Keripik bayam: Perbedaan antara revisi
k Robot: Perubahan kosmetika |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2 |
||
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{kembangkan}} |
{{kembangkan}} |
||
[[Berkas:Keripik bayam.JPG| |
[[Berkas:Keripik bayam.JPG|jmpl|ka]] |
||
'''Keripik bayam''' adalah [[keripik]] yang terbuat dari daun [[bayam]] dan digoreng dengan menggunakan tepung yang telah dibumbui. Biasanya rasanya adalah asin dengan aroma bawang yang gurih. Keripik bayam menjadi salah satu cemilan baru yang diminati masyarakat karena bahan baku pembuatannya dapat dikembangkan pada daerah dataran tinggi ataupun daerah dataran rendah. Selain itu, keripik bayam menjadi salah satu alternatif cemilan yang sehat untuk dikonsumsi. Konsumen keripik bayam pun tidak hanya terpaku pada orang-orang tertentu karena mencakup kalangan anak-anak, orang dewasa, dan orang tua. Oleh karena itu, banyak ibu rumah tangga yang melakukan kegiatan produksi rumahan cemilan keripik bayam sehingga menjadi suatu jenis usaha industri rumah tangga yang cukup membantu kebutuhan masyarakat yang mengembangkannya. Industri rumah tangga ini kini berkembang luas di berbagai wilayah Indonesia.<ref>{{Cite journal|last=Sativa, Syarifah Maryam, dan Firda Juita|first=Oryza|date=2017|title=ANALISIS NILAI TAMBAH BAYAM SEBAGAI BAHAN BAKU|journal=Jurnal Ekonomi Pertanian dan Pembangunan|volume=14|issue=2|pages=40}}</ref> |
|||
'''Keripik bayam''' adalah [[keripik]] yang terbuat dari daun [[bayam]] dan digoreng dengan menggunakan tepung yang telah dibumbui. Biasanya rasanya adalah asin dengan aroma bawang yang gurih. |
|||
Bahan baku keripik bayam, yakni bayam (memiliki nama ilmiah [[Amaranthus spinosus|Amaranthus sp]].) dikenal sebagai tanaman pangan yang menghasilkan protein nabati dan berasal dari daerah [[Amerika tropik]]. Tanaman bayam akhirnya diperkenalkan ke berbagai negara dan masuk ke wilayah Nusantara pada abad ke-14. Tanaman ini dapat dibudidayakan di daerah dataran rendah maupun daerah dataran tinggi. Oleh karena itu, tidak heran banyak orang yang akhirnya memberdayakan tanaman ini menjadi berbagai olahan yang dapat dikonsumsi dan bernilai ekonomi bagi masyarakat.<ref>{{Cite journal|last=Serang dan Darliah|first=Serlin|date=2019|title=Pengolahan Keripik Sayur Bayam untuk Menambah Pendapatan Petani di Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa.|url=https://jurnal.fe.umi.ac.id/index.php/JPBU/article/view/262/178|journal=Pengabdian Bina Ukhuwah|volume=1|issue=1|pages=10|access-date=2021-03-08|archive-date=2021-10-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20211028134627/https://jurnal.fe.umi.ac.id/index.php/JPBU/article/view/262/178|dead-url=yes}}</ref> |
|||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
Baris 9: | Baris 11: | ||
{{makanan-stub}} |
{{makanan-stub}} |
||
== Referensi == |
|||
<references /> |
|||
[[Kategori:Keripik|bayam]] |
[[Kategori:Keripik|bayam]] |
Revisi terkini sejak 19 Desember 2022 00.16
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Keripik bayam adalah keripik yang terbuat dari daun bayam dan digoreng dengan menggunakan tepung yang telah dibumbui. Biasanya rasanya adalah asin dengan aroma bawang yang gurih. Keripik bayam menjadi salah satu cemilan baru yang diminati masyarakat karena bahan baku pembuatannya dapat dikembangkan pada daerah dataran tinggi ataupun daerah dataran rendah. Selain itu, keripik bayam menjadi salah satu alternatif cemilan yang sehat untuk dikonsumsi. Konsumen keripik bayam pun tidak hanya terpaku pada orang-orang tertentu karena mencakup kalangan anak-anak, orang dewasa, dan orang tua. Oleh karena itu, banyak ibu rumah tangga yang melakukan kegiatan produksi rumahan cemilan keripik bayam sehingga menjadi suatu jenis usaha industri rumah tangga yang cukup membantu kebutuhan masyarakat yang mengembangkannya. Industri rumah tangga ini kini berkembang luas di berbagai wilayah Indonesia.[1]
Bahan baku keripik bayam, yakni bayam (memiliki nama ilmiah Amaranthus sp.) dikenal sebagai tanaman pangan yang menghasilkan protein nabati dan berasal dari daerah Amerika tropik. Tanaman bayam akhirnya diperkenalkan ke berbagai negara dan masuk ke wilayah Nusantara pada abad ke-14. Tanaman ini dapat dibudidayakan di daerah dataran rendah maupun daerah dataran tinggi. Oleh karena itu, tidak heran banyak orang yang akhirnya memberdayakan tanaman ini menjadi berbagai olahan yang dapat dikonsumsi dan bernilai ekonomi bagi masyarakat.[2]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Sativa, Syarifah Maryam, dan Firda Juita, Oryza (2017). "ANALISIS NILAI TAMBAH BAYAM SEBAGAI BAHAN BAKU". Jurnal Ekonomi Pertanian dan Pembangunan. 14 (2): 40.
- ^ Serang dan Darliah, Serlin (2019). "Pengolahan Keripik Sayur Bayam untuk Menambah Pendapatan Petani di Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa". Pengabdian Bina Ukhuwah. 1 (1): 10. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-28. Diakses tanggal 2021-03-08.