Elang bondol: Perbedaan antara revisi
tambah sedikit. |
k →Deskripsi: clean up |
||
(42 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Taxobox |
{{Taxobox |
||
| name = Elang bondol |
| name = Elang bondol |
||
| status = LC |
|||
| status = LC<ref>[http://alamendah.wordpress.com/2011/04/24/jual-aneka-hewan-langka-online/ Hewan Langka]</ref> |
|||
| status_system = IUCN3.1 |
|||
| status_ref = <ref>{{IUCN2008|assessors=BirdLife International|year=2009|id=144334|title=Haliastur indus|downloaded=29 May 2010}}</ref> |
|||
| status_ref = <ref>{{IUCN|id=22695094 |title=''Haliastur indus'' | assessors=[[BirdLife International]] |version=2014.3 |year=2012 |accessdate=16 Januari 2015}}</ref> |
|||
| image = Brahminy kite2.jpg |
|||
| image = Haliastur indus intermedius (2).JPG |
|||
⚫ | |||
| image_caption = Elang bondol di [[Manado]], [[Sulawesi Utara]] |
|||
⚫ | |||
| phylum = [[Chordata]] |
| phylum = [[Chordata]] |
||
| classis = [[Aves]] |
| classis = [[Aves]] |
||
| ordo = [[ |
| ordo = [[Accipitriformes]] |
||
| familia = [[Accipitridae]] |
| familia = [[Accipitridae]] |
||
| genus = ''[[Haliastur]]'' |
| genus = ''[[Haliastur]]'' |
||
| species = '''''H. |
| species = '''''H. indus''''' |
||
⚫ | |||
| binomial_authority = [[Pieter Boddaert]], 1783 |
| binomial_authority = [[Pieter Boddaert|Boddaert]], 1783 |
||
}} |
}} |
||
'''Elang bondol''' atau dalam nama ilmiahnya adalah ''Haliastur Indus'' adalah spesies dari genus dari Haliastur. Burung Elang Bondol berukuran sedang (45 cm), berwarna putih dan coklat pirang. Elang bondol yang remaja berkarakter seluruh tubuh kecoklatan dengan coretan pada dada. Warna berubah putih keabu-abuan pada tahun kedua, dan mencapai bulu dewasa sepenuhnya pada tahun ketiga.Ujung ekor bundar.Iris coklat, paruh dan sera abu-abu kehijauan, kaki dan tungkai kuning suram.Ketika dewasa,karakter tubuhnya adalah,kepala, leher, dada putih. Sayap, punggung, ekor, dan perut coklat terang. Kontras dengan bulu primer yang hitam. Makanannya adalah, hampir semua binatang, hidup atau mati.Di perairan, makanannya berupa kepiting, dan di daratan memakan anak [[ayam]], [[serangga]], dan [[mamalia kecil]]. Sarang berukuran besar, dari ranting pada puncak pohon. |
|||
'''Elang bondol''' (''Haliastur indus'') adalah spesies [[burung pemangsa]] dari famili [[Accipitridae]]. |
|||
Telur berwarna putih, sedikit berbintik merah, jumlah 2-3 butir.<ref name="bondol"/>Berkembang biak pada bulan Januari-Agustus, dan Mei-Juli. |
|||
== Deskripsi == |
|||
Elang bondol berkuran sedang (43–51 cm), memiliki sayap yang lebar dengan ekor pendek dan membulat ketika membentang. Bagian kepala, leher dan dada berwarna putih, sisanya berwarna merah bata pucat, bagian ujung bulu primer berwarna hitam, dan tungkai berwarna kuning. Pada individu anak secara keseluruhan berwarna coklat gelap, pada beberapa bagian bergaris-garis putih mengkilap.<ref name=tan>{{cite web |last=Tan |first=Ria |title=Brahminy Kite |url=http://www.naturia.per.sg/buloh/birds/Haliastur_indus.htm |year=2001 |accessdate=16 Januari 2015 |archive-date=2007-02-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070212070549/http://www.naturia.per.sg/buloh/birds/Haliastur_indus.htm |dead-url=yes }}</ref> |
|||
== Penyebaran == |
== Penyebaran == |
||
India, |
India, China selatan, Asia tenggara, Indonesia, Australia.Di Indonesia, penyebarannya ada di Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua.<ref>[http://www.bio.undip.ac.id/sbw/spesies/sp_elang_bondol.htm ]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>[http://akucumi.blogspot.com/2009/04/elang-bondol-di-kepulauan-seribu.html Elang Bondol di Kepulauan Seribu]</ref> Sedangkan di Indonesia dan India, dapat ditemukan di daerah pedalaman. Di Kalimantan sendiri, elang bondol dapat di temui di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Keberadaan elang bondol disana melimpah.<ref>[http://raptorindonesia.org/kondisi-elang-bondol-haliastur-indus-di-kabupaten-kapuas-hulu/Kondisi Elang Bondol(Haliastur indus) di Kabupaten Kapuas Hulu]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> |
