Lompat ke isi

Mihrigul Tursun: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kusyadi (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '<!-- Lakukan uji coba di bawah baris ini (Anda juga bisa menghapus baris komentar ini). Halaman ini HANYA UNTUK UJI COBA dan dibersihkan bot secara otomatis! Semua sun...'
 
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
 
(6 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
<!-- Lakukan uji coba di bawah baris ini (Anda juga bisa menghapus baris komentar ini).
Halaman ini HANYA UNTUK UJI COBA dan dibersihkan bot secara otomatis!
Semua suntingan yang Anda lakukan di sini akan dikembalikan ke semula. -->
{{Infobox person
{{Infobox person
|name = Mihrigul Tursun
|name = Mihrigul Tursun
|image =
|image =Mihrigul Tursun.jpg
|caption = oleh D.A. Peterson / A.S. Departemen luar negeri. 2018
|birth_date = {{Birth date and age|1989|6|1|df=y}}
|birth_date = {{Birth date and age|1989|6|1|df=y}}
|birth_place = [[Qiemo County|Cherchen]], [[Xinjiang]], China
|birth_place = [[Qiemo County|Cherchen]], [[Xinjiang]], Tiongkok
|other_names =
|other_names =
|alma_mater = [[Universitas Guangzhou]]<br/>[[Universitas Inggris di Mesir]]
|alma_mater = [[Universitas Guangzhou]]<br/>[[Universitas Inggris di Mesir]]
Baris 12: Baris 10:
|nationality =
|nationality =
|residence = [[Virginia]], [[Amerika Serikat]]
|residence = [[Virginia]], [[Amerika Serikat]]
|children= 2 sons, 1 daughter<ref>{{cite web |url=https://www.rfa.org/uyghur/xewerler/kishilik-hoquq/olumdin-horlukkiche-10312018161130.html|title=From death to freedom: Horror in Chinese camps(1)| work=www.rfa.org| accessdate=31 October 2018}}</ref>
|children= 2 putra, 1 putri<ref>{{cite web |url=https://www.rfa.org/uyghur/xewerler/kishilik-hoquq/olumdin-horlukkiche-10312018161130.html|title=ئۆلۈم گىردابىدىن ھۆرلۈككىچە: خىتاي لاگېرىدىكى پاجىئەلەر (1)| |trans-title=Dari kematian menuju kemerdekaan: Horor di kamp Tiongkok(1)|work=Radio Free Asia |language=Uighur |accessdate=31-10-2018}}</ref>
}}
}}


