Petrus Lombardus: Perbedaan antara revisi
PT47Olivia (bicara | kontrib) |
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.9.2 |
||
(43 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:PeterLombar01Medieval.png|jmpl|Petrus Lombardus, sampul perdana bagian prolog ''[[Sentences|Sententiae]]'']] |
|||
{{inuse|15 April 2011}} |
|||
'''Petrus Lombardus''' ({{circa}} [[1096]], Novara, [[Lombardia]]<ref name=CEN/><ref name=GFH>{{en}} {{cite book|title=Werke: Vol.XV|first=Georg Wilhelm Friedrich|last=Hegel|year=1836|place=Berlin}}</ref><ref name=CDG>{{en}} {{cite book|title=Coheleth; commonly called The Book of Ecclesiastes|url=https://archive.org/details/cohelethcommonly00ginsuoft|first=Christian David|last=Ginsburg|year=1861|place=London}}</ref> – 21/22 Juli [[1160]], [[Paris]], [[Kerajaan Prancis]]<ref name=CEN>{{en}} {{cite book|title=Chambers's encyclopædia: Vol.VI|last=W. and R. Chambers|year=1864|place=London}}</ref><ref name=GFH/><ref name=CDG/>) adalah seorang [[teolog]] [[skolastisisme|skolastik]], [[Uskup]] Paris, dan pengarang ''[[:en:Sentences|Four Books of Sentences]]'' (biasa disebut ''[[Sentences]]'' saja, atau {{lang-la|Sententiae}}), yang mana membuatnya mendapat predikat ''Magister Sententiarum'' (Guru Pemerian)<ref name="Tony Lane"/> —yaitu semacam [[:en:Scholastic accolades|penghargaan akademik]] bagi doktor teologi pada [[abad pertengahan]].<ref name="Ghellinck">{{en}} {{citation |url=http://www.newadvent.org/cathen/11768d.htm |author=J. Ghellinck |year=1911 |chapter=Peter Lombard |title=The Catholic Encyclopedia |location=New York |publisher=Robert Appleton Company |others=Transcribed for New Advent by Herman F. Holbrook}}</ref> Karyanya itu menjadi buku teks standar dalam teologi selama [[abad pertengahan]].<ref name="Britannica">{{en}} {{citation |url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/453784/Peter-Lombard |title=Peter Lombard |publisher=Encyclopædia Britannica, Inc.}}</ref> |
|||
== Biografi == |
|||
=== Awal hidup === |
|||
Petrus Lombardus mungkin dilahirkan di [[Novara]]; atau kemungkinan lainnya adalah di [[:en:Lumellogno|Lumellogno]]<ref name="Hödl">Hödl, in ''Biografisch-Bibliografisches Kirchenlexikon''.</ref> (saat itu sebuah [[Pembagian administratif|komune]] pedesaan, sekarang menjadi bagian dari [[Provinsi Novara]], [[Piemonte]]), di barat laut [[Italia]], dari suatu keluarga miskin.<ref>Philippe Delhaye, ''Pierre Lombard: sa vie, ses œuvres, sa morale'' (Paris/Montreal) 1961.</ref> Kelahirannya diperkirakan antara tahun 1095-1100. |
|||
Pendidikannya kemungkinan besar diawali di Italia, di kota [[Bologna]]<ref name="Ghellinck"/> atau kemungkinan lainnya pada sekolah katedral (''[[:en:cathedral school|cathedral school]]'') dari [[Katedral Novara]] dan Lucca. Di bawah naungan [[:en:Odo of Lucca|Otto Lucensis]], Uskup Lucca, yang merekomendasikannya kepada St [[Bernardus dari Clairvaux]], ia diizinkan untuk meninggalkan Italia dan melanjutkan studi di [[Reims]] dan Paris. Petrus Lombardus mengawalinya dari sekolah [[Katedral Reims]], tempat di mana Magister Alberich dan Lutolph dari Novara mengajar, dan tiba di Paris sekitar tahun 1134,<ref name="Hödl"/> di mana Bernardus merekomendasikannya<ref>In a surviving letter, Ep. 410, ''Opera omnia'' viii.391, noted by Hödl</ref> pada para [[kanon (imam)|kanon]] gereja St. Victor. |
|||
'''[[Petrus Lombardus]]''' dikatakan sebagai penerus [[Petrus Abaelardus]]. Lombardus mempunyai peran penting dalam perkembangan teologi dan penetapan [[ketujuh sakramen]]. |
|||
=== Menjadi guru besar === |
|||
=='''Kisah Hidup Petrus Lombardus'''== |
|||
Di Paris, di mana ia menghabiskan dekade berikutnya (kemungkinan antara tahun 1136-1150) dengan mengajar teologi di sekolah [[katedral]] dari [[Notre Dame de Paris]],<ref name="Britannica"/> ia berhubungan dengan [[Petrus Abelardus]] dan [[Hugo dari St. Victor]] yang mana termasuk para teolog terkemuka saat itu. Tidak ditemukan bukti keberadaannya di Paris sampai tahun 1142 di mana ia dikenal sebagai [[penulis]] dan [[guru]]. Sekitar tahun 1145, Petrus Lombardus menjadi seorang ''magister'', atau guru besar, di sekolah katedral Notre Dame di Paris. Tidak ada kepastian mengenai bagaimana Petrus menafkahi dirinya sebelum ia memperoleh penghasilan sebagai seorang [[guru]]. |
|||
Tahun [[1150]] adalah awal dari [[zaman Skolastik]] yang diakhiri dengan pekerjaan murid [[Abelardus]], yaitu Petrus Lombardus. <ref name="Berkhof">H. Berkhof. Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref> [[Kitab Lombardus]] menjadi dasar bagi pengajaran ahli-ahli skolastik besar pada waktu yang berikut. <ref name="Berkhof">H. Berkhof. Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref> Petrus Lombardus dilahirkan sekitar akhir abad ke-[[11]] di [[Lombardia]]([[Italia Utara]]).<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref> Ia belajar di [[Bologna]], [[Reims]] dan di [[Paris]].<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref> Kira-kira mulai tahun [[1140]], Lombardus menjadi guru teologi di sekolah [[Katedral Notre Dame]], Paris.<ref name="Urban">Linwood. Sejarah Ringkas Pemikiran Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003.</ref> Tahun [[1159]], ia menjadi uskup kota tersebut dan wafat pada tahun berikutnya.<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref> |
|||
Gaya mengajar Lombardus segera mendapat pengakuan. Hal ini diduga menarik perhatian para [[kanon (imam)|kanon]] Notre Dame untuk memintanya bergabung dengan mereka. Ia dianggap sebagai seorang [[teolog]] ternama pada tahun 1144, walau sebelumnya sekolah para kanon di Paris tidak memasukkannya dalam bilangan teolog yang patut dihormati selama bertahun-tahun. Para kanon Notre Dame merupakan anggota [[dinasti Kapetia]], kerabat dari keluarga-keluarga yang terkait dengan dinasti Kapetia baik melalui hubungan darah ataupun perkawinan, dari [[Île-de-France (region)|Île-de-France]] atau bangsawan [[Loire Valley]] timur, atau kerabat para pejabat kerajaan. Sebaliknya, Petrus Lombardus tidak memiliki kerabat, koneksi dengan kalangan gerejawi, ataupun koneksi politik di Prancis. Tampaknya ia memang mendapat ajakan dari para kanon Notre Dame semata-mata karena prestasi [[akademik]]nya. |
|||
==Ajaran Petrus Lombardus== |
|||
Metode Lombardus serupa dengan metode yang digunakan oleh Abaelardus, yakni memakai [[dialektik]] dan [[logika]].<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref> Hal ini digunakan untuk menengahi berbagai pendapat yang berbeda.<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref> Ia tidak menemukan sebuah gagasan baru, namun Lombardus hanya berusaha memutuskan mana pendapat yang benar di antara berbagai gagasan atau pun otoritas yang telah ada sebelumnya.<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref> Petrus Lombardus mendapat dukungan dari [[Bernard]] karena memadukan metode yang digunakan Abaelardus dengan rasa hormat kepada mereka yang berwibawa.<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref> |
|||
=== Menjadi imam dan uskup === |
|||
Pemikiran [[Agustinus]] digunakan Lombardus untuk mendefinisikan sakramen.<ref name="Lohse">Bernhard Lohse. Pengantar Sejarah: Dogma Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994.</ref> Menurut Petrus Lombardus, sakramen adalah Allah yang melembagakan upaya hukum atas dosa manusia yang dilakukan melalui sakramen.<ref name="McKim">Donald K.NcKim. Theological Turning Point: Major Issues In Christian Thought. Atlanta: John Knox Press, 1988.</ref> Selain itu, ia mengartikannya sebagai simbol kasih karunia Allah, yang merupakan bentuk anugerah tidak terlihat.<ref name="McKim">Donald K.NcKim. Theological Turning Point: Major Issues In Christian Thought. Atlanta: John Knox Press, 1988.</ref> Namun, dapat dirasakan melalui kehadiran-Nya.<ref name="McKim">Donald K.NcKim. Theological Turning Point: Major Issues In Christian Thought. Atlanta: John Knox Press, 1988.</ref> Ia mengatakan: “ Setiap tanda dari perjanjian yang baru menampilkan apa yang ditandainya”.<ref name="Lohse">Bernhard Lohse. Pengantar Sejarah: Dogma Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994.</ref> |
|||
Lombardus menjadi seorang [[subdiakon]] (pelayan gerejani non-[[Sakramen Imamat|imamat]]) pada tahun 1147. Kemungkinan ia turut hadir pada [[konsistori]] Paris tahun 1147; dan dapat dipastikan ia hadir pada [[Konsili Reims]] tahun [[1148]],<ref name="Britannica"/> di mana [[Paus (Katolik Roma)|Paus]] [[Eugenius III]] juga hadir, yang mengadakan penyelidikan terhadap [[Gilbert de la Porrée]] dan [[Eon de l'Estoile]]. Lombardus termasuk salah seorang penandatangan aksi yang mengutuk ajaran Gilbert.<ref name="Hödl"/> Ia diangkat menjadi seorang [[diakon]] sekitar tahun 1150, kemudian menjadi seorang [[diakon agung]], kemungkinan sekitar tahun 1152. Lalu ia di[[tahbis]]kan menjadi [[pastor|imam]] beberapa waktu sebelum tahun 1156. Dan pada 28 Juli 1159, pada [[Hari Raya Santo Petrus dan Paulus]], ia di[[konsekrasi]] sebagai [[Uskup]] Paris. [[Walter dari St Victor]], dalam [[polemik]]nya, menuduh Lombardus memperoleh jabatan melalui praktik [[simoni]] (suap).<ref>Walter of St Victor. ''Contra quatuor labyrinthos Franciae'' II.4.</ref> Cerita yang lebih lazim diketahui adalah Philip, adik dari Raja [[Louis VII dari Prancis|Louis VII]] dan diakon agung Notre Dame, telah dipilih oleh para kanon namun menolaknya karena mendukung Petrus Lombardus —yang adalah gurunya. |
|||
Lombardus hanya menjabat sebentar saja sebagai uskup dan digantikan oleh [[Maurice de Sully]] pada tahun 1160, yang membangun [[Notre Dame de Paris|Katedral Notre Dame]].<ref name="Ghellinck"/> Hanya sedikit saja yang dapat diketahui mengenai gaya kepemimpinan atau visi-misinya mengingat ia hanya meninggalkan sedikit sekali akta [[keuskupan]]. Kemungkinan Petrus Lombardus meninggal pada 21 atau 22 Juli 1160, dan dipastikan sebelum tahun 1164.<ref name="Ghellinck"/> [[Makam]]nya pada gereja Saint-Marcel di Paris dihancurkan saat [[Revolusi Prancis]], tetapi sebuah [[transkripsi]] dari [[batu nisan]]nya masih ada. |
|||
Pada masa puncak abad pertengahan, di dalam karyanya [[Sentences]], Petrus menyatakan bahwa [[roti]] dan [[anggur]] diubah menjadi [[tubuh]] dan [[darah Kristus]].<ref name="Urban">Linwood. Sejarah Ringkas Pemikiran Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003.</ref> Pemahaman Lombardus ini kemudian digunakan dalam Konsili Lateran keempat yang diselenggarakan tahun 1215 dan dikenal dengan istilah perubahan”[[transubstansi]]”.<ref name="Urban">Linwood. Sejarah Ringkas Pemikiran Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003.</ref>Akan tetapi, definisi secara eksplisit mengenai arti dan istilah tersebut tidak terungkap didalamnya.<ref name="Urban">Linwood. Sejarah Ringkas Pemikiran Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003.</ref>Formulasi ini tidaklah diperbincangkan hingga masa reformasi, walaupun arti yang tepat mengenai”transubstansi “masih menjadi masalah yang diperbincangkan.<ref name="Urban">Linwood. Sejarah Ringkas Pemikiran Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003.</ref> Di lain pihak, [[Thomas Aquinas]] beranggapan bahwa substansi dari roti dan anggur diubah menjadi tubuh dan darah Kristus, sifat-sifat yang tidak hakiki([[aksiden]]), seperti warna dan rasa tetap tidak berubah.<ref name="Urban">Linwood. Sejarah Ringkas Pemikiran Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003.</ref> Teori ini didasarkan pada suatu pandangan [[filosofis kuno]], yaitu suatu objek fisik memiliki lapisan yang mendasarinya, yakni substansinya, sifat-sifat empirisnya, aksiden-aksidennya, yang melekat didalamnya.<ref name="Urban">Linwood. Sejarah Ringkas Pemikiran Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003.</ref> |
|||
== Karya tulis == |
|||
=='''Sumbangan Petrus Lombardus'''== |
|||
[[Berkas:Bologna, pietro lombardo, sententiae, 1280 ca., pluteo 25 dex 1.jpg|jmpl|300px|''Sententiae'', 1280 circa, [[Biblioteca Medicea Laurenziana]], Firenze.]] |
|||
Sumbangan utama dari Petrus Lombardus adalah karyanya,” [[Sententiarum Libri IV]]([[Empat Buku Pemerian]]), yang ditulis antara [[1147]] dan [[1151]]. <ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref>Persoalan-persoalan yang dibahas mencakup ajaran tentang Allah, penciptaan,penebusan, sakramen-sakramen dan hal-hal yang terakhir.<ref name="Lohse">Bernhard Lohse. Pengantar Sejarah: Dogma Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994.</ref> Karya ini merupakan kumpulan petikan(“[[Pemerian-sententiae]] berarti dalil-dalil dan pendapat-pendapat“)dari Alkitab, karya Bapa-Bapa Gereja, dan orang yang beribawa lainnya. <ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref> Sententiarum kemudian menjadi buku pegangan teologi hingga zaman sesudah reformasi.<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref> Selain itu, menulis komentar terhadap buku ini menjadi sebuah persyaratan untuk meraih gelar [[Doktor Teologi]].<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref> Petrus Lombardus pun dikenal sebagai “[[Guru Pemerian]]”. <ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref> |
|||
{{Filsafat Katolik}} |
|||
Petrus Lombardus menulis berbagai [[khotbah]], surat, dan komentar tentang [[Kitab Suci Katolik|Kitab Suci]].<ref name="Britannica"/> "Komentar mengenai [[Mazmur]] dan [[Surat-surat Paulus]]" terdiri dari cukup banyak naskah, terutama berisi kumpulan tafsiran dari zaman [[patristik]] dan abad pertengahan.<ref name="Ghellinck"/> Sementara "Kotbah-kotbah" yang ditulisnya — dalam sejumlah naskah juga — cenderung agak 'kering', sering kali [[Penafsiran Alegoris|alegoris]], dan pembagiannya sangat metodologis.<ref name="Ghellinck"/> "Komentar mengenai Mazmur dan Surat-surat Paulus" dijadikannya sebagai sumber karya berikutnya yang fenomenal, yakni ''[[:en:Sentences|Four Books of Sentences]]'' (''Libri Quatuor Sententiarum'') —yang biasa disebut ''[[Sentences]]'' saja.<ref name="Lagerlund"/>{{rp|951}} Buku I ''Sentences'' membahas mengenai [[Allah]], [[Trinitas]], [[bimbingan ilahi]], kejahatan, dan [[predestinasi]]. Buku II berisi mengenai [[Teologi penciptaan|penciptaan]]: [[malaikat]], [[setan]], [[kejatuhan manusia]], rahmat, [[Dosa (Kristen)|dosa]]. Buku III mengenai [[inkarnasi]], [[Penebusan Dosa|penebusan dosa]], [[kebajikan]], [[Doktrin Katolik mengenai Sepuluh Perintah Allah|Sepuluh Perintah Allah]]. Buku IV, yang terakhir, membahas mengenai [[sakramen]] dan [[empat hal terakhir]] (kematian, penghakiman, neraka, dan surga).<ref name="Britannica"/> |
|||
Selain itu, Petrus Lombardus adalah orang pertama yang mendaftarkan [[ketujuh sakramen Katolik Roma]].<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref>Daftar ini pun digunakan menjadi daftar standar.<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref> Gereja mula-mula mengartikan “[[Sakramen]]” dengan arti sempit dan arti luas.<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref>Arti sempitnya, yaitu [[baptisan]] dan [[ekaristi]] sedangkan arti luasnya, yaitu meliputi berbagai upacara (seperti pengusiran roh jahat atau Doa Bapa Kami). <ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref> Hingga zaman Petrus Lombardus, sakramen berjumlah antara dua hingga dua belas.<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref> Namun, ketika ia menganjurkan sakramen berjumlah tujuh(tujuh adalah angka yang sempurna), dengan segera idenya diterima.<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref>Daftar yang diajukan Lombardus disahkan sebagai ajaran yang benar oleh [[Konsili Firenze]] pada tahun [[1739]].<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref> Setelah ia wafat, banyak yang meragukan dan mempertanyakan teologi Lombardus.<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref> Namun, pada [[Konsili Lateran keempat]] tahun [[1215]], teologi Lombardus mengenai sakramen disahkan dengan jumlah tujuh sakramen.<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref> |
|||
''Sentences'' merupakan suatu kumpulan dan pemaparan opini para penulis abad pertengahan dan ajaran para [[Bapa Gereja]] yang disusun sebagai suatu risalah gerejawi yang sistematis.<ref name="Britannica"/> Para Bapa Gereja yang dikutip dalam karya tersebut misalnya [[Santo]] [[Ambrosius]], Santo [[Hilarius dari Poitiers]], dan —terutama— Santo [[Agustinus]]; karya St Agustinus yang menjadi dasar penulisan ''Sentences'' adalah ''De doctrina Christiana''.<ref name="Lagerlund">{{en}} {{citation |url=https://books.google.co.id/books?id=x5FiMR3kd_8C |title=Encyclopedia of Medieval Philosophy: Philosophy Between 500 and 1500, Volume 1 |author=Henrik Lagerlund |publisher=Springer Science & Business Media |year=2010 |isbn=9781402097287}}</ref>{{rp|951}} Sementara tulisan St. [[Yohanes dari Damaskus]], ''De fide orthodoxa'' (''The Orthodox faith''), membantunya merumuskan ulang pandangannya terhadap teologi [[Trinitas]] dan [[Kristologi]] di edisi akhir ''Sentences'' pada tahun 1155-1157.<ref name="Bonaventure">{{en}} {{citation |url=https://books.google.co.id/books?id=YOKkfKm3OlwC |title=Bonaventure |author=Christopher M. Cullen |publisher=Oxford University Press |location=USA |year=2006 |ISBN=9780198034049 |page=15-16}}</ref> Telah menjadi kebiasaan bagi para [[sarjana]] yang mengejar gelar "master" dalam teologi pada masa [[abad pertengahan]], di mana merupakan gelar akademik tertinggi saat itu, untuk mengomentari ''Sentences''.<ref name="Bonaventure"/> Komentar-komentar terkenal atas karya Lombardus ini adalah yang dibuat oleh St. [[Thomas Aquinas]] dan St. [[Bonaventura]].<ref name="Ghellinck"/><ref name="Britannica"/> ''Sentences'' menjadi buku teks resmi di [[universitas]] di [[Eropa]] barat selama abad pertengahan (antara pertengahan abad ke-13 sampai abad ke-16),<ref name="Britannica"/><ref name="Lagerlund"/>{{rp|951}} sampai kemudian [[Kardinal]] [[Thomas Cajetan]] (1469-1534) mulai menggunakan [[Summa Theologica]] karya St Thomas Aquinas.<ref name="Bonaventure"/> |
|||
== Pengaruhnya == |
|||
Metode Lombardus serupa dengan metode yang digunakan oleh [[Petrus Abelardus]], yakni memakai [[dialektik]],<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref> walau tidak sama sepenuhnya karena Abelardus lebih menggunakan pendekatan [[logika]] atau [[rasional]].<ref name="Rosemann">{{en}} {{citation |url=https://books.google.co.id/books?id=0w4V4qnxpE8C |title=Peter Lombard |author=Philipp W. Rosemann |publisher=Oxford University Press |location=USA |year=2004 |ISBN=9780198035398}}</ref>{{rp|29}} Lombardus tetap waspada terhadap kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan Abelardus; ia tidak berkeinginan untuk membuat doktrin Kristen menjadi hal kontroversial seperti yang telah dilakukan oleh Abelardus.<ref name="Ghellinck"/> Petrus Lombardus menentang para dialektika yang berlebihan (dan cenderung berspekulasi), tetapi sekaligus juga ia berusaha mengunakan suatu jalan tengah untuk menenangkan kekhawatiran mereka yang menganjurkan pemisahan antara [[dogma]] dan akal budi.<ref name="Ghellinck"/> Ia menyusun doktrin-doktrin dari [[Tradisi Suci|tradisi Gereja]] secara sistematis dan meringkas berbagai kontroversi pada saat itu berserta sejumlah opini yang terkait. Sebenarnya Lombardus tidak menciptakan gagasan baru, tetapi ia hanya berusaha mencari gagasan yang benar di antara berbagai gagasan yang ada, termasuk dari pihak otoritas Gereja.<ref name="Tony Lane"/> |
|||
Karena pengaruh Lombardus di akhir abad pertengahan, ia termasuk salah satu tokoh penting yang mengkritik pandangan Petrus Abelardus.<ref name="Lagerlund"/>{{rp|270}} Dalam ''[[Sentences]]'' Buku I:42-44, di mana Lombardus membahas mengenai kuasa ilahi, ia mengadopsi banyak rumusan Abelardus —termasuk kenyataan bahwa pengetahuan dan kehendak Allah tidak akan berubah seiring berjalannya waktu. Namun, dalam Buku I:43, Lombardus secara tegas menentang pandangan Abelardus, yang menyatakan bahwa Allah hanya dapat melakukan apa yang dikehendaki-Nya, dengan menuliskan: "Allah dapat melakukan berbagai hal yang tidak Ia kehendaki, dan dapat tidak melakukan apa yang Ia kehendaki." Singkatnya, Lombardus menyatakan bahwa kekuasaan-Nya melampaui kehendak-Nya. Dalam Allah sendiri terkandung kekuatan dasar untuk melakukan apa pun yang tidak menyangkut suatu kontradiksi; bahwa Ia menghendaki sesuatu adalah suatu hal yang berbeda.<ref name="Lagerlund"/>{{rp|270}} |
|||
Pemikiran Santo [[Agustinus]] banyak digunakan Petrus Lombardus untuk mendefinisikan [[sakramen]].<ref name="Lohse">Bernhard Lohse. Pengantar Sejarah: Dogma Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994.</ref><ref name="BenedictXVI">{{en}} {{citation |url=http://w2.vatican.va/content/benedict-xvi/en/audiences/2009/documents/hf_ben-xvi_aud_20091230.html |title=General Audience - Peter Lombard |publisher=Libreria Editrice Vaticana |author=Benedict XVI |date=30 December 2009}}</ref> Ia merumuskan [[Sakramen (Katolik)|7 sakramen]] dalam ''Sentences'' Buku IV,<ref name="BenedictXVI"/> dan kemungkinan besar rumusannya ini yang menjadi dasar penetapan ketujuh sakramen tersebut dalam [[Konsili Trente]] (sesi ke-7 tahun [[1547]]);<ref name="Feduccia"/>{{rp|10}} penetapan dan rumusan tujuh sakramen itu tidak hanya diterima [[Gereja Barat]], namun juga [[Gereja Timur|Gereja-Gereja Timur]].<ref>{{en}} {{citation |url=http://www.newadvent.org/cathen/13295a.htm |author=Daniel Kennedy |chapter=Sacraments |title=The Catholic Encyclopedia. Vol. 13 |location=New York |publisher=Robert Appleton Company |year=1912 |others=Transcribed for New Advent by Marie Jutras.}}</ref> Dalam buku yang sama ia menjelaskan mengenai esensi sakramen sebagai penyebab anugerah dan bagaimana sakramen benar-benar dapat mengkomunikasikan kehidupan ilahi:<ref name="Rosemann"/>{{rp|145}}<ref name="BenedictXVI"/><ref name="McKim">Donald K.NcKim. Theological Turning Point: Major Issues In Christian Thought. Atlanta: John Knox Press, 1988.</ref> |
|||
:"Oleh karena itu layaklah kita menyebut "sakramen" sebagai satu tanda kasih karunia Allah dan suatu bentuk yang terlihat dari anugerah yang tak terlihat, dengan suatu cara sehingga menyandang citranya dan menjadi penyebabnya. Karenanya, sakramen-sakramen [[Institusi (liturgi)|dilembagakan]] bukan hanya untuk menandakan, tetapi juga [[kudus|menguduskan]]." |
|||
Dalam konteks tersebut, kata "bentuk" berarti "penampilan yang terlihat"; bukan dalam pengertian [[filsafat]] [[Aristoteles]], seperti yang banyak disalahartikan orang.<ref name="Rosemann"/>{{rp|145}} Dan menurut Lombardus, "tanda" adalah hal di samping penampilan luarnya ({{lang-la|species}}) — yang diterima [[panca indra]] seseorang — di mana menyebabkan sesuatu yang lain darinya timbul dalam pemikiran seseorang.<ref name="Feduccia">{{en}} {{citation |url=http://www.smp.org/images/BookImages/Sampler_ChristSacrement.pdf |title=Encountering Christ in the Sacraments |author=Robert Feduccia Jr. |year=2012 |publisher=Saint Mary’s Press |ISBN=978-1-59982-046-0 }}{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>{{rp|12}} Sehingga "tanda" di sini tidak berarti simbol atau sebatas penampilan lahiriah saja. Selain itu ia juga menyatakan bahwa sakramen adalah "hal sakral yang menandakan dan hal sakral yang ditandakannya" (''sacrum signans et sacrum signatum'').<ref name="Feduccia"/>{{rp|12}} |
|||
Dalam ''Sentences'' Buku IV, Lombardus juga menyatakan bahwa [[roti]] dan [[anggur]] diubah menjadi hakikat ([[substansi]]) [[Tubuh Kristus|Tubuh]] dan [[Darah Kristus]] dalam [[Perjamuan Kudus]];<ref name="Urban">Linwood. Sejarah Ringkas Pemikiran Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003.</ref> dan ia menuliskan bahwa perubahan tersebut terjadi saat kata-kata [[konsekrasi]] diucapkan (oleh [[pastor|imam]]).<ref name="Rosemann"/>{{rp|151}} Kemungkinan pemahaman Lombardus inilah yang digunakan dalam [[Konsili Lateran IV]] tahun 1215, di mana istilah "[[transubstansiasi]]" mulai diperkenalkan.<ref name="Urban"/> Namun definisi secara eksplisit mengenai arti dan istilah tersebut belum diungkapkan saat itu,<ref name="Urban"/> dan baru dinyatakan pada Konsili Trente sesi ke-13 tahun [[1551]].<ref name="ct13">{{en}} {{cite web |url=https://history.hanover.edu/texts/trent/ct13.html |title=The Council of Trent - The Thirteenth Session |editor=J. Waterworth |location=London |publisher=Dolman |edition=1848 |others=Scanned by Hanover College students in 1995}}</ref> |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
<div class="reflist4" style="height: 300px; overflow: auto; padding: 3px noprint" > |
|||
{{reflist|2}} |
{{reflist|2}} |
||
</div> |
|||
== Pranala luar == |
|||
* [http://www.iep.utm.edu/lombard/ "Peter Lombard (1095–1160)"] article in the ''[[Internet Encyclopedia of Philosophy]]'' |
|||
* {{de}} Ludwig Hödl (1993). "Lombardus, Petrus". In Bautz, Traugott. Biographisch-Bibliographisches Kirchenlexikon (BBKL) 5. Herzberg: Bautz. cols. 197–202. ISBN 3-88309-043-3. |
|||
* [http://www.franciscan-archive.org/lombardus/ "Peter Lombard Magister Sententiarum"] Texts and further links. |
|||
* [http://www.franciscan-archive.org/lombardus/I-Sent.html Peter Lombard's Book of Sentences] in parallel Latin English (Book I) |
|||
* [http://129.15.14.63/galleries/03Medieval/Lombard/ Online Galleries, History of Science Collections, University of Oklahoma Libraries] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110810135607/http://129.15.14.63/galleries/03Medieval/Lombard/ |date=2011-08-10 }} High resolution images of works by Peter Lombard in .jpg and .tiff format. |
|||
== Bibliografi == |
|||
* Colish, Marcia L. ''Peter Lombard''. 2 Vols. New York: [[Brill Publishers|E.J. Brill]], 1994. |
|||
* Delhaye, Philippe. ''Pierre Lombard: sa vie, ses œuvres, sa morale''. Paris/Montreal: 1961. |
|||
* Herlihy, David. ''Medieval Households''. Cambridge: [[Harvard UP]], 1985. |
|||
* Rosemann, Philipp W. ''Peter Lombard''. New York: [[Oxford UP]], 2004. |
|||
* Rosemann, Philipp W. ''The Story of a Great Medieval Book: Peter Lombard's "Sentences"''. Peterborough, Ontario: Broadview, 2007. |
|||
{{lifetime|1096|1160|Lombardus, Petrus}} |
|||
[[Kategori:Teolog Kristen]] |
|||
[[Kategori:Tokoh Kristen]] |
|||
[[Kategori:Filsuf Skolastik]] |
|||
[[Kategori:Uskup Paris]] |
|||
[[Kategori:Sakramen Kristen]] |
Revisi terkini sejak 27 Desember 2022 22.58
Petrus Lombardus (ca 1096, Novara, Lombardia[1][2][3] – 21/22 Juli 1160, Paris, Kerajaan Prancis[1][2][3]) adalah seorang teolog skolastik, Uskup Paris, dan pengarang Four Books of Sentences (biasa disebut Sentences saja, atau bahasa Latin: Sententiae), yang mana membuatnya mendapat predikat Magister Sententiarum (Guru Pemerian)[4] —yaitu semacam penghargaan akademik bagi doktor teologi pada abad pertengahan.[5] Karyanya itu menjadi buku teks standar dalam teologi selama abad pertengahan.[6]
Biografi
[sunting | sunting sumber]Awal hidup
[sunting | sunting sumber]Petrus Lombardus mungkin dilahirkan di Novara; atau kemungkinan lainnya adalah di Lumellogno[7] (saat itu sebuah komune pedesaan, sekarang menjadi bagian dari Provinsi Novara, Piemonte), di barat laut Italia, dari suatu keluarga miskin.[8] Kelahirannya diperkirakan antara tahun 1095-1100.
Pendidikannya kemungkinan besar diawali di Italia, di kota Bologna[5] atau kemungkinan lainnya pada sekolah katedral (cathedral school) dari Katedral Novara dan Lucca. Di bawah naungan Otto Lucensis, Uskup Lucca, yang merekomendasikannya kepada St Bernardus dari Clairvaux, ia diizinkan untuk meninggalkan Italia dan melanjutkan studi di Reims dan Paris. Petrus Lombardus mengawalinya dari sekolah Katedral Reims, tempat di mana Magister Alberich dan Lutolph dari Novara mengajar, dan tiba di Paris sekitar tahun 1134,[7] di mana Bernardus merekomendasikannya[9] pada para kanon gereja St. Victor.
Menjadi guru besar
[sunting | sunting sumber]Di Paris, di mana ia menghabiskan dekade berikutnya (kemungkinan antara tahun 1136-1150) dengan mengajar teologi di sekolah katedral dari Notre Dame de Paris,[6] ia berhubungan dengan Petrus Abelardus dan Hugo dari St. Victor yang mana termasuk para teolog terkemuka saat itu. Tidak ditemukan bukti keberadaannya di Paris sampai tahun 1142 di mana ia dikenal sebagai penulis dan guru. Sekitar tahun 1145, Petrus Lombardus menjadi seorang magister, atau guru besar, di sekolah katedral Notre Dame di Paris. Tidak ada kepastian mengenai bagaimana Petrus menafkahi dirinya sebelum ia memperoleh penghasilan sebagai seorang guru.
Gaya mengajar Lombardus segera mendapat pengakuan. Hal ini diduga menarik perhatian para kanon Notre Dame untuk memintanya bergabung dengan mereka. Ia dianggap sebagai seorang teolog ternama pada tahun 1144, walau sebelumnya sekolah para kanon di Paris tidak memasukkannya dalam bilangan teolog yang patut dihormati selama bertahun-tahun. Para kanon Notre Dame merupakan anggota dinasti Kapetia, kerabat dari keluarga-keluarga yang terkait dengan dinasti Kapetia baik melalui hubungan darah ataupun perkawinan, dari Île-de-France atau bangsawan Loire Valley timur, atau kerabat para pejabat kerajaan. Sebaliknya, Petrus Lombardus tidak memiliki kerabat, koneksi dengan kalangan gerejawi, ataupun koneksi politik di Prancis. Tampaknya ia memang mendapat ajakan dari para kanon Notre Dame semata-mata karena prestasi akademiknya.
Menjadi imam dan uskup
[sunting | sunting sumber]Lombardus menjadi seorang subdiakon (pelayan gerejani non-imamat) pada tahun 1147. Kemungkinan ia turut hadir pada konsistori Paris tahun 1147; dan dapat dipastikan ia hadir pada Konsili Reims tahun 1148,[6] di mana Paus Eugenius III juga hadir, yang mengadakan penyelidikan terhadap Gilbert de la Porrée dan Eon de l'Estoile. Lombardus termasuk salah seorang penandatangan aksi yang mengutuk ajaran Gilbert.[7] Ia diangkat menjadi seorang diakon sekitar tahun 1150, kemudian menjadi seorang diakon agung, kemungkinan sekitar tahun 1152. Lalu ia ditahbiskan menjadi imam beberapa waktu sebelum tahun 1156. Dan pada 28 Juli 1159, pada Hari Raya Santo Petrus dan Paulus, ia dikonsekrasi sebagai Uskup Paris. Walter dari St Victor, dalam polemiknya, menuduh Lombardus memperoleh jabatan melalui praktik simoni (suap).[10] Cerita yang lebih lazim diketahui adalah Philip, adik dari Raja Louis VII dan diakon agung Notre Dame, telah dipilih oleh para kanon namun menolaknya karena mendukung Petrus Lombardus —yang adalah gurunya.
Lombardus hanya menjabat sebentar saja sebagai uskup dan digantikan oleh Maurice de Sully pada tahun 1160, yang membangun Katedral Notre Dame.[5] Hanya sedikit saja yang dapat diketahui mengenai gaya kepemimpinan atau visi-misinya mengingat ia hanya meninggalkan sedikit sekali akta keuskupan. Kemungkinan Petrus Lombardus meninggal pada 21 atau 22 Juli 1160, dan dipastikan sebelum tahun 1164.[5] Makamnya pada gereja Saint-Marcel di Paris dihancurkan saat Revolusi Prancis, tetapi sebuah transkripsi dari batu nisannya masih ada.
Karya tulis
[sunting | sunting sumber]Bagian dari seri tentang |
Filsafat Katolik |
---|
Etika |
Cabang |
Portal Filsafat |
Petrus Lombardus menulis berbagai khotbah, surat, dan komentar tentang Kitab Suci.[6] "Komentar mengenai Mazmur dan Surat-surat Paulus" terdiri dari cukup banyak naskah, terutama berisi kumpulan tafsiran dari zaman patristik dan abad pertengahan.[5] Sementara "Kotbah-kotbah" yang ditulisnya — dalam sejumlah naskah juga — cenderung agak 'kering', sering kali alegoris, dan pembagiannya sangat metodologis.[5] "Komentar mengenai Mazmur dan Surat-surat Paulus" dijadikannya sebagai sumber karya berikutnya yang fenomenal, yakni Four Books of Sentences (Libri Quatuor Sententiarum) —yang biasa disebut Sentences saja.[11] Buku I Sentences membahas mengenai Allah, Trinitas, bimbingan ilahi, kejahatan, dan predestinasi. Buku II berisi mengenai penciptaan: malaikat, setan, kejatuhan manusia, rahmat, dosa. Buku III mengenai inkarnasi, penebusan dosa, kebajikan, Sepuluh Perintah Allah. Buku IV, yang terakhir, membahas mengenai sakramen dan empat hal terakhir (kematian, penghakiman, neraka, dan surga).[6]
Sentences merupakan suatu kumpulan dan pemaparan opini para penulis abad pertengahan dan ajaran para Bapa Gereja yang disusun sebagai suatu risalah gerejawi yang sistematis.[6] Para Bapa Gereja yang dikutip dalam karya tersebut misalnya Santo Ambrosius, Santo Hilarius dari Poitiers, dan —terutama— Santo Agustinus; karya St Agustinus yang menjadi dasar penulisan Sentences adalah De doctrina Christiana.[11] Sementara tulisan St. Yohanes dari Damaskus, De fide orthodoxa (The Orthodox faith), membantunya merumuskan ulang pandangannya terhadap teologi Trinitas dan Kristologi di edisi akhir Sentences pada tahun 1155-1157.[12] Telah menjadi kebiasaan bagi para sarjana yang mengejar gelar "master" dalam teologi pada masa abad pertengahan, di mana merupakan gelar akademik tertinggi saat itu, untuk mengomentari Sentences.[12] Komentar-komentar terkenal atas karya Lombardus ini adalah yang dibuat oleh St. Thomas Aquinas dan St. Bonaventura.[5][6] Sentences menjadi buku teks resmi di universitas di Eropa barat selama abad pertengahan (antara pertengahan abad ke-13 sampai abad ke-16),[6][11] sampai kemudian Kardinal Thomas Cajetan (1469-1534) mulai menggunakan Summa Theologica karya St Thomas Aquinas.[12]
Pengaruhnya
[sunting | sunting sumber]Metode Lombardus serupa dengan metode yang digunakan oleh Petrus Abelardus, yakni memakai dialektik,[4] walau tidak sama sepenuhnya karena Abelardus lebih menggunakan pendekatan logika atau rasional.[13] Lombardus tetap waspada terhadap kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan Abelardus; ia tidak berkeinginan untuk membuat doktrin Kristen menjadi hal kontroversial seperti yang telah dilakukan oleh Abelardus.[5] Petrus Lombardus menentang para dialektika yang berlebihan (dan cenderung berspekulasi), tetapi sekaligus juga ia berusaha mengunakan suatu jalan tengah untuk menenangkan kekhawatiran mereka yang menganjurkan pemisahan antara dogma dan akal budi.[5] Ia menyusun doktrin-doktrin dari tradisi Gereja secara sistematis dan meringkas berbagai kontroversi pada saat itu berserta sejumlah opini yang terkait. Sebenarnya Lombardus tidak menciptakan gagasan baru, tetapi ia hanya berusaha mencari gagasan yang benar di antara berbagai gagasan yang ada, termasuk dari pihak otoritas Gereja.[4]
Karena pengaruh Lombardus di akhir abad pertengahan, ia termasuk salah satu tokoh penting yang mengkritik pandangan Petrus Abelardus.[11] Dalam Sentences Buku I:42-44, di mana Lombardus membahas mengenai kuasa ilahi, ia mengadopsi banyak rumusan Abelardus —termasuk kenyataan bahwa pengetahuan dan kehendak Allah tidak akan berubah seiring berjalannya waktu. Namun, dalam Buku I:43, Lombardus secara tegas menentang pandangan Abelardus, yang menyatakan bahwa Allah hanya dapat melakukan apa yang dikehendaki-Nya, dengan menuliskan: "Allah dapat melakukan berbagai hal yang tidak Ia kehendaki, dan dapat tidak melakukan apa yang Ia kehendaki." Singkatnya, Lombardus menyatakan bahwa kekuasaan-Nya melampaui kehendak-Nya. Dalam Allah sendiri terkandung kekuatan dasar untuk melakukan apa pun yang tidak menyangkut suatu kontradiksi; bahwa Ia menghendaki sesuatu adalah suatu hal yang berbeda.[11]
Pemikiran Santo Agustinus banyak digunakan Petrus Lombardus untuk mendefinisikan sakramen.[14][15] Ia merumuskan 7 sakramen dalam Sentences Buku IV,[15] dan kemungkinan besar rumusannya ini yang menjadi dasar penetapan ketujuh sakramen tersebut dalam Konsili Trente (sesi ke-7 tahun 1547);[16] penetapan dan rumusan tujuh sakramen itu tidak hanya diterima Gereja Barat, namun juga Gereja-Gereja Timur.[17] Dalam buku yang sama ia menjelaskan mengenai esensi sakramen sebagai penyebab anugerah dan bagaimana sakramen benar-benar dapat mengkomunikasikan kehidupan ilahi:[13][15][18]
- "Oleh karena itu layaklah kita menyebut "sakramen" sebagai satu tanda kasih karunia Allah dan suatu bentuk yang terlihat dari anugerah yang tak terlihat, dengan suatu cara sehingga menyandang citranya dan menjadi penyebabnya. Karenanya, sakramen-sakramen dilembagakan bukan hanya untuk menandakan, tetapi juga menguduskan."
Dalam konteks tersebut, kata "bentuk" berarti "penampilan yang terlihat"; bukan dalam pengertian filsafat Aristoteles, seperti yang banyak disalahartikan orang.[13] Dan menurut Lombardus, "tanda" adalah hal di samping penampilan luarnya (bahasa Latin: species) — yang diterima panca indra seseorang — di mana menyebabkan sesuatu yang lain darinya timbul dalam pemikiran seseorang.[16] Sehingga "tanda" di sini tidak berarti simbol atau sebatas penampilan lahiriah saja. Selain itu ia juga menyatakan bahwa sakramen adalah "hal sakral yang menandakan dan hal sakral yang ditandakannya" (sacrum signans et sacrum signatum).[16]
Dalam Sentences Buku IV, Lombardus juga menyatakan bahwa roti dan anggur diubah menjadi hakikat (substansi) Tubuh dan Darah Kristus dalam Perjamuan Kudus;[19] dan ia menuliskan bahwa perubahan tersebut terjadi saat kata-kata konsekrasi diucapkan (oleh imam).[13] Kemungkinan pemahaman Lombardus inilah yang digunakan dalam Konsili Lateran IV tahun 1215, di mana istilah "transubstansiasi" mulai diperkenalkan.[19] Namun definisi secara eksplisit mengenai arti dan istilah tersebut belum diungkapkan saat itu,[19] dan baru dinyatakan pada Konsili Trente sesi ke-13 tahun 1551.[20]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b (Inggris) W. and R. Chambers (1864). Chambers's encyclopædia: Vol.VI. London.
- ^ a b (Inggris) Hegel, Georg Wilhelm Friedrich (1836). Werke: Vol.XV. Berlin.
- ^ a b (Inggris) Ginsburg, Christian David (1861). Coheleth; commonly called The Book of Ecclesiastes. London.
- ^ a b c Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.
- ^ a b c d e f g h i (Inggris) J. Ghellinck (1911), "Peter Lombard", The Catholic Encyclopedia, Transcribed for New Advent by Herman F. Holbrook, New York: Robert Appleton Company
- ^ a b c d e f g h (Inggris) Peter Lombard, Encyclopædia Britannica, Inc.
- ^ a b c Hödl, in Biografisch-Bibliografisches Kirchenlexikon.
- ^ Philippe Delhaye, Pierre Lombard: sa vie, ses œuvres, sa morale (Paris/Montreal) 1961.
- ^ In a surviving letter, Ep. 410, Opera omnia viii.391, noted by Hödl
- ^ Walter of St Victor. Contra quatuor labyrinthos Franciae II.4.
- ^ a b c d e (Inggris) Henrik Lagerlund (2010), Encyclopedia of Medieval Philosophy: Philosophy Between 500 and 1500, Volume 1, Springer Science & Business Media, ISBN 9781402097287
- ^ a b c d (Inggris) Philipp W. Rosemann (2004), Peter Lombard, USA: Oxford University Press, ISBN 9780198035398
- ^ Bernhard Lohse. Pengantar Sejarah: Dogma Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994.
- ^ a b c (Inggris) Benedict XVI (30 December 2009), General Audience - Peter Lombard, Libreria Editrice Vaticana
- ^ a b c (Inggris) Robert Feduccia Jr. (2012), Encountering Christ in the Sacraments (PDF), Saint Mary’s Press, ISBN 978-1-59982-046-0[pranala nonaktif permanen]
- ^ (Inggris) Daniel Kennedy (1912), "Sacraments", The Catholic Encyclopedia. Vol. 13, Transcribed for New Advent by Marie Jutras., New York: Robert Appleton Company
- ^ Donald K.NcKim. Theological Turning Point: Major Issues In Christian Thought. Atlanta: John Knox Press, 1988.
- ^ a b c Linwood. Sejarah Ringkas Pemikiran Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003.
- ^ (Inggris) J. Waterworth (ed.). "The Council of Trent - The Thirteenth Session". Scanned by Hanover College students in 1995 (edisi ke-1848). London: Dolman.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- "Peter Lombard (1095–1160)" article in the Internet Encyclopedia of Philosophy
- (Jerman) Ludwig Hödl (1993). "Lombardus, Petrus". In Bautz, Traugott. Biographisch-Bibliographisches Kirchenlexikon (BBKL) 5. Herzberg: Bautz. cols. 197–202. ISBN 3-88309-043-3.
- "Peter Lombard Magister Sententiarum" Texts and further links.
- Peter Lombard's Book of Sentences in parallel Latin English (Book I)
- Online Galleries, History of Science Collections, University of Oklahoma Libraries Diarsipkan 2011-08-10 di Wayback Machine. High resolution images of works by Peter Lombard in .jpg and .tiff format.
Bibliografi
[sunting | sunting sumber]- Colish, Marcia L. Peter Lombard. 2 Vols. New York: E.J. Brill, 1994.
- Delhaye, Philippe. Pierre Lombard: sa vie, ses œuvres, sa morale. Paris/Montreal: 1961.
- Herlihy, David. Medieval Households. Cambridge: Harvard UP, 1985.
- Rosemann, Philipp W. Peter Lombard. New York: Oxford UP, 2004.
- Rosemann, Philipp W. The Story of a Great Medieval Book: Peter Lombard's "Sentences". Peterborough, Ontario: Broadview, 2007.