Lompat ke isi

Telisik (album): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes
k clean up
Baris 37: Baris 37:
Selain itu, ada juga "My Favorite Things", lagu ciptaan [[Richard Rodgers]] dan [[Oscar Hammerstein II]] untuk musikal ''[[The Sound of Music]]''. Danilla menggemari film ''[[The Sound of Music (film)|The Sound of Music]]'' dan pernah membawakan lagu itu di festival JakJazz. Ternyata Richard Buntario begitu menyukainya, sehingga ia rela membeli hak guna untuk pemakaian lagu tersebut selama beberapa waktu agar bisa direkam untuk albumnya Danilla.<ref name=Alpito2 />
Selain itu, ada juga "My Favorite Things", lagu ciptaan [[Richard Rodgers]] dan [[Oscar Hammerstein II]] untuk musikal ''[[The Sound of Music]]''. Danilla menggemari film ''[[The Sound of Music (film)|The Sound of Music]]'' dan pernah membawakan lagu itu di festival JakJazz. Ternyata Richard Buntario begitu menyukainya, sehingga ia rela membeli hak guna untuk pemakaian lagu tersebut selama beberapa waktu agar bisa direkam untuk albumnya Danilla.<ref name=Alpito2 />


Secara keseluruhan, penggarapan album ''Telisik'' butuh waktu satu setengah tahun. Tantangan terbesar dalam pengerjaannya adalah dalam mempertahankan keyakinan untuk menempuh karier dengan jenis musik yang ingin dibawakan. Selain itu, albumnya dikerjakan secara mandiri dengan keterbatasan biaya bersama teman-teman musisi yang bersedia tak dibayar beberapa kali saat tampil di panggung.<ref name=Alpito1 /> Salah satu contoh dari mengatasi keterbatasan biaya ini terjadi ketika Danilla dan Lafa ke Bandung untuk merekam bagian ''cello'' di lagu "Bilur" karena musisinya, Dani Kurnia, berdomisili di sana. Karena tak sanggup menyewa studio, maka rekamannya berlangsung di kamar indekos musisi [[Tesla Manaf]].<ref name=Alpito2 />
Secara keseluruhan, penggarapan album ''Telisik'' butuh waktu satu setengah tahun. Tantangan terbesar dalam pengerjaannya adalah dalam mempertahankan keyakinan untuk menempuh karier dengan jenis musik yang ingin dibawakan. Selain itu, albumnya dikerjakan secara mandiri dengan keterbatasan biaya bersama teman-teman musisi yang bersedia tak dibayar beberapa kali saat tampil di panggung.<ref name=Alpito1 /> Salah satu contoh dari mengatasi keterbatasan biaya ini terjadi ketika Danilla dan Lafa ke Bandung untuk merekam bagian ''cello'' di lagu "Bilur" karena musisinya, Dani Kurnia, berdomisili di sana. Karena tak sanggup menyewa studio, maka rekamannya berlangsung di kamar indekos musisi [[Tesla Manaf]].<ref name=Alpito2 />


==Rilis==
==Rilis==
Baris 113: Baris 113:
| title12 = Pendahuluan
| title12 = Pendahuluan
|}}
|}}



== Personel ==
== Personel ==
Baris 143: Baris 142:
{{reflist}}
{{reflist}}
{{Authority control}}
{{Authority control}}

[[Kategori:Album tahun 2014]]
[[Kategori:Album tahun 2014]]
[[Kategori:Album debut]]
[[Kategori:Album debut]]

Revisi per 18 Desember 2022 15.45

Telisik
Album studio karya Danilla
Dirilis3 Maret 2014
Direkam2013
StudioMenyentak Studio, Jakarta
Tesla Manaf Studio, Bandung
ARU Studio, Bandung
GenrePop, Jazz
Durasi48:37
LabelOrion Records, Demajors
ProduserLafa Pratomo, Danilla Riyadi
Kronologi Danilla
-String Module Error: Match not foundString Module Error: Match not found Telisik
(2014)
Lintasan Waktu
(2017)Lintasan Waktu2017
Singel dalam album Telisik
  1. "Buaian"
  2. "Ada di Sana"
  3. "Berdistraksi"
  4. "Terpaut oleh Waktu"

Telisik adalah album musik perdana karya penyanyi berkebangsaan Indonesia, Danilla, yang dirilis pada 3 Maret 2014. Album ini diberi judul Telisik karena Danilla dan produsernya, Lafa Pratomo, baru sadar saat proses mixing bahwa lagu-lagunya seakan-akan menelusuri kisah cinta seseorang yang selalu mengekor dan mengikuti sosok pujaannya.[1][2]

