Lompat ke isi

Agus Noor: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rintojiang (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
k clean up
 
(23 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox person
{{wikify}}
| name = Agus Noor
{{Infobox artis indonesia
|name = Agus Noor
| image = Agus Noor 12 Januari 2017.jpg
|image = Agus Noor.jpg
| caption = Agus Noor
| alt =
|imagesize =
| birth_name =
|caption = Agus Noor
|birthdate = {{birth date|1968|6|26}}
| birth_date = {{birth date|1968|6|26}}
|birthplace = {{flagicon|Indonesia}} [[Kabupaten Tegal|Tegal]], [[Jawa Tengah]]
| birth_place = [[Kabupaten Tegal|Tegal]], [[Jawa Tengah]]
| baptised =
|birthname =
| disappeared_date =
|othername =
| disappeared_place =
|deathdate =
| disappeared_status =
|deathplace =
| death_date =
|yearsactive = [[1990]] - sekarang
| death_place =
|occupation = [[Sastrawan]]
| death_cause =
|spouse =
| body_discovered =
|partner =
| resting_place =
|children =
| resting_place_coordinates =
|parents =
| burial_place =
|influences =
| burial_coordinates =
|influenced =
| monuments =
|website =
| nationality =
| other_names =
| siglum =
| citizenship =
| education =
| alma_mater =
| occupation = [[Sastrawan]]
| years_active = [[1990]] - sekarang
| era =
| employer =
| organization =
| agent = <!-- Discouraged in most cases, specifically when promotional, and requiring a reliable source -->
| known_for =
| notable_works = <!-- produces label "Notable work"; may be overridden by |credits=, which produces label "Notable credit(s)"; or by |works=, which produces label "Works"; or by |label_name=, which produces label "Label(s)" -->
| style =
| net_worth = <!-- Net worth should be supported with a citation from a reliable source -->
| height = <!-- "X cm", "X m" or "X ft Y in" plus optional reference (conversions are automatic) -->
| television =
| title = <!-- Formal/awarded/job title. The parameter |office=may be used as an alternative when the label is better rendered as "Office" (e.g. public office or appointments) -->
| term =
| predecessor =
| successor =
| party =
| movement =
| opponents =
| boards =
| criminal_charges = <!-- Criminality parameters should be supported with citations from reliable sources -->
| criminal_penalty =
| criminal_status =
| spouse =
| partner =
| children =
| parents =
| mother = <!-- may be used (optionally with father parameter) in place of parents parameter (displays "Parent(s)" as label) -->
| father = <!-- may be used (optionally with mother parameter) in place of parents parameter (displays "Parent(s)" as label) -->
| relatives =
| family =
| callsign =
| awards =
| website =
| module =
| module2 =
| module3 =
| module4 =
| module5 =
| module6 =
| signature =
| signature_size =
| signature_alt =
| footnotes =
}}
}}
{{#if:Agus Noor 12 Januari 2017.jpg||
'''Agus Noor''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Tegal|Tegal]], [[Jawa Tengah]]|26|6|1968}}) adalah [[sastrawan]] berkebangsaan Indonesia. Agus Sejak muda, Agus Noor telah berkecimpung di dunia sastra dengan menulis karya-karya puisi dan prosa. Dia merupakan penulis naskah untuk program [[Sentilan Sentilun]] [[Metro TV]] yang diadopsi dari naskah monolognya, ''Matinya Sang Kritikus'', yang sebelumnya telah dipentaskan di sejumlah kota oleh [[Butet Kertaradjasa]].<ref>[http://www.metrotvnews.com Website resmi Metro TV], diakses 27 Februari 2015</ref>
}}
'''Agus Noor''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Tegal|Tegal]], [[Jawa Tengah]]|26|6|1968}}) adalah [[sastrawan]] berkebangsaan Indonesia. Agus Sejak muda, Agus Noor telah berkecimpung di dunia sastra dengan menulis karya-karya puisi dan prosa. Dia merupakan penulis naskah untuk program [[Sentilan Sentilun]] [[Metro TV]] yang diadopsi dari naskah monolognya, ''Matinya Sang Kritikus'', yang sebelumnya telah dipentaskan di sejumlah kota oleh [[Butet Kertaradjasa]].<ref>[http://www.metrotvnews.com Website resmi Metro TV], diakses 27 Februari 2015</ref><ref>Tempo: [https://indonesiana.tempo.co/read/52151/2015/10/23/iwank.1.2/agus-noor-dan-para-selingkuhannya Agus Noor dan Para Selingkuhannya], diakses 1 Mei 2017</ref>


