Lompat ke isi

Tritagonis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
k →‎Referensi: clean up
 
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
Dalam karya fiksi, '''tritagonis''' adalah [[tokoh fiksi|tokoh]] penting ketiga setelah [[protagonis]] dan [[deuteragonis]].<ref>{{Cite web|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/tritagonis |title=tritagonis |website=[[KBBI Daring]] |publisher=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa |accessdate=30 Januari 2022 }}</ref> Tokoh tritagonis adalah tokoh pembantu/penengah dalam cerita baik untuk tokoh protagonis ataupun [[antagonis]]. Berbeda dengan tokoh deuteragonis, tokoh tritagonis memiliki peran yang tak terlalu penting, dan biasanya muncul pada bagian akhir karya sastra (cerita).
Tritagonis adalah istilah dalam dunia perfilman.


== Sejarah ==
Tokoh tritagonis adalah tokoh pembantu/penengah dalam cerita baik untuk tokoh [[Protagonis]] atau [[Antagonis]].
Munculnya tritagonis atau aktor ketiga dalam cerita berkembang dari karya drama [[Yunani Kuno]] yang awalnya hanya memiliki dua aktor. Tritagonis ditambahkan untuk menambahkan keragaman dialog. Contohnya, apabila ada tokoh yang bermusuhan dengan protagonis ([[antagonis]]), tritagonis bisa menjadi tokoh tersebut sementara [[deuteragonis]] menjadi tokoh pendamping yang mendengarkan curahan hati [[protagonis]].<ref>[[Karl Otfried Müller]] dan [[John William Donaldson]]. ''[https://archive.org/details/historyofliterat01mluoft A History of the Literature of Ancient Greece]'', 1858</ref>{{rp|451}}


== Referensi ==
{{Reflist}}


[[Kategori:Sastra]]
Berbeda dengan tokoh [[Deuteragonis]], tokoh Tritagonis memiliki peran yang tak terlalu penting, dan biasanya muncul pada bagian akhir karya sastra (cerita).


{{sastra-stub}}

Revisi terkini sejak 21 Desember 2022 12.50

Dalam karya fiksi, tritagonis adalah tokoh penting ketiga setelah protagonis dan deuteragonis.[1] Tokoh tritagonis adalah tokoh pembantu/penengah dalam cerita baik untuk tokoh protagonis ataupun antagonis. Berbeda dengan tokoh deuteragonis, tokoh tritagonis memiliki peran yang tak terlalu penting, dan biasanya muncul pada bagian akhir karya sastra (cerita).

Munculnya tritagonis atau aktor ketiga dalam cerita berkembang dari karya drama Yunani Kuno yang awalnya hanya memiliki dua aktor. Tritagonis ditambahkan untuk menambahkan keragaman dialog. Contohnya, apabila ada tokoh yang bermusuhan dengan protagonis (antagonis), tritagonis bisa menjadi tokoh tersebut sementara deuteragonis menjadi tokoh pendamping yang mendengarkan curahan hati protagonis.[2]:451

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "tritagonis". KBBI Daring. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Diakses tanggal 30 Januari 2022. 
  2. ^ Karl Otfried Müller dan John William Donaldson. A History of the Literature of Ancient Greece, 1858