Lompat ke isi

Sejarah ekonomi Jerman: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
 
(24 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Frankfurter Altstadt mit Skyline 2012-04.jpg|jmpl|[[Frankfurt am Main|Frankfurt]], Ibukota finansial dari Jerman.]]
[[Berkas:Frankfurter Altstadt mit Skyline 2012-04.jpg|jmpl|[[Frankfurt am Main|Frankfurt]], Ibu kota finansial dari Jerman.]]
[[Jerman]] sebagai suatu Negara belum dapat dikatakan berdiri hingga abad ke-19.<ref>{{Cite web|url=http://www.historytoday.com/jeff-bowersox/1864-germany-denmark-and-rise-nation-state|title=1864: Germany, Denmark and the Rise of the Nation State {{!}} History Today|website=www.historytoday.com|access-date=2017-11-03}}</ref><ref name=":5">{{Cite news|url=https://www.britannica.com/place/Germany/Germany-from-1871-to-1918|title=Germany - Germany from 1871 to 1918 {{!}} history - geography|newspaper=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2017-11-03}}</ref> Pada periode ini, '''sejarah ekonomi Jerman''' mengkaji aktifitas ekonomi yang berlangsung di daerah dengan bahasa (mayoritas) Jerman. Setelah Jerman berdiri sebagai suatu negara pada 1871<ref name=":4">{{Cite news|url=https://www.britannica.com/place/Germany/Germany-from-1871-to-1918|title=Germany - Germany from 1871 to 1918 {{!}} history - geography|newspaper=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2017-11-03}}</ref>, kajian ini menyempit dan berfokus pada aktifitas [[ekonomi]] di negara Jerman atau yang berkaitan dengan pemerintahannya. Pada tahun 1900, Jerman adalah salah satu negara dengan perekonomian terbesar di [[Eropa]]<ref name=":4" />, hal ini kemudian membuat Jerman memainkan peran penting dalam [[Perang Dunia I]] dan [[Perang Dunia II]].<ref name=":1">{{Cite web|url=http://www.sjsu.edu/faculty/watkins/germany.htm|title=THE ECONOMIC HISTORY OF GERMANY|website=www.sjsu.edu|access-date=2017-11-03}}</ref> [[Ekonomi Jerman]] pasca perang dapat dikatakan mengalami jatuh bangun, mengalami krisis besar pasca Perang Dunia I, perekonomian Jerman berhasil bangkit, namun mengalami kemundurann kembali setelah mengalami kekalahan di Perang Dunia II.<ref name=":0">{{Cite news|url=https://www.britannica.com/place/Germany/Germany-from-1871-to-1918|title=Germany - Germany from 1871 to 1918 {{!}} history - geography|newspaper=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2017-11-03}}</ref><ref name=":1" /> Pasca Perang Dunia II, diiringi bantuan [[Rencana Marshall|''Marshall Plan'']] oleh negara-negara sekutu, Jerman sukses dalam melakukan rekonstruksi perekonomian yang sebelumnya hancur.<ref name=":0" /><ref>{{Cite news|url=https://www.britannica.com/place/Germany/Economy|title=Germany - Economy {{!}} history - geography|newspaper=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2017-11-03}}</ref> Sejak saat itu, perekonomian Jerman terus tumbuh dan saat ini kembali menjadi negara dengan perekonomian terbesar di [[Eropa]] menurut GDP.<ref>{{Cite news|url=http://www.imf.org/en/News/Articles/2017/07/05/na070717-germany-spend-more-at-home|title=Germany: Spend More At Home|newspaper=IMF|language=en|access-date=2017-11-03}}</ref> Saat ini ,Perekonomian Jermanjuga dikategorikan sebagai salah satu perekonomian yang tidak begitu terpengaruh oleh krisis.<ref>{{Cite news|url=http://www.economist.com/node/21552567|title=What Germany offers the world|date=2012-04-14|newspaper=The Economist|issn=0013-0613|access-date=2017-11-03}}</ref>
[[Jerman]] sebagai suatu negara belum dapat dikatakan berdiri hingga abad ke-19.<ref>{{Cite web|url=http://www.historytoday.com/jeff-bowersox/1864-germany-denmark-and-rise-nation-state|title=1864: Germany, Denmark and the Rise of the Nation State {{!}} History Today|website=www.historytoday.com|access-date=2017-11-03}}</ref><ref name=":5">{{Cite news|url=https://www.britannica.com/place/Germany/Germany-from-1871-to-1918|title=Germany - Germany from 1871 to 1918 {{!}} history - geography|newspaper=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2017-11-03}}</ref> Pada periode ini, '''sejarah ekonomi Jerman''' mengkaji aktivitas ekonomi yang berlangsung di daerah dengan bahasa (mayoritas) Jerman. Setelah Jerman berdiri sebagai suatu negara pada 1871,<ref name=":4">{{Cite news|url=https://www.britannica.com/place/Germany/Germany-from-1871-to-1918|title=Germany - Germany from 1871 to 1918 {{!}} history - geography|newspaper=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2017-11-03}}</ref> kajian ini menyempit dan berfokus pada aktivitas [[ekonomi]] di negara Jerman atau yang berkaitan dengan pemerintahannya. Pada tahun 1900, Jerman adalah salah satu negara dengan perekonomian terbesar di [[Eropa]],<ref name=":4" /> hal ini kemudian membuat Jerman memainkan peran penting dalam [[Perang Dunia I]] dan [[Perang Dunia II]].<ref name=":1">{{Cite web|url=http://www.sjsu.edu/faculty/watkins/germany.htm|title=THE ECONOMIC HISTORY OF GERMANY|website=www.sjsu.edu|access-date=2017-11-03|archive-date=2021-05-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20210510184810/https://www.sjsu.edu/faculty/watkins/germany.htm|dead-url=yes}}</ref> [[Ekonomi Jerman]] pascaperang dapat dikatakan mengalami jatuh bangun, mengalami krisis besar setelah Perang Dunia I, perekonomian Jerman berhasil bangkit, namun mengalami kemundurann kembali setelah mengalami kekalahan di Perang Dunia II.<ref name=":1" /><ref name=":0">{{Cite news|url=https://www.britannica.com/place/Germany/Germany-from-1871-to-1918|title=Germany - Germany from 1871 to 1918 {{!}} history - geography|newspaper=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2017-11-03}}</ref> Setelah Perang Dunia II, diiringi bantuan [[Rencana Marshall|''Marshall Plan'']] oleh negara-negara sekutu, Jerman sukses dalam melakukan rekonstruksi perekonomian yang sebelumnya hancur.<ref name=":0" /><ref>{{Cite news|url=https://www.britannica.com/place/Germany/Economy|title=Germany - Economy {{!}} history - geography|newspaper=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2017-11-03}}</ref> Sejak saat itu, perekonomian Jerman terus tumbuh dan saat ini kembali menjadi negara dengan perekonomian terbesar di [[Eropa]] menurut GDP.<ref>{{Cite news|url=http://www.imf.org/en/News/Articles/2017/07/05/na070717-germany-spend-more-at-home|title=Germany: Spend More At Home|newspaper=IMF|language=en|access-date=2017-11-03}}</ref> Saat ini, perekonomian Jerman juga dikategorikan sebagai salah satu perekonomian yang tidak begitu terpengaruh oleh krisis.<ref>{{Cite news|url=http://www.economist.com/node/21552567|title=What Germany offers the world|date=2012-04-14|newspaper=The Economist|issn=0013-0613|access-date=2017-11-03}}</ref>


