Alam Ara

Alam Ara
Poster rilis teatrikal
Sutradara	Ardeshir Irani
Produser	Ardeshir Irani
Skenario	Ardeshir Irani
Cerita	Joseph David Ardeshir Irani
Berdasarkan	Alam Ara oleh Joseph David
Pemeran	Master Vithal Zubeida
Penata musik	Firozshah Mistry B. Irani
Sinematografer	Adi M. Irani
Penyunting	Ezra Mir
Perusahaan produksi	Imperial Film Company
Tanggal rilis	14 Maret 1931 (1931-03-14)
Durasi	124 menit
Negara	India
Bahasa	Hindustan
Anggaran	₹40–60 ribu

Alam Ara (bahasa Indonesia: Cahaya Dunia) adalah sebuah film fantasi berbahasa Hindi–Urdu India tahun 1931 yang disutradarai dan diproduseri oleh Ardeshir Irani. Film tersebut dibintangi oleh Master Vithal dan Zubeida sebagai pemeran utama, dengan Muhammad Wazir Khan, Jilloo, Sushila, Prithviraj Kapoor, Elizer, Jagdish Sethi, L. V. Prasad, dan Yaqub tampil sebagai karakter pendukung. Film tersebut mengisahkan tentang seorang perempuan dan pertemuannya dengan seorang pangeran muda.

Irani terinspirasi untuk membuat sebuah film bersuara setelah menonton film drama romansa 1929, Show Boat (Kapal Pertunjukan), yang disutradarai Harry A. Pollard. Cerita untuk Alam Ara ditulis oleh Irani dan Joseph David dan diadaptasi dari sebuah drama panggung dengan nama serupa. Pengambilan gambar utama berlangsung selama empat bulan di Bombay (kini Mumbai) dan dilakukan tengah malam antara pukul 01.00 hingga 04.00 pagi untuk menghindari suara kereta api di dekat studio. Irani memakai sistem suara tunggal Tanar untuk perekaman suara film tersebut. Firozshah Mistry dan dan B. Irani menggubah keseluruhan lagunya yang berjumlah tujuh buah.

Alam Ara dirilis pada 14 Maret 1931 dan dipromosikan dengan slogan "Semua berbicara, bernyanyi, dan menari". Biaya produksi film tersebut berkisar dari ₹40 ribu (sekitar AS$118,7 ribu pada 1931) hingga ₹50 ribu (sekitar AS$148,4 ribu pada 1931). Tidak ada data mengenai laba film tersebut, tetapi sejarawan film menyebutnya sangat sukses. Alam Ara menerima pujian maupun kritikan dari para pengamat; pujian telah diberikan untuk kinerja pemeran dan musiknya, sementara kualitas suaranya telah menuai kritikan.

Secara umum, film ini dikenal sebagai film India pertama yang bersuara. Karena keberadaan salinan film tidak diketahui hingga kini, Alam Ara tergolong film hilang; hanya beberapa potret adegan dan lagu yang masih sintas.

Alur

Alam Ara dimulai dengan kisah seorang raja dan kedua istrinya Dilbahar dan Naubahar yang tidak memiliki anak. Pada suatu hari, seorang fakir memberi tahu Naubahar bahwa ia akan dikaruniai seorang putra, tetapi ia harus mendapatkan sebuah kalung dari leher seekor ikan agar putranya bertahan hidup setelah usia ke-18. Ketika Naubahar melahirkan seorang putra bernama Qamar, Dilbahar justru diam-diam mencoba berselingkuh dengan senapati Adil, meskipun Adil tidak menginginkannya. Mengetahui itu, raja kemudian menangkap Adil dan mengusir istri Adil yang tengah hamil, Mehar Nigar. Mehar melahirkan seorang putri, Alam Ara, dan meninggal tidak lama setelahnya. Seorang shikari lalu menjadi pengasuh bagi Ara.

Dilbahar, yang cemburu kepada Naubahar, mengetahui tentang kondisi Qamar lalu mengganti kalung yang asli dengan yang palsu ketika seekor ikan yang telah diceritakan muncul tepat pada ulang tahun ke-18 Qamar. Naubahar gagal untuk mendapatkan kalung yang asli sehingga Qamar meninggal. Meski begitu, keluarganya tidak membuang mayatnya dan menanyakan insiden tersebut kepada fakir serupa. Di sisi lain, Ara mengetahui tentang nasib ayahnya yang tidak bersalah dari shikari-nya dan bersumpah untuk membebaskan ayahnya.

Qamar hidup kembali setiap malam ketika Dilbahar melepaskan kalung tersebut dari lehernya, dan meninggal kembali ketika Dilbahar memakainya. Pada salah satu kunjungannya ke istana, Ara bertemu dengan Qamar yang tengah hidup dan kemudian jatuh cinta padanya. Pada akhirnya, pihak istana mengetahui tentang kelicikan Dilbahar dan Qamar berhasil mendapatkan kalung yang sebenarnya. Adil setelahnya dibebaskan, sedangkan Qamar dan Ara hidup dengan bahagia.