Latar belakang

Setelah beberapa tahun bermusik bersama band bernama Orca yang kerap membawakan lagu oleh band-band dari Inggris seperti Keane dan Radiohead,[3] di tahun 2012 Danilla Riyadi mendapat tawaran untuk membuat album solo. Tawaran itu datang dari Richard Buntario, pemilik perusahaan rekaman Orion Records. Richard mempertemukan Danilla dengan dua calon produser untuk albumnya, yakni Aldi Nada Permana dan Lafa Pratomo[4] yang sama-sama merupakan anggota duo musik jazz bernama Suave yang juga artis Orion Records.[5] Danilla dikasih dengar lagu ciptaan mereka masing-masing, dan akhirnya memilih lagu ciptaan Lafa karena merasa lebih cocok.[4] Kebetulan Danilla juga mencari musisi yang bisa mengiringinya bernyanyi, sedangkan Lafa mencari penyanyi untuk membawakan materi lagu ciptaannya yang berjudul "Terpaut oleh Waktu".[6] Mereka pun memutuskan untuk bekerja sama.

Produksi

Setelah sepakat untuk bekerja sama, Danilla dan Lafa berjumpa tiap akhir pekan dari malam hingga pagi selama setahun untuk mengumpulkan dan membahas materi lagu. Terciptalah 10 lagu, yang sebagian besar ditulis oleh Lafa. Semula Danilla enggan mengajukan materi lagu yang dia punya karena tidak mendapat respons positif saat ada yang mendengarnya, namun akhirnya Lafa berhasil membujuknya untuk membuat lagu juga.[6] Ada dua lagu yang Danilla ikut tulis, yakni "Oh No! (Trembling Theory)" yang bercerita tentang apa yang dialami saat sedang nafsu birahi; serta "Junko Furuta" yang terilham cerita yang Danilla baca tentang perempuan Jepang bernama Junko Furuta yang diculik dan disiksa selama 44 hari sebelum akhirnya tewas.[7][8]

Di samping materi ciptaan Lafa dan Danilla, ada dua lagu lagi yang direkam untuk album ini. Yang pertama adalah "Reste Avec Moi", lagu ciptaan ibunya Danilla, Ika Ratih Poespa. Lagu itu tercipta ketika Danilla masih kelas 6 SD, dan dimasukkan ke album – dengan aransemen baru oleh Lafa dan Christ Stanley – untuk mengabulkan permintaan sang ibu selaku sosok yang paling bersikeras agar Danilla menjadi penyanyi.[8]

Selain itu, ada juga "My Favorite Things", lagu ciptaan Richard Rodgers dan Oscar Hammerstein II untuk musikal The Sound of Music. Danilla menggemari film The Sound of Music dan pernah membawakan lagu itu di festival JakJazz. Ternyata Richard Buntario begitu menyukainya, sehingga ia rela membeli hak guna untuk pemakaian lagu tersebut selama beberapa waktu agar bisa direkam untuk albumnya Danilla.[8]

Secara keseluruhan, penggarapan album Telisik butuh waktu satu setengah tahun. Tantangan terbesar dalam pengerjaannya adalah dalam mempertahankan keyakinan untuk menempuh karier dengan jenis musik yang ingin dibawakan. Selain itu, albumnya dikerjakan secara mandiri dengan keterbatasan biaya bersama teman-teman musisi yang bersedia tak dibayar beberapa kali saat tampil di panggung.[3] Salah satu contoh dari mengatasi keterbatasan biaya ini terjadi ketika Danilla dan Lafa ke Bandung untuk merekam bagian cello di lagu "Bilur" karena musisinya, Dani Kurnia, berdomisili di sana. Karena tak sanggup menyewa studio, maka rekamannya berlangsung di kamar indekos musisi Tesla Manaf.[8]

Rilis

Telisik dirilis pada 3 Maret 2014 oleh Orion Records yang bekerja sama dengan Demajors untuk percetakan dan peredaran CD.[3] "Buaian" menjadi singel pertama dari album ini.[2]

"Ada di Sana" menjadi singel kedua Telisik, didukung oleh tur tiga kota di Jawa Tengah pada bulan September 2014.[9]

Memasuki tahun 2015, "Berdistraksi" menjadi singel ketiga dari Telisik, lengkap dengan videoklip yang beredar pada 15 Februari.[10]

Videoklip untuk "Terpaut oleh Waktu", singel keempat sekaligus terakhir dari Telisik, dirilis pada 9 Oktober 2015.[11]

Pada 16 Oktober 2016, Danilla merilis videoklip untuk "Junko Furuta" yang dibuat oleh sekelompok mahasiswa Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan dalam rangka tugas akhir mereka. Videoklip ini dipersembahkan untuk korban-korban pemerkosaan, sekaligus menjadi pernyataan keprihatinan Danilla atas maraknya kasus pemerkosaan yang terjadi akibat kurangnya kesadaran akan hak perempuan.[12]

Respons

Album Telisik membuat Danilla dicap sebagai penyanyi jazz, baik karena musiknya maupun cara bernyanyinya. Danilla sendiri mengaku sudah jarang mendengar jazz dan tidak ada niat membuat album seperti itu. Kalaupun album ini terasa seperti jazz, itu lebih karena pengaruh Lafa sebagai produser dan pencipta lagu.[6]

Oleh majalah Rolling Stone Indonesia, Telisik dinyatakan sebagai salah satu dari Album Terbaik 2014, dan Danilla dinobatkan sebagai Best New Act.[1]

Daftar lagu

Seluruh lirik ditulis oleh Lafa Pratomo kecuali jika disebutkan yang lain; seluruh musik diciptakan oleh Lafa Pratomo kecuali jika disebutkan yang lain.