==Latar belakang==
== Latar belakang ==
Agus Noor lahir dan dibesarkan di Kecamatan [[Margasari, Tegal|Margasari]], [[Kabupaten Tegal]]. Berlatar belakang pendidikan Jurusan Teater, [[Institut Seni Indonesia]] (ISI), [[Yogyakarta]]. Meskipun berlatar belakang pendidikan teater, ia aktif menulis. Dia dikenal sebagai cerpenis, penulis prosa, dan naskah panggung dengan gaya parodi yang terkadang satir. Monolog ''Matinya Toekang Kritik'' adalah salah satu karyanya yang menertawakan keadaan Indonesia. Naskah ini, kemudian diusung sebagai program [[Sentilan Sentilun]] yang ditayangkan oleh stasiun televisi [[Metro TV]]. <ref>[http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/noor.html Taman Ismail Marzuki], diakses 27 Februari 2015</ref>
Agus Noor lahir dan dibesarkan di Kecamatan [[Margasari, Tegal|Margasari]], [[Kabupaten Tegal]]. Berlatar belakang pendidikan Jurusan Teater, [[Institut Seni Indonesia]] (ISI), [[Yogyakarta]]. Meskipun berlatar belakang pendidikan teater, ia aktif menulis. Dia dikenal sebagai cerpenis, penulis prosa, dan naskah panggung dengan gaya parodi yang terkadang satir. Monolog ''Matinya Toekang Kritik'' adalah salah satu karyanya yang menertawakan keadaan Indonesia. Naskah ini, kemudian diusung sebagai program [[Sentilan Sentilun]] yang ditayangkan oleh stasiun televisi [[Metro TV]].<ref>[http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/noor.html Taman Ismail Marzuki] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150227091644/http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/noor.html |date=2015-02-27 }}, diakses 27 Februari 2015</ref>


==Karya==
== Karya ==
Bersama [[Ayu Utami]], ia menulis naskah ''Sidang Susila'' untuk merefleksikan dan mengkritik Rancangan Undang Undang Anti-Pornografi. Selain menulis prosa, ia juga menulis cerpen. Karya cerpennya dimuat dalam ''Antologi Ambang'' (1992), ''Pagelaran'' (1993), ''Lukisan Matahari'' (1994). Sedangkan cerpen-cerpennya yang terhimpun dalam antologi bersama, di antaranya ''Lampor'' (Cerpen Pilihan Kompas, 1994), ''Jalan Asmaradana'' (Cerpen Pilihan Kompas, 2005), ''Kitab Cerpen Horison Sastra Indonesia'' (Majalah Horison dan The Ford Foundation, 2002), dan ''Dari Pemburu ke Tapuetik'' (Majelis Sastra Asia Tenggara dan Pusat Bahasa, 2005).<ref>[http://literarybiennale.salihara.org/authors/2011/07/18/agus-noor Literary Biennale Salihara], diakses 27 Februari 2015</ref>
Bersama [[Ayu Utami]], ia menulis naskah ''Sidang Susila'' untuk merefleksikan dan mengkritik Rancangan Undang Undang Anti-Pornografi. Selain menulis prosa, ia juga menulis cerpen. Karya cerpennya dimuat dalam ''Antologi Ambang'' (1992), ''Pagelaran'' (1993), ''Lukisan Matahari'' (1994). Sedangkan cerpen-cerpennya yang terhimpun dalam antologi bersama, di antaranya ''Lampor'' (Cerpen Pilihan Kompas, 1994), ''Jalan Asmaradana'' (Cerpen Pilihan Kompas, 2005), ''Kitab Cerpen Horison Sastra Indonesia'' (Majalah Horison dan The Ford Foundation, 2002), dan ''Dari Pemburu ke Tapuetik'' (Majelis Sastra Asia Tenggara dan Pusat Bahasa, 2005).<ref>[http://literarybiennale.salihara.org/authors/2011/07/18/agus-noor Literary Biennale Salihara] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150227092819/http://literarybiennale.salihara.org/authors/2011/07/18/agus-noor |date=2015-02-27 }}, diakses 27 Februari 2015</ref>


