Lompat ke isi

Guo Jia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sidarta (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
k →‎Lihat pula: clean up
 
(28 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{ganti infobox}}
{{Terjemah|Inggris}}
{|cellpadding=3px cellspacing=0px bgcolor=#f7f8ff style="float:right; border:2px solid; margin:5px"
'''Guo Jia''' ([[Hanzi]]: 郭嘉; [[170]] - [[207]]),bernama lengkap Guo Fengxiao, adalah salah satu ahli strategi [[Cao Cao]] pada [[Zaman Tiga Negara]]. Pada awalnya ia mengabdi kepada [[Yuan Shao]]. Ia kemudian menjadi penasehat Cao Cao setelah direkomendasikan oleh [[Xun Yu]]. Selama 11 tahun membantu Cao Cao, kecerdasannya sangat berperan dalam menaklukkan [[Lu Bu]], Yuan Shao, dan pemimpin suku Wuhuan yaitu Ta Dun. Guo Jia adalah salah satu ahli strategi favorit Cao Cao yang paling dipercaya.
|colspan=2 align=center|[[Berkas:GuoJia.jpg|200px]]
|-
!style="background:#ccf; border-bottom:2px solid" colspan=2|[[Chinese name|Names]]
|-
|align=right|[[Simplified Chinese]]:||郭嘉
|-
|align=right|[[Traditional Chinese]]:||郭嘉
|-
|align=right|[[Pinyin]]:||Guō Jiā
|-
|align=right|[[Wade-Giles]]:||Kuo Chia
|-
|align=right|[[Chinese style name|Zi]]:||Fengxiao (奉孝)
|}


'''Guo Jia''' ([[Hanzi]]: 郭嘉; [[170]] - [[207]]), bernama lengkap Guo Fengxiao (郭奉孝), adalah salah satu ahli strategi [[Cao Cao]] pada [[Zaman Tiga Negara]]. Pada awalnya ia mengabdi kepada [[Yuan Shao]]. Ia kemudian menjadi penasehat Cao Cao setelah direkomendasikan oleh [[Xun Yu]]. Selama 11 tahun membantu Cao Cao, kecerdasannya sangat berperan dalam menaklukkan [[Lu Bu]], Yuan Shao, dan pemimpin suku Wuhuan yaitu Ta Dun. Guo Jia adalah salah satu ahli strategi favorit Cao Cao yang paling dipercaya.
==Kisah (Novel)==
Semasa bekerja pada Cao Cao, Guo Jia memiliki pengaruh yang besar dalam memberikan advis. Saat [[Liu Bei]] meminta suaka, dia membujuk Cao Cao untuk menerimanya agar menghindari ketidak puasan masyarakat umum. Ia juga meyakinkan Cao Cao bahwa Yuan Shao tidak perlu ditakuti.


== Kisah (Novel) ==
Semasa bekerja pada Cao Cao, Guo Jia memiliki pengaruh yang besar dalam memberikan advis. Saat [[Liu Bei]] meminta suaka, dia membujuk Cao Cao untuk menerimanya agar menghindari ketidak puasan masyarakat umum. Ia juga meyakinkan Cao Cao bahwa Yuan Shao tidak perlu ditakuti. Sesuai dengan perkataan Guo Jia, Cao Cao akhirnya dapat menaklukkan Yuan Shao. Guo Jia juga yang menekankan pentingnya menuntaskan penaklukan putra-putra Yuan Shao yang lari ke utara. Dia berkata "Walaupun ketenaran Yang Mulia terdengar di seluruh negeri, tetapi bangsa di padang pasir utara tidak takut pada kita karena mengandalkan kesulitan medan di wilayahnya. Saat ini mereka belum siap bertahan melawan kita. Maka saran saya adalah kita serang dan kita pasti menguasai mereka. Selain itu Yuan Shao baik terhadap bangsa itu, belum lagi kedua putranya. Mereka harus dihancurkan sebelum menyulitkan kita."


