Akar lanar: Perbedaan antara revisi
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Referensi: Bot: Perubahan kosmetika |
k →Referensi: clean up |
||
Baris 15: | Baris 15: | ||
[[Kategori:Tumbuhan obat]] |
[[Kategori:Tumbuhan obat]] |
||
[[Kategori:Ipomoea]] |
[[Kategori:Ipomoea]] |
||
{{Tumbuhan-stub}} |
{{Tumbuhan-stub}} |
Revisi terkini sejak 11 Desember 2022 09.50
Akar lanar
| |
---|---|
Ipomoea mauritiana | |
Taksonomi | |
Superkerajaan | Eukaryota |
Kerajaan | Plantae |
Divisi | Tracheophytes |
Ordo | Solanales |
Famili | Convolvulaceae |
Tribus | Ipomoeeae |
Genus | Ipomoea |
Spesies | Ipomoea mauritiana Jacq. |
Akar lanar (Ipomoea mauritiana), kaledek hutan, akar laus (Melayu), widosari (Jawa Tengah),[1] akar keremek, akar kangkung laut, ubi jalar liar adalah tumbuhan obat dan juga flora Indonesia yang berkerabat satu genus dengan ubi jalar.[2]
Deskripsi
[sunting | sunting sumber]Akar lanar merupakan suatu tanaman tahunan yang merambat, dapat mencapai 3-6 m. Ia berbentuk bulat, berrongga, hijau, dan membelit.[1][2] Daunnya berjenis tunggal, bersulur, berseling, berrongga, panjang 3-10 cm, berwarna hijau muda, berbentuk bulat ataupun jantung, berjumlah ganjil, ujungnya runcing, dengan pangkal tumpul, berukuran 6–20 cm × 5–18 cm, pertulangannya menyirip dan menjari. Permukaannya licin dan berwarna hijau. Bunganya berwarna ungu, majemuk, terkumpul dalam malai, berumah satu, kelopaknya terlepas, ujungnya runcing dengan bagian tengah berwarna lebih gelap.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Ipomoea digitata L" (PDF). Departemen Kesehatan. 14 November 2001. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2008-12-07. Diakses tanggal 17 April 2013.
- ^ a b c Sastrapradja, Setijati; Soetjipto, Niniek Woelijarni; Danimihardja, Sarkat; Soejono, Rukmini (1981). Proyek Penelitian Potensi Sumber Daya Ekonomi:Ubi-Ubian. 7. hal.13. Jakarta: LIPI bekerja sama dengan Balai Pustaka.