Lompat ke isi

Babako: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Dhyny13 (bicara | kontrib)
k pranala dalam
 
(12 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Babako''' adalah suatu upacara [[adat]] pra perkawinan di [[Orang Minangkabau|Minangkabau]] yang diselenggarakan oleh kerabat pihak ayah. Babako atau berbako merupakan [[tradisi]] yang mencerminkan kehidupan bergotong royong pada masyarakat [[Orang Minangkabau|Minangkabau]]. Tradisi itu terlihat ketika pihak keluarga dari ayah calon mempelai wanita (''bako'') memberikan barang antaran untuk calon pengantin wanita. Barang antaran tersebut terdiri dari seperangakat kebutuhan wanita yang disusun dalam baki-baki sesuai dengan jumlah barang yang akan diantar tadi (disebut ''babaki''). Selain itu, perlengkapan yang turut serta dibawa saat babako yaitu berupa [[sirih]] lengkap (sebagai kepala adat), [[nasi kuning]] singgang ayam (makanan adat), antaran barang keperluan calon mempelai wanita seperti seperangkat busana, [[Perhiasan|perhiasan emas]], [[Lauk|lauk-pauk]] yang sudah dimasak ataupun masih mentah, kue-kue dan lain sebagainya.<ref>https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=6996</ref> Acara babako ini juga menunjukkan kasih sayang ''bako'' calon mempelai wanita yang ikut memikul biaya sesuai kemampuan atau memberikan barang antaran tersebut.
{{inuseuntil|19 Februari 2019}}
'''Babako''' adalah suatu upacara adat pra perkawinan di [[Orang Minangkabau|Minangkabau]] yang diselenggarakan oleh kerabat pihak ayah. Babako atau berbako merupakan [[tradisi]] yang mencerminkan kehidupan bergotong royong pada masyarakat Minangkabau, dimana pihak keluarga dari ayah calon mempelai wanita (''bako'') memberikan barang antaran untuk calon pengantin wanita. Barang antaran tersebut terdiri dari seperangakat kebutuhan wanita yang disusun dalam baki-baki sesuai dengan jumlah barang yang akan diantar tadi. Selain itu, perlengkapan yang turut serta dibawa saat babako yaitu berupa [[sirih]] lengkap (sebagai kepala adat), [[Nasi kuning|nasi kuning]] singgang ayam (makanan adat), antaran barang yang diperlukan calon mempelai wanita seperti seperangkat busana, [[Perhiasan|perhiasan emas]], [[Lauk|lauk-pauk]] baik yang sudah dimasak maupun masih mentah, kue-kue dan sebagainya.<ref>https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=6996</ref>


== Proses ==
== Proses ==
{{utama|Arak bako}}
Tradisi babako berlangsung beberapa hari sebelum acara akad nikah. Prosesnya diawali dengan penjemputan anak gadis yang akan menikah oleh pihak ibu/kerabat ayahnya (''induk bako'') dan diajak menginap di rumah keluarga ayah. Saat berada disana, orang tua-tua akan memberikan petuah dan nasehat yang berguna bagi pengantin wanita (''anak daro''). Setelah itu ''anak daro'' diarak pulang ke rumah oleh pihak bakonya dengan diiringi dan dimeriahkan oleh iring-iringan pemain [[Musik tradisional|musik tradisional]] yang ditabuh sepanjang jalan.

Tradisi babako berlangsung beberapa hari sebelum acara akad nikah tiba. Prosesnya diawali dengan penjemputan anak gadis yang akan menikah oleh pihak ibu/kerabat ayahnya (''induk bako'') dan diajak menginap di rumah keluarga ayah. Saat berada disana, orang tua-tua akan memberikan petuah dan nasihat yang berguna bagi pengantin wanita (''anak daro''). Setelah itu ''anak daro'' diarak pulang ke rumah dengan dimeriahkan oleh iringan pemain [[musik tradisional]] yang ditabuh sepanjang jalan oleh pihak bakonya.


== Referensi ==
== Referensi ==
<references />
<references />

[[Kategori:Upacara adat]]
[[Kategori:Tradisi]]
[[Kategori:Pernikahan di Minangkabau]]
[[Kategori:Minangkabau]]
[[Kategori:Warisan budaya takbenda Indonesia]]

Revisi terkini sejak 14 Desember 2022 16.52

Babako adalah suatu upacara adat pra perkawinan di Minangkabau yang diselenggarakan oleh kerabat pihak ayah. Babako atau berbako merupakan tradisi yang mencerminkan kehidupan bergotong royong pada masyarakat Minangkabau. Tradisi itu terlihat ketika pihak keluarga dari ayah calon mempelai wanita (bako) memberikan barang antaran untuk calon pengantin wanita. Barang antaran tersebut terdiri dari seperangakat kebutuhan wanita yang disusun dalam baki-baki sesuai dengan jumlah barang yang akan diantar tadi (disebut babaki). Selain itu, perlengkapan yang turut serta dibawa saat babako yaitu berupa sirih lengkap (sebagai kepala adat), nasi kuning singgang ayam (makanan adat), antaran barang keperluan calon mempelai wanita seperti seperangkat busana, perhiasan emas, lauk-pauk yang sudah dimasak ataupun masih mentah, kue-kue dan lain sebagainya.[1] Acara babako ini juga menunjukkan kasih sayang bako calon mempelai wanita yang ikut memikul biaya sesuai kemampuan atau memberikan barang antaran tersebut.

Proses[sunting | sunting sumber]

Tradisi babako berlangsung beberapa hari sebelum acara akad nikah tiba. Prosesnya diawali dengan penjemputan anak gadis yang akan menikah oleh pihak ibu/kerabat ayahnya (induk bako) dan diajak menginap di rumah keluarga ayah. Saat berada disana, orang tua-tua akan memberikan petuah dan nasihat yang berguna bagi pengantin wanita (anak daro). Setelah itu anak daro diarak pulang ke rumah dengan dimeriahkan oleh iringan pemain musik tradisional yang ditabuh sepanjang jalan oleh pihak bakonya.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=6996