Pemeran

• Zubeida sebagai Alam Ara
• Master Vithal sebagai Qamar
• Prithviraj Kapoor sebagai Adil
• Muhammad Wazir Khan sebagai seorang fakir (penampilan kameo)

Peran-peran lainnya dimainkan oleh Jilloo, Sushila, Elizer, Jagdish Sethi, L.V. Prasad, dan Yaqub.

Produksi

Dua potret adegan Alam Ara. Pada 2008, National Film Archive of India menyatakan bahwa seluruh cetakan untuk film tersebut telah hilang.

Setelah menonton film drama Harry A. Pollard tahun 1929 yang berjudul Show Boat (Kapal Pertunjukan) di Excelsior Theatre di Bombay (sekarang Mumbai), sutradara Ardeshir Irani terinspirasi untuk membuat sebuah film bersuara, berbeda dari proyek terdahulunya yang semuanya merupakan film bisu. Ketika diwawancarai oleh Bhagwan Das Garga pada 1949, Irani mengatakan, "Namun, kami tidak memiliki pengalaman ... Walaupun demikian, kami memutuskan untuk terus maju." Proyek tersebut berjudul Alam Ara dan diproduksi oleh Irani untuk Imperial Film Company (IFC), studio produksinya yang dibentuk pada 1926. Ceritanya ditulis oleh Irani dan Joseph David—seorang dramawan dari Bombay—dan didasarkan pada sebuah drama Parsi berjudul sama karya David. Di samping itu, Irani juga menulis skenario.

Pilihan pertama untuk peran utama perempuan Alam Ara jatuh kepada Ruby Myers, bintang papan atas IFC. Karena ketidakfasihannya berbahasa Hindustan (gabungan bahasa Hindi dan bahasa Urdu yang digunakan dalam Bollywood hingga 1970-an), Irani menggantikan Myers dengan Zubeida. Myers lalu mengambil cuti karier selama setahun untuk melatih kemampuannya dalam bahasa tersebut. Hal serupa terjadi pada pemilihan pemeran utama laki-laki film tersebut; pilihan awal Irani adalah Mehboob Khan. Namun, ia mengurungkan niatnya dan memutuskan sebuah nama yang dianggap olehnya lebih "komersial". Pada kemudian hari, Khan mengakui bahwa ia "kesal" karena tidak mendapatkan kesempatan tersebut. Irani mendekati pemeran pengganti terkenal pada masa tersebut, Master Vithal; Untuk mengambil tawaran ini, Vithal membatalkan kontrak dengan Saradhi Studios, yang malah membuatnya terjerat pada sebuah persidangan setelah studio tersebut menggugatnya. Ia berhasil untuk bebas dengan bantuan politisi Pakistan Muhammad Ali Jinnah.

Pengambilan gambar utama dilakukan oleh Adi M. Irani di Jyoti Studios di Bombay selama empat bulan dengan menggunakan peralatan dari Bell & Howell. Ardeshir Irani merahasiakan proyek tersebut selama masa produksi. H.M. Reddy, Bharucha, Gidwani, dan Pessi Kerani ditunjuk sebagai asisten sutradara. Karena letak studio berada di dekat sebuah rel kereta api, pembuatan film dilakukan pada waktu-waktu sepi, antara 01.00 dan 04.00 pagi, dengan menggunakan lampu buatan. Surendra Miglani dari The Tribune menyatakan bahwa sejumlah mikrofon diletakkan di sekitar para pemeran dan tempat-tempat tersembunyi selama pengambilan gambar.

Dibantu oleh Wilford Deming (seorang perancang suara Amerika Serikat), Ardeshir Irani mempelajari dasar-dasar perekaman suara dan membuat sistem suara Tanar. Deming menagih ₹100 (sekitar AS$297 pada 1931)—jumlah yang besar ketika itu—sebagai upah untuk bantuannya. Namun, Ardeshir Irani menolaknya dan kemudian mengerjakan tahap tersebut bersama pengelola IFC, Rustom Bharucha. Mereka memakai Tanar, sebuah sistem suara tunggal yang merekam suara secara langsung selama pengambilan gambar. American Cinematographer melaporkan bahwa proses tersebut menjadi kendala terbesar proses produksi. Perekaman suara diselesaikan satu bulan kemudian. Film tersebut didanai oleh konglomerat Seth Badriprasad Dube, dan anggarannya berkisar antara ₹40 ribu (sekitar AS$118,7 ribu pada 1931) hingga ₹60 ribu (sekitar AS$178,1 ribu pada 1931). Majalah Lifo menyebutkan seluruh kru dan pemeran sangat senang telah menjadi bagian dari film tersebut dan bersedia untuk dibayar lebih sedikit. Ezra Mir kemudian menyunting Alam Ara dan setelah pemotongan akhir, panjang gulungan film tersebut adalah 10.500 kaki (3.200 m).