Buku-buku kumpulan cerpennya yang sudah terbit antara lain, ''Memorabilia'' (Yayasan untuk Indonesia, 1999), ''Bapak Presiden yang Terhormat'' (Pustaka Pelajar, 2000), ''Selingkuh Itu Indah'' (Galang Press, 2001), ''Rendezvous: Kisah Cinta yang Tak Setia'' (Galang Press, 2004), ''Potongan Cerita di Kartu Pos'' (Penerbit Buku Kompas, 2006), ''Sebungkus Nasi dari Tuhan, Sepasang Mata Penari Telanjang, Matinya Toekang Kritik'' (Lamalera, 2006), ''Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia'' (Bentang, 2010). Cerpen-cerpennya pernah dimasukkan oleh Korie Layun Rampan sebagai sastrawan angkatan 2000. Buku terbaru yang disusun berjudul ''Cerpen-cerpen Terbaik Indonesia'', merangkum tentang penerbitan cerpen dari Idrus hingga [[Seno Gumira Ajidarma]].<ref>[http://hot.detik.com/read/2015/02/12/105540/2830825/1059/agus-noor-rombak-dua-naskah-penulis-senior-teater-gandrik Hot Detik: AN rombak dua naskah penulis senior teater Gandrik], diakses 27 Februari 2015</ref>
Buku-buku kumpulan cerpennya yang sudah terbit antara lain, ''Memorabilia'' (Yayasan untuk Indonesia, 1999), ''Bapak Presiden yang Terhormat'' (Pustaka Pelajar, 2000), ''Selingkuh Itu Indah'' (Galang Press, 2001), ''Rendezvous: Kisah Cinta yang Tak Setia'' (Galang Press, 2004), ''Potongan Cerita di Kartu Pos'' (Penerbit Buku Kompas, 2006), ''Sebungkus Nasi dari Tuhan, Sepasang Mata Penari Telanjang, Matinya Toekang Kritik'' (Lamalera, 2006), ''Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia'' (Bentang, 2010), ''Cerita Buat Para Kekasih'' (Gramedia Pustaka Utama, 2015). Cerpen-cerpennya pernah dimasukkan oleh Korie Layun Rampan sebagai sastrawan angkatan 2000. Buku terbaru yang disusun berjudul ''Cerpen-cerpen Terbaik Indonesia'', merangkum tentang penerbitan cerpen dari Idrus hingga [[Seno Gumira Ajidarma]].<ref>[http://hot.detik.com/read/2015/02/12/105540/2830825/1059/agus-noor-rombak-dua-naskah-penulis-senior-teater-gandrik Hot Detik: AN rombak dua naskah penulis senior teater Gandrik], diakses 27 Februari 2015</ref>

==Penghargaan==
== Penghargaan ==

* Juara I penulisan cerpen pada Pekan Seni Mahasiswa Nasional (PEKSIMINAS) (1991)
* Juara I Penulisan Cerpen pada Pekan Seni Mahasiswa Nasional ([[Peksiminas]]) (1991).
* Cerpenis terbaik pada Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) IV (1992)
* Anugerah Cerpen Indonesia yang diselenggarakan Dewan Kesenian Jakarta untuk tiga cerpennya, ''Keluarga Bahagia, Dzikir Sebutir Peluru'', dan ''Tak Ada Mawar di Jalan Raya'' (1999)
* Cerpenis terbaik pada Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) IV (1992).
* Anugerah Cerpen Indonesia yang diselenggarakan Dewan Kesenian Jakarta untuk tiga cerpennya, ''Keluarga Bahagia, Dzikir Sebutir Peluru'', dan ''Tak Ada Mawar di Jalan Raya'' (1999).
* Karya terbaik Majalan ''Horison'' selama kurun waktu 1990-2000
* Karya terbaik Majalah ''[[Horison (majalah)|Horison]]'' selama kurun waktu 1990-2000.
* Anugerah Seni dari Mentri Kebudayaan dan Pariwisata untuk cerpennya, ''Piknik'' (2006)
* Anugerah Seni dari Mentri Kebudayaan dan Pariwisata untuk cerpennya, ''Piknik'' (2006).

