Kodok darah: Perbedaan antara revisi
JohnThorne (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2 |
||
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Taxobox | color = pink |
{{Taxobox | color = pink |
||
|image =Leptophryne cruentata 2011 stamp of Indonesia.jpg |
|||
|image = |
|||
| name = Kodok darah |
| name = Kodok darah |
||
| regnum = [[Animalia]] |
| regnum = [[Animalia]] |
||
Baris 16: | Baris 16: | ||
== Populasi == |
== Populasi == |
||
Jenis kodok darah ditemukan dalam jumlah banyak pada tahun 1976, tetapi pada tahun 1987 keberadaan kodok merah mulai menurun.<ref name="IUCN"/> Meletusnya Gunung Galungggung turut menjadi faktor penyebab penurunan jumlah kodok merah.<ref name="IUCN"/> Penurunan populasi yang sangat berkurang secara drastis membuat IUCN Redlist memasukkan jenis kodok ini ke dalam hewan yang terancam punah dengan tingkat kritis.<ref name="IUCN"/> Keberadaan kodok merah di Indonesia belum terlalu diperhatikan, oleh karena itu informasi tentang kodok jenis tersebut masih kurang.<ref name="Kompas">{{ |
Jenis kodok darah ditemukan dalam jumlah banyak pada tahun 1976, tetapi pada tahun 1987 keberadaan kodok merah mulai menurun.<ref name="IUCN"/> Meletusnya Gunung Galungggung turut menjadi faktor penyebab penurunan jumlah kodok merah.<ref name="IUCN"/> Penurunan populasi yang sangat berkurang secara drastis membuat IUCN Redlist memasukkan jenis kodok ini ke dalam hewan yang terancam punah dengan tingkat kritis.<ref name="IUCN"/> Keberadaan kodok merah di Indonesia belum terlalu diperhatikan, oleh karena itu informasi tentang kodok jenis tersebut masih kurang.<ref name="Kompas">{{Cite news|url=http://sains.kompas.com/read/2009/02/27/22381571/katak.langka.dan.khas.sebaiknya.jadi.maskot.daerah|title=Katak Langka dan Khas Sebaiknya Jadi Maskot Daerah|accessdate=15 April 2014 |publisher=Kompas|work=[[Kompas.com]]}}</ref> Penurunan populasi kodok merah diakibatkan karena faktor habitat akibat letusan gunung yang sudah tidak mendukung kehidupan kodok darah.<ref name="asa">{{cite web|url=http://www.amphibians.org/amazing-amphibians/the-bleeding-toad/|title=The Bleeding Toad|accessdate=20 April 2014|publisher=amphibians|archive-date=2014-01-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20140116050023/http://www.amphibians.org/amazing-amphibians/the-bleeding-toad/|dead-url=yes}}</ref> Berkurangnya jumlah kodok darah juga disebabkan karena banyak kodok yang mati saat [[gunung galunggung]] meletus.<ref name="asa"/> |
||
== Ciri kodok darah == |
== Ciri kodok darah == |
||
Ciri khas dari kodok darah adalah warna bercak-bercak merah darah pada seluruh kulit tubuhnya.<ref name="AmpbibianArk">{{cite web|url=http://www.amphibianark.org/bleeding-toad/|title=Bleeding Toad|accessdate=20 April 2014 |publisher=Amphibians Ark}}</ref> Secara keseluruhan, warna [[kulit]] kodok darah adalah berwarna coklat tua dengan kombinasi bercak merah darah dan warna kuning terang.<ref name="AmpbibianArk"/> Seluruh permukaan hewan ini, dipenuhi oleh bintil-bintil.<ref name="AmpbibianArk"/> Tubuh kodok darah ramping.<ref name="AmpbibianWeb"/> Panjang moncong lubang antara 25mm sampai 40mm pada kodok betina, sedangkan kodok jantan memiliki panjang moncon antara 20mm sampai 30mm.<ref name="AmpbibianWeb">{{cite web|url=http://amphibiaweb.org/cgi/amphib_query?where-genus=Leptophryne&where-species=cruentata|title=Leptophryne cruentata|accessdate=20 April 2014 |publisher=Amphibian Web}}</ref> Kelenjar paratoid yang sering menggembung pada kodok ini terbilang kecil bahkan terkadang tidak jelas.<ref name="AmpbibianWeb"/> Seperti halnya hewan amphibi lainya, kodok merah juga memiliki kaki berselaput dan kaki yang agak menggelembung.<ref name="AmpbibianWeb"/> Kodok mera, tidak memiliki tulang punggung yang biasanya pada kodok terlihat pada bagian kepala.<ref name="AmpbibianWeb"/> Bagian dada kodok merah ada dua macam, ada yang berwarna dasar hitam dengan bintik merah, ada pula yang berwarna dasar hitam dengan bintik kuning.<ref name="AmpbibianWeb"/> Bagian perut kodok merah ada yang berwarna kekuningan ada pula yang berwarna kemerahan.<ref name="AmpbibianWeb"/> Jenis kodok darah yang masih dalam bentuk berudu, berwarna hitam seperti berudu pada jenis bufo atau kodok besar.<ref name="AmpbibianWeb"/> Perkembangbiakan kodok darah juga sama seperti kodok lainnya yaitu dimulai dari telur, berudu hinggga katak dewasa.<ref name="AmpbibianWeb"/> [[Telur]] kodok merah berwarna hitam dan telur kodok di erampak oleh induk kodok di sungai.<ref name="AmpbibianWeb"/> Kodok darah atau kodok merah memiliki cara berjalan yang lambat.<ref name="AmpbibianWeb"/> |