== Abad pertengahan - akhir abad ke 18 ==
== Abad pertengahan - akhir abad ke 18 ==
Jerman pada abad pertengahan berada pada dataran [[Eropa Tengah]] dan terbagi dalam ratusan kerajaan yang saling bersaing, keuskupan, dan kota-kota yang bebas. Dengan lingkungan seperti ini, Jerman pada masa ini dipenuhi oleh ketidakpastian baik dibidang politik, hukum, maupun ekonomi.<ref name=":2">{{Cite web|url=http://countrystudies.us/germany/135.htm|title=Germany - Economy - History|website=countrystudies.us|access-date=2017-11-03}}</ref> Pada bidang hukum dan ekonomi misalnya tidak ditemukan suatu hukum yang memungkinkan pedagang untuk menuntut suatu pembayaran dari aktifitasnya, bantuan diberikan oleh penguasa jika dan hanya jika terdapat kontrak sebelumnya.<ref>{{Cite journal|last=Volckart|first=Oliver|date=2004|title=The economics of feuding in late medieval Germany|url=https://econpapers.repec.org/article/eeeexehis/v_3a41_3ay_3a2004_3ai_3a3_3ap_3a282-299.htm|journal=Explorations in Economic History|volume=41|issue=3|pages=282–299|issn=0014-4983}} [https://web.stanford.edu/~avner/Greif_228_2007/Volckart%20O.%202004.%20The%20Economics%20of%20Feuding.%20EEE.pdf Archived.]</ref>Meskipun di bawah kondisi yang relatif tidak stabil, Jerman pada masa ini telah mampu mengembangkan ekonomi yang cukup kuat. Ekonomi Jerman pada masa ini berbasis pada industri kerajinan dan pertukangan.<ref name=":2" />
Jerman pada abad pertengahan berada pada dataran [[Eropa Tengah]] dan terbagi dalam ratusan kerajaan yang saling bersaing, keuskupan, dan kota-kota yang bebas. Dengan lingkungan seperti ini, Jerman pada masa ini dipenuhi oleh ketidakpastian baik dibidang politik, hukum, maupun ekonomi.<ref name=":2">{{Cite web|url=http://countrystudies.us/germany/135.htm|title=Germany - Economy - History|website=countrystudies.us|access-date=2017-11-03}}</ref> Pada bidang hukum dan ekonomi misalnya tidak ditemukan suatu hukum yang memungkinkan pedagang untuk menuntut suatu pembayaran dari aktivitasnya, bantuan diberikan oleh penguasa jika dan hanya jika terdapat kontrak sebelumnya.<ref>{{Cite journal|last=Volckart|first=Oliver|date=2004|title=The economics of feuding in late medieval Germany|url=https://econpapers.repec.org/article/eeeexehis/v_3a41_3ay_3a2004_3ai_3a3_3ap_3a282-299.htm|journal=Explorations in Economic History|volume=41|issue=3|pages=282–299|issn=0014-4983}} [https://web.stanford.edu/~avner/Greif_228_2007/Volckart%20O.%202004.%20The%20Economics%20of%20Feuding.%20EEE.pdf Archived.]</ref> Meskipun di bawah kondisi yang relatif tidak stabil, Jerman pada masa ini telah mampu mengembangkan ekonomi yang cukup kuat. Ekonomi Jerman pada masa ini berbasis pada industri kerajinan dan pertukangan.<ref name=":2" />
== Abad ke-19 hingga awal abad ke-20 ==
== Abad ke-19 hingga awal abad ke-20 ==
[[Berkas:Bismarck pickelhaube.jpg|jmpl|200x200px|[[Otto von Bismarck]] yang dijuluki sebagai arsitek dari terbentuknya negara Jerman modern.]]
[[Berkas:Bismarck pickelhaube.jpg|jmpl|200x200px|[[Otto von Bismarck]] yang dijuluki sebagai arsitek dari terbentuknya negara Jerman modern.]]
Pada awal abad ke-19, Jerman sebagai suatu negara masih belum berdiri sehingga aktifitas ekonomi di Jerman masih banyak menemui kendala.<ref name=":1" /> Pada tahun 1833, terdapat kesepakatan yang berkaitan dengan pasar bebas antar kerajaan-kerajaan di Jerman. Kesepakatan ini berupa menghapus pajak dan retribusi suatu barang dari kerajaan satu ke kerajaan lainnya sehingga pertukaran barang menjadi semakin lancar antara kerajaan-kerajaan Jerman.<ref name=":1" /><ref name=":3">{{Cite web|url=http://countrystudies.us/germany/30.htm|title=Germany - Imperial Germany - The Economy and Population Growth|website=countrystudies.us|access-date=2017-11-03}}</ref> Selain itu kerajaan-kerajaan Jerman mulai menetapkan tiga buah mata uang yang berlaku di daerahnya. Kerajaan-kerajaan Jerman juga pada masa ini mulai membangun jaringan jalan dan kereta api.<ref name=":3" />
Pada awal abad ke-19, Jerman sebagai suatu negara masih belum berdiri sehingga aktivitas ekonomi di Jerman masih banyak menemui kendala.<ref name=":1" /> Pada tahun 1833, terdapat kesepakatan yang berkaitan dengan pasar bebas antar kerajaan-kerajaan di Jerman. Kesepakatan ini berupa menghapus pajak dan retribusi suatu barang dari kerajaan satu ke kerajaan lainnya sehingga pertukaran barang menjadi semakin lancar antara kerajaan-kerajaan Jerman.<ref name=":1" /><ref name=":3">{{Cite web|url=http://countrystudies.us/germany/30.htm|title=Germany - Imperial Germany - The Economy and Population Growth|website=countrystudies.us|access-date=2017-11-03}}</ref> Selain itu kerajaan-kerajaan Jerman mulai menetapkan tiga buah mata uang yang berlaku di daerahnya. Kerajaan-kerajaan Jerman juga pada masa ini mulai membangun jaringan jalan dan kereta api.<ref name=":3" />