||
== Kebiasaan == |
== Kebiasaan == |
||
Elang bondol lebih mirip burung pemakan bangkai dibanding burung pemangsa, namun burung ini memangsa buruan kecil seperti ikan, kepiting, kerang, katak, pengerat, reptil, dan bahkan serangga. Elang bondol mencari makan di atas daratan maupun di atas permukaan air, burung ini terbang melayang di ketinggian 20 - 50 meter di atas permukaan. |
|||
Biasanya sendirian, tetapi di daerah yang makanannya melimpah dapat membentuk kelompok sampai 35 individu. Ketika berada di sekitar sarang, sesekali memperlihatkan perilaku terbang naik dengan cepat diselingi gerakan menggantung di udara, kemudian menukik tajam dengan sayap terlipat dan dilakukan secara berulang-ulang. Terbang rendah di atas permukaan air untuk berburu makanan, tetapi terkadang juga menunggu mangsa sambil bertengger di pohon dekat perairan, dan sesekali terlihat berjalan di permukaan tanah mencari [[semut]] dan [[rayap]]. Menyerang [[burung camar]], [[dara laut]], burung air besar, dan burung pemangsa lain yang lebih kecil untuk mencuri makanan. Elang bondol suka melakukan akrobatik selama [[musim]] kawin selama ([[November]]-[[Desember]])baik dekat pasangannya maupun didekat sarangnya<ref name="bondol">[http://cicemnanggroe.wordpress.com/2008/02/08/elang-bondo-menuntut-ilmu-di-jantoeng-hatee-rakyat-aceh/ ELANG BONDOL MENUNTUT ILMU DI JANTOENG HATEE RAKYAT ACEH]</ref>. |
|||
Elang bondol menangkap mangsanya di atas permukaan air dengan cakarnya, burung ini tidak menyelam ke dalam air. Elang bondol juga memakan bangkai dari sisa-sisa makanan dan sampah sehingga burung ini cukup umum ditemukan di sekitar pelabuhan dan pesisir tempat pengolahan ikan. Walaupun sering memakan bangkai, elang bondol bukanlah pemangsa yang pasif. Burung ini mendirus burung-burung pantai di area pantai berlumpur sambil terbang untuk mengidentifikasi kelamahan, dapat menyerang pemangsa yang lebih besar seperti [[elang-laut dada-putih]] untuk mencuri makanan. Elang bondol memakan tangkapannya saat terbang untuk menghindari pencurian.<ref name=tan/> |
|||
== Habitat == |
== Habitat == |
||
Habitat terbaik untuk elang bondol adalah area tepi laut yang berlumpur seperti [[hutan bakau|hutan mangrove]], muara sungai, dan pesisir pantai. Burung ini juga dapat ditemukan di lahan basah seperti sawah dan rawa.<ref name=tan/> |
|||
Habitat elang bondol adalah di [[rawa rawa]]. |
|||
== Perkembangbiakan == |
== Perkembangbiakan == |
||
Berkembang biak pada bulan Januari-Agustus, dan Mei-Juli. Dierami selama 28-35 hari. Anakan mulai belajar terbang dan meninggalkan sarang umur 40-56 hari, menjadi dewasa mandiri setelah 2 bulan kemudian. |
Berkembang biak pada bulan Januari-Agustus, dan Mei-Juli. Dierami selama 28-35 hari. Anakan mulai belajar terbang dan meninggalkan sarang umur 40-56 hari, menjadi dewasa mandiri setelah 2 bulan kemudian. |
||
== Dalam |
== Dalam kebudayaan == |
||
⚫ | |||
{{see|Garuda}} |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | Pada tahun [[1989]], elang bondol dan [[salak condet]] dijadikan sebagai maskot kota [[Jakarta]].<ref name="ven">{{cite web |url=http://graveonsix.blogspot.com/2012/03/elang-bondol-dan-salak-condet-maskot.html |title=Elang Bondol dan Salak Condet Maskot Kota Jakarta |last1= |first1= |last2= |first2= |date=29 March 2012 |work= |publisher= |accessdate=27 April 2012}}</ref> Hal itu bisa dilihat di kawasan Cempaka Putih. Di sana terdapat sebuah patung tegak berdiri, yakni patung "burung bondol membawa salak condet".<ref name="ven"/> Di [[India]], dianggap sebagai representasi kontemporer [[Garuda]], burung suci [[Wisnu]]. Di [[Malaysia]], [[Pulau Langkawi]] setelah burung ('kawi' menunjukkan sebuah batu seperti-oker used yang digunakan untuk menghias tembikar, dan mengarah pada warna bulu primer burung). |
