Lompat ke isi

Kursus Linguistik Umum: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Ariyanto (bicara | kontrib)
k Bersih-bersih (via JWB)
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Ferdinand de Saussure.jpg|jmpl|Ferdinand de Saussure]]
[[Berkas:Ferdinand de Saussure.jpg|jmpl|Ferdinand de Saussure]]
'''Pengantar Linguistik Umum Ferdinand de Saussure''' merupakan kajian ilmu linguistik berdasarkan hasil pemikiran [[Ferdinand de Saussure]]. Ferdinand de Saussure adalah salah satu tokoh ahli bahasa [[Swiss]] yang memperkenalkan kajian [[linguistik]] dengan menerbitkan buku ''[[Course de Lingistique Generale]]'' atau dalam bahasa Indonesia artinya Pengantar Linguistik Umum.<ref name="Abdul 1">{{cite book|author=Abdul Chaer|title=Psikolinguistik:Kajian Teoritik|year=2009|publisher=Rineka Cipta|place=Bandung|page=66}} </ref> <ref name="rj">{{cite book|author=Syahron Lubis&Bahren Umar|title=Pengantar Linguistik Umum|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|place=Jakarta|year=1985|page=7}}</ref> Bukunya baru terbit setelah 2 tahun kematiaannya yang disusun serta diterbitkan oleh Charles Bally dan Albert Sechehay pada tahun 1915 berdasarkan catatan kuliah selama Ferdinand mengajar di Univerisitas Jenewa tahun 1906.<ref name="Abdul 2, 346">{{cite book|author=Abdul Chaer|title=Linguistik Umum|year=2007|publisher=Rineka Cipta|place=Bandung|page=346}}</ref> Dalam buku inilah terkandung pandangan Saussure yang menjadi kajian baru bahasa yaitu telaah [[sinkronik dan diakronik]], perbedaan ''[[Langue dan Parole|langue dan parole]]'', perbedaan [[signifiant dan signifie|''signifiant'' dan ''signifie'']], serta hubungan [[sintagmatik dan paradigmatik]].<ref name="Abdul 2, 346" />
'''Pengantar Linguistik Umum Ferdinand de Saussure''' adalah kajian ilmu linguistik berdasarkan hasil pemikiran [[Ferdinand de Saussure]]. Ferdinand de Saussure adalah salah satu tokoh ahli bahasa [[Swiss]] yang memperkenalkan kajian [[linguistik]] dengan menerbitkan buku ''[[Course de Lingistique Generale]]'' atau dalam bahasa Indonesia artinya Pengantar Linguistik Umum.<ref name="Abdul 1">{{cite book|author=Abdul Chaer|title=Psikolinguistik:Kajian Teoritik|year=2009|publisher=Rineka Cipta|place=Bandung|page=66}}</ref><ref name="rj">{{cite book|author=Syahron Lubis&Bahren Umar|title=Pengantar Linguistik Umum|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|place=Jakarta|year=1985|page=7}}</ref> Bukunya baru terbit setelah 2 tahun kematiaannya yang disusun serta diterbitkan oleh Ronaldo dan Albert Sechehay pada tahun 1915 berdasarkan catatan kuliah selama Ferdinand mengajar di Univerisitas Jenewa tahun 1906.<ref name="Abdul 2, 346">{{cite book|author=Abdul Chaer|title=Linguistik Umum|year=2007|publisher=Rineka Cipta|place=Bandung|page=346}}</ref> Dalam buku inilah terkandung pandangan Saussure yang menjadi kajian baru bahasa yaitu telaah [[sinkronik dan diakronik]], perbedaan ''[[Langue dan Parole|langue dan parole]]'', perbedaan [[signifiant dan signifié|''signifiant'' dan ''signifié'']], serta hubungan [[sintagmatik dan paradigmatik]].<ref name="Abdul 2, 346" />