Walaupun terdapat perkembangan, namun perekonomian Jerman pada mulai menemui kendala pada tahun-tahun berikutnya. Keterbatasan lahan dan bertambahnya jumlah pengangguran akibat revolusi industri membuat terjadinya imigrasi besar-besaran penduduk Jerman ke Amerika. Imigrasi semakin meningkat pada tahun 1840an yang diakibatkan krisis ekonomi dan kegagalan panen.<ref>{{Cite web|url=http://52ndnysv.com/germany.html|title=Germany in the 19th Century|website=52ndnysv.com|access-date=2017-11-03}}</ref>
Walaupun terdapat perkembangan, namun perekonomian Jerman pada mulai menemui kendala pada tahun-tahun berikutnya. Keterbatasan lahan dan bertambahnya jumlah pengangguran akibat revolusi industri membuat terjadinya imigrasi besar-besaran penduduk Jerman ke [[Amerika]]. Imigrasi semakin meningkat pada tahun 1840an yang diakibatkan krisis ekonomi dan kegagalan panen.<ref>{{Cite web|url=http://52ndnysv.com/germany.html|title=Germany in the 19th Century|website=52ndnysv.com|access-date=2017-11-03|archive-date=2017-11-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20171107022531/http://52ndnysv.com/germany.html|dead-url=yes}}</ref>


====== Berdirinya Kekasiaran Jerman ======
=== Berdirinya Kekasiaran Jerman ===
Kekaisaran Jerman berdiri pada 18 Januari 1871, pasca tiga kemenangan perang yang diraih oleh kerajaan Prussia.<ref name=":4" /> Pasca terbentuknya kesatuan pemerintahan, perindustrian dan perekonomian Jerman semakin berkembang. Kebijakan politik luar negeri pasif dari [[Otto von Bismarck]] membuat perekonomian Jerman lebih stabil.<ref name=":8" /> Produksi batu-bara Jerman yang hanya sepertiga dari Inggris pada tahun 1880 meningkat enam kali lipat pada awal abad ke-19.<ref name=":5" /><ref name=":3" /> Produksi baja Jerman juga meningkat sepuluh 10 kali lipat pada periode yang sama. Hal ini membuat perekonomian Jerman pada tahun 1900 menjadi salah satu yang terbesar di dunia bersama Inggris.<ref name=":5" /><ref name=":3" />
Kekaisaran Jerman berdiri pada 18 Januari 1871, pascatiga kemenangan perang yang diraih oleh kerajaan [[Prusia]].<ref name=":4" /> Setelah terbentuknya kesatuan pemerintahan, perindustrian dan perekonomian Jerman semakin berkembang. Kebijakan politik luar negeri pasif dari [[Otto von Bismarck]] membuat perekonomian Jerman lebih stabil.<ref name=":8" /> Produksi batu-bara Jerman yang hanya sepertiga dari Inggris pada tahun 1880 meningkat enam kali lipat pada awal abad ke-19.<ref name=":5" /><ref name=":3" /> Produksi baja Jerman juga meningkat sepuluh 10 kali lipat pada periode yang sama. Hal ini membuat perekonomian Jerman pada tahun 1900 menjadi salah satu yang terbesar di dunia bersama [[Inggris]].<ref name=":5" /><ref name=":3" />


== Abad ke-20 ==
== Abad ke-20 ==
====== Pasca Perang Dunia I ======
=== Setelah Perang Dunia I ===
Perkembangan dalam perindustrian dan perekonomian yang sangat pesat di akhir abad ke-19 membuat Kaisar Jerman, [[William II, Kaisar Jerman|Pangeran Wilhlem II]] ingin lebih aktif dalam perpolitikan luar negeri.<ref>{{Cite news|url=https://www.britannica.com/biography/William-II-emperor-of-Germany|title=William II {{!}} emperor of Germany|newspaper=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2017-11-03}}</ref> Hal ini bertentangan dengan politik pasif yang dijalankan [[Otto von Bismarck]] selama menjabat sebagai kanselir sekaligus perdana menteri sejak tahun 1871.<ref name=":8">{{Cite news|url=https://www.britannica.com/biography/Otto-von-Bismarck/Imperial-chancellor|title=Otto von Bismarck - Imperial chancellor {{!}} German chancellor and prime minister|newspaper=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2017-11-03}}</ref> Sepeninggal Otto von Bismarck yang mengundurkan diri pada tahun 1890, Jerman terjerumus kedalam [[Perang Dunia I]] dan akhirnya mengalami kekalahan. Kekalahan ini membawan Jerman dalam keterpurukan ekonomi akibat berkurangnya wilayah kekuasaan, kematian prajurit yang juga merupakan tenaga kerja aktif, serta beban utang perang yang harus ditanggung.<ref name=":6">{{Cite news|url=https://www.britannica.com/event/Treaty-of-Versailles-1919|title=Treaty of Versailles {{!}} Definition, Summary, Terms, & Facts|newspaper=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2017-11-03}}</ref>
Perkembangan dalam perindustrian dan perekonomian yang sangat pesat di akhir abad ke-19, membuat Kaisar Jerman, [[William II, Kaisar Jerman|Pangeran Wilhlem II]] ingin lebih aktif dalam perpolitikan luar negeri.<ref>{{Cite news|url=https://www.britannica.com/biography/William-II-emperor-of-Germany|title=William II {{!}} emperor of Germany|newspaper=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2017-11-03}}</ref> Hal ini bertentangan dengan politik pasif yang dijalankan [[Otto von Bismarck]] selama menjabat sebagai kanselir sekaligus perdana menteri sejak tahun 1871.<ref name=":8">{{Cite news|url=https://www.britannica.com/biography/Otto-von-Bismarck/Imperial-chancellor|title=Otto von Bismarck - Imperial chancellor {{!}} German chancellor and prime minister|newspaper=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2017-11-03}}</ref> Sepeninggal Otto von Bismarck yang mengundurkan diri pada tahun 1890, Jerman terjerumus kedalam [[Perang Dunia I]] dan akhirnya mengalami kekalahan. Kekalahan ini membawan Jerman dalam keterpurukan ekonomi akibat berkurangnya wilayah kekuasaan, kematian prajurit yang juga merupakan tenaga kerja aktif, serta beban utang perang yang harus ditanggung.<ref name=":6">{{Cite news|url=https://www.britannica.com/event/Treaty-of-Versailles-1919|title=Treaty of Versailles {{!}} Definition, Summary, Terms, & Facts|newspaper=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2017-11-03}}</ref>