Musik

Alam Ara tidak menyebutkan nama pengarah musik dan penulis liriknya. Menurut sejarawan musik Harmandir "Hamraaz" Singh, film tersebut menampilkan tujuh lagu: "De De Khuda Ke Naam Pe Pyaare", "Badla Dilwayega Yaar Ab Tu Sitamgaroon Se", "Rootha Hai Aasmaan", "Teri Kateelee Nigaahon Ne Mara", "De Dil Ko Aaram Aey Saaki Gulfaam", "Bhar Bhar Ke Jaam Pila Ja", dan "Daras Bin Morey Hain Tarse Nayna Pyare". Ferozshah Mistri adalah penggubah seluruh musik tersebut, menurut klaim anak laki-lakinya, Kersi Mistri, sementara buklet promosional yang diterbitkan selama perilisan film tersebut juga menyebutkan nama B. Irani. Walaupun demikian, Ardeshir Irani tidak pernah menyebut secara pasti nama penggubah musiknya: "Saya hanya memiliki dua musisi—seorang pemain tabla dan seorang pemain harmonium, yang dijauhkan dari jangkauan kamera." Tidak ada informasi mengenai penulis lirik untuk Alam Ara, dan Ardeshir Irani menyatakan bahwa ia tidak pernah mengetahuinya.

"De De Khuda Ke Naam Pe Pyaare" (dinyanyikan oleh Muhammad Wazir Khan) dikenal sebagai lagu pertama dalam perfilman India. Lagu tersebut sangat populer pada masanya dan menjadi sebuah terobosan dalam karier Khan. Jurnalis Surenda Miglani merasa bahwa Khan "[menampilkan] teknik penyanyian playback yang tidak lazim pada saat tersebut. Saregama menaungi perilisan lagu tersebut. Enam lagu sisanya dinyanyikan oleh Zubeida.

Perilisan dan penerimaan

Sebuah iklan untuk Alam Ara di Majestic Cinema, 1931

Dipromosikan dengan slogan, "Semua berbicara, bernyanyi, dan menari", Alam Ara dirilis secara perdana di Majestic Cinema, Bombay, pada 14 Maret 1931; pemutarannya di sana bertahan selama delapan minggu. Ramesh Roy, seorang pesuruh kantor IFC, ditugaskan untuk membawa gulungan film tersebut ke bioskop. Saat diwawancarai oleh jurnalis Mayank Shekhar untuk Hindustan Times, Roy mengenang masa tersebut sebagai "kenangan bersejarah, ketika publik yang keluar dari teater tidak berhenti membicarakan tentang film yang mereka tonton." Tiketnya dihargai sebesar ₹50 (sekitar AS$148,4 pada 1931). The Times of India melaporkan, "[Alam Ara] terbukti menjadi daya tarik yang luar biasa di Majestic Cinema, dan banyak kerumunan memesan pada hari tersebut". Menurut surat kabar harian Daily Bhaskar, orang-orang akan berkumpul di teater pada pukul 9 pagi walaupun pertunjukan pertamanya dilakukan pada 3 sore. Sebagai solusi, polisi ditugaskan ke tempat tersebut dan diberikan izin untuk memukuli massa dengan tongkat dan mengatur lalu lintas. Pengusaha pasar gelap kemudian secara ilegal memperjualbeilkan tiket film tersebut. Alam Ara juga menjadi film pertama yang diputar di Sinema Imperial. Film tersebut tidak memiliki distributor.

Selama pemutaran, film tersebut bersaing dengan Shirin Farhad, sebuah film musikal dari sutradara J.J. Madan yang dirilis pada Mei 1931; Saibal Chatterjee memperkirakan bahwa Shirin Farhad jauh lebih sukses daripada Alam Ara. Tidak ada data akurat mengenai laba Alam Ara, tetapi menurut The Hindu, film tersebut sukses besar dan menjadi sebuah "hit instan". Pandangan serupa juga dibagikan oleh Roy Armes, dalam bukunya Third World Film Making and the West (Pembuatan Film Dunia Ketiga dan Barat), yang menyebut film tersebut sebuah "kesuksesan populer yang besar sekali". Lifo menulis bahwa keberhasilannya "memberikan sebuah pukulan telak bagi karier bintang yang terkekang dalam perfilman bisu".