Lanjutnya, "Masalah Liu Biao akan menyerang, itu cuma isu belaka. Liu Bei tidak sanggup mengemban tanggung jawab besar walaupun cocok dengan yang kecil. Anda bisa meninggalkan ibu kota dengan rasa aman, tidak akan terjadi apa-apa." Guo Jia setia membimbing Cao Cao sampai akhir hayatnya;ia meninggal pada usia yang muda, 37 tahun. Cao Cao sangat terpukul atas kejadian ini.
Guo Jia was always accurate in his judgments. In the beginning, Guo Jia joined and served Yuan Shao. Later he joined Cao Cao through Xun Yu's introduction. He assisted Cao Cao in the ruin of Lu Bu and the Yuan Shao family. Once Cao Cao said of him, "Only Fengxiao knows what is in my mind." As an advisor to Cao Cao he wielded great influence and Cao Cao had enormous faith in him. For example, when Liu Bei came seeking refuge, he persuaded Cao Cao to spare him or face rebellion by the people. He also convinced Cao Cao that he had nothing to fear in Yuan Shao. He said, "Consider these categories: duty, loyalty, politics, tolerance, strategy, moral virtue, charity, judgement, law and war. For Yuan Shao these are ten weak points that will lead to his defeat. You my Lord, excel in each of these areas, these are your ten points for victory."
As he predicted, Cao Cao conquered Yuan Shao. Guo Jia also directed him in a way to bring down the rest of the Yuan clan. Since there was dissension in the family over the choice of a successor, he told Cao Cao that they would lead themselves into self-ruin.
Guo Jia convinced Cao Cao to destroy them completely, "Though the prestige of our lord fills the empire, yet the people of the desert, relying upon their inaccessibility, will not be prepared against us. Wherefore I say attack, and we shall conquer them. Beside Yuan Shao was kind to the nomads, and the two brothers have been more so. They must be destroyed. As for Liu Biao he is a mere gossip, who needs not cause the least anxiety. And Liu Bei is unfit for any heavy responsibility and will take no trouble over a light one. You may leave the base with perfect safety and make as long an expedition as you choose. Nothing will happen."
Guo Jia faithfully guided Cao Cao towards his goal, but died very early on in his career. Cao Cao deeply grieved and performed a grand sacrifice for his late adviser. Defeated in the Battle at Red Wall, Cao Cao cried in regret, "If only Guo Jia was alive, he would have averted me from this failure!"


==Biografi (Sejarah)==
== Kutipan ==
"''Jika Fengxiao masih hidup, dia pasti dapat menghindarkan saya dari kehancuran seperti saat ini.''" - Cao Cao, saat pasukannya diluluh lantakkan pada [[Pertempuran Chibi]].


==Kutipan==
"''Jika Fengxiao masih hidup, saya tidak akan menderita seperti saat ini.''" - Cao Cao, saat pasukannya diluluh lantakkan pada [[Pertempuran Chibi]].


"''Perhatikan kategori ini: kewajiban, kesetiaan, pemerintahan, toleransi, strategi, kebajikan moral, kedermawanan, penilaian, hukum dan ilmu perang. Itu semua adalah 10 titik lemah Yuan Shao yang akan membawa kehancurannya. Yang Mulia, Anda unggul di setiap kategori tadi, ini adalah 10 kunci kemenangan Anda.''" - Guo Jia terhadap Cao Cao saat Cao Cao bimbang akan kekuatan Yuan Shao.
"''Perhatikan kategori ini: kewajiban, kesetiaan, pemerintahan, toleransi, strategi, kebajikan moral, kedermawanan, penilaian, hukum dan ilmu perang. Itu semua adalah 10 titik lemah Yuan Shao yang akan membawa kehancurannya. Yang Mulia, Anda unggul di setiap kategori tadi, ini adalah 10 kunci kemenangan Anda.''" - Guo Jia terhadap Cao Cao saat Cao Cao bimbang akan kekuatan Yuan Shao.


== Lihat pula ==

"Consider these categories: duty, loyalty, politics, tolerance, strategy, moral virtue, charity, judgement, law and war. For Yuan Shao these are ten weak points that will lead to his defeat. You my Lord, excel in each of these areas, these are your ten points for victory."

