Lompat ke isi

Budiman Elkana: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Referensi: clean up
 
(20 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Budiman Elkana''', S.E (lahir dengan nama Boen Fat Po) ({{lahirmati|[[Kota|Bangka]]|27|8|1930|[[Kota|Jakarta]]|25|5|2007}}) adalah seorang tokoh [[etnis]] [[Tionghoa]] [[Indonesia]] yang memiliki keahlian di bidang ekonomi.<ref name="Budiman">{{en}} Sai, S.M., 2016. Mandarin lessons: modernity, colonialism and Chinese cultural nationalism in the Dutch East Indies, c. 1900s. Inter-Asia Cultural Studies, 17(3), pp.375-394.</ref> Gelarnya di Bidang Ekonomi diperoleh di [[Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia|Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia]]. Bahkan, atas keahliannya tersebut, ia pernah menerima gelar penghargaan ''The Father of Anderson Consulting of Indonesia'' atas dedikasinya terhadap perkembangan bidang ekonomi [[Indonesia]].<ref name="Sabin">{{en}} Yuanzhi, K., 1984. Sabin dan karyanya: Penyelidikan tentang Jalan Bahasa Indonesia. Archipel, 27(1), pp.81-84.</ref> Kariernya di bidang tersebut dimulai sebagai guru ekonomi dan tata buku di sekolah [[THHK]].<ref name="Ming">{{en}} Ying-ming, L.I.A.N.G., 2013. From THHK School to Trilingual School: Evolution of Modern Chinese Education in Indonesia. Overseas Chinese History Studies, (2), p.02.</ref> Setelah mengabdikan diri dan turut mengembangkan proses pendidikan di sekolah tersebut, ia memperluas kariernya di tempat pendidikan tinggi.<ref name="Kwartanda">{{en}} Kwartanada, D., 2013. A transborder project of modernity in Batavia, 0. 1900s. Chinese Indonesians Reassessed: History, Religion and Belonging, 52, p.27.</ref> Pada tahun [[1961]]-[[1967]], ia bekerja di Direktorat Akutansi Negara, dan mengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Keuangan Negara (STIKN), FE Universitas Tarumanegara dan Universitas Katolik Atmajaya.<ref name="Setyautama.">{{id}}Setyautama, Sam. 2008. Tokoh-tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN : 978-979-9101-25-9. Hal. 23</ref>
{{inuseuntil| 15 April 2020}}

'''Budiman Elkana''' atau Boen Fat Po adalah seorang tokoh [[etnis]] [[Tionghoa]] [[Indonesia]] yang memiliki keahlian di bidang ekonomi.<<ref name="Budiman">{{en}} Sai, S.M., 2016. Mandarin lessons: modernity, colonialism and Chinese cultural nationalism in the Dutch East Indies, c. 1900s. Inter-Asia Cultural Studies, 17(3), pp.375-394.</ref> Bahkan, ia pernah menerima gelar ''The Father of Anderson Consulting of Indonesia'' atas dedikasinya terhadap [[Indonesia]].<ref name="Sabin">{{en}} Yuanzhi, K., 1984. Sabin dan karyanya: Penyelidikan tentang Jalan Bahasa Indonesia. Archipel, 27(1), pp.81-84.</ref> Karirnya di bidang tersebut dimulai sebagai guru ekonomi dan tatabuku di sekolah [[THHK]].<ref name="Ming">{{en}} Ying-ming, L.I.A.N.G., 2013. From THHK School to Trilingual School: Evolution of Modern Chinese Education in Indonesia. Overseas Chinese History Studies, (2), p.02.</ref> Pada tahun [[1961]]-[[1967]], ia bekerja di Direktorat Akutansi Negara, dan mengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Keuangan Negara (STIKN), FE Universitas Tarumanegara dan Universitas Katolik Atmajaya. <ref name="Setyautama.">{{id}}Setyautama, Sam. 2008. Tokoh-tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN : 978-979-9101-25-9. Hal. 23</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}


{{Authority control}}
{{bio-stub}}

[[Kategori:Ekonom]]
[[Kategori:Aktivis]]


{{Bio-stub}}

Revisi terkini sejak 28 November 2022 06.01

Budiman Elkana, S.E (lahir dengan nama Boen Fat Po) (27 Agustus 1930 – 25 Mei 2007) adalah seorang tokoh etnis Tionghoa Indonesia yang memiliki keahlian di bidang ekonomi.[1] Gelarnya di Bidang Ekonomi diperoleh di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Bahkan, atas keahliannya tersebut, ia pernah menerima gelar penghargaan The Father of Anderson Consulting of Indonesia atas dedikasinya terhadap perkembangan bidang ekonomi Indonesia.[2] Kariernya di bidang tersebut dimulai sebagai guru ekonomi dan tata buku di sekolah THHK.[3] Setelah mengabdikan diri dan turut mengembangkan proses pendidikan di sekolah tersebut, ia memperluas kariernya di tempat pendidikan tinggi.[4] Pada tahun 1961-1967, ia bekerja di Direktorat Akutansi Negara, dan mengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Keuangan Negara (STIKN), FE Universitas Tarumanegara dan Universitas Katolik Atmajaya.[5]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ (Inggris) Sai, S.M., 2016. Mandarin lessons: modernity, colonialism and Chinese cultural nationalism in the Dutch East Indies, c. 1900s. Inter-Asia Cultural Studies, 17(3), pp.375-394.
  2. ^ (Inggris) Yuanzhi, K., 1984. Sabin dan karyanya: Penyelidikan tentang Jalan Bahasa Indonesia. Archipel, 27(1), pp.81-84.
  3. ^ (Inggris) Ying-ming, L.I.A.N.G., 2013. From THHK School to Trilingual School: Evolution of Modern Chinese Education in Indonesia. Overseas Chinese History Studies, (2), p.02.
  4. ^ (Inggris) Kwartanada, D., 2013. A transborder project of modernity in Batavia, 0. 1900s. Chinese Indonesians Reassessed: History, Religion and Belonging, 52, p.27.
  5. ^ (Indonesia)Setyautama, Sam. 2008. Tokoh-tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN : 978-979-9101-25-9. Hal. 23