Kritikus melihat Alam Ara sebagai sebuah "representasi banyaknya kekurangan umum dalam produksi-produksi India", dan merasa bahwa film tersebut "mematikan" sebuah tren, saat sebuah film "berupaya untuk mempromosikan nilai sosial". K. Moti Gokulsing menyebut Alam Ara sebagai sebuah "film drama busana penuh fantasi", dan menambahkan bahwa lagu-lagu film tersebut "mengintesifkan emosi penonton". John Kobal menemukan unsur wiracarita Seribu Satu Malam dalam alurnya. Surat kabar The Times of India membicarakan kualitas suaranya, menemukan "kurangnya pengalaman para pemeran dalam menghadapi mikrofon" yang mengakibatkan mereka "untuk berbicara terlalu keras." The Bombay Chronicle memuji penyutradaraan "bijaksana" Ardeshir Irani dan kemampuan seluruh pemain untuk "mengembangkan nilai dramatis yang film bisu takdapat lakukan". K.N. Dandayudapani dari Indian Talkies (sebuah majalah terbitan Film Federation of India antara 1931 dan 1956) menggambarkan film tersebut sebagai "tangisan kelahiran film bersuara [India]". Sebaliknya, American Cinematographer memberikan sambutan negatif: "Metode pemrosesan laboratoriumnya, dengan suara yang tampak ... adalah yang paling menyedihkan, dan tentu saja masalah terbesar."

Warisan

Alam Ara dikenal secara luas sebagai film India bersuara pertama yang pernah dirilis. Film tersebut menandai "kebangkitan" perfilman India pada 1930-an, dan dilansir dari The Times of India, "Menghilangkan keuntungan yang dinikmati oleh film impor ... bisu, ketika sebagian besar pasar India dikuasai oleh film Amerika." Kesuksesannya juga membuat Zubeida menjadi salah satu bintang perempuan papan atas pada 1930-an dan seorang ikon dalam film bersuara India. Ardeshir Irani dan Prithviraj Kapoor berkolaborasi sekali lagi dalam sebuah adaptasi dari wiracarita Mahabharata, berjudul Draupadi (1931). Pada 1990, Nasreen Munni Kabir menemukan bahwa film tersebut menjadikan film India lainnya "lebih tergantung pada musik sebagai cara untuk membedakan[nya] dari perfilman dunia". Pada 2003, Encyclopaedia of Hindi Cinema (Ensiklopedia tentang Perfilman Hindi) menyerukan: "Dengan perilisan Alam Ara, perfilman India membuktikan dua hal—bahwa film kini dapat dibuat dalam sebuah bahasa regional yang penonton setempat dapat mengerti; dan bahwa lagu dan musik adalah bagian integral dari keseluruhan bentuk dan struktur film India."

Berbagai sarjana dan sejarawan film juga mencatat bahwa penggunaan suara—sebuah hal yang baru pada masa tersebut—dalam Alam Ara memberikan pengaruh besar terhadap industri perfilman India. Sejarawan film Mark Ellingham pada 1999 melaporkan bahwa kejayaan film tersebut berpengaruh hingga ke seluruh India, Sri Lanka, dan Myanmar. Dalam buku tahun 2001 Pleasure and the Nation: The History, Politics, and Consumption of Public Culture in India (Kesenangan dan Bangsa: Sejarah, Politik, dan Konsumsi Budaya Publik di India), Sandria B. Freitag dari Oxford University Press menemukan bahwa film tersebut "memperkenalkan komplikasi kebahasaan dengan cara yang belum pernah ditemui sebelumnya". Dalam tulisannya untuk memperingati 75 tahun Alam Ara, K. Pradeep dari The Hindu menguraikan film tersebut sebagai "permulaan dari era baru dalam sejarah perfilman India". Pada 2012, Tilak Rishi mendeskripsikan film tersebut "secara efektif menerobos era kejayaan film bisu" yang menciptakan "suatu tonggak sejarah yang menandai sebuah langkah menuju era film bersuara baru serta menjadi lonceng kematian untuk film-film bisu".

Film tersebut merupakan sebuah "titik balik penting" dalam karier film Irani dan membuatnya dijuluki "bapak dari film bersuara India". Ia setelahnya menggunakan lokasi pemfilman Alam Ara untuk proyek produksinya Kalidas (Si Pelayan Kali; 1931), yang berdasarkan pada kehidupan seorang penyair Sanskerta bernama sama, dan film tersebut adalah film Tamil-Telugu bersuara pertama. Alam Ara dimunculkan dalam daftar "100 Hari Filmfare" oleh Filmfare, "70 Film Ikonis dari India Merdeka" oleh Mint, dan "40 Pertama dalam Perfilman India" oleh NDTV. Pada 2014, penulis Renu Saran menampilkan film tersebut dalam bukunya 101 Hit Films of Indian Cinema (101 Film Sukses dari Perfilman India). Alam Ara juga menginspirasi pembuat film untuk mengikuti jejak serupa. Tidak lama setelah perilisan, Birendranath Sircar mengakuisisi peralatan rekamannya. Film tersebut telah dibuat ulang sebanyak empat kali; oleh Chitrapu Narayana Rao dalam bahasa Telugu pada 1942 dan 1967, dan Nanubhai Vakil dalam bahasa Hindi pada 1956 dan 1973.