Ciri khas dari kodok darah adalah warna bercak-bercak merah darah pada seluruh kulit tubuhnya.<ref name="AmpbibianArk">{{cite web|url=http://www.amphibianark.org/bleeding-toad/|title=Bleeding Toad|accessdate=20 April 2014 |publisher=Amphibians Ark}}</ref> Secara keseluruhan, warna [[kulit]] kodok darah adalah berwarna coklat tua dengan kombinasi bercak merah darah dan warna kuning terang.<ref name="AmpbibianArk"/> Seluruh permukaan hewan ini, dipenuhi oleh bintil-bintil.<ref name="AmpbibianArk"/> Tubuh kodok darah ramping.<ref name="AmpbibianWeb"/> Panjang moncong lubang antara 25mm sampai 40mm pada kodok betina, sedangkan kodok jantan memiliki panjang moncon antara 20mm sampai 30mm.<ref name="AmpbibianWeb">{{cite web|url=http://amphibiaweb.org/cgi/amphib_query?where-genus=Leptophryne&where-species=cruentata|title=Leptophryne cruentata|accessdate=20 April 2014 |publisher=Amphibian Web}}</ref> Kelenjar paratoid yang sering menggembung pada kodok ini terbilang kecil bahkan terkadang tidak jelas.<ref name="AmpbibianWeb"/> Seperti halnya hewan amphibi lainya, kodok merah juga memiliki kaki berselaput dan kaki yang agak menggelembung.<ref name="AmpbibianWeb"/> Kodok mera, tidak memiliki tulang punggung yang biasanya pada kodok terlihat pada bagian kepala.<ref name="AmpbibianWeb"/> Bagian dada kodok merah ada dua macam, ada yang berwarna dasar hitam dengan bintik merah, ada pula yang berwarna dasar hitam dengan bintik kuning.<ref name="AmpbibianWeb"/> Bagian perut kodok merah ada yang berwarna kekuningan ada pula yang berwarna kemerahan.<ref name="AmpbibianWeb"/> Jenis kodok darah yang masih dalam bentuk berudu, berwarna hitam seperti berudu pada jenis bufo atau kodok besar.<ref name="AmpbibianWeb"/> Perkembangbiakan kodok darah juga sama seperti kodok lainnya yaitu dimulai dari telur, berudu hinggga katak dewasa.<ref name="AmpbibianWeb"/> [[Telur]] kodok merah berwarna hitam dan telur kodok di erampak oleh induk kodok di sungai.<ref name="AmpbibianWeb"/> Kodok darah atau kodok merah memiliki cara berjalan yang lambat.<ref name="AmpbibianWeb"/> |
||
== Kehidupan kodok darah di kebun binatang == |
== Kehidupan kodok darah di kebun binatang == |
||
Kodok merah di kebun binatang dipelihara pada tempat dengan dengan banyak air untuk menyimpan telurnya.<ref name="RoundTable">{{cite web|url=http://w11.zetaboards.com/The_Round_Table/topic/9713762/1/|title=Bleeding Toad|accessdate=20 April 2014 |
Kodok merah di kebun binatang dipelihara pada tempat dengan dengan banyak air untuk menyimpan telurnya.<ref name="RoundTable">{{cite web|url=http://w11.zetaboards.com/The_Round_Table/topic/9713762/1/|title=Bleeding Toad|accessdate=20 April 2014|publisher=Around Table|archive-date=2014-04-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20140420044446/http://w11.zetaboards.com/The_Round_Table/topic/9713762/1/|dead-url=yes}}</ref> Tempat hidup kodok merah di kebun binatang harus lembap dengan tumbuhan air berdaun lebar dan sedang.<ref name="RoundTable"/> Penempatan batu besar, sedang dan kecil juga penting diletakkan supaya mirip dnegan habitat asli dari kodok darah.<ref name="RoundTable"/> Makanan kodok merah adalah belalang, jangkrik, dan cacing tanah.<ref name="RoundTable"/> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
Baris 28: | Baris 28: | ||
[[Kategori:Amfibi Indonesia]] |
[[Kategori:Amfibi Indonesia]] |
||
[[Kategori:Kodok]] |
[[Kategori:Kodok]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Amfibi]] |
||
[[Kategori:Leptophryne]] |
[[Kategori:Leptophryne]] |
Revisi terkini sejak 19 Desember 2022 14.46
Kodok darah | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | L. cruentata
|
Nama binomial | |
Leptophryne cruentata Tschudi
|