'''Mihrigul Tursun''' ({{lang-ug|مېھرىگۈل تۇرسۇن}}; lahir tahun 1989) adalah mantan tahanan Uyghur di salah satu [[kamp pendidikan ulang Xinjiang|kamp pendidikan ulang]] di [[Xinjiang]], Tiongkok. Tursun mengatakan bahwa ia ditahan beberapa kali, termasuk di salah satu jaringan "kamp pendidikan ulang" politik dan salah satu putranya tewas secara misterius ketika ia berada dalam tahanan otoritas Tiongkok pada tahun 2015.<ref>{{cite web |url=https://www.rfa.org/english/news/uyghur/detentions-11012018100304.html|title=Interview: ‘I Did Not Believe I Would Leave Prison in China Alive’| work=www.rfa.org| accessdate=1 November 2018}}</ref> Kementerian Luar Negeri China dengan keras membantah tuduhannya dan memberikan laporan mereka sendiri tentang peristiwa itu, termasuk catatan keberangkatan semua anak-anaknya.<ref name="Hua">{{cite web|url=https://www.fmprc.gov.cn/mfa_eng/xwfw_665399/s2510_665401/2511_665403/t1631149.shtml|title=Foreign Ministry Spokesperson Hua Chunying's Regular Press Conference on January 21, 2019|work=Foreign Ministry of China|accessdate=January 27, 2018}}</ref>
'''Mihrigul Tursun''' ({{lang-ug|مېھرىگۈل تۇرسۇن}}; lahir tahun 1989) adalah mantan tahanan Uyghur di salah satu [[kamp pendidikan ulang Xinjiang|kamp pendidikan ulang]] di [[Xinjiang]], Tiongkok. Tursun mengatakan bahwa ia ditahan beberapa kali, termasuk di salah satu jaringan "kamp pendidikan ulang" politik dan salah satu putranya tewas secara misterius ketika ia berada dalam tahanan otoritas Tiongkok pada tahun 2015.<ref>{{cite web |url=https://www.rfa.org/english/news/uyghur/detentions-11012018100304.html|title=Interview: ‘I Did Not Believe I Would Leave Prison in China Alive’| work=Radio Free Asia |language=en | accessdate=01-11-2018}}</ref> Kementerian Luar Negeri Tiongkok dengan keras membantah tuduhannya dan memberikan laporan mereka sendiri tentang peristiwa itu, termasuk catatan keberangkatan semua anaknya.<ref name="Hua">{{cite web|url=https://www.fmprc.gov.cn/mfa_eng/xwfw_665399/s2510_665401/2511_665403/t1631149.shtml|title=Foreign Ministry Spokesperson Hua Chunying's Regular Press Conference on January 21, 2019|work=Ministry of Foreign Affairs of China|language=en |accessdate=27-01-2018}}</ref>