Tidak ada cetakan Alam Ara yang diketahui masih bertahan hingga sekarang sehingga menjadikannya sebuah film hilang. Sebuah seminar yang diselenggarakan oleh Confederation of Indian Industry pada 2008 menyatakan, "Hanya gambar dan foto media dari film tersebut yang masih ada dalam arsip nasional India. Sekarang, kami memiliki beberapa bahan dari film tersebut." Berdasarkan The Indian Express, cetakan terakhir film tersebut hancur setelah terjadi sebuah kebakaran di National Film Archive of India (NFAI) pada 2003. Namun, pendiri NFAI P. K. Nair menentang laporan tersebut dengan mengatakan bahwa cetakan Alam Ara telah hilang jauh sebelum NFAI dibangun pada 1964. Nair menambahkan bahwa kebakaran tersebut hanya melenyapkan beberapa negatif film nitrat dari Prabhat Film Company, dan mengonfirmasi bahwa ia telah menerima beberapa foto dari film tersebut dari Irani dan putranya Shapoorji pada 1967. Pada 2017, British Film Institute mendeklarasikan film tersebut sebagai "film terpenting dari seluruh film India yang hilang".

Bertepatan dengan ulang tahun ke-80 Alam Ara, Google menciptakan sebuah doodle untuk mengenang film tersebut; menampilkan Master Vithal dan Zubeida. Sebuah kalender 2015 berjudul "Permulaan dari Perfilman India" dibuat oleh produser Sunil Bohra untuk memamerkan poster dari film-film India paling berpengaruh, termasuk Alam Ara, Ayodhyecha Raja (Raja Ayodhya, 1932), dan Kisan Kanya (1937)—Ayodhyecha Raja adalah film Marathi bersuara pertama, sementara Kisan Kanya adalah film India berwarna pertama.

Lihat pula

• Raja Harishchandra, film India pertama
• Keechaka Vadham (Pemusnahan Keechaka), film India Selatan pertama