||
⚫ | |||
⚫ | Pada tahun [[1989]], elang bondol dan [[salak condet]] dijadikan sebagai maskot kota [[Jakarta]].<ref name="ven">{{cite web |url=http://graveonsix.blogspot.com/2012/03/elang-bondol-dan-salak-condet-maskot.html |title=Elang Bondol dan Salak Condet Maskot Kota Jakarta |last1= |first1= |last2= |first2= |date=29 March 2012 |work= |publisher= |accessdate=27 April 2012}}</ref> Hal itu bisa dilihat di kawasan Cempaka Putih. Di sana terdapat sebuah patung tegak berdiri, yakni patung "burung bondol membawa salak condet".<ref name="ven"/> |
||
A fable from central [[Bougainville Island]] relates how a mother left her baby under a banana tree while gardening, and the baby floated into the sky crying and transformed into ''Kaa'nang'', the Brahminy Kite, its necklace becoming the birds feathers.<ref>Hadden, p. 244</ref> |
|||
Sebuah fabel dari tengah [[Pulau Bougainville]] menceritakan seorang ibu yang meninggalkan anaknya di bawah [[pohon]] [[pisang]] sambil berkebun, dan si bayi melayang ke langit sambil menangis dan berubah menjadi ''Kaa'nang'', yaitu elang bondol, Dan kalungnya berubah menjadi bulu burung.<ref>Hadden, p. 244</ref> |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
Baris 42: | Baris 48: | ||
=== Informasi Lanjutan === |
=== Informasi Lanjutan === |
||
*{{cite book |
* {{cite book|title= Birds and Bird Lore of Bougainville and the North Solomons|author= Hadden, Don|year= 2004|publisher=Dove Publications|location= Alderley, Qld|isbn= 0-9590257-5-8}} |
||
== Pranala luar == |
|||
⚫ | |||
{{wikispecies|Haliastur indus}} |
|||
* [http://www.bbc.co.uk/mediaselector/check/player/nol/newsid_6660000/newsid_6660500?redirect=6660523.stm&news=1&nbwm=1&bbwm=1&bbram=1&nbram= Video of re-introduction of Brahminy Kites in their natural habitat in Indonesia from BBC Sci-Tech]{{Pranala mati|date=Juni 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} |
|||
* [http://www.birdlife.org/datazone/species/index.html?action=SpcHTMDetails.asp&sid=3358&m=0 BirdLife Species Factsheet] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070929121021/http://www.birdlife.org/datazone/species/index.html?action=SpcHTMDetails.asp&sid=3358&m=0 |date=2007-09-29 }} |
|||
{{Taxonbar|from=Q645755}} |
|||
[[Kategori:Haliastur]] |
|||
[[Kategori:Burung Bangladesh]] |
[[Kategori:Burung Bangladesh]] |
||
[[Kategori:Burung Australia]] |
[[Kategori:Burung Australia]] |
||
[[Kategori:Burung Indonesia]] |
[[Kategori:Burung Indonesia]] |
||
[[Kategori:Burung India]] |
[[Kategori:Burung India]] |
||
[[Kategori:Burung |
[[Kategori:Burung pemangsa]] |
||
[[Kategori:Burung Sri Lanka]] |
[[Kategori:Burung Sri Lanka]] |
||
[[Kategori:Burung Thailand]] |
[[Kategori:Burung Thailand]] |
||
[[Kategori:Burung Malaysia]] |
|||
[[Kategori:Burung Pakistan]] |
|||
[[bn:শঙ্খ চিল]] |
|||
[[ca:Milà de cap blanc]] |
|||
[[de:Brahminenweih]] |
|||
[[en:Brahminy Kite]] |
|||
[[eo:Hinda milvo]] |
|||
⚫ | |||
[[fr:Milan sacré]] |
|||
[[hi:ब्राह्मिनी चील]] |
|||
[[hu:Brahmin kánya]] |
|||
⚫ | |||
[[kn:ಬಿಳಿ ಗರುಡ]] |
|||
[[ml:കൃഷ്ണപ്പരുന്ത്]] |
|||
[[mr:ब्राम्हणी घार]] |
|||
[[ms:Helang merah]] |
|||
[[nl:Brahmaanse wouw]] |
|||
[[pnb:براہمنی ال]] |
|||
[[ru:Браминский коршун]] |
|||
[[sv:Brahminglada]] |
|||
[[ta:செம்பருந்து]] |
|||
[[th:เหยี่ยวแดง]] |
|||
[[vi:Diều lửa]] |
|||
[[zh:栗鸢]] |
Revisi terkini sejak 11 Desember 2022 08.43
Elang bondol | |
---|---|
Elang bondol di Manado, Sulawesi Utara | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | H. indus
|
Nama binomial | |
Haliastur indus Boddaert, 1783
|
Elang bondol (Haliastur indus) adalah spesies burung pemangsa dari famili Accipitridae.