==Lihat pula==

* [[Zaman Tiga Negara]]
* [[Zaman Tiga Negara]]
* [[Kisah Tiga Negara]]
* [[Kisah Tiga Negara]]
* [[Catatan Sejarah Tiga Negara]]
* [[Catatan Sejarah Tiga Negara]]

== Referensi ==


==Pranala luar==


{{Tokoh_Kisah_Tiga_Negara}}
{{Tokoh_Kisah_Tiga_Negara}}


[[Kategori:Tokoh Zaman Tiga Negara]]
{{china-stub}}
[[Kategori:Marga Guo]]


[[Kategori:Tokoh-tokoh Zaman Tiga Negara]]


{{samkok-stub}}
[[fr:Guo Jia]]
[[ja:郭嘉]]
[[zh:郭嘉]]

Revisi terkini sejak 22 Desember 2022 01.13

Names
Simplified Chinese: 郭嘉
Traditional Chinese: 郭嘉
Pinyin: Guō Jiā
Wade-Giles: Kuo Chia
Zi: Fengxiao (奉孝)

Guo Jia (Hanzi: 郭嘉; 170 - 207), bernama lengkap Guo Fengxiao (郭奉孝), adalah salah satu ahli strategi Cao Cao pada Zaman Tiga Negara. Pada awalnya ia mengabdi kepada Yuan Shao. Ia kemudian menjadi penasehat Cao Cao setelah direkomendasikan oleh Xun Yu. Selama 11 tahun membantu Cao Cao, kecerdasannya sangat berperan dalam menaklukkan Lu Bu, Yuan Shao, dan pemimpin suku Wuhuan yaitu Ta Dun. Guo Jia adalah salah satu ahli strategi favorit Cao Cao yang paling dipercaya.

Kisah (Novel)

[sunting | sunting sumber]

Semasa bekerja pada Cao Cao, Guo Jia memiliki pengaruh yang besar dalam memberikan advis. Saat Liu Bei meminta suaka, dia membujuk Cao Cao untuk menerimanya agar menghindari ketidak puasan masyarakat umum. Ia juga meyakinkan Cao Cao bahwa Yuan Shao tidak perlu ditakuti. Sesuai dengan perkataan Guo Jia, Cao Cao akhirnya dapat menaklukkan Yuan Shao. Guo Jia juga yang menekankan pentingnya menuntaskan penaklukan putra-putra Yuan Shao yang lari ke utara. Dia berkata "Walaupun ketenaran Yang Mulia terdengar di seluruh negeri, tetapi bangsa di padang pasir utara tidak takut pada kita karena mengandalkan kesulitan medan di wilayahnya. Saat ini mereka belum siap bertahan melawan kita. Maka saran saya adalah kita serang dan kita pasti menguasai mereka. Selain itu Yuan Shao baik terhadap bangsa itu, belum lagi kedua putranya. Mereka harus dihancurkan sebelum menyulitkan kita."

Lanjutnya, "Masalah Liu Biao akan menyerang, itu cuma isu belaka. Liu Bei tidak sanggup mengemban tanggung jawab besar walaupun cocok dengan yang kecil. Anda bisa meninggalkan ibu kota dengan rasa aman, tidak akan terjadi apa-apa." Guo Jia setia membimbing Cao Cao sampai akhir hayatnya;ia meninggal pada usia yang muda, 37 tahun. Cao Cao sangat terpukul atas kejadian ini.

"Jika Fengxiao masih hidup, dia pasti dapat menghindarkan saya dari kehancuran seperti saat ini." - Cao Cao, saat pasukannya diluluh lantakkan pada Pertempuran Chibi.

"Perhatikan kategori ini: kewajiban, kesetiaan, pemerintahan, toleransi, strategi, kebajikan moral, kedermawanan, penilaian, hukum dan ilmu perang. Itu semua adalah 10 titik lemah Yuan Shao yang akan membawa kehancurannya. Yang Mulia, Anda unggul di setiap kategori tadi, ini adalah 10 kunci kemenangan Anda." - Guo Jia terhadap Cao Cao saat Cao Cao bimbang akan kekuatan Yuan Shao.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]