Kodok darah (atau "Kodok merah") adalah salah satu hewan endemis Indonesia artinya hewan tersebut hanya ada di Indonesia. Kodok darah termasuk hewan langka dan dilindungi karena keberadaannya sudah hampir punah.[1] Hewan tersebut hanya dapat ditemui di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan Taman Nasional Gunung Halimun Salak.[1] Kodok darah juga sering disebut dengan nama kodok merah.[1] Nama "kodok merah" atau "kodok darah" diambil dari warna kulit kodok yang berwarna merah darah.[1] Meskipun demikian warna merah darah tersebut tidak merata pada seluruh tubuhnya melainkan berupa bercak-bercak.[1] Jenis kodok darah biasa ditemui di daerah perairan dengan arus lambat serta di aliran sungai kecil di pegunungan.[2] Daerah yang disenangi kodok darah adalah daerah perbatasan antara dataran rendah lembab dengan hutan pegunungan.[2]
Populasi
[sunting | sunting sumber]Jenis kodok darah ditemukan dalam jumlah banyak pada tahun 1976, tetapi pada tahun 1987 keberadaan kodok merah mulai menurun.[1] Meletusnya Gunung Galungggung turut menjadi faktor penyebab penurunan jumlah kodok merah.[1] Penurunan populasi yang sangat berkurang secara drastis membuat IUCN Redlist memasukkan jenis kodok ini ke dalam hewan yang terancam punah dengan tingkat kritis.[1] Keberadaan kodok merah di Indonesia belum terlalu diperhatikan, oleh karena itu informasi tentang kodok jenis tersebut masih kurang.[3] Penurunan populasi kodok merah diakibatkan karena faktor habitat akibat letusan gunung yang sudah tidak mendukung kehidupan kodok darah.[4] Berkurangnya jumlah kodok darah juga disebabkan karena banyak kodok yang mati saat gunung galunggung meletus.[4]
Ciri kodok darah
[sunting | sunting sumber]Ciri khas dari kodok darah adalah warna bercak-bercak merah darah pada seluruh kulit tubuhnya.[5] Secara keseluruhan, warna kulit kodok darah adalah berwarna coklat tua dengan kombinasi bercak merah darah dan warna kuning terang.[5] Seluruh permukaan hewan ini, dipenuhi oleh bintil-bintil.[5] Tubuh kodok darah ramping.[2] Panjang moncong lubang antara 25mm sampai 40mm pada kodok betina, sedangkan kodok jantan memiliki panjang moncon antara 20mm sampai 30mm.[2] Kelenjar paratoid yang sering menggembung pada kodok ini terbilang kecil bahkan terkadang tidak jelas.[2] Seperti halnya hewan amphibi lainya, kodok merah juga memiliki kaki berselaput dan kaki yang agak menggelembung.[2] Kodok mera, tidak memiliki tulang punggung yang biasanya pada kodok terlihat pada bagian kepala.[2] Bagian dada kodok merah ada dua macam, ada yang berwarna dasar hitam dengan bintik merah, ada pula yang berwarna dasar hitam dengan bintik kuning.[2] Bagian perut kodok merah ada yang berwarna kekuningan ada pula yang berwarna kemerahan.[2] Jenis kodok darah yang masih dalam bentuk berudu, berwarna hitam seperti berudu pada jenis bufo atau kodok besar.[2] Perkembangbiakan kodok darah juga sama seperti kodok lainnya yaitu dimulai dari telur, berudu hinggga katak dewasa.[2] Telur kodok merah berwarna hitam dan telur kodok di erampak oleh induk kodok di sungai.[2] Kodok darah atau kodok merah memiliki cara berjalan yang lambat.[2]
Kehidupan kodok darah di kebun binatang
[sunting | sunting sumber]Kodok merah di kebun binatang dipelihara pada tempat dengan dengan banyak air untuk menyimpan telurnya.[6] Tempat hidup kodok merah di kebun binatang harus lembap dengan tumbuhan air berdaun lebar dan sedang.[6] Penempatan batu besar, sedang dan kecil juga penting diletakkan supaya mirip dnegan habitat asli dari kodok darah.[6] Makanan kodok merah adalah belalang, jangkrik, dan cacing tanah.[6]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f g h "Leptophryne cruentata". The IUCN Red List of Threatened Species. Diakses tanggal 11 April 2014.
- ^ a b c d e f g h i j k l m "Leptophryne cruentata". Amphibian Web. Diakses tanggal 20 April 2014.
- ^ "Katak Langka dan Khas Sebaiknya Jadi Maskot Daerah". Kompas.com. Kompas. Diakses tanggal 15 April 2014.
- ^ a b "The Bleeding Toad". amphibians. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-16. Diakses tanggal 20 April 2014.
- ^ a b c "Bleeding Toad". Amphibians Ark. Diakses tanggal 20 April 2014.
- ^ a b c d "Bleeding Toad". Around Table. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-20. Diakses tanggal 20 April 2014.