Angkerbatu (tempat fiktif): Perbedaan antara revisi
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k Robot: Perubahan kosmetika |
k →Referensi: clean up |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 25: | Baris 25: | ||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Film horor |
[[Kategori:Film horor]] |
||
[[Kategori:Film Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2007]] |
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2007]] |
||
⚫ |
Revisi terkini sejak 19 Desember 2022 18.29
Angkerbatu adalah sebuah tempat fiktif yang diciptakan Rizal Mantovani dan Jose Poernomo dalam film mereka, Jelangkung. Tempat ini mendapatkan kehormatan sebagai judul film Jose Poernomo, Angkerbatu, yang mempunyai latar berbeda dengan Angkerbatu yang ada di film Jelangkung.
Lokasi
[sunting | sunting sumber]Lokasi sebenarnya Angkerbatu tidak dideskripsikan sebenarnya. Dalam film Jelangkung, karakter yang bernama Ferdi (diperankan oleh Winky Wiryawan) disuruh bertanya kepada salah satu penduduk oleh salah seorang temannya ketika mereka ingin menuju Angkerbatu. Ferdi menggunakan bahasa sunda, yang artinya lokasi Angkerbatu berada di Jawa Barat. Di film Tusuk Jelangkung, para karakter pergi ke Desa Angkerbatu untuk mencabut jelangkung yang telah dipasang Soni (Harry Panca). Kali ini perjalanan bisa dilakukan dengan cepat. Dan lewat film ini jugalah, kita mengetahui bahwa Angkerbatu adalah desa yang sudah lama tidak berpenghuni sejak pembantaian Turah.
Kemudian, film Angkerbatu membuat sebuah spin-off atau kisah sendiri terhadap tempat ini. Angkerbatu diceritakan berada di Jawa Timur dan di tempati oleh rakyat-rakyat yang mempercayai adanya makhluk halus dihutan sebelah tempat hunian rakyat tersebut. Nama tempat itu juga Angkerbatu. Angkerbatu adalah kerajaan setan atau makhluk halus yang dipercaya sebagai bagian dari kerajaan milik Nyi Roro Kidul dan hal itu membuat ekosistem komensalisme dengan rakyat. Apabila rakyat tidak mengusik mereka, maka Rakyat tidak diusik mereka. Hutan itu sendiri dipersilahkan untuk diambil sumber dayanya dalam batas normal dan tidak merusakkan sebatang pohonpun. Tidak ada relevansi yang sedikitpun sama dengan film Jelangkung dan sekuelnya.[1]
Dalam film Jelangkung 3, tidak ada referensi sama sekali untuk menunjukkan sebenarnya tempat Angkerbatu tersebut, selain adegan Jelangkung pertama yang banyak muncul disini.
Terlihat Dalam
[sunting | sunting sumber]Angkerbatu dalam mediumnya sendiri berada di empat film. Kesemuanya berhubungan dengan jelangkung kecuali film Angkerbatu.
Latar Belakang
[sunting | sunting sumber]Ada dua latar belakang Angkerbatu karena terdapat dua versi.
- Angkerbatu adalah nama desa terpencil. Desa itu dihuni seorang anak bernama Turah yang dituduh mempunyai kekuatan mencelakakan, sehingga ia dihakimi warga dan dibunuh, lalu kuburannya dibuat di depan tempat pembantaiannya. Setelah itu, desa itu menghilang karena seluruh warganya terbunuh (atau hilang dan pindah) ke tempat lain karena teror Turah. Kemudian Turah menjadi bergentayangan setelah jelangkung muncul dan memberikannya medium untuk bebas. Dikatakan bahwa Angkerbatu dulunya pernah menjadi beberapa tempat berkemah. Anehnya, semua pihak yang menyelenggarakan pasti mendapatkan kesulitan yakni adanya kesurupan massal.
- Angkerbatu adalah nama tempat yang berada di wilayah Jawa Timur. Tempat itu berisi kota kecil dan hutan disebelahnya. Keduanya membuat sinergi yang baik karena rakyat di kota tersebut memercayai adanya kerajaan makhluk halus di hutan tersebut yang akan marah apabila rakyat mencelakai hutan tempat setan itu tinggal. Bila tidak para setan itu akan turun dari hutan dan 'menempati' kota untuk dijadikan tempat bermukim baru.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ http://www.kapanlagi.com/film/indonesia/angkerbatu-misteri-hilangnya-dua-wartawan.html Angkerbatu, Misteri Hilangnya Dua Wartawan, diakses 2 Juli 2010