== Telaah Sinkronik dan Diakronik ==
== Telaah Sinkronik dan Diakronik ==
Telaah sinkronik dan diakronik pada intinya ingin menelaah [[bahasa]] berdasarkan kurun waktu tertentu bahasa itu digunakan. <ref name="Abdul 2, 347"> {{cite book|author=Abdul Chaer|title=Linguistik Umum|year=2007|publisher=Rineka Cipta|place=Bandung|page=347}}</ref> Telaah sinkronik adalah mempelajari bahasa pada suatu kurun waktu tertentu saja. <ref name="Abdul 2, 347"/> Sebagai contoh, analasis penggunaan [[bahasa Indonesia]] pada masa pendudukan Jepang. <ref name="Abdul 2, 347"/> Telaah Diakronik adalah mempelajari bahasa sepanjang bahasa tanpa ada batasan waktu tertentu. <ref name="Abdul 2, 347"/> Sebagai contoh, penelitian bahasa Indonesia harus dilakukan sejak zaman kerajaan hingga penggunaannya saat ini. <ref name="Abdul 2, 347"/>
Telaah sinkronik dan diakronik pada intinya ingin menelaah [[bahasa]] berdasarkan kurun waktu tertentu bahasa itu digunakan.<ref name="Abdul 2, 347">{{cite book|author=Abdul Chaer|title=Linguistik Umum|year=2007|publisher=Rineka Cipta|place=Bandung|page=347}}</ref> Telaah sinkronik adalah mempelajari bahasa pada suatu kurun waktu tertentu saja.<ref name="Abdul 2, 347"/> Sebagai contoh, analasis penggunaan [[bahasa Indonesia]] pada masa pendudukan Jepang.<ref name="Abdul 2, 347"/> Telaah Diakronik adalah mempelajari bahasa sepanjang bahasa tanpa ada batasan waktu tertentu.<ref name="Abdul 2, 347"/> Sebagai contoh, penelitian bahasa Indonesia harus dilakukan sejak zaman kerajaan hingga penggunaannya saat ini.<ref name="Abdul 2, 347"/>


== ''La Langue'' dan ''La Parole'' ==
== ''La Langue'' dan ''La Parole'' ==
''La langue'' adalah keseluruhan sistem yang berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antar anggota masyarakat bahasa, sifatnya abstrak.<ref name="Abdul 2, 347"/> ''La langue'' ini secara sederhana dapat digambarkan sebagai konsep bahasa yang masih ada dalam pikiran manusia belum berupa tuturan. <ref name="Abdul 2, 347"/> La Langue bersifat abstrak dalam artian La Langue adalah rancangan sistem kebahasaan yang ada dalam pikiran manusia merupakan hasil dari dinamika masyarakat dari bahasa yang digunakan dan kumpulan yang disepakati oleh masyarakat.<ref name="Ferdinand"> {{cite book|author=Ferdinand de Saussure|title=Pengantar Linguistik Umum|year=1988|publisher=Gadjah Mada University Press|place=Yogyakarta|page=75}}</ref> Misalnya ketika manusia ingin berbicara, ia akan memikirkan dahulu apa yang ingin ia ucapkan.<ref name="Ferdinand"/> Proses berpikir manusia untuk mengutarakan ide atau penyusuan kata itulah yang dimaksudkan sebagai La Langue.<ref name="Ferdinand"/> Penerapan La langue juga berbeda-beda pada setiap penutur bahasa karena setiap penutur bahasa memiliki sistem kebahasan yang berbeda-beda.<ref name=”rujukan7”> {{cite book|author=Jos Daniel Parera|title=Studi Linguistik dan Historis Bandingan|year=1986|publisher=Penerbit Erlangga|place=Jakarta|page=76}}</ref> Selain itu langue memiliki sistem susunan sendiri dalam sebuah struktur kebahasaan.<ref name=”rujukan8”> {{cite book|author=Ferdinand de Saussure|title=Pengantar Linguistik Umum|year=1988|publisher=Gadjah Mada University Press|place=Yogyakarta|page=90}}</ref> ''La Parole'' adalah realita fisis bahasa. Secara sederhana, ''parole'' dapat dikatakan sebaga ucapan atau tuturan. <ref name="Abdul 2, 347"/>
''La langue'' adalah keseluruhan sistem yang berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antar anggota masyarakat bahasa, sifatnya abstrak.<ref name="Abdul 2, 347"/> ''La langue'' ini secara sederhana dapat digambarkan sebagai konsep bahasa yang masih ada dalam pikiran manusia belum berupa tuturan.<ref name="Abdul 2, 347"/> La Langue bersifat abstrak dalam artian La Langue adalah rancangan sistem kebahasaan yang ada dalam pikiran manusia merupakan hasil dari dinamika masyarakat dari bahasa yang digunakan dan kumpulan yang disepakati oleh masyarakat.<ref name="Ferdinand">{{cite book|author=Ferdinand de Saussure|title=Pengantar Linguistik Umum|year=1988|publisher=Gadjah Mada University Press|place=Yogyakarta|page=75}}</ref> Misalnya ketika manusia ingin berbicara, ia akan memikirkan dahulu apa yang ingin ia ucapkan.<ref name="Ferdinand"/> Proses berpikir manusia untuk mengutarakan ide atau penyusuan kata itulah yang dimaksudkan sebagai La Langue.<ref name="Ferdinand"/> Penerapan La langue juga berbeda-beda pada setiap penutur bahasa karena setiap penutur bahasa memiliki sistem kebahasan yang berbeda-beda.<ref name="rujukan7">{{cite book|author=Jos Daniel Parera|title=Studi Linguistik dan Historis Bandingan|year=1986|publisher=Penerbit Erlangga|place=Jakarta|page=76}}</ref> Selain itu langue memiliki sistem susunan sendiri dalam sebuah struktur kebahasaan.<ref name="rujukan8">{{cite book|author=Ferdinand de Saussure|title=Pengantar Linguistik Umum|year=1988|publisher=Gadjah Mada University Press|place=Yogyakarta|page=90}}</ref> ''La Parole'' adalah realita fisis bahasa. Secara sederhana, ''parole'' dapat dikatakan sebaga ucapan atau tuturan.<ref name="Abdul 2, 347"/>