==Kesaksian di AS==
== Kesaksian di Amerika Serikat ==
Pada tanggal 26 November 2018, Mihrigul Tursun memberikan kesaksian di [[Klub Pers Nasional (Amerika Serikat) | Klub Pers Nasional]] di Washington D.C.
Pada tanggal 26 November 2018, Mihrigul Tursun memberikan kesaksian di [[Klub Pers Nasional (Amerika Serikat)|Klub Pers Nasional]] di Washington D.C.
Di klub dia bersaksi bahwa tahanan di kamp-kamp itu dipukuli, kelaparan, disetrum, dan digeledah. Dia berkata: "Tangan saya berdarah-darah karena mereka pukul, setiap kali saya tersengat listrik, seluruh tubuh saya akan bergetar keras dan saya bisa merasakan sakit di pembuluh darah saya, saya pikir saya lebih baik mati daripada disiksa begini dan memohon mereka untuk membunuh saya."<ref name="Telegraph">{{cite web |url=https://www.telegraph.co.uk/news/2018/11/28/begged-kill-uighur-woman-describes-torture-us-politicians/|title='I begged them to kill me', Uighur woman describes torture to US politicians| work=www.telegraph.co.uk| accessdate=26 November 2018}}</ref><ref>{{cite web |url=https://www.japantimes.co.jp/news/2018/11/27/asia-pacific/uighur-woman-describes-torture-drugging-degrading-treatment-chinese-detention-camp/#.XBNeWtIza70|title=Uighur woman describes torture, drugging and degrading treatment in Chinese detention camp| work=www.japantimes.co.jp| accessdate=27 November 2018}}</ref><ref>{{cite web |url=https://www.washingtontimes.com/news/2018/nov/26/woman-tells-of-torture-beatings-in-chinese-detenti/|title=Woman describes torture, beatings in Chinese detention camp| work=www.washingtontimes.com| accessdate=26 November 2018}}</ref><ref>{{cite web |url=https://www.smh.com.au/world/asia/china-will-retaliate-to-any-us-sanction-over-muslim-uighurs-envoy-20181128-p50iu7.html|title=China will retaliate to any US sanction over Muslim Uighurs: envoy| work=www.smh.com.au| accessdate=28 November 2018}}</ref><ref name="Al Jazeera">{{cite web |url=https://www.aljazeera.com/news/2018/11/academics-condemn-china-xinjiang-camps-urge-sanctions-181127015605193.html |title=Academics condemn China over Xinjiang camps, urge sanctions |author=<!--Not stated--> |date=2018-11-27 |website=Al Jazeera |access-date=2019-07-20}}</ref>
Di klub ia bersaksi bahwa tahanan di kamp-kamp itu dipukuli, kelaparan, disetrum, dan digeledah. Ia berkata, "Tangan saya berdarah-darah karena mereka pukul, setiap kali saya tersengat listrik, seluruh tubuh saya akan bergetar keras dan saya bisa merasakan sakit di pembuluh darah saya, saya pikir lebih baik mati daripada disiksa begini dan memohon pada mereka untuk membunuh saya."<ref name="Telegraph">{{cite web |url=https://www.telegraph.co.uk/news/2018/11/28/begged-kill-uighur-woman-describes-torture-us-politicians/|title='I begged them to kill me', Uighur woman describes torture to US politicians| work=The Telegraph|language=en |accessdate=26 November 2018}}</ref><ref>{{cite web |url=https://www.japantimes.co.jp/news/2018/11/27/asia-pacific/uighur-woman-describes-torture-drugging-degrading-treatment-chinese-detention-camp/#.XBNeWtIza70|title=Uighur woman describes torture, drugging and degrading treatment in Chinese detention camp| work=The Japan Times |language=en |archive-url=https://web.archive.org/web/20181128121525/https://www.japantimes.co.jp/news/2018/11/27/asia-pacific/uighur-woman-describes-torture-drugging-degrading-treatment-chinese-detention-camp/#.XfhGXtgquCg |archive-date=28-11-2018 |accessdate=27-11-2018 |dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web |url=https://www.washingtontimes.com/news/2018/nov/26/woman-tells-of-torture-beatings-in-chinese-detenti/|title=Woman describes torture, beatings in Chinese detention camp| work=The Washington Times|language=en |accessdate=26-11-2018}}</ref><ref>{{cite web |url=https://www.smh.com.au/world/asia/china-will-retaliate-to-any-us-sanction-over-muslim-uighurs-envoy-20181128-p50iu7.html|title=China will retaliate to any US sanction over Muslim Uighurs: envoy| work=Sydney Morning Herald |language=en |accessdate=28-11-2018}}</ref><ref name="Al Jazeera">{{cite web |url=https://www.aljazeera.com/news/2018/11/academics-condemn-china-xinjiang-camps-urge-sanctions-181127015605193.html |title=Academics condemn China over Xinjiang camps, urge sanctions |author=<!--Not stated--> |language=en |date=27-11-2018 |website=Al Jazeera |access-date=20-07-2019}}</ref>


Pada tanggal 28 November 2018, Mihrigul Tursun, berbicara melalui seorang penerjemah, bersaksi di hadapan [[Komisi Kongres-Eksekutif tentang China]] tentang pengalamannya selama rangkaian tiga kali pengasingan. Dia berkata: "Ada sekitar 60 orang yang ditawan di sel seluas 40 meter persegi hingga malam hari, 10 hingga 15 wanita akan berdiri sementara sisanya akan tidur miring sehingga kami bisa bugar, dan kemudian kami akan bergantian setiap 2 jam. Di sana ada orang yang belum mandi lebih dari setahun."<ref>
Pada tanggal 28 November 2018, Mihrigul Tursun, berbicara melalui seorang penerjemah, bersaksi di hadapan [[Komisi Kongres-Eksekutif tentang China]] tentang pengalamannya selama rangkaian tiga kali pengasingan. Ia berkata, "Ada sekitar 60 orang yang ditawan di sel seluas 40 meter persegi, sehingga setiap malam, 10 hingga 15 orang perempuan berdiri sementara lainnya tidur dalam posisi miring agar (ruangnya) cukup, dan kemudian kami bergantian setiap 2 jam. Ada orang yang tidak mandi lebih dari setahun."<ref>{{cite web |url=https://www.independent.co.uk/news/world/asia/uighur-muslim-china-mihrigul-tursun-torture-reeducation-camps-a8656396.html |title=Muslim woman describes torture and beatings in China detention camp: ‘I begged them to kill me’| work=The Independent|language=en |accessdate=28-11-2018}}</ref><ref>{{cite web |url=http://time.com/5467628/china-uighur-congress-torture/|title='I Begged Them to Kill Me.' Uighur Woman Tells Congress of Torture in Chinese Internment Camps|work=Time|language=en |accessdate=30 November 2018}}</ref><ref>{{cite web |url=https://www.hongkongfp.com/2018/12/08/video-full-ex-xinjiang-detainee-mihrigul-tursuns-full-testimony-us-congressional-hearing/|title=In Full – Ex-Xinjiang detainee Mihrigul Tursun’s full testimony at the US congressional hearing |work=Hong Kong Free Press|language=en |accessdate=08-12-2018}}</ref><ref>{{cite web |url=https://religionnews.com/2018/12/04/chinas-repression-of-uighurs-wont-stop-until-the-international-community-intervenes/|title=China’s repression of Uighurs won’t stop until the international community intervenes|work=Religion News Service |language=en |accessdate=04-12-2018}}</ref><ref>
{{cite web |url=https://www.independent.co.uk/news/world/asia/uighur-muslim-china-mihrigul-tursun-torture-reeducation-camps-a8656396.html|title=Muslim woman describes torture and beatings in China detention camp: ‘I begged them to kill me’| work=www.independent.co.uk| accessdate=28 November 2018}}</ref><ref>
{{cite web |url=https://thehill.com/homenews/senate/418913-uyghur-mother-asks-congress-to-take-strong-action-against-those-responsible|title=Uighur mother asks Congress to 'take strong action' against China's re-education camps| work=The Hill|language=en |accessdate=29 November 2018}}</ref>
{{cite web |url=http://time.com/5467628/china-uighur-congress-torture/|title='I Begged Them to Kill Me.' Uighur Woman Tells Congress of Torture in Chinese Internment Camps| work=www.time.com| accessdate=30 November 2018}}</ref><ref>
{{cite web |url=https://www.hongkongfp.com/2018/12/08/video-full-ex-xinjiang-detainee-mihrigul-tursuns-full-testimony-us-congressional-hearing/|title=In Full – Ex-Xinjiang detainee Mihrigul Tursun’s full testimony at the US congressional hearing| work=www.hongkongfp.com| accessdate=8 December 2018}}</ref><ref>
{{cite web |url=https://religionnews.com/2018/12/04/chinas-repression-of-uighurs-wont-stop-until-the-international-community-intervenes/|title=China’s repression of Uighurs won’t stop until the international community intervenes| work=www.religionnews.com| accessdate=4 December 2018}}</ref><ref>
{{cite web |url=https://thehill.com/homenews/senate/418913-uyghur-mother-asks-congress-to-take-strong-action-against-those-responsible|title=Uighur mother asks Congress to 'take strong action' against China's re-education camps| work=www.thehill.com| accessdate=29 November 2018}}</ref>


''What Has Happened to Me – A Testimony of a Uygur Woman'', sebuah buku komik Jepang yang menceritakan kisah Mihrigul Tursun oleh seniman Tomomi Shimizu menjadi viral di Internet.<ref>{{cite news|url=https://www.theguardian.com/world/2019/nov/26/what-has-happened-to-me-manga-depicting-uighur-torture-hits-25m-views|title='What has happened to me': manga depicting Uighur torture hits 2.5m views|date=26 November 2019|author=Justin McCurry|publisher=The Guardian|accessdate=22 Desember 2019}}</ref>
Pada Desember 2018, Tursun menerima Citizen Power Award.{{explain|date=November 2019}}<ref>{{cite web |url=https://www.rfa.org/uyghur/xewerler/kishilik-hoquq/mehrigul-tursun-12102018211912.html|title=Uyghur issue draw attention in Chinese democracy conference| work=www.rfa.org| accessdate=10 December 2018}}</ref>


== Reaksi Tiongkok ==
== Reaksi Tiongkok ==
Menanggapi laporan CNN, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China [[Hua Chunying]] dengan keras menolak tuduhan Mihrigul dan memberikan laporan mereka sendiri tentang peristiwa tersebut. Menurut Hua, Mihrigul ditahan oleh polisi Kabupaten Qiemo selama 20 hari dari 21 April hingga 20 Mei 2017 dengan tuduhan menghasut kebencian etnis dan diskriminasi, tetapi ia tidak pernah dipenjara atau dimasukkan ke pusat "pelatihan kejuruan" (istilah pemerintah untuk kamp pengasingan<ref name="Telegraph"/><ref name="Al Jazeera"/>). Hua mengatakan bahwa selain dari 20 hari itu, dia benar-benar bebas selama dia tinggal di Tiongkok dan bepergian ke luar negeri secara ekstensif.<ref name="Hua" />
Menanggapi laporan CNN, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok [[Hua Chunying]] dengan keras menolak tuduhan Tursun dan memberikan laporan mereka sendiri tentang peristiwa tersebut. Menurut Hua, Mihrigul ditahan oleh polisi Kabupaten Qiemo selama 20 hari dari 21 April hingga 20 Mei 2017 dengan tuduhan menghasut kebencian etnis dan diskriminasi, tetapi ia tidak pernah dipenjara atau dimasukkan ke pusat "pelatihan kejuruan" (istilah pemerintah untuk kamp pengasingan<ref name="Telegraph"/><ref name="Al Jazeera"/>). Hua mengatakan bahwa selain dari 20 hari itu, ia benar-benar bebas selama ia tinggal di Tiongkok dan bepergian ke luar negeri secara ekstensif.<ref name="Hua" />


Hua juga menolak klaim Mihrigul bahwa salah satu putranya meninggal di Rumah Sakit Anak Urumqi. Menurut Hua, Mihrigul dan kerabatnya mengirim salah satu dari dua putranya ke rumah sakit untuk dirawat di rumah sakit tiga kali pada tahun 2016. Dia selamat dan meninggalkan Cina bersama Mihrigul, suami Mihrigul, dan putri Mihrigul pada tanggal 22 April 2018, dengan memegang paspor Mesir. Putra Mihrigul yang lain dibawa oleh Mihrigul dari Tiongkok ke Turki pada bulan Januari 2016.<ref name="Hua" />
Hua juga menolak tuduhan Tursun bahwa salah seorang putranya meninggal di Rumah Sakit Anak Urumqi. Menurut Hua, Tursun dan kerabatnya mengirim salah satu dari dua putranya ke rumah sakit untuk dirawat di rumah sakit tiga kali pada tahun 2016. Anak itu selamat dan meninggalkan Tiongkok bersama Tursun, suami Tursun, dan putri Tursun pada tanggal 22 April 2018 dengan memegang paspor Mesir. Putra Tursun yang lain dibawa oleh Tursun dari Tiongkok ke Turki pada bulan Januari 2016.<ref name="Hua" />


Pada tanggal 27 November 2018, tabloid yang dikelola pemerintah China, ''[[Global Times]]'', membantah Mihrigul Tursun tepat setelah kesaksiannya di Klub Press Nasional. Tabloid itu berkata: "Mudah untuk mengatakan bahwa wanita itu berbohong dan pasti ada seseorang yang mengajarinya berbicara seperti ini. Dia mungkin ingin mendapatkan suaka di AS."<ref>{{cite web |url=http://www.globaltimes.cn/content/1129284.shtml|title=Bias stops West seeing real Xinjiang| work=www.globaltimes.cn| accessdate=27 November 2018}}</ref> Pada tanggal 3 Desember 2018, tabloid tersebut merilis sebuah artikel yang mengkritik Mihrigul Tursun, dengan menulis: "Media Barat mencintainya, seolah-olah mereka memenangkan jackpot dan akhirnya mengambil kesaksian seorang saksi untuk menyerang Tiongkok, sambil tidak memperhatikan sama sekali pada semua celah dalam kata-katanya. Beberapa orang asing mempercayai cerita Tursun karena mereka memiliki kesalahpahaman yang parah tentang China yang berasal dari ketidaktahuan. "
Pada tanggal 27 November 2018, tabloid yang dikelola pemerintah Tiongkok, ''[[Global Times]]'', membantah Tursun tepat setelah kesaksiannya di Klub Pers Nasional. Tabloid itu menyebutkan, "Mudah untuk mengatakan bahwa wanita itu berbohong dan pasti ada seseorang yang mengajarinya berbicara seperti itu. Ia mungkin ingin mendapat suaka di AS."<ref>{{cite web|url=http://www.globaltimes.cn/content/1129284.shtml|title=Bias stops West seeing real Xinjiang|work=www.globaltimes.cn|accessdate=27 November 2018|archive-date=2019-10-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20191012153140/http://www.globaltimes.cn/content/1129284.shtml|dead-url=yes}}</ref> Pada tanggal 3 Desember 2018, tabloid tersebut merilis sebuah artikel yang mengkritik Mihrigul Tursun, dengan menulis: "Media Barat mencintainya, seolah-olah mereka memenangkan jackpot dan akhirnya mengambil kesaksian seorang saksi untuk menyerang Tiongkok, sambil tidak memperhatikan sama sekali pada semua celah dalam kata-katanya. Beberapa orang asing mempercayai cerita Tursun karena mereka memiliki kesalahpahaman yang parah tentang China yang berasal dari ketidaktahuan. "
<ref>{{cite web |url=http://www.globaltimes.cn/content/1130164.shtml|title=Have Western media given up duty of objective reporting?| work=www.globaltimes.cn| accessdate=3 November 2018}}</ref>
<ref>{{cite web|url=http://www.globaltimes.cn/content/1130164.shtml|title=Have Western media given up duty of objective reporting?|work=www.globaltimes.cn|accessdate=3 November 2018|archive-date=2019-10-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20191012152545/http://www.globaltimes.cn/content/1130164.shtml|dead-url=yes}}</ref>


==Lihat pula==
== Lihat pula ==
*[[Orang Amerika dari Uyghur]]
* [[Orang Amerika dari Uyghur]]
*[[Kamp pendidikan ulang Xinjiang]]
* [[Kamp pendidikan ulang Xinjiang]]
*[[Undang-Undang Kebijakan Hak Asasi Manusia Uyghur]]
* [[Undang-Undang Kebijakan Hak Asasi Manusia Uyghur]]
*[[Undang-Undang Magnitsky]]
* [[Undang-Undang Magnitsky]]


==Referensi==
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Reflist}}


{{DEFAULTSORT:Tursun, Mihrigul}}
{{DEFAULTSORT:Tursun, Mihrigul}}
[[Kategori: Orang hidup]]
[[Kategori:Semua artikel yang menambahkan kategori Orang hidup secara otomatis]]
[[Kategori: Uyghur]]
[[Kategori:Uyghur]]
[[Kategori: Kelahiran 1989]]
[[Kategori:Kelahiran 1989]]
[[Kategori: ekspatriat Cina di Amerika Serikat]]
[[Kategori:Ekspatriat Cina di Amerika Serikat]]
[[Kategori: Hak asasi manusia di Tiongkok]]
[[Kategori:Hak asasi manusia di Tiongkok]]
[[Kategori: Islam di Tiongkok]]
[[Kategori:Islam di Tiongkok]]

Revisi terkini sejak 23 Desember 2022 09.00

Mihrigul Tursun
oleh D.A. Peterson / A.S. Departemen luar negeri. 2018
Lahir1 Juni 1989 (umur 35)
Cherchen, Xinjiang, Tiongkok
Tempat tinggalVirginia, Amerika Serikat
AlmamaterUniversitas Guangzhou
Universitas Inggris di Mesir
Dikenal atasMantan tahanan di kamp pendidikan ulang Xinjiang
Anak2 putra, 1 putri[1]

Mihrigul Tursun (bahasa Uighur: مېھرىگۈل تۇرسۇن‎; lahir tahun 1989) adalah mantan tahanan Uyghur di salah satu kamp pendidikan ulang di Xinjiang, Tiongkok. Tursun mengatakan bahwa ia ditahan beberapa kali, termasuk di salah satu jaringan "kamp pendidikan ulang" politik dan salah satu putranya tewas secara misterius ketika ia berada dalam tahanan otoritas Tiongkok pada tahun 2015.[2] Kementerian Luar Negeri Tiongkok dengan keras membantah tuduhannya dan memberikan laporan mereka sendiri tentang peristiwa itu, termasuk catatan keberangkatan semua anaknya.[3]

Kesaksian di Amerika Serikat

[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 26 November 2018, Mihrigul Tursun memberikan kesaksian di Klub Pers Nasional di Washington D.C. Di klub ia bersaksi bahwa tahanan di kamp-kamp itu dipukuli, kelaparan, disetrum, dan digeledah. Ia berkata, "Tangan saya berdarah-darah karena mereka pukul, setiap kali saya tersengat listrik, seluruh tubuh saya akan bergetar keras dan saya bisa merasakan sakit di pembuluh darah saya, saya pikir lebih baik mati daripada disiksa begini dan memohon pada mereka untuk membunuh saya."[4][5][6][7][8]

Pada tanggal 28 November 2018, Mihrigul Tursun, berbicara melalui seorang penerjemah, bersaksi di hadapan Komisi Kongres-Eksekutif tentang China tentang pengalamannya selama rangkaian tiga kali pengasingan. Ia berkata, "Ada sekitar 60 orang yang ditawan di sel seluas 40 meter persegi, sehingga setiap malam, 10 hingga 15 orang perempuan berdiri sementara lainnya tidur dalam posisi miring agar (ruangnya) cukup, dan kemudian kami bergantian setiap 2 jam. Ada orang yang tidak mandi lebih dari setahun."[9][10][11][12][13]

What Has Happened to Me – A Testimony of a Uygur Woman, sebuah buku komik Jepang yang menceritakan kisah Mihrigul Tursun oleh seniman Tomomi Shimizu menjadi viral di Internet.[14]

Reaksi Tiongkok

[sunting | sunting sumber]

Menanggapi laporan CNN, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying dengan keras menolak tuduhan Tursun dan memberikan laporan mereka sendiri tentang peristiwa tersebut. Menurut Hua, Mihrigul ditahan oleh polisi Kabupaten Qiemo selama 20 hari dari 21 April hingga 20 Mei 2017 dengan tuduhan menghasut kebencian etnis dan diskriminasi, tetapi ia tidak pernah dipenjara atau dimasukkan ke pusat "pelatihan kejuruan" (istilah pemerintah untuk kamp pengasingan[4][8]). Hua mengatakan bahwa selain dari 20 hari itu, ia benar-benar bebas selama ia tinggal di Tiongkok dan bepergian ke luar negeri secara ekstensif.[3]

Hua juga menolak tuduhan Tursun bahwa salah seorang putranya meninggal di Rumah Sakit Anak Urumqi. Menurut Hua, Tursun dan kerabatnya mengirim salah satu dari dua putranya ke rumah sakit untuk dirawat di rumah sakit tiga kali pada tahun 2016. Anak itu selamat dan meninggalkan Tiongkok bersama Tursun, suami Tursun, dan putri Tursun pada tanggal 22 April 2018 dengan memegang paspor Mesir. Putra Tursun yang lain dibawa oleh Tursun dari Tiongkok ke Turki pada bulan Januari 2016.[3]

Pada tanggal 27 November 2018, tabloid yang dikelola pemerintah Tiongkok, Global Times, membantah Tursun tepat setelah kesaksiannya di Klub Pers Nasional. Tabloid itu menyebutkan, "Mudah untuk mengatakan bahwa wanita itu berbohong dan pasti ada seseorang yang mengajarinya berbicara seperti itu. Ia mungkin ingin mendapat suaka di AS."[15] Pada tanggal 3 Desember 2018, tabloid tersebut merilis sebuah artikel yang mengkritik Mihrigul Tursun, dengan menulis: "Media Barat mencintainya, seolah-olah mereka memenangkan jackpot dan akhirnya mengambil kesaksian seorang saksi untuk menyerang Tiongkok, sambil tidak memperhatikan sama sekali pada semua celah dalam kata-katanya. Beberapa orang asing mempercayai cerita Tursun karena mereka memiliki kesalahpahaman yang parah tentang China yang berasal dari ketidaktahuan. " [16]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "ئۆلۈم گىردابىدىن ھۆرلۈككىچە: خىتاي لاگېرىدىكى پاجىئەلەر (1)" [Dari kematian menuju kemerdekaan: Horor di kamp Tiongkok(1)]. Radio Free Asia (dalam bahasa Uighur). Diakses tanggal 31-10-2018. 
  2. ^ "Interview: 'I Did Not Believe I Would Leave Prison in China Alive'". Radio Free Asia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 01-11-2018. 
  3. ^ a b c "Foreign Ministry Spokesperson Hua Chunying's Regular Press Conference on January 21, 2019". Ministry of Foreign Affairs of China (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 27-01-2018. 
  4. ^ a b "'I begged them to kill me', Uighur woman describes torture to US politicians". The Telegraph (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 26 November 2018. 
  5. ^ "Uighur woman describes torture, drugging and degrading treatment in Chinese detention camp". The Japan Times (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 28-11-2018. Diakses tanggal 27-11-2018. 
  6. ^ "Woman describes torture, beatings in Chinese detention camp". The Washington Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 26-11-2018. 
  7. ^ "China will retaliate to any US sanction over Muslim Uighurs: envoy". Sydney Morning Herald (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28-11-2018. 
  8. ^ a b "Academics condemn China over Xinjiang camps, urge sanctions". Al Jazeera (dalam bahasa Inggris). 27-11-2018. Diakses tanggal 20-07-2019. 
  9. ^ "Muslim woman describes torture and beatings in China detention camp: 'I begged them to kill me'". The Independent (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28-11-2018. 
  10. ^ "'I Begged Them to Kill Me.' Uighur Woman Tells Congress of Torture in Chinese Internment Camps". Time (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 30 November 2018. 
  11. ^ "In Full – Ex-Xinjiang detainee Mihrigul Tursun's full testimony at the US congressional hearing". Hong Kong Free Press (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 08-12-2018. 
  12. ^ "China's repression of Uighurs won't stop until the international community intervenes". Religion News Service (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 04-12-2018. 
  13. ^ "Uighur mother asks Congress to 'take strong action' against China's re-education camps". The Hill (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 29 November 2018. 
  14. ^ Justin McCurry (26 November 2019). "'What has happened to me': manga depicting Uighur torture hits 2.5m views". The Guardian. Diakses tanggal 22 Desember 2019. 
  15. ^ "Bias stops West seeing real Xinjiang". www.globaltimes.cn. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-12. Diakses tanggal 27 November 2018. 
  16. ^ "Have Western media given up duty of objective reporting?". www.globaltimes.cn. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-12. Diakses tanggal 3 November 2018.