Pasca kekalahan pada Perang Dunia Pertama, Jerman harus menandatangani Perjanjian Versailles yang membawa banyak kerugian bagi perekonomian Jerman.<ref name=":6" /> Selain itu timbulnya gejolak revolusi dikalangan sipil turut memperparah keadaan ini dan membuat perekonomian Jerman makin tidak stabil. Walaupun sempat membaik, Jerman akhirnya mengalami krisis hebat saat pasar saham Amerika Serikat mengalami kejatuhan pada tahun 1929 .<ref>{{Cite news|url=https://www.britannica.com/topic/Weimar-Republic|title=Weimar Republic {{!}} German history [1919-1933]|newspaper=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2017-11-03}}</ref> Krisis ini, dari persepektif politik dipandang sebagai salah satu faktor yang membuat politisi [[Populisme sayap kanan|populis]]-[[Fasisme|fasis]] seperti [[Adolf Hitler|Adolf Hittler]] memperoleh banyak popularitas, sebelum akhirnya bersama partainya Nazi , meraih kekuasaan di Jerman dan kemudian memicu [[Perang Dunia II]].<ref name=":7">{{Cite news|url=https://www.thoughtco.com/guns-or-butter-the-nazi-economy-1221065|title=Guns or Butter - The Nazi Economy|newspaper=ThoughtCo|access-date=2017-11-03}}</ref>
Pascakekalahan pada Perang Dunia Pertama, Jerman harus menandatangani [[Perjanjian Versailles]] yang membawa banyak kerugian bagi [[Ekonomi jerman|perekonomian Jerman]].<ref name=":6" /> Selain itu timbulnya gejolak revolusi dikalangan sipil turut memperparah keadaan ini dan membuat perekonomian Jerman makin tidak stabil. Walaupun sempat membaik, Jerman akhirnya mengalami krisis hebat saat pasar saham [[Amerika Serikat]] mengalami kejatuhan pada tahun 1929 .<ref>{{Cite news|url=https://www.britannica.com/topic/Weimar-Republic|title=Weimar Republic {{!}} German history [1919-1933]|newspaper=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2017-11-03}}</ref> Krisis ini, dari persepektif politik dipandang sebagai salah satu faktor yang membuat politisi [[Populisme sayap kanan|populis]]-[[Fasisme|fasis]] seperti [[Adolf Hitler|Adolf Hittler]] memperoleh banyak popularitas, sebelum akhirnya bersama partainya Nazi, meraih kekuasaan di Jerman dan kemudian memicu [[Perang Dunia II]].<ref name=":7">{{Cite news|url=https://www.thoughtco.com/guns-or-butter-the-nazi-economy-1221065|title=Guns or Butter - The Nazi Economy|newspaper=ThoughtCo|access-date=2017-11-03}}</ref>


====== Pemerintahan Nazi ======
=== Pemerintahan Nazi ===
Sebelum meletusnya Perang Dunia II, di bawah kekuasaan Nazi, ekonomi Jerman berhasil tumbuh kembali.<ref name=":7" /> Selama enam tahun dari 1933-1939 pemerintahan Nazi Jerman berhasil menekan jumlah pengangguran dari sebelumnya 6 juta jiwa pada tahun 1933 menjadi hanya 300 ribu jiwa pada tahun 1939.<ref name=":14">{{Cite web|url=http://www.bbc.co.uk/schools/gcsebitesize/history/tch_wjec/germany19291947/2economicsocialpolicy1.shtml|title=BBC - GCSE Bitesize: How did Nazi economic and social policy affect life in Germany?|access-date=2017-11-04}}</ref> Walaupun dalam perkembangannya, terdapat perdebatan mengenai relevansi data statistik yang dikeluarkan oleh Nazi.<ref>{{Cite news|url=http://www.historylearningsite.co.uk/nazi-germany/the-nazis-and-the-german-economy/|title=The Nazis and the German Economy - History Learning Site|newspaper=History Learning Site|language=en-GB|access-date=2017-11-04}}</ref> Selain menurunkan jumlah pengangguran, pemerintahan Nazi juga menekankan swasembada ekonomi.<ref name=":14" /> Berkaitan dengan ini, pemerintahan Nazi memberikan subsidi yang besar terhadap industri yang dianggap dapat meningkatkan kemampuan militer dan juga terhadap pertanian.<ref name=":7" /> Walaupun subsidi tersebut berhasil meningkatkan produktifitas barang-barang militer, bahan industri dan hasiil pertanian, pada tahun 1939 Jerman masih mengimpor 33% bahan mentah dan 20% bahan makanan.<ref>{{Cite news|url=http://alphahistory.com/nazigermany/nazi-economic-recovery/|title=Nazi economic recovery|date=2012-06-17|newspaper=Nazi Germany|language=en-US|access-date=2017-11-04}}</ref>
Sebelum meletusnya Perang Dunia II, di bawah kekuasaan Nazi, ekonomi Jerman berhasil tumbuh kembali.<ref name=":7" /> Selama enam tahun dari 1933-1939 pemerintahan Nazi Jerman berhasil menekan jumlah pengangguran dari sebelumnya 6 juta jiwa pada tahun 1933 menjadi hanya 300 ribu jiwa pada tahun 1939.<ref name=":14">{{Cite web|url=http://www.bbc.co.uk/schools/gcsebitesize/history/tch_wjec/germany19291947/2economicsocialpolicy1.shtml|title=BBC - GCSE Bitesize: How did Nazi economic and social policy affect life in Germany?|access-date=2017-11-04}}</ref> Walaupun dalam perkembangannya, terdapat perdebatan mengenai relevansi data statistik yang dikeluarkan oleh Nazi.<ref>{{Cite news|url=http://www.historylearningsite.co.uk/nazi-germany/the-nazis-and-the-german-economy/|title=The Nazis and the German Economy - History Learning Site|newspaper=History Learning Site|language=en-GB|access-date=2017-11-04}}</ref> Selain menurunkan jumlah pengangguran, pemerintahan Nazi juga menekankan swasembada ekonomi.<ref name=":14" /> Berkaitan dengan ini, pemerintahan Nazi memberikan subsidi yang besar terhadap industri yang dianggap dapat meningkatkan kemampuan militer dan juga terhadap pertanian.<ref name=":7" /> Walaupun subsidi tersebut berhasil meningkatkan produktivitas barang-barang militer, bahan industri dan hasil pertanian, pada tahun 1939, Jerman masih mengimpor 33% bahan mentah dan 20% bahan makanan.<ref>{{Cite news|url=http://alphahistory.com/nazigermany/nazi-economic-recovery/|title=Nazi economic recovery|date=2012-06-17|newspaper=Nazi Germany|language=en-US|access-date=2017-11-04}}</ref>