== Lihat pula ==


==Lihat pula==
* [[Butet Kertaradjasa]]
* [[Butet Kertaradjasa]]
* [[Metro TV]]
* [[Metro TV]]
Baris 44: Baris 98:
* [[Komunitas Salihara]]
* [[Komunitas Salihara]]


==Referensi==
== Referensi ==

{{reflist}}
{{reflist}}

{{bio-stub}}
{{Authority control}}

[[Kategori:Artikel artis Indonesia yang perlu diberi gambar|{{PAGENAME}}]]
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Tegal]]
[[Kategori:Tokoh dari Tegal]]


{{Bio-stub}}

Revisi terkini sejak 26 November 2022 20.39

Agus Noor
Agus Noor
Lahir(1968-06-26)26 Juni 1968
Tegal, Jawa Tengah
PekerjaanSastrawan
Tahun aktif1990 - sekarang

Agus Noor (lahir 26 Juni 1968) adalah sastrawan berkebangsaan Indonesia. Agus Sejak muda, Agus Noor telah berkecimpung di dunia sastra dengan menulis karya-karya puisi dan prosa. Dia merupakan penulis naskah untuk program Sentilan Sentilun Metro TV yang diadopsi dari naskah monolognya, Matinya Sang Kritikus, yang sebelumnya telah dipentaskan di sejumlah kota oleh Butet Kertaradjasa.[1][2]

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]

Agus Noor lahir dan dibesarkan di Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal. Berlatar belakang pendidikan Jurusan Teater, Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta. Meskipun berlatar belakang pendidikan teater, ia aktif menulis. Dia dikenal sebagai cerpenis, penulis prosa, dan naskah panggung dengan gaya parodi yang terkadang satir. Monolog Matinya Toekang Kritik adalah salah satu karyanya yang menertawakan keadaan Indonesia. Naskah ini, kemudian diusung sebagai program Sentilan Sentilun yang ditayangkan oleh stasiun televisi Metro TV.[3]

Bersama Ayu Utami, ia menulis naskah Sidang Susila untuk merefleksikan dan mengkritik Rancangan Undang Undang Anti-Pornografi. Selain menulis prosa, ia juga menulis cerpen. Karya cerpennya dimuat dalam Antologi Ambang (1992), Pagelaran (1993), Lukisan Matahari (1994). Sedangkan cerpen-cerpennya yang terhimpun dalam antologi bersama, di antaranya Lampor (Cerpen Pilihan Kompas, 1994), Jalan Asmaradana (Cerpen Pilihan Kompas, 2005), Kitab Cerpen Horison Sastra Indonesia (Majalah Horison dan The Ford Foundation, 2002), dan Dari Pemburu ke Tapuetik (Majelis Sastra Asia Tenggara dan Pusat Bahasa, 2005).[4]

Buku-buku kumpulan cerpennya yang sudah terbit antara lain, Memorabilia (Yayasan untuk Indonesia, 1999), Bapak Presiden yang Terhormat (Pustaka Pelajar, 2000), Selingkuh Itu Indah (Galang Press, 2001), Rendezvous: Kisah Cinta yang Tak Setia (Galang Press, 2004), Potongan Cerita di Kartu Pos (Penerbit Buku Kompas, 2006), Sebungkus Nasi dari Tuhan, Sepasang Mata Penari Telanjang, Matinya Toekang Kritik (Lamalera, 2006), Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia (Bentang, 2010), Cerita Buat Para Kekasih (Gramedia Pustaka Utama, 2015). Cerpen-cerpennya pernah dimasukkan oleh Korie Layun Rampan sebagai sastrawan angkatan 2000. Buku terbaru yang disusun berjudul Cerpen-cerpen Terbaik Indonesia, merangkum tentang penerbitan cerpen dari Idrus hingga Seno Gumira Ajidarma.[5]

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]
  • Juara I Penulisan Cerpen pada Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) (1991).
  • Cerpenis terbaik pada Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) IV (1992).
  • Anugerah Cerpen Indonesia yang diselenggarakan Dewan Kesenian Jakarta untuk tiga cerpennya, Keluarga Bahagia, Dzikir Sebutir Peluru, dan Tak Ada Mawar di Jalan Raya (1999).
  • Karya terbaik Majalah Horison selama kurun waktu 1990-2000.
  • Anugerah Seni dari Mentri Kebudayaan dan Pariwisata untuk cerpennya, Piknik (2006).

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Website resmi Metro TV, diakses 27 Februari 2015
  2. ^ Tempo: Agus Noor dan Para Selingkuhannya, diakses 1 Mei 2017
  3. ^ Taman Ismail Marzuki Diarsipkan 2015-02-27 di Wayback Machine., diakses 27 Februari 2015
  4. ^ Literary Biennale Salihara Diarsipkan 2015-02-27 di Wayback Machine., diakses 27 Februari 2015
  5. ^ Hot Detik: AN rombak dua naskah penulis senior teater Gandrik, diakses 27 Februari 2015