Lompat ke isi

Bangka Ara, Cibal Barat, Manggarai: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Herry sahman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k top: clean up
 
(7 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 7: Baris 7:
|kecamatan =Cibal Barat
|kecamatan =Cibal Barat
|kode pos =86591
|kode pos =86591
Kepala Desa Pertama =Damasus Ebot
|luas =... km<sup>2</sup>
|luas =... km<sup>2</sup>
|penduduk =665 jiwa (Data Desember 2021)
|penduduk =665 jiwa (Data Desember 2021)
|kepadatan =... jiwa/km<sup>2</sup>
|kepadatan =... jiwa/km<sup>2</sup>
kepala desa=Pertama Damasus Ebot
}}
|kepala desa=Pertama Damasus Ebot (1997-2008)}}
'''Bangka Ara''' merupakan salah satu [[desa]] yang ada di [[kecamatan]] [[Cibal, Manggarai|Cibal Barat]], [[kabupaten]] [[Kabupaten Manggarai|Manggarai]], [[daftar provinsi Indonesia|provinsi]] [[Nusa Tenggara Timur]], [[Indonesia]]. Desa Bangka Ara terdiri dari dua anak kampung, yaitu kampung Munta dan Kampung Luwu. Selain itu, desa Bangka Ara memiliki 3 dusun, yaitu Dusun Munta, Dusun Golo Woing dan Dusun Luwu.


Desa Bangka Ara merupakan desa pemekaran dari desa Compang CIbal pada tahun 1999. Kepala desa Bangka Ara yang pertama adalah '''Damasus Ebot''' yang menjabat sebagai kepala desa persiapan desa Bangka Ara, lalu berikutnya terpilih kembali dalam sebuah proses demokrasi desa (pemilihan kepala desa) hingga menjabat sampai dengan tahun 2008. Dibawah kepemimpinan kepala desa yang pertama ini, desa Bangka Ara mengalami kemajuan yang sangat pesat, diantaranya terbangunnya jalan ke kampung Luwu yang semula menjadi kampung yang terisolasi. Selain itu, meskipun saat itu belum tersedianya dana desa, namun berbagai insfrastruktur dasar desa dapat terbangun dengan baik seperti sarana dan prasarana air minum bersih, pembangunan irigasi di persawahan dan tentunya atas dukungan keuangan dari pemerintah supra desa.
'''Bangka Ara''' merupakan salah satu [[desa]] yang ada di [[kecamatan]] [[Cibal, Manggarai|Cibal Barat]], [[kabupaten]] [[Kabupaten Manggarai|Manggarai]], [[daftar provinsi Indonesia|provinsi]] [[Nusa Tenggara Timur]], [[Indonesia]]. Desa Bangka Ara terdiri dari dua anak kampung, yaitu kampung Munta dan Kampung Luwu. Selain itu, desa Bangka Ara memiliki 3 dusun, yaitu Dusun Munta, Dusun Golo Woing dan Dusun Luwu.
Desa Bangka Ara merupakan desa pemekaran dari desa Compang CIbal pada tahun 1997. Kepala desa Bangka Ara yang pertama adalah '''Damasus Ebot''' yang menjabat sebagai kepala desa persiapan desa Bangka Ara, lalu berikutnya terpilih kembali dalam sebuah proses demokrasi desa (pemilihan kepala desa) hingga menjabat sampai dengan tahun 2008. Dibawah kepemimpinan kepala desa yang pertama ini, desa Bangka Ara mengalami kemajuan yang sangat pesat, diantaranya terbangunnya jalan ke kampung Luwu yang semula menjadi kampung yang terisolasi. Selain itu, meskipun saat itu belum tersedianya dana desa, namun berbagai insfrastruktur dasar desa dapat terbangun dengan baik seperti sarana dan prasarana air minum bersih, pembangunan irigasi di persawahan dan tentunya atas dukungan keuangan dari pemerintah supra desa.


Di desa Bangka Ara, khususnya di kampung Munta, ada sebuah batu besar yang oleh penduduknya disebut sebagai "Watu Betu" (Batu Tupai). Konon Watu Betu ini menjadi rumah perlindungan bagi tupai-tupai yang ada di wilayah tersebut. Ukuran batu ini sangat besar dan menjadi penopang tidak langsung beberapa rumah di kampung Munta. Hingga kini batu ini masih kokoh menopang kampung Munta, dan berada persis di samping jalan utama.
Di desa Bangka Ara, khususnya di kampung Munta, ada sebuah batu besar yang oleh penduduknya disebut sebagai "Watu Betu" (Batu Tupai). Konon Watu Betu ini menjadi rumah perlindungan bagi tupai-tupai yang ada di wilayah tersebut. Ukuran batu ini sangat besar dan menjadi penopang tidak langsung beberapa rumah di kampung Munta. Hingga kini batu ini masih kokoh menopang kampung Munta, dan berada persis di samping jalan utama.

Revisi terkini sejak 20 Desember 2022 10.41

Bangka Ara
Negara Indonesia
ProvinsiNusa Tenggara Timur
KabupatenManggarai
KecamatanCibal Barat
Kode pos
86591
Kode Kemendagri53.10.17.2008 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km2
Jumlah penduduk665 jiwa (Data Desember 2021)
Kepadatan... jiwa/km2 kepala desa=Pertama Damasus Ebot
Peta
PetaKoordinat: 8°28′39.76″S 120°27′52.27″E / 8.4777111°S 120.4645194°E / -8.4777111; 120.4645194


Bangka Ara merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Cibal Barat, kabupaten Manggarai, provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Desa Bangka Ara terdiri dari dua anak kampung, yaitu kampung Munta dan Kampung Luwu. Selain itu, desa Bangka Ara memiliki 3 dusun, yaitu Dusun Munta, Dusun Golo Woing dan Dusun Luwu.

Desa Bangka Ara merupakan desa pemekaran dari desa Compang CIbal pada tahun 1997. Kepala desa Bangka Ara yang pertama adalah Damasus Ebot yang menjabat sebagai kepala desa persiapan desa Bangka Ara, lalu berikutnya terpilih kembali dalam sebuah proses demokrasi desa (pemilihan kepala desa) hingga menjabat sampai dengan tahun 2008. Dibawah kepemimpinan kepala desa yang pertama ini, desa Bangka Ara mengalami kemajuan yang sangat pesat, diantaranya terbangunnya jalan ke kampung Luwu yang semula menjadi kampung yang terisolasi. Selain itu, meskipun saat itu belum tersedianya dana desa, namun berbagai insfrastruktur dasar desa dapat terbangun dengan baik seperti sarana dan prasarana air minum bersih, pembangunan irigasi di persawahan dan tentunya atas dukungan keuangan dari pemerintah supra desa.

Di desa Bangka Ara, khususnya di kampung Munta, ada sebuah batu besar yang oleh penduduknya disebut sebagai "Watu Betu" (Batu Tupai). Konon Watu Betu ini menjadi rumah perlindungan bagi tupai-tupai yang ada di wilayah tersebut. Ukuran batu ini sangat besar dan menjadi penopang tidak langsung beberapa rumah di kampung Munta. Hingga kini batu ini masih kokoh menopang kampung Munta, dan berada persis di samping jalan utama.

Desa Bangka Ara terdapat sebuah sekolah dasar yaitu SD Inpres Heso. Desa Bangka Ara memiliki kodepos 86591. Desa ini memiliki jumlah penduduknya sebagian besar bersuku daerah Flores. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian petani. Hasil pertanian utama di desa ini ialah kemiri, kopi, kakao, kelapa dan lain-lain.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]