surat serta bacaan ketiga diambil dari . Selain ketiga bacaan di atas, ada yang menjadi bacaan atau nyanyian di antara pembacaan-pembacaan bahan Alkitab tersebut, yang juga sudah disusun dalam lingkaran tiga tahun liturgi. Tiga tahun liturgi yang dimaksud adalah:

  1. Tahun A yang memiliki tema pembacaan Injil berdasarkan . Bacaan Perjanjian Lama setelah diambil dari , Kitab dan kitab para yang membicarakan .
  2. Tahun B yang mendasarkan pembacaan Injil berdasarkan . Bacaan Perjanjian Lama setelah diambil dari bacaan-bacaan yang menampilkan narasi tentang , kitab-kitab hikmat serta delapan minggu terakhir dari tahun ini mengambil bacaan yang sama dengan yang disusun .
  3. Tahun C yang mendasarkan pembacaan Injil berdasarkan Injil Lukas. Bacaan Perjanjian Lama setelah diambil dari bacaan-bacaan yang menceritakan kisah para Nabi, dimulai dari .

sendiri digunakan di dalam tiga tahun liturgi tersebut, terutama dalam .

Penggunaan Revised Common Lectionary

[sunting | sunting sumber]

Beberapa gereja di Indonesia sudah menggunakan Revised Common Lectionary dalam menyusun bacaan Alkitab untuk ibadah, salah satunya GKI.[1][2] Revised Common Lectionary juga tidak dapat digunakan begitu saja, terutama ketika seseorang menafsirkan bacaan-bacaan Alkitab yang telah disusun dalam Revised Common Lectionary.[2] Ada dua pola penafsiran yang digunakan yaitu Pola Penafsiran Komplementer yang mengutamakan bacaan pertama yakni Perjanjian Lama dan bacaan ketiga yakni Injil dalam menafsir Alkitab, kemudian dicari hubungannya dengan bacaan kedua.[2] Pola Penafsiran itu menghasilkan sebuah tafsiran yang berdimensi 'lebar'. Pola penafsiran kedua adalah Pola Penafsiran Semisinambung yang selalu melihat dan mencari hubungan teologis dari bacaan-bacaan tersebut dalam suati kitab dari satu hari Minggu ke hari Minggu berikutnya.[2] Pola ini menghasilkan penafsiran dengan dimensi 'tinggi'.[2]

Beberapa gereja Protestan lain, baik di Indonesia maupun di dunia yang menggunakan Revised Common Lectionary adalah Gereja Methodis, gereja-gereja Presbiterian, gereja-gereja Kristus dan beberapa gereja Protestan lainnya.[3] RCL juga dianggap sebagai sumber bahan bacaan Alkitab yang bersifat ekumenis.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ (Indonesia) BPMS GKI. 2009. Tata Gereja dan Tata Laksana Gereja Kristen Indonesia. Jakarta: BPMS GKI.
  2. ^ a b c d e (Indonesia) Komisi Pengadaan Materi Bina Sinode GKI. 2013. Dian Penuntun: Rancangan Khotbah Leksionari Edisi 17. Jakarta: Grafika KreasIndo.
  3. ^ a b (Indonesia) White, James. 2011. Pengantar Ibadah Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia.