Lompat ke isi

Orang Dayak Pitap: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
 
(23 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Orang Dayak Pitap''' adalah masyarakat [[Dayak]] yang biasanya dikategorikan sebagai bagian dari [[suku Dayak Meratus]]/[[suku Dayak Bukit]] yang mendiami kecamatan [[Awayan, Balangan]], [[Kalimantan Selatan]].
'''Suku Dayak Pitap''' adalah [[Masyarakat Adat]] [[Dayak]] yang biasanya dikategorikan sebagai bagian dari [[suku Dayak Meratus]]/[[suku Dayak Bukit]] yang mendiami kecamatan [[Tebing Tinggi, Balangan]], [[Kalimantan Selatan]].
{{ethnic group|
|group=Suku Dayak Pitap
|popplace=[[Kalimantan Selatan]]
|langs= [[Bahasa Bukit|Meratus]], [[bahasa Banjar|Banjar]], [[bahasa Indonesia|Indonesia]]
|rels= [[Kaharingan]]
|related= [[Suku Dayak Meratus]], [[suku Dayak Ngaju|Dayak Ngaju]], [[suku Banjar|Banjar]]}}


Dayak Pitap merupakan sebutan bagi kelompok masyarakat yang terikat secara keturunan dan aturan adat, mendiami kawasan disekitar Hulu-hulu Sungai Pitap dan anak sungai lainnya. Sungai Pitap itu sendiri awalnya bernama sungai Kitab. Menurut keyakinan mereka, ditanah merekalah turunnya kitab yang menjadi jadi rebutan. Oleh datu mereka supaya ajaran kitab tersebut selalu ada maka kitab tersebut ditelan/dimakan atau dalam istilah mereka dipitapkan, sehingga ajaran agama mereka akan selalu ada di hati dan ada di akal pikiran. Kata Kitab pun akhirnya berubah menjadi pitap sehingga nama sungai dan masyarakat yang tinggal kawasan tersebut berubah menjadi Pitap.
Dayak Pitap merupakan sebutan bagi kelompok masyarakat yang terikat secara keturunan dan aturan adat berdasarkan agama [[Kaharingan]], mendiami kawasan disekitar hulu-hulu [[sungai Pitap]] dan anak sungai lainnya. Sungai Pitap itu sendiri awalnya bernama sungai Kitab. Menurut keyakinan mereka, ditanah merekalah turunnya kitab yang menjadi jadi rebutan. Oleh datu mereka supaya ajaran kitab tersebut selalu ada maka kitab tersebut ditelan/dimakan atau dalam istilah mereka dipitapkan, sehingga ajaran agama mereka akan selalu ada di hati dan ada di akal pikiran. Kata ''kitab'' pun akhirnya berubah menjadi ''pitap'' sehingga nama sungai dan masyarakat yang tinggal kawasan tersebut berubah menjadi Pitap.


Sedangkan sebutan Dayak ini mengacu pada kesukuan mereka. Oleh beberapa literatur mereka dimasukkan kedalam rumpun Dayak Bukit, namun pada kenyataanya mereka lebih senang disebut sebagai orang Pitap atau Dayak Pitap, ini juga terjadi pada daerah-daerah lain di Meratus.
Sedangkan sebutan Dayak ini mengacu pada kesukuan mereka. Oleh beberapa literatur mereka dimasukkan kedalam rumpun Dayak Bukit, namun pada kenyataanya mereka lebih senang disebut sebagai orang Pitap atau Dayak Pitap, ini juga terjadi pada daerah-daerah lain di Meratus.


Para leluhur masyarakat Dayak Pitap mula-mula tinggal di daerah ''Tanah Hidup'', yaitu daerah perbatasan antara [[Kabupaten Balangan]] dengan [[Kabupaten Kotabaru]] (dipuncak pegunungan [[Meratus]]). Tanah hidup menjadi wilayah tanah keramat yang diyakini sebagai daerah asal mula leluhur mereka hidup.
Para leluhur masyarakat Dayak Pitap mula-mula tinggal di daerah ''Tanah Hidup'', yaitu daerah perbatasan antara [[Kabupaten Balangan]] dengan [[Kabupaten Kotabaru]] (dipuncak pegunungan [[Meratus]]). Tanah hidup menjadi wilayah ''tanah keramat'' yang diyakini sebagai daerah asal mula leluhur mereka hidup.


Secara administratif, Dayak Pitap berada di 3 Desa yaitu Dayak Pitap, Langkap dan Miyanau (1 RT) Kecamatan [[Awayan, Balangan]], semula sebelum keluar UU No. Tentang Pembentukan [[Kabupaten Tanah Bumbu]] dan [[Balangan]] berada di [[kabupaten Hulu Sungai Utara]].
Secara administratif, orang Dayak Pitap berada di 3 Desa yaitu [[Dayak Pitap, Tebing Tinggi, Balangan|Dayak Pitap]], [[Langkap, Tebing Tinggi, Balangan|Langkap]] dan [[Mayanau, Tebing Tinggi, Balangan|Mayanau]] pada Kecamatan [[Tebing Tinggi, Balangan]].


Semula merupakan satu dayak Pitap memiliki pemerintahan sendiri dengan pusat pemerintahan berada di Langkap. Dengan adanya peraturan sistem pemerintahan desa pada tahun 1979 dibentuk pemerintahan desa Dayak Pitap dengan pusat pemerintahan waktu itu berada di Langkap. Dayak Pitap terbagi terdiri dari 5 kampung besar yaitu Langkap, Iyam, Ajung, Panikin dan Kambiyain. Kemudian tahun 1982 wilayah dayak pitap dibagi menjadi 5 desa, berdasarkan peraturan menteri dalam negeri no 2/tahun 1980 tentang pedoman pembentukan, pemecahan, penyatuan dan penghapusan kelurahan dan peraturan menteri dalam negeri no 4 tahun 1981 tentang pembentukan, pemecahan, penyatuan dan penghapusan desa . Selanjutnya berdasarkan Sk camat tahun 1993 kampung Ajung digabung ke Iyam. Tahun 1998 kampung Iyam dan kampung Kambiyain digabungkan jadi satu dengan kampung Ajung dengan pusat pemerintahan di Ajung Hilir.
Semula merupakan satu Dayak Pitap memiliki pemerintahan sendiri dengan pusat pemerintahan berada di [[Langkap, Tebing Tinggi, Balangan|Langkap]]. Dengan adanya [[peraturan]] [[sistem pemerintahan]] [[desa]] pada tahun [[1979]] dibentuk pemerintahan [[desa]] Dayak Pitap dengan pusat pemerintahan waktu itu berada di Langkap. Dayak Pitap terbagi terdiri dari [[5]] [[kampung]] besar yaitu
# Langkap
# Iyam
# Ajung
# Panikin
# Kambiyain.


Kemudian tahun [[1982]] wilayah Dayak Pitap dibagi menjadi [[5]] desa, berdasarkan peraturan menteri dalam negeri no 2/tahun 1980 tentang pedoman pembentukan, pemecahan, penyatuan dan penghapusan [[kelurahan]] dan peraturan menteri dalam negeri no [[4]] tahun [[1981]] tentang pembentukan, pemecahan, penyatuan dan penghapusan [[desa]] . Selanjutnya berdasarkan Sk [[camat]] tahun [[1993]] kampung Ajung digabung ke Iyam. Tahun [[1998]] kampung Iyam dan kampung Kambiyain digabungkan jadi satu dengan kampung Ajung dengan pusat pemerintahan di [[Ajung Hilir]].
Secara geografis, wilayah Dayak Pitap berada di bentangan pegunungan [[meratus]] yang terletak antara 115035'55" sampai 115047'43" Bujur timur dan 02025'32" sampai 02035'26" Lintang selatan. Jarak desa kekecamatan 35 Km, Jarak desa ke Kab. 48 Km dan jarak desa ke propinsi 231 Km.


Secara [[geografis]], wilayah Dayak Pitap berada di bentangan [[pegunungan]] [[Meratus]] yang terletak antara 115035'55" sampai 115047'43" [[Bujur timur]] dan 02025'32" sampai 02035'26" Lintang selatan. Jarak desa ke ibu kota kecamatan 35 Km, Jarak desa ke ibu kota Kab. 48 Km dan jarak desa ke ibu kota provinsi 231 Km.
Sebelah timur berbatasan dengan wilayah Kecamatan [[Sungai Durian, Kotabaru]] , sebelah barat berbatasan dengan Desa Gunung Batu dan Desa Auh Kecamatan [[Awayan, Balangan]], sebelah utara berbatasan dengan [[Halong, Balangan]] dan sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan [[Sungai Durian, Kotabaru]] dan Kec [[Batang Alai Selatan, Hulu Sungai Tengah]].


Sebelah [[timur]] berbatasan dengan [[wilayah]] [[Kecamatan]] [[Sungai Durian, Kotabaru]], sebelah [[barat]] berbatasan dengan Desa [[Gunung Batu, Tebing Tinggi, Balangan|Gunung Batu]] dan Desa [[Auh, Tebing Tinggi, Balangan|Auh]], sebelah [[utara]] berbatasan dengan [[Halong, Balangan]] dan sebelah [[selatan]] berbatasan dengan Kecamatan [[Sungai Durian, Kotabaru]] dan Kecamatan [[Batang Alai Selatan, Hulu Sungai Tengah]].
==Pranala Luar==
* {{ id }} [http://www.walhi.or.id/kampanye/hutan/shk/040722_pitap_li/ Konflik Pemanfaatan Lahan & Pengelolaan Sumber Daya Alam Pertambangan Di Komunitas Dayak Pitap Kalsel]


== Pranala luar ==
[[Kategori:Awayan, Balangan]]
* {{id}} [http://www.walhi.or.id/kampanye/hutan/shk/040722_pitap_li/ Konflik Pemanfaatan Lahan & Pengelolaan Sumber Daya Alam Pertambangan Di Komunitas Dayak Pitap Kalsel] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080225212656/http://www.walhi.or.id/kampanye/hutan/shk/040722_pitap_li/ |date=2008-02-25 }}
* {{id}} [http://wisatamelayu.com/id/news/d/12478/budaya-dayak-pitap-potensi-daya-tarik-wisata/ Budaya Dayak Pitap] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160305194712/http://wisatamelayu.com/id/news/d/12478/budaya-dayak-pitap-potensi-daya-tarik-wisata |date=2016-03-05 }}
* [https://books.google.co.id/books?id=FbGECgAAQBAJ&pg=PA687&lpg=PA687&dq=kalimantan+pulau+urank+dayak&source=bl&ots=kLH3tOV-mT&sig=QwjteAL8pieJ0EDI1J9N2mFVBgI&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjm78_u6IXTAhXHMY8KHR7eB1k4ChDoAQggMAE#v=onepage&q=kalimantan%20pulau%20urank%20dayak&f=false Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia Jilid L-Z Oleh M. Junus Melalatoa ]



{{DEFAULTSORT:Dayak,Pitap}}
[[Kategori:Tebing Tinggi, Balangan]]
[[Kategori:Kabupaten Balangan]]
[[Kategori:Kabupaten Balangan]]
[[Kategori:Suku di Kalimantan Selatan]]
[[Kategori:Suku bangsa di Kalimantan Selatan]]
[[Kategori:Masyarakat adat]]

Revisi terkini sejak 25 Desember 2022 11.40

Suku Dayak Pitap adalah Masyarakat Adat Dayak yang biasanya dikategorikan sebagai bagian dari suku Dayak Meratus/suku Dayak Bukit yang mendiami kecamatan Tebing Tinggi, Balangan, Kalimantan Selatan.

Suku Dayak Pitap
Daerah dengan populasi signifikan
Kalimantan Selatan
Bahasa
Meratus, Banjar, Indonesia
Agama
Kaharingan
Kelompok etnik terkait
Suku Dayak Meratus, Dayak Ngaju, Banjar

Dayak Pitap merupakan sebutan bagi kelompok masyarakat yang terikat secara keturunan dan aturan adat berdasarkan agama Kaharingan, mendiami kawasan disekitar hulu-hulu sungai Pitap dan anak sungai lainnya. Sungai Pitap itu sendiri awalnya bernama sungai Kitab. Menurut keyakinan mereka, ditanah merekalah turunnya kitab yang menjadi jadi rebutan. Oleh datu mereka supaya ajaran kitab tersebut selalu ada maka kitab tersebut ditelan/dimakan atau dalam istilah mereka dipitapkan, sehingga ajaran agama mereka akan selalu ada di hati dan ada di akal pikiran. Kata kitab pun akhirnya berubah menjadi pitap sehingga nama sungai dan masyarakat yang tinggal kawasan tersebut berubah menjadi Pitap.

Sedangkan sebutan Dayak ini mengacu pada kesukuan mereka. Oleh beberapa literatur mereka dimasukkan kedalam rumpun Dayak Bukit, namun pada kenyataanya mereka lebih senang disebut sebagai orang Pitap atau Dayak Pitap, ini juga terjadi pada daerah-daerah lain di Meratus.

Para leluhur masyarakat Dayak Pitap mula-mula tinggal di daerah Tanah Hidup, yaitu daerah perbatasan antara Kabupaten Balangan dengan Kabupaten Kotabaru (dipuncak pegunungan Meratus). Tanah hidup menjadi wilayah tanah keramat yang diyakini sebagai daerah asal mula leluhur mereka hidup.

Secara administratif, orang Dayak Pitap berada di 3 Desa yaitu Dayak Pitap, Langkap dan Mayanau pada Kecamatan Tebing Tinggi, Balangan.

Semula merupakan satu Dayak Pitap memiliki pemerintahan sendiri dengan pusat pemerintahan berada di Langkap. Dengan adanya peraturan sistem pemerintahan desa pada tahun 1979 dibentuk pemerintahan desa Dayak Pitap dengan pusat pemerintahan waktu itu berada di Langkap. Dayak Pitap terbagi terdiri dari 5 kampung besar yaitu

  1. Langkap
  2. Iyam
  3. Ajung
  4. Panikin
  5. Kambiyain.

Kemudian tahun 1982 wilayah Dayak Pitap dibagi menjadi 5 desa, berdasarkan peraturan menteri dalam negeri no 2/tahun 1980 tentang pedoman pembentukan, pemecahan, penyatuan dan penghapusan kelurahan dan peraturan menteri dalam negeri no 4 tahun 1981 tentang pembentukan, pemecahan, penyatuan dan penghapusan desa . Selanjutnya berdasarkan Sk camat tahun 1993 kampung Ajung digabung ke Iyam. Tahun 1998 kampung Iyam dan kampung Kambiyain digabungkan jadi satu dengan kampung Ajung dengan pusat pemerintahan di Ajung Hilir.

Secara geografis, wilayah Dayak Pitap berada di bentangan pegunungan Meratus yang terletak antara 115035'55" sampai 115047'43" Bujur timur dan 02025'32" sampai 02035'26" Lintang selatan. Jarak desa ke ibu kota kecamatan 35 Km, Jarak desa ke ibu kota Kab. 48 Km dan jarak desa ke ibu kota provinsi 231 Km.

Sebelah timur berbatasan dengan wilayah Kecamatan Sungai Durian, Kotabaru, sebelah barat berbatasan dengan Desa Gunung Batu dan Desa Auh, sebelah utara berbatasan dengan Halong, Balangan dan sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Sungai Durian, Kotabaru dan Kecamatan Batang Alai Selatan, Hulu Sungai Tengah.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]