Daftar pustaka

• "100 Filmfare Days, 2: Alam Ara" [100 Hari Filmfare, 2: Alam Ara]. Filmfare (dalam bahasa Inggris). 22 April 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2020. Diakses tanggal 18 Desember 2020. 
• "70 iconic films of Indian cinema" [70 film ikonis dari perfilman India]. Mint (dalam bahasa Inggris). 18 Agustus 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Agustus 2017. Diakses tanggal 18 Desember 2020. 
• "75 years of Indian cinema" [75 tahun dari perfilman India]. Bombay: The City Magazine (dalam bahasa Inggris). Vol. 9 no. 17–22. Living Media. 1988. 
• "85 years of 'Alam Ara': How India's first talkie paved the way for song-dance routines in our films forever" [85 tahun dari 'Alam Ara': Bagaimana film bersuara pertama di India membuka jalan bagi rutinitas lagu-dansa dalam film kita selamanya] (dalam bahasa Inggris). CNN-News18. 14 Maret 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2020. Diakses tanggal 18 Desember 2020. 
• "Aazaad's Rashtraputra premiered at the 72nd Cannes Film Festival" [Rashtraputra karya Aazaad ditayangkan perdana di Festival Film Cannes ke-72]. Mid Day (dalam bahasa Inggris). 3 Juni 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-17. Diakses tanggal 17 Desember 2020. 
• Advani, A. H. (2006). "The father of the Indian talkies" [Sang ayah dari film bersuara India]. Business India (dalam bahasa Inggris). No. 739–746. Business India Publications. 
• "Alam Ara". Cinema Vision India (dalam bahasa Inggris). Vol. 1 no. 2–4. 1980. 
• "Alam Ara's 80th Anniversary" [Perayaan ke-80 Alam Ara]. Business Insider. 14 Maret 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Desember 2020. Diakses tanggal 22 Desember 2020. 
• Armes, Roy (29 Juli 1987). Third World Film Making and the West [Pembuatan Film Dunia Ketiga dan Barat] (dalam bahasa Inggris). University of California Press. ISBN 978-05-20056-90-9. 
• Ausaja, S. M. M. (2009). Bollywood in Posters [Bollywood dalam Poster] (dalam bahasa Inggris). Noida, India: Om Books International. ISBN 978-81-87108-55-9. 
• Badam, Ramola Talwar (26 Desember 2004). "India's cities flex muscle by changing names" [Kota-kota di India menunjukkan pengaruh dengan mengubah nama]. Los Angeles Times (dalam bahasa Inggris). Associated Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-17. Diakses tanggal 17 Desember 2020. 
• Bali, Karan (15 Agustus 2015). "India's first talkie 'Alam Ara' and Jinnah's role in it" [Film bersuara pertama India 'Alam Ara' dan peran Jinnah dalam film tersebut]. Dawn (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Agustus 2015. Diakses tanggal 5 Desember 2020. 
• Biro Perniagaan Asing dan Domestik (22 April 1933), Commerce Reports: Weekly Containing Current Foreign Trade News... [Laporan Perdagangan: Surat Kabar yang Mengandung Berita Perdagangan Asing Terkini...] (dalam bahasa Inggris) (16), Departemen Perdagangan Amerika Serikat, diakses tanggal 5 Desember 2020 
• Bose, Mihir (2006). Bollywood: A History [Bollywood: Sebuah Sejarah] (dalam bahasa Inggris). The History Press. ISBN 81-7436-508-7. 
• Chakravarty, Riya (3 Mei 2013). "Indian cinema@100: 40 Firsts in Indian cinema" [Perfilman India@100: 40 Pertama dalam perfilman India] (dalam bahasa Inggris). New Delhi, India: NDTV. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 September 2015. Diakses tanggal 18 Desember 2020. 
• Chakravorty, Pallabi (3 Juni 2016). "Bombay Filmi Nach to Bollywood Dance" [Film Dansa Bombay menjadi Dansa Bollywood]. Dalam Douglas, Rosenberg. The Oxford Handbook of Screendance Studies [Buku Penunjuk Oxford tentang Kajian Tarian Layar] (dalam bahasa Inggris). Oxford University Press. ISBN 978-01-99981-61-8. 
• Chatterjee, Gayatri (2002). Mother India [Bunda India] (dalam bahasa Inggris). British Film Institute. ISBN 0-85170-917-6. 
• Datta, Kausik; Dutt, Ishita Ayan (21 April 2005). "EMI pulls out of HMV's Saregama" [EMI menarik diri dari HMV Saregama] (dalam bahasa Inggris). Rediff.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-08. Diakses tanggal 8 Januari 2021. 
• Dev, Atul (21 September 2013). "The untold story of Jews in Indian cinema" [Kisah orang Yahudi yang tidak terhitung dalam perfilman India]. The Sunday Guardian (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Oktober 2013. Diakses tanggal 12 Desember 2020. 
• Ellingham, Mark (1999). The Rough Guide to World Music [Panduan Kasar untuk Musik Dunia] (dalam bahasa Inggris). Rough Guides. ISBN 978-18-582863-6-5. 
• "Ezra Mir" (dalam bahasa Inggris). British Film Insitute. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-17. Diakses tanggal 17 Desember 2020. 
• "Film industry in progressing" [Industri film sedang berkembang]. Calgary Herald (dalam bahasa Inggris). Postmedia Network. 21 Agustus 1937. 
• Freitag, Sandra B. (2001). "Visions of the Nation: Theorizing the Nexus between Creation, Consumption, and Participation in the Public Sphere" [Visi Bangsa: Berteori tentang Hubungan antara Penciptaan, Konsumsi, dan Partisipasi dalam Ruang Publik]. Dalam Dwyer, Rachel; Pinney, Christopher. Pleasure and the Nation: The History, Politics, and Consumption of Public Culture in India [Kesenangan dan Bangsa: Sejarah, Politik, dan Konsumsi Budaya Publik di India] (dalam bahasa Inggris). Oxford University Press. ISBN 978-01-95650-90-7. 