====== Rekonstruksi pasca Perang Dunia II ======
=== Rekonstruksi pasca Perang Dunia II ===
Kekalahan yang dialami Jerman pada Perang Dunia II kembali membawa perekonomian Jerman terpuruk. Di akhir kehancuran Nazi, terdapat sedikitnya 9 juta warga Jerman yang menjadi pengungsi.<ref name=":1" /> Perang Dunia II juga menghancurkan sekitar 70% dari perumahan di Jerman.<ref name=":9">{{Cite news|url=http://www.theguardian.com/world/2009/sep/11/second-world-war-rebuilding|title=Rebuilding the world after the second world war|last=MacMillan|first=Margaret|date=2009-09-11|newspaper=The Guardian|language=en-GB|issn=0261-3077|access-date=2017-11-03}}</ref> Produksi pertanian Jerman pun pada tahun 1947 menyusut menjadi setengah dari produksi pada tahun 1938.<ref name=":13" /> Hal ini makin diperparah dengan banyaknya pria Jerman pada usia angkatan kerja yang tewas atau menjadi tawanan akibat perang. <ref name=":13" />Selain itu, Jerman diduduki oleh empat negara sekutu Pasca Perang Dunia II dan kemudian terbelah menjadi dua bagian. Bagian barat dikuasai Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis, dan bagian timur yang dikuasai oleh Uni Soviet.<ref name=":11" />
Kekalahan yang dialami Jerman pada Perang Dunia II kembali membawa perekonomian Jerman terpuruk. Di akhir kehancuran Nazi, terdapat sedikitnya 9 juta warga Jerman yang menjadi pengungsi.<ref name=":1" /> Perang Dunia II juga menghancurkan sekitar 70% dari perumahan di Jerman.<ref name=":9">{{Cite news|url=http://www.theguardian.com/world/2009/sep/11/second-world-war-rebuilding|title=Rebuilding the world after the second world war|last=MacMillan|first=Margaret|date=2009-09-11|newspaper=The Guardian|language=en-GB|issn=0261-3077|access-date=2017-11-03}}</ref> Produksi pertanian Jerman pun pada tahun 1947 menyusut menjadi setengah dari produksi pada tahun 1938.<ref name=":13" /> Hal ini makin diperparah dengan banyaknya pria Jerman pada usia angkatan kerja yang tewas atau menjadi tawanan akibat perang.<ref name=":13" /> Selain itu, Jerman diduduki oleh empat negara sekutu setelah Perang Dunia II dan kemudian terbelah menjadi dua bagian. Bagian barat dikuasai Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis, dan bagian timur yang dikuasai oleh Uni Soviet.<ref name=":11" />


Pada 1948 Jerman mulai melakukan reformasi pada mata uang. Pemerintah Jerman Barat mengganti mata uang lama Reichsmark menjadi mata uang baru Deustchemark.<ref>{{Cite web|url=http://www.globalfinancialdata.com/gfdblog/?p=3142|title=The Currency Reform that Created Two Germanies {{!}} Global Financial Data|last=SBSolutionsFrisco.com|website=www.globalfinancialdata.com|access-date=2017-11-04}}</ref> Pergantian mata uang juga dilakukan Jerman Timur di bawah kendali Uni Soviet. Pergantian mata uang, bantuan ''[[Marshall Plan]]'' oleh negara-negara sekutu, disertai oleh reformasi sistem ekonomi menjadi lebih bebas di Jerman Barat berhasil membuat perekonomian di daerah tersebut bangkit kembali.<ref name=":10">{{Cite news|url=http://www.investopedia.com/articles/economics/09/german-economic-miracle.asp|title=The German Economic Miracle|last=Gethard|first=Gregory|date=2009-10-18|newspaper=Investopedia|language=en-US|access-date=2017-11-04}}</ref> Dari 1951 sampai 1961 GNP (''Gross National Product'') Jerman Barat meningkat 8% per tahun, dua kali lipat dari laju pertumbuhan GNP Inggris dan Amerika Serikat. Laju ekspor Jerman juga meningkat menjadi tiga kali lipat dari laju ekspor Inggris dan Amerika Serikat pada periode yang sama.<ref name=":10" /><ref name=":11">{{Cite news|url=https://www.britannica.com/place/Germany/Economy|title=Germany - Economy {{!}} history - geography|newspaper=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2017-11-04}}</ref> Walaupun beberapa kali terdapat kemerosotan di bidang ekonomi, secara umum perekonomian Jerman Barat memiliki tren peningkatan pada setiap tahunnya.<ref>{{Cite web|url=http://www.socialstudies.org/sites/default/files/publications/se/5704/570405.html|title=The Economic Development of Postwar Germany|website=www.socialstudies.org|access-date=2017-11-04}}</ref><ref name=":11" /> Pada daerah Jerman Timur, walaupun lebih lambat dari Jerman Barat, perekonomian daerah tersebut juga mengalami peningkatan. Infrastruktur dan teknologi yang diwariskan oleh pemerintahan sebelumnya membuat Jerman Timur menjadi pemasok alat-alat industri ke negara-negara komunis.<ref name=":11" /><ref name=":13">{{Cite web|url=http://www.econlib.org/library/Enc/GermanEconomicMiracle.html|title=German Economic Miracle: The Concise Encyclopedia of Economics {{!}} Library of Economics and Liberty|website=www.econlib.org|access-date=2017-11-04}}</ref> Sistem perekonomian yang lebih tertutup membuat sektor industri Jerman Timur mengalami kekurangan inovasi teknologi dan mengalami keterlambatan perkembangan jika dibandingkan Jerman Barat. Pasca reunifikasi tahun 1990, perekonomian Jerman terus membaik.<ref name=":12" /> Pada periode ini perekonomian Jerman berhasil menjadi salah satu yang terbesar di dunia dan juga menjadi pemimpin dalam perdagangan global.<ref name=":9" /><ref name=":12" />
Pada 1948 Jerman mulai melakukan reformasi pada mata uang. Pemerintah Jerman Barat mengganti mata uang lama Reichsmark menjadi mata uang baru Deustchemark.<ref>{{Cite web|url=http://www.globalfinancialdata.com/gfdblog/?p=3142|title=The Currency Reform that Created Two Germanies {{!}} Global Financial Data|last=SBSolutionsFrisco.com|website=www.globalfinancialdata.com|access-date=2017-11-04}}</ref> Pergantian mata uang juga dilakukan Jerman Timur di bawah kendali Uni Soviet. Pergantian mata uang, bantuan ''[[Marshall Plan]]'' oleh negara-negara sekutu, disertai oleh reformasi sistem ekonomi menjadi lebih bebas di Jerman Barat berhasil membuat perekonomian di daerah tersebut bangkit kembali.<ref name=":10">{{Cite news|url=http://www.investopedia.com/articles/economics/09/german-economic-miracle.asp|title=The German Economic Miracle|last=Gethard|first=Gregory|date=2009-10-18|newspaper=Investopedia|language=en-US|access-date=2017-11-04}}</ref> Dari 1951 sampai 1961 GNP (''Gross National Product'') Jerman Barat meningkat 8% per tahun, dua kali lipat dari laju pertumbuhan GNP Inggris dan Amerika Serikat. Laju ekspor Jerman juga meningkat menjadi tiga kali lipat dari laju ekspor Inggris dan Amerika Serikat pada periode yang sama.<ref name=":11">{{Cite news|url=https://www.britannica.com/place/Germany/Economy|title=Germany - Economy {{!}} history - geography|newspaper=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2017-11-04}}</ref><ref name=":10" /> Walaupun beberapa kali terdapat kemerosotan di bidang ekonomi, secara umum perekonomian Jerman Barat memiliki tren peningkatan pada setiap tahunnya.<ref name=":11" /><ref>{{Cite web|url=http://www.socialstudies.org/sites/default/files/publications/se/5704/570405.html|title=The Economic Development of Postwar Germany|website=www.socialstudies.org|access-date=2017-11-04}}</ref> Pada daerah Jerman Timur, walaupun lebih lambat dari Jerman Barat, perekonomian daerah tersebut juga mengalami peningkatan. Infrastruktur dan teknologi yang diwariskan oleh pemerintahan sebelumnya membuat Jerman Timur menjadi pemasok alat-alat industri ke negara-negara komunis.<ref name=":13">{{Cite web|url=http://www.econlib.org/library/Enc/GermanEconomicMiracle.html|title=German Economic Miracle: The Concise Encyclopedia of Economics {{!}} Library of Economics and Liberty|website=www.econlib.org|access-date=2017-11-04}}</ref><ref name=":11" /> Sistem perekonomian yang lebih tertutup membuat sektor industri Jerman Timur mengalami kekurangan inovasi teknologi dan mengalami keterlambatan perkembangan jika dibandingkan Jerman Barat. Pascareunifikasi tahun 1990, perekonomian Jerman terus membaik.<ref name=":12" /> Pada periode ini perekonomian Jerman berhasil menjadi salah satu yang terbesar di dunia dan juga menjadi pemimpin dalam perdagangan global.<ref name=":9" /><ref name=":12" />


== Abad ke-21 ==
== Abad ke-21 ==
Pasca reunifikasi, perekonomian Jerman dapat dikatakan terus membaik.<ref name=":12">{{Cite news|url=https://www.newyorker.com/business/currency/eastern-germany-experience-economic-miracle|title=Did Eastern Germany Experience an Economic Miracle?|last=Mauk|first=Ben|date=2014-11-07|newspaper=The New Yorker|issn=0028-792X|access-date=2017-11-04}}</ref> Saat ini perekonomian Jerman merupakan perekonomian yang terbesar di Eropa dan terbesar ke-4 di dunia menurut GDP. Jerman memiliki nilai surplus perdagangan terbesar di dunia pada 2016, yakni sebesar $310 milyar. Pada 2017, ekonomi Jerman menyumbang 28% dari keseluruhan ekonomi Uni Eropa. Negara utama tujuan ekspor Jerman diantaranya : Amerika Serikat, Uni Eropa, Tiongkok, Swiss, dan Russia. Produk ekspor terbesar Jerman saat ini meliputi : mobil, berbagai jenis mesin, bahan kimia, produk elektronik, dan obat-obatan.<ref>{{Cite news|url=http://www.worldatlas.com/articles/top-30-export-products-of-germany.html|title=Top 30 Export Products Of Germany|newspaper=WorldAtlas|language=en|access-date=2017-11-03}}</ref>
Pasca[[Penyatuan kembali Jerman|reunifikasi]], perekonomian Jerman dapat dikatakan terus membaik.<ref name=":12">{{Cite news|url=https://www.newyorker.com/business/currency/eastern-germany-experience-economic-miracle|title=Did Eastern Germany Experience an Economic Miracle?|last=Mauk|first=Ben|date=2014-11-07|newspaper=The New Yorker|issn=0028-792X|access-date=2017-11-04}}</ref> Saat ini perekonomian Jerman merupakan perekonomian yang terbesar di Eropa dan terbesar ke-4 di dunia menurut GDP. Jerman memiliki nilai surplus perdagangan terbesar di dunia pada 2016, yakni sebesar $310 miliar. Pada 2017, ekonomi Jerman menyumbang 28% dari keseluruhan ekonomi [[Uni Eropa]]. Negara utama tujuan ekspor Jerman diantaranya: [[Amerika Serikat]], [[Uni Eropa]], [[Tionghoa Taipei|Tiongkok]], [[Swiss]], dan [[Rusia|Russia]]. Produk ekspor terbesar Jerman saat ini meliputi: mobil, berbagai jenis mesin, bahan kimia, produk elektronik, dan obat-obatan.<ref>{{Cite news|url=http://www.worldatlas.com/articles/top-30-export-products-of-germany.html|title=Top 30 Export Products Of Germany|newspaper=WorldAtlas|language=en|access-date=2017-11-03}}</ref>


==Baca juga==
== Baca juga ==
* [[Ekonomi Jerman]]
* [[Ekonomi Jerman]]
* [[Otto von Bismarck|Otto Von Bismarck]]
* [[Otto von Bismarck|Otto Von Bismarck]]
Baris 41: Baris 41:
== Referensi ==
== Referensi ==
{{Reflist|2}}
{{Reflist|2}}
{{Navbox
|name = Ilmu sosial
|bodyclass = hlist
|state = {{{state|{{{1|autocollapse}}}}}}
|title = [[Ilmu sosial]]


{{portal bar|Sejarah|Budaya|Masyarakat|Pendidikan|Politik}}
|group1 = Utama
|list1 =
* [[Antropologi]]
** [[arkeologi]]
** [[antropologi budaya|budaya]]
** [[antropologi sosial|sosial]]
* [[Ekonomi]]
** [[ekonomi makro]]
** [[ekonomi mikro]]
* [[Geografi]]
** [[Geografi manusia|manusia]]
** [[Geografi terpadu|terpadu]]
* [[Hukum]]
** [[Sejarah hukum]]
** [[Daftar sistem hukum nasional|sistem hukum]]
** [[Yurisprudensi]]
* [[Ilmu politik]]
** [[administrasi publik]]
** [[hubungan internasional]]
** [[kebijakan publik]]
** [[psefologi]]
* [[Psikologi]]
** [[Psikologi abnormal|abnormal]]
** [[biopsikologi]]
** [[psikologi kepribadian|kepribadian]]
** [[psikologi kognitif|kognitif]]
** [[psikologi perkembangan|perkembangan]]
** [[psikologi sosial|sosial]]
* [[Sejarah]]
** [[Sejarah budaya|budaya]]
** [[Sejarah ekonomi|ekonomi]]
** [[Sejarah politik|politik]]
** [[Sejarah sosial|sosial]]
* [[Sosiologi]]
** [[demografi]]
** [[Sosiologi Internet|Internet]]
** [[kriminologi]]
** [[Sosiologi pedesaan|pedesaan]]
** [[Sosiologi perkotaan|perkotaan]]


[[Kategori:Sejarah Jerman]]
|group2 = Interdisipliner
[[Kategori:Sejarah ekonomi]]
|list2 =
* [[Antrozoologi]]
* [[Ekologi manusia]]
* [[Ekologi politik]]
* [[Ekonomi politik]]
* [[Filsafat ilmu pengetahuan]]
** [[Filsafat dan ekonomi|ekonomi]]
** [[Filsafat sejarah|sejarah]]
** [[Filsafat psikologi|psikologi]]
** [[Filsafat ilmu sosial|ilmu sosial]]
* [[Ilmu informasi]]
* [[Ilmu kognitif]]
* [[Ilmu regional]]
* [[Kajian bisnis]]
* [[Kajian budaya]]
* [[Kajian gender]]
* [[Kajian global]]
* [[Kajian internasional]]
* [[Kajian komunikasi]]
* [[Kajian makanan]]
* [[Kajian masyarakat]]
* [[Kajian media]]
* [[Kajian pembangunan]]
* [[Kajian sains]]
** [[Sejarah sains|sejarah]]
* [[Sains, teknologi dan masyarakat|Kajian sains dan teknologi]]
* [[Kajian wilayah]]
* [[Kerja sosial]]
* [[Kesehatan masyarakat]]
* Lingkungan
** [[Ilmu sosial lingkungan|ilmu sosial]]
** [[Kajian lingkungan|kajian]]
* [[Pendidikan]]
* Perencanaan
** [[Perencanaan daerah|daerah]]
** [[Perencanaan penggunaan lahan|penggunaan lahan]]
** [[Perencanaan perkotaan|perkotaan]]
* [[Sejarah teknologi]]

|group3 = Kategorisasi lainnya
|list3 =
*[[Humaniora]]
** [[Filsafat]]
** [[Linguistik]]
** [[Sastra]]
** [[Seni Rupa]]
*''[[Geisteswissenschaft]]''
*[[Ilmu manusia]]

|below =
* [[Indeks artikel sosiologi|Indeks]]
* [[Daftar jurnal ilmu sosial|Jurnal]]
* [[Ringkasan ilmu sosial|Ringkasan]]
* [[wikiversity:Portal:Social Sciences|Wikiversity]]
}}
{{Navbox
|name = Ekonomi-bawah
|state = <includeonly>{{{state|collapsed}}}</includeonly>
| listclass = hlist
| title = [[Ekonomi]]
|titlestyle = background:#cce;
|groupstyle = background:#cce;
|liststyle = padding:0.25em 0; line-height:1.4em; <!--otherwise lists can form continuous whole-->

|group1 = [[Ekonomi makro]]
|list1 = {{nowrap begin}} [[Ekspektasi adaptif]]{{·w}} [[Neraca pembayaran]]{{·w}} [[Bank sentral]]{{·w}} [[Mata uang]]{{·w}} [[Standar emas]]{{·w}} [[Hukum Gresham]]{{·w}} [[Inflasi]]{{·w}} [[Model IS/LM]]{{·w}} [[Uang]]{{·w}} [[Pendapatan nasional]]{{·w}} [[Kebijakan moneter]]{{·w}}<!-- [[National Income and Product Accounts]]{{·w}} --> [[Keseimbangan kemampuan berbelanja]]{{·w}} [[Ekspektasi Rasional]]{{·w}} [[Reaganomics]]{{·w}} [[Resesi]]{{·w}} [[Pengangguran]]{{·w}} [[Ekonomi pembangunan|Pembangunan]]{{·w}} [[:Kategori:Daftar bertopik ekonomi|Daftar bertopik ekonomi]]{{·w}} [[:Kategori:Ekonomi menurut kawasan|Ekonomi menurut kawasan]]{{·w}} [[Perdagangan internasional]]{{·w}} [[Daftar publikasi ekonomi penting#Makroekonomi|Publikasi]] {{nowrap end}}

|group2 = [[Ekonomi mikro]]
|list2 = {{nowrap begin}} [[Kelangkaan]]{{·w}} [[Biaya peluang]]{{·w}} [[Penawaran dan permintaan]]{{·w}} [[Elastisitas (ekonomi)|Elastisitas]]{{·w}} [[Surplus]]{{·w}} [[Defisit]]{{·w}} [[Permintaan agregat]]{{·w}} [[Teori konsumen]]{{·w}} [[Bentuk pasar]]{{·w}} [[Ekonomi kemakmuran|Kemakmuran]]{{·w}} [[Kegagalan pasar]] {{nowrap end}}

|group3 = [[Kode klasifikasi JEL|Subdisiplin]]
|list3 = {{nowrap begin}} [[Ekonomi internasional|Internasional]]{{·w}} [[Ekonomi pembangunan|Pembangunan]]{{·w}} [[Ekonomi buruh|Buruh]]{{·w}} [[Ekonomi lingkungan|Lingkungan]]{{·w}} [[Ekonomi institusi|Institusi]]{{·w}} [[Ekonomi normatif|Normatif]]{{·w}} [[Ekonomi sikap|Sikap]]{{·w}} [[Ekonomi eksperimen|Eksperimen]]{{·w}} [[Ekonomi keuangan|Keuangan]] {{·w}} [[Organisasi industri]]{{·w}} [[Keuangan publik]]{{·w}} [[Psikologi ekonomi]]{{·w}} [[Sosiologi ekonomi]]{{·w}} [[Geografi ekonomi]]{{·w}} [[Ilmu positif|Positif]]{{·w}} [[Hukum dan ekonomi]]{{·w}} [[Ekonomi politik]]{{nowrap end}}