== ''Signifié'' dan ''Signifiant'' ==
== ''Signifié'' dan ''Signifiant'' ==
{{main|Signifié dan Signifiant}}
''Signifié'' adalah pengertian yang muncul dalam pikiran kita. <ref name="Abdul 2, 348"> {{cite book|author=Abdul Chaer|title=Linguistik Umum|year=2007|publisher=Rineka Cipta|place=Bandung|page=348}}</ref> Secara sederhana, ''signifie'' digambarkan sebagai makna.<ref name="Abdul 2, 348"/> ''Signifiant'' adalah citra bunyi yang memberikan pengertian. <ref name="Abdul 2, 348"/>
''Signifié'' adalah pengertian yang muncul dalam pikiran kita.<ref name="Abdul 2, 348">{{cite book|author=Abdul Chaer|title=Linguistik Umum|year=2007|publisher=Rineka Cipta|place=Bandung|page=348}}</ref> Secara sederhana, ''signifie'' digambarkan sebagai makna.<ref name="Abdul 2, 348"/> ''Signifiant'' adalah citra bunyi yang memberikan pengertian.<ref name="Abdul 2, 348"/>


== Paradigmatik dan Sintagmatik ==
== Paradigmatik dan Sintagmatik ==
Hubungan paradigmatik adalah hubungan unsur-unsur [[bahasa]] yang terdapat dalam tuturan dan bersifat vertikal. <ref name="Abdul 2, 350"> {{cite book|author=Abdul Chaer|title=Linguistik Umum|year=2007|publisher=Rineka Cipta|place=Bandung|page=350}}</ref> Hubungan paradigmatik terjadi dengan pembandingan unsur-unsur bahasa yang memiliki kedudukan yang sama. <ref name="Abdul 2, 350"/> Hubungan Sintagmatik adalah hubungan unsur-unsur bahasa yang terdapat dalam tuturan dan bersifat linear. <ref name="Abdul 2, 349"> {{cite book|author=Abdul Chaer|title=Linguistik Umum|year=2007|publisher=Rineka Cipta|place=Bandung|page=349}}</ref> Hubungan Sintagmatik terjadi dengan analisa unsur-unsur bahasa dalam satu tuturan tanpa ada pembandingan dengan tuturan lain. <ref name="Abdul 2, 349"/>
Hubungan paradigmatik adalah hubungan unsur-unsur [[bahasa]] yang terdapat dalam tuturan dan bersifat vertikal.<ref name="Abdul 2, 350">{{cite book|author=Abdul Chaer|title=Linguistik Umum|year=2007|publisher=Rineka Cipta|place=Bandung|page=350}}</ref> Hubungan paradigmatik terjadi dengan pembandingan unsur-unsur bahasa yang memiliki kedudukan yang sama.<ref name="Abdul 2, 350"/> Hubungan Sintagmatik adalah hubungan unsur-unsur bahasa yang terdapat dalam tuturan dan bersifat linear.<ref name="Abdul 2, 349">{{cite book|author=Abdul Chaer|title=Linguistik Umum|year=2007|publisher=Rineka Cipta|place=Bandung|page=349}}</ref> Hubungan Sintagmatik terjadi dengan analisis unsur-unsur bahasa dalam satu tuturan tanpa ada pembandingan dengan tuturan lain.<ref name="Abdul 2, 349"/>


== Rujukan ==
== Rujukan ==
{{reflist}}
{{reflist}}

{{Authority control}}


[[Kategori:Bahasa]]
[[Kategori:Bahasa]]

Revisi per 3 Desember 2022 23.54

Ferdinand de Saussure

Pengantar Linguistik Umum Ferdinand de Saussure adalah kajian ilmu linguistik berdasarkan hasil pemikiran Ferdinand de Saussure. Ferdinand de Saussure adalah salah satu tokoh ahli bahasa Swiss yang memperkenalkan kajian linguistik dengan menerbitkan buku Course de Lingistique Generale atau dalam bahasa Indonesia artinya Pengantar Linguistik Umum.[1][2] Bukunya baru terbit setelah 2 tahun kematiaannya yang disusun serta diterbitkan oleh Ronaldo dan Albert Sechehay pada tahun 1915 berdasarkan catatan kuliah selama Ferdinand mengajar di Univerisitas Jenewa tahun 1906.[3] Dalam buku inilah terkandung pandangan Saussure yang menjadi kajian baru bahasa yaitu telaah sinkronik dan diakronik, perbedaan langue dan parole, perbedaan signifiant dan signifié, serta hubungan sintagmatik dan paradigmatik.[3]

Telaah Sinkronik dan Diakronik

Telaah sinkronik dan diakronik pada intinya ingin menelaah bahasa berdasarkan kurun waktu tertentu bahasa itu digunakan.[4] Telaah sinkronik adalah mempelajari bahasa pada suatu kurun waktu tertentu saja.[4] Sebagai contoh, analasis penggunaan bahasa Indonesia pada masa pendudukan Jepang.[4] Telaah Diakronik adalah mempelajari bahasa sepanjang bahasa tanpa ada batasan waktu tertentu.[4] Sebagai contoh, penelitian bahasa Indonesia harus dilakukan sejak zaman kerajaan hingga penggunaannya saat ini.[4]

La Langue dan La Parole

La langue adalah keseluruhan sistem yang berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antar anggota masyarakat bahasa, sifatnya abstrak.[4] La langue ini secara sederhana dapat digambarkan sebagai konsep bahasa yang masih ada dalam pikiran manusia belum berupa tuturan.[4] La Langue bersifat abstrak dalam artian La Langue adalah rancangan sistem kebahasaan yang ada dalam pikiran manusia merupakan hasil dari dinamika masyarakat dari bahasa yang digunakan dan kumpulan yang disepakati oleh masyarakat.[5] Misalnya ketika manusia ingin berbicara, ia akan memikirkan dahulu apa yang ingin ia ucapkan.[5] Proses berpikir manusia untuk mengutarakan ide atau penyusuan kata itulah yang dimaksudkan sebagai La Langue.[5] Penerapan La langue juga berbeda-beda pada setiap penutur bahasa karena setiap penutur bahasa memiliki sistem kebahasan yang berbeda-beda.[6] Selain itu langue memiliki sistem susunan sendiri dalam sebuah struktur kebahasaan.[7] La Parole adalah realita fisis bahasa. Secara sederhana, parole dapat dikatakan sebaga ucapan atau tuturan.[4]

Signifié dan Signifiant

Signifié adalah pengertian yang muncul dalam pikiran kita.[8] Secara sederhana, signifie digambarkan sebagai makna.[8] Signifiant adalah citra bunyi yang memberikan pengertian.[8]

Paradigmatik dan Sintagmatik

Hubungan paradigmatik adalah hubungan unsur-unsur bahasa yang terdapat dalam tuturan dan bersifat vertikal.[9] Hubungan paradigmatik terjadi dengan pembandingan unsur-unsur bahasa yang memiliki kedudukan yang sama.[9] Hubungan Sintagmatik adalah hubungan unsur-unsur bahasa yang terdapat dalam tuturan dan bersifat linear.[10] Hubungan Sintagmatik terjadi dengan analisis unsur-unsur bahasa dalam satu tuturan tanpa ada pembandingan dengan tuturan lain.[10]

Rujukan

  1. ^ Abdul Chaer (2009). Psikolinguistik:Kajian Teoritik. Bandung: Rineka Cipta. hlm. 66. 
  2. ^ Syahron Lubis&Bahren Umar (1985). Pengantar Linguistik Umum. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 7. 
  3. ^ a b Abdul Chaer (2007). Linguistik Umum. Bandung: Rineka Cipta. hlm. 346. 
  4. ^ a b c d e f g h Abdul Chaer (2007). Linguistik Umum. Bandung: Rineka Cipta. hlm. 347. 
  5. ^ a b c Ferdinand de Saussure (1988). Pengantar Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. hlm. 75. 
  6. ^ Jos Daniel Parera (1986). Studi Linguistik dan Historis Bandingan. Jakarta: Penerbit Erlangga. hlm. 76. 
  7. ^ Ferdinand de Saussure (1988). Pengantar Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. hlm. 90. 
  8. ^ a b c Abdul Chaer (2007). Linguistik Umum. Bandung: Rineka Cipta. hlm. 348. 
  9. ^ a b Abdul Chaer (2007). Linguistik Umum. Bandung: Rineka Cipta. hlm. 350. 
  10. ^ a b Abdul Chaer (2007). Linguistik Umum. Bandung: Rineka Cipta. hlm. 349.