Edisi CD
No.JudulLirikMusikDurasi
1."Penutupan"  0:17
2."Ada Di Sana"  3:19
3."Senja Di Ambang Pilu"  4:58
4."Buaian"  4:02
5."Reste Avec Moi"Denny ArantikaIka Ratih Poespa3:34
6."Wahai Kau" (menampilkan Lafa Pratomo)  4:15
7."Terpaut oleh Waktu"  4:15
8."Oh No! (Trembling Theory)"Danilla RiyadiPratomo
Riyadi
4:01
9."Junko Furuta"RiyadiPratomo
Riyadi
4:20
10."Berdistraksi"  3:32
11."Bilur"  4:50
12."My Favorite Things"Oscar Hammerstein IIRichard Rodgers7:03
13."Pendahuluan"  0:18
Durasi total:48:37
Edisi digital
No.JudulDurasi
1."Penutupan" 
2."Ada Di Sana" 
3."Senja Di Ambang Pilu" 
4."Buaian" 
5."Reste Avec Moi" 
6."Wahai Kau" (menampilkan Lafa Pratomo) 
7."Terpaut oleh Waktu" 
8."Oh No! (Trembling Theory)" 
9."Junko Furuta" 
10."Berdistraksi" 
11."Bilur" 
12."Pendahuluan" 
Durasi total:41:34

Personel

Musisi

Produksi

  • Lafa Pratomo – produser, aransemen (semua lagu), mixing
  • Danilla Riyadi – produser
  • Aldi Nada Permana – mixing, mastering
  • Christ Stanley – aransemen (lagu 5 dan 12)
  • Edward Julu Hosea – aransemen (lagu 12)
  • Gallang Perdhana – aransemen (lagu 12)
  • Richard Buntario – produser eksekutif
  • David Karto – produser eksekutif
  • Muhammad Asranur – fotografi
  • Obscura Oddities – desain
  • Demajors – percetakan dan penyebaran

Referensi

  1. ^ a b Trianti, Woro Hartari (26 Agustus 2015). "Danilla: Kejujuran dalam Bermusik". Femina. Diakses tanggal 28 September 2020. 
  2. ^ a b Riantrisnanto, Ruly (19 Agustus 2014). "Danilla, Tuangkan Kisah Cinta Para Stalker". Liputan 6. Diakses tanggal 28 September 2020. 
  3. ^ a b c Alpito, Agustinus Shindu (5 Agustus 2015). "Danilla, Melagu dalam Pilu". Medcom.id. Diakses tanggal 28 September 2020. 
  4. ^ a b Elmira, Putu (2 Mei 2018). "Eksklusif, Petualangan Baru Danilla di Album Lintasan Waktu". Fimela.com. Diakses tanggal 1 Oktober 2020. 
  5. ^ Sidik, Rian (6 Desember 2012). "Suave Luncurkan Album Perdana". Hai. Diakses tanggal 28 September 2020. 
  6. ^ a b c Badudu, Ananda (16 Maret 2014). "Danilla dan Jazz Tak Disengaja". Koran Tempo. Diakses tanggal 28 September 2020. 
  7. ^ Ariyani, Tatik (4 September 2020). "Junko Furuta, Gadis Cantik yang Disiksa dan Diperkosa Secara Brutal Karena Menolak Cinta Antek Yakuza". Intisari. Diakses tanggal 28 September 2020. 
  8. ^ a b c d Alpito, Agustinus Shindu (6 Agustus 2015). "Kisah-Kisah di Balik Lagu Danilla". Medcom.id. Diakses tanggal 28 September 2020. 
  9. ^ Hakim, Bisma (16 September 2014). "Menelisik Intimasi Suara Danilla". Warn!ng. Diakses tanggal 28 September 2020. 
  10. ^ Abdul Syafik, Yulio (9 Februari 2015). "Danilla Segera Hadiahi Penggemarnya Single dan Klip 'Berdistraksi'". Gigsplay. Diakses tanggal 28 September 2020. 
  11. ^ Sepaya, Natanael (28 Oktober 2015). "'Terpaut Oleh Waktu', Kisah Danilla Tentang 2 Insan Berbeda Dunia". KapanLagi.com. Diakses tanggal 28 September 2020. 
  12. ^ Abdul Syafik, Yulio (19 Oktober 2016). "Danilla Dedikasikan Klip 'Junko Furuta' untuk Para Korban Pemerkosaan". Gigsplay. Diakses tanggal 28 September 2020.