|group4 = [[Metodologi ekonomi|Metodologi]]
|list4 = {{nowrap begin}} [[Ekonometrika]]{{·w}} [[Ekonomi perhitungan]]{{·w}} [[Ekonomi heterodoks]]{{nowrap end}}

|group5 = [[Sejarah pemikiran ekonomi|Sejarah]]
|list5 = {{nowrap begin}} [[Pemikiran ekonomi kuno]]{{·w}} [[Ekonomi klasik]]{{·w}} [[Ekonomi Marx]]{{·w}} [[Ekonomi neoklasik]]{{·w}} [[Ekonomi institusional]]{{·w}} [[Ekonomi Keynes]]{{·w}} [[Mazhab ekonomi Chicago]]{{·w}} [[Mazhab Austria]]{{nowrap end}}

|group6 = [[Ekonom]] ternama
|list6 = {{nowrap begin}} [[Adam Smith]]{{·w}} [[David Ricardo]]{{·w}} [[Karl Marx]]{{·w}} [[John Maynard Keynes]]{{·w}} [[Milton Friedman]]{{·w}} [[Ludwig von Mises]]{{·w}} [[Ragnar Frisch]]{{·w}} ''[[:Kategori:Ekonom|lainnya]]'' {{nowrap end}}
}}
<center>Topik [[Jerman]] juga tersedia dalam [http://wikimediafoundation.org/wiki/Proyek_kami Proyek Wikimedia] lainnya. </center>
{| style="width:100%; margin:auto; spacing:4px; text-align:left;" cellpadding="8" cellspacing="4"
| [[Berkas:Commons-logo.svg|35px|right|link=]]
| width="18%"|'''[[:commons:Category:Germany|Commons]]'''{{br}}Galeri dan peta
| [[Berkas:Wiktionary-logo.svg|35px|right|link=]]
| width="18%"|'''[[:wiktionary:Germany|Wiktionary]]'''{{br}}Kamus dan tesaurus
| [[Berkas:Wikiquote-logo.svg|35px|right|link=]]
| width="18%"|'''[[:wikiquote:Special:Search/Germany|Wikiquote]]'''{{br}}Kutipan
| [[Berkas:Wikibooks-logo.svg|35px|right|link=]]
| width="18%"|'''[[:wikibooks:Special:Search/Germany|Wikibooks]]'''{{br}}Buku dan manual
|-
| colspan="2"|&nbsp;
| [[Berkas:Wikisource-logo.svg|35px|right|link=]]
| '''[[:wikisource:Special:Search/Germany|Wikisource]]'''{{br}}Perpustakaan
| [[Berkas:Wikiversity-logo.svg|35px|right|link=]]
| '''[[:wikiversity:Special:Search/Germany|Wikiversity]]'''{{br}}Bahan belajar
| colspan="2"|&nbsp;
|}
{{portal bar|Sejarah|Budaya|Masyarakat|Pendidikan|Politik}}
[[Kategori:Jerman]]

Revisi terkini sejak 31 Desember 2022 09.37

Frankfurt, Ibu kota finansial dari Jerman.

Jerman sebagai suatu negara belum dapat dikatakan berdiri hingga abad ke-19.[1][2] Pada periode ini, sejarah ekonomi Jerman mengkaji aktivitas ekonomi yang berlangsung di daerah dengan bahasa (mayoritas) Jerman. Setelah Jerman berdiri sebagai suatu negara pada 1871,[3] kajian ini menyempit dan berfokus pada aktivitas ekonomi di negara Jerman atau yang berkaitan dengan pemerintahannya. Pada tahun 1900, Jerman adalah salah satu negara dengan perekonomian terbesar di Eropa,[3] hal ini kemudian membuat Jerman memainkan peran penting dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia II.[4] Ekonomi Jerman pascaperang dapat dikatakan mengalami jatuh bangun, mengalami krisis besar setelah Perang Dunia I, perekonomian Jerman berhasil bangkit, namun mengalami kemundurann kembali setelah mengalami kekalahan di Perang Dunia II.[4][5] Setelah Perang Dunia II, diiringi bantuan Marshall Plan oleh negara-negara sekutu, Jerman sukses dalam melakukan rekonstruksi perekonomian yang sebelumnya hancur.[5][6] Sejak saat itu, perekonomian Jerman terus tumbuh dan saat ini kembali menjadi negara dengan perekonomian terbesar di Eropa menurut GDP.[7] Saat ini, perekonomian Jerman juga dikategorikan sebagai salah satu perekonomian yang tidak begitu terpengaruh oleh krisis.[8]

Abad pertengahan - akhir abad ke 18

[sunting | sunting sumber]

Jerman pada abad pertengahan berada pada dataran Eropa Tengah dan terbagi dalam ratusan kerajaan yang saling bersaing, keuskupan, dan kota-kota yang bebas. Dengan lingkungan seperti ini, Jerman pada masa ini dipenuhi oleh ketidakpastian baik dibidang politik, hukum, maupun ekonomi.[9] Pada bidang hukum dan ekonomi misalnya tidak ditemukan suatu hukum yang memungkinkan pedagang untuk menuntut suatu pembayaran dari aktivitasnya, bantuan diberikan oleh penguasa jika dan hanya jika terdapat kontrak sebelumnya.[10] Meskipun di bawah kondisi yang relatif tidak stabil, Jerman pada masa ini telah mampu mengembangkan ekonomi yang cukup kuat. Ekonomi Jerman pada masa ini berbasis pada industri kerajinan dan pertukangan.[9]

Abad ke-19 hingga awal abad ke-20

[sunting | sunting sumber]
Otto von Bismarck yang dijuluki sebagai arsitek dari terbentuknya negara Jerman modern.

Pada awal abad ke-19, Jerman sebagai suatu negara masih belum berdiri sehingga aktivitas ekonomi di Jerman masih banyak menemui kendala.[4] Pada tahun 1833, terdapat kesepakatan yang berkaitan dengan pasar bebas antar kerajaan-kerajaan di Jerman. Kesepakatan ini berupa menghapus pajak dan retribusi suatu barang dari kerajaan satu ke kerajaan lainnya sehingga pertukaran barang menjadi semakin lancar antara kerajaan-kerajaan Jerman.[4][11] Selain itu kerajaan-kerajaan Jerman mulai menetapkan tiga buah mata uang yang berlaku di daerahnya. Kerajaan-kerajaan Jerman juga pada masa ini mulai membangun jaringan jalan dan kereta api.[11]

Walaupun terdapat perkembangan, namun perekonomian Jerman pada mulai menemui kendala pada tahun-tahun berikutnya. Keterbatasan lahan dan bