Alih teknologi: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(9 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Dead end|date=Desember 2022}} |
|||
⚫ | '''Alih Teknologi''' adalah suatu proses mengajar-belajar suatu proses penyerahan |
||
⚫ | '''Alih Teknologi''' adalah suatu proses mengajar-belajar suatu proses penyerahan peranti keras, peranti lemah dan proses pelimpahan keterampilan dari pihak yang menyerahkan pada pihak penerima. dalam praktiknya terdapat berbagai aspek alih teknologi, (1) adaptasi produk dan prosesnya dalam lingkungan setempat; (2) beli atau sewa atau beli secara cicilan peranti keras, lemah atau pelatihan keterampilan; (3) pengembangan fasilitas dan pengembangan setempat; (4) pengoprasian latihan karyawan enerima teknologi.<ref>{{Cite book|title=Ensiklopedi Ekonomi, Bisnis & Manajemen|last=Lumbatoruan|first=Magdalena|last2=Suwartoyo|first2=B|publisher=cipta adi pustaka|year=1992|isbn=|location=Jakarta|pages=12|url-status=live}}</ref> |
||
pihak pengajar dalam hal ini yang menyerah kan teknologi dan murid yang menerima pengalihan itu mempunyai latar belakang dan pandangan hidup berbeda. alih teknologi mengikuti lima tahapan, yaitu (1) bagaimana pengoprasiannya; (2) memantapkan prosedur dan keterampilan memelihara; (3) memperoleh keterampilan memperbaiki atau mengadakan reparasi;(4) menentukan teknologi dasar untuk mendesain secara mandiri (5) memantapkan pengembangan mandiri dalam teknologi skala penuh. |
pihak pengajar dalam hal ini yang menyerah kan teknologi dan murid yang menerima pengalihan itu mempunyai latar belakang dan pandangan hidup berbeda. alih teknologi mengikuti lima tahapan, yaitu (1) bagaimana pengoprasiannya; (2) memantapkan prosedur dan keterampilan memelihara; (3) memperoleh keterampilan memperbaiki atau mengadakan reparasi;(4) menentukan teknologi dasar untuk mendesain secara mandiri (5) memantapkan pengembangan mandiri dalam teknologi skala penuh. |
||
pendidikan teknologi yang melandasi pengalihan teknologi itu tidak mungkin hanya dilakukan dengan membekali manusianya dengan keterampilan teknik. perasaan terikat dengan manfaat teknologi baru dengan sikap keterbuka, reseptif atas hal-hal baru serta kreativitas dalam mencari alternatif bagi pengguna peralatan secara optimal. |
pendidikan teknologi yang melandasi pengalihan teknologi itu tidak mungkin hanya dilakukan dengan membekali manusianya dengan keterampilan teknik. perasaan terikat dengan manfaat teknologi baru dengan sikap keterbuka, reseptif atas hal-hal baru serta kreativitas dalam mencari alternatif bagi pengguna peralatan secara optimal. |
||
== Referensi == |
|||
<references /> |
|||
[[Kategori:Teknologi]] |
Revisi terkini sejak 29 Desember 2022 22.30
artikel ini tidak memiliki pranala ke artikel lain. |
Alih Teknologi adalah suatu proses mengajar-belajar suatu proses penyerahan peranti keras, peranti lemah dan proses pelimpahan keterampilan dari pihak yang menyerahkan pada pihak penerima. dalam praktiknya terdapat berbagai aspek alih teknologi, (1) adaptasi produk dan prosesnya dalam lingkungan setempat; (2) beli atau sewa atau beli secara cicilan peranti keras, lemah atau pelatihan keterampilan; (3) pengembangan fasilitas dan pengembangan setempat; (4) pengoprasian latihan karyawan enerima teknologi.[1]
pihak pengajar dalam hal ini yang menyerah kan teknologi dan murid yang menerima pengalihan itu mempunyai latar belakang dan pandangan hidup berbeda. alih teknologi mengikuti lima tahapan, yaitu (1) bagaimana pengoprasiannya; (2) memantapkan prosedur dan keterampilan memelihara; (3) memperoleh keterampilan memperbaiki atau mengadakan reparasi;(4) menentukan teknologi dasar untuk mendesain secara mandiri (5) memantapkan pengembangan mandiri dalam teknologi skala penuh.
pendidikan teknologi yang melandasi pengalihan teknologi itu tidak mungkin hanya dilakukan dengan membekali manusianya dengan keterampilan teknik. perasaan terikat dengan manfaat teknologi baru dengan sikap keterbuka, reseptif atas hal-hal baru serta kreativitas dalam mencari alternatif bagi pengguna peralatan secara optimal.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Lumbatoruan, Magdalena; Suwartoyo, B (1992). Ensiklopedi Ekonomi, Bisnis & Manajemen. Jakarta: cipta adi pustaka. hlm. 12.