• Garga, Bhagwan Das (1980). "Making of Alam Ara: An Interview with Ardeshir Irani" [Pembuatan dari Alam Ara: Sebuah Wawancara dengan Ardeshir Irani]. garga-archives.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Januari 2019. Diakses tanggal 5 Desember 2020. 
• Garga, Bhagwan Das (1996). So Many Cinemas: The Motion Picture in India [Begitu Banyak Perfilman: Film di India] (dalam bahasa Inggris). Eminence Design. ISBN 978-81-90060-21-9. 
• Gazdar, Mushtaq (1997). Pakistan Cinema, 1947–1997 [Perfilman Pakistan, 1947–1997] (dalam bahasa Inggris). Oxford University Press. ISBN 978-01-95778-17-5. 
• Gilmour, David (6 September 2018). The British in India: Three Centuries of Ambition and Experience [Orang Britania di India: Ambisi dan Pengalaman Tiga Abad] (dalam bahasa Inggris). Penguin Books. ISBN 978-02-410045-3-1. 
• Goddard, John (30 Juli 2003). "Missouri Masala". Riverfront Times (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 8 Januari 2021. 
• Gokulsing, K. Moti; Dissanayake, Wimal (2004) [1998]. Indian Popular Cinema: A Narrative of Cultural Change [Perfilman Populer India: Sebuah Narasi dari Perubahan Budaya] (dalam bahasa Inggris). Trentham Books. ISBN 1-85856-329-1. 
• Gooptu, Sharmishta (3 Mei 2013). "The Talkie Revolution, 1931, and the rise of 'Indian' cinema" [Revolusi Film Bersuara, 1931, dan kebangkitan perfilman 'India']. The Times of India (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Mei 2019. Diakses tanggal 7 Desember 2020. 
• Gulzar; Nihalani, Govind; Chatterjee, Saibal (2003). Encyclopaedia of Hindi Cinema [Ensiklopedia tentang Perfilman Hindi] (dalam bahasa Inggris). Popular Prakashan. ISBN 978-81-7991-066-5. 
• Guy, Randor (23 Juli 2011). "Draupadi Vastrapaharanam 1934" [Disrobemen Draupadi 1934]. The Hindu (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Januari 2020. Diakses tanggal 20 November 2020. 
• Indo-Asian News Service (15 Desember 2014). "A New Year calendar with film posters of yesteryear" [Kalender Tahun Baru dengan poster film masa lalu]. The Indian Express (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Desember 2014. Diakses tanggal 22 Desember 2020. 
• Ismat, Tasheen (22 Juni 2018). "On a heritage trail at Opera House" [Di sebuah jalur pusaka di Opera House]. The Times of India (dalam bahasa Inggris). Times News Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-07. Diakses tanggal 7 Januari 2021. 
• Jain, Amrita (17 Maret 2011). "Alam Ara long lost, was never with NFAI: founder-director" [Alam Ara telah lama hilang, tidak pernah bersama NFAI: direktur-pendiri]. The Indian Express (dalam bahasa Inggris). Pune, India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2014. Diakses tanggal 18 Desember 2020. 
• Kapoor, Shashi; Gahlot, Deepa (2004). Shashi Kapoor Presents the Prithviwallahs [Shashi Kapoor Mempersembahkan Keluarga Prithviwallah] (dalam bahasa Inggris). Roli Books. ISBN 978-81-74363-48-0. 
• Kobal, John (1983) [1973]. A History of Movie Musicals: Gotta Sing, Gotta Dance [Sebuah Sejarah dari Film Musikal: Bernyanyi, Menari] (dalam bahasa Inggris). Kota New York, Amerika Serikat: Exeter Books. ISBN 0-671-06063-5. 
• Lal, Ananda (2004). The Oxford Companion to Indian Theatre [Pendamping Oxford untuk Teater India] (dalam bahasa Inggris). Oxford University Press. ISBN 978-01-95644-46-3. 
• "Letters to the editor: Self-criticism". Thought (dalam bahasa Inggris). Vol. 21 no. 27–52. Siddhartha Publications. 1969. 
• Mehta, Monika; Mukherjee, Madhuja (13 Desember 2020). Industrial Networks and Cinemas of India: Shooting Stars, Shifting Geographies and Multiplying Media [Jaringan Industrial dan Perfilman India: Bintang Jatuh, Geografi yang Bergeser, dan Media yang Berlipat Ganda] (dalam bahasa Inggris). Taylor & Francis. ISBN 978-10-002933-1-9. 
• Miglani, Surendra (26 Maret 2006). "Talking images: 75 years of cinema" [Gambar berbicara: 75 tahun perfilman]. The Tribune (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 April 2006. Diakses tanggal 5 Desember 2020. 
• Murthy, C. S. H. N. (13 November 2012). "Film Remakes as Cross-cultural Connections Between North and South" [Buat Ulang Film sebagai Hubungan Lintas Budaya antara Utara dan Selatan]. The Journal of International Communication (dalam bahasa Inggris). Routledge. 19 (1–42). doi:10.1080/13216597.2012.739573. 
• Narasimham, M. L. (24 Oktober 2010). "Bhaktha Prahlada 1931" [Prahlada, sang Pemuja 1931]. The Hindu (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Februari 2017. Diakses tanggal 20 November 2020. 
• Narasimham, M. L. (8 September 2006). "A leader and a visionary" [Seorang pemimpin dan seorang visioner]. The Hindu (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2014. Diakses tanggal 12 Desember 2020. 
• Narasimham, M. L. (9 September 2012). "Wake up, industry" [Bangunlah, industri]. The Hindu (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 November 2014. Diakses tanggal 7 Desember 2020. 
• Narayanswamy, Shruti (22 Maret 2017). "The internationalism of P.K. Nair, the celluloid man" [Internasionalisme dari P.K. Nair, sang pria seluloid] (dalam bahasa Inggris). British Film Institute. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-21. Diakses tanggal 8 Januari 2021. 
• Nihalani, Akash (1 Juli 2018). "Best films of all time (1913–1951)" [Film terbaik sepanjang masa (1913–1951)]. Filmfare (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Juli 2018. Diakses tanggal 4 Desember 2020. 
• Paul, Chitara (18 Februari 2009). "India's first talkie 'silent forever'—All Alam-Ara prints lost, govt [sic] clueless" [Film bicara pertama India 'diam selamanya'—Semua cetakan Alam-Ara hilang, pemerintah tidak mengerti]. The Telegraph (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Agustus 2020. Diakses tanggal 4 Desember 2020. 
• Poorvaja, S. (1 November 2016). "A reel revolution from 85 years ago" [Sebuah revolusi gulungan film dari 85 tahun yang lalu]. The Hindu (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-07. Diakses tanggal 7 Desember 2020.   – via PressReader (perlu berlangganan)
• Pradeep, K. (17 Maret 2006). "When the stars talked" [Ketika bintang berbicara]. The Hindu (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 September 2006. Diakses tanggal 4 Desember 2020.  Diarsipkan 2006-09-08 di Wayback Machine.
• Press Trust of India (7 Oktober 2008). "Prints of first sound movie 'Alam Ara' lost" [Cetakan dari film bersuara pertama 'Alam Ara' hilang]. Outlook (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-18. Diakses tanggal 18 Desember 2020. 
• Raheja, Dinesh; Kothari, Jitendra (1996). The Hundred Luminaries of Hindi Cinema [Ratusan Tokoh dari Perfilman Hindi] (dalam bahasa Inggris). India Book House. ISBN 978-81-75080-07-2. 
• Rajadhyaksha, Ashish (1996). "Indian Cinema: Origins to Independence". Dalam Nowell-Smith, Geoffrey. The Oxford History of World Cinema [Sejarah dari Perfilman Dunia Oxford] (dalam bahasa Inggris). Oxford University Press. ISBN 978-01-98742-42-5. 
• Rajadhyaksha, Ashish; Willemen, Paul (2014) [1994]. Encyclopedia of Indian Cinema [Ensiklopedia tentang Perfilman India] (dalam bahasa Inggris). Oxford University Press. ISBN 978-11-35943-18-9. 
• Ramachandran, T. M.; Rukmini, S. (1985). 70 Years of Indian Cinema (1913–1983) [70 Tahun Perfilman India (1913–1983)] (dalam bahasa Inggris). Cinema India-International. ISBN 978-08-61320-90-5. 
• Rishi, Tilak (2012). Bless You Bollywood!: A Tribute to Hindi Cinema on Completing 100 Years [Diberkatilah Bollywood!: Sebuah Penghormatan untuk Perfilman Hindi yang telah Menyelesaikan 100 Tahun] (dalam bahasa Inggris). Trafford Publishing. ISBN 978-1-4669-3963-9. 
• Rovisco, Maria; Nowicka, Magdalena (28 Januari 2013). The Ashgate Research Companion to Cosmopolitanism [Rekan Riset Ashgate untuk Kosmopolitanisme] (dalam bahasa Inggris). Ashgate Publishing. ISBN 978-14-09494-52-2. 
• Saran, Renu (29 Januari 2014). 101 Hit Films of Indian Cinema [101 Film Sukses dari Perfilman India] (dalam bahasa Inggris). Diamond Pocket Books. ISBN 978-93-50836-53-8. 
• Shekhar, Mayank (14 Maret 2011). "India's first talkie Alam Ara all gone" [Film bersuara pertama India Alam Ara semuanya telah hilang]. Hindustan Times (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-07. Diakses tanggal 7 Januari 2021. 
• Soofi, Mayank Austen (26 Maret 2015). "Delhi's cinematic monuments" [Monumen sinematik Delhi]. Mint (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-28. Diakses tanggal 9 Januari 2021. 
• Staveris, Sypros (14 Maret 2013). "Η ιστορική προβολή της πρώτης ινδικής ταινίας με ήχο" [Pemutaran bersejarah film India pertama dengan suara]. Lifo (dalam bahasa Yunani). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-03-15. Diakses tanggal 7 Januari 2021. 
• Tharoor, Shashi (6 September 2002). "Meanwhile: In India's name game, cities are the big losers" [Sementara itu: Dalam permainan nama India, kota adalah pecundang besar]. The New York Times (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-17. Diakses tanggal 17 Desember 2020. 
• "The pioneering cameraman" [Kameramen perintis]. The Hindu (dalam bahasa Inggris). 14 Mei 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Desember 2020. Diakses tanggal 5 Desember 2020.   – via PressReader (perlu berlangganan)
• Valicha, Kishore (1996). Dadamoni: The Authorized Biography of Ashok Kumar [Dadamoni: Biografi Resmi dari Ashok Kumar] (dalam bahasa Inggris). Viking. ISBN 978-06-70872-71-8. 
• "ये है पहली बोलती फिल्म की एक्ट्रेस, इनकी फिल्म के लिए लोगों ने खाई लाठियां" [Fakta menarik tentang aktris film suara pertama India Alam Ara, Jubaida Dhanrajgir]. Daily Bhaskar (dalam bahasa Hindi). 14 Maret 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Juni 2018. Diakses tanggal 18 Desember 2020. 

Pranala luar

• Alam Ara di IMDb (dalam bahasa Inggris)
• (Inggris) Alam Ara di AllMovie
• (Inggris) Alam Ara di Bollywood Hungama