Deskripsi
[sunting | sunting sumber]Elang bondol berkuran sedang (43–51 cm), memiliki sayap yang lebar dengan ekor pendek dan membulat ketika membentang. Bagian kepala, leher dan dada berwarna putih, sisanya berwarna merah bata pucat, bagian ujung bulu primer berwarna hitam, dan tungkai berwarna kuning. Pada individu anak secara keseluruhan berwarna coklat gelap, pada beberapa bagian bergaris-garis putih mengkilap.[2]
Penyebaran
[sunting | sunting sumber]India, China selatan, Asia tenggara, Indonesia, Australia.Di Indonesia, penyebarannya ada di Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua.[3][4] Sedangkan di Indonesia dan India, dapat ditemukan di daerah pedalaman. Di Kalimantan sendiri, elang bondol dapat di temui di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Keberadaan elang bondol disana melimpah.[5]
Kebiasaan
[sunting | sunting sumber]Elang bondol lebih mirip burung pemakan bangkai dibanding burung pemangsa, namun burung ini memangsa buruan kecil seperti ikan, kepiting, kerang, katak, pengerat, reptil, dan bahkan serangga. Elang bondol mencari makan di atas daratan maupun di atas permukaan air, burung ini terbang melayang di ketinggian 20 - 50 meter di atas permukaan.
Elang bondol menangkap mangsanya di atas permukaan air dengan cakarnya, burung ini tidak menyelam ke dalam air. Elang bondol juga memakan bangkai dari sisa-sisa makanan dan sampah sehingga burung ini cukup umum ditemukan di sekitar pelabuhan dan pesisir tempat pengolahan ikan. Walaupun sering memakan bangkai, elang bondol bukanlah pemangsa yang pasif. Burung ini mendirus burung-burung pantai di area pantai berlumpur sambil terbang untuk mengidentifikasi kelamahan, dapat menyerang pemangsa yang lebih besar seperti elang-laut dada-putih untuk mencuri makanan. Elang bondol memakan tangkapannya saat terbang untuk menghindari pencurian.[2]
Habitat
[sunting | sunting sumber]Habitat terbaik untuk elang bondol adalah area tepi laut yang berlumpur seperti hutan mangrove, muara sungai, dan pesisir pantai. Burung ini juga dapat ditemukan di lahan basah seperti sawah dan rawa.[2]
Perkembangbiakan
[sunting | sunting sumber]Berkembang biak pada bulan Januari-Agustus, dan Mei-Juli. Dierami selama 28-35 hari. Anakan mulai belajar terbang dan meninggalkan sarang umur 40-56 hari, menjadi dewasa mandiri setelah 2 bulan kemudian.
Dalam kebudayaan
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1989, elang bondol dan salak condet dijadikan sebagai maskot kota Jakarta.[6] Hal itu bisa dilihat di kawasan Cempaka Putih. Di sana terdapat sebuah patung tegak berdiri, yakni patung "burung bondol membawa salak condet".[6] Di India, dianggap sebagai representasi kontemporer Garuda, burung suci Wisnu. Di Malaysia, Pulau Langkawi setelah burung ('kawi' menunjukkan sebuah batu seperti-oker used yang digunakan untuk menghias tembikar, dan mengarah pada warna bulu primer burung).
Sebuah fabel dari tengah Pulau Bougainville menceritakan seorang ibu yang meninggalkan anaknya di bawah pohon pisang sambil berkebun, dan si bayi melayang ke langit sambil menangis dan berubah menjadi Kaa'nang, yaitu elang bondol, Dan kalungnya berubah menjadi bulu burung.[7]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ BirdLife International (2012). "Haliastur indus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2014.3. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 16 Januari 2015.
- ^ a b c Tan, Ria (2001). "Brahminy Kite". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-02-12. Diakses tanggal 16 Januari 2015.
- ^ [1][pranala nonaktif permanen]
- ^ Elang Bondol di Kepulauan Seribu
- ^ Elang Bondol(Haliastur indus) di Kabupaten Kapuas Hulu[pranala nonaktif permanen]
- ^ a b "Elang Bondol dan Salak Condet Maskot Kota Jakarta". 29 March 2012. Diakses tanggal 27 April 2012.
- ^ Hadden, p. 244
Informasi Lanjutan
[sunting | sunting sumber]- Hadden, Don (2004). Birds and Bird Lore of Bougainville and the North Solomons. Alderley, Qld: Dove Publications. ISBN 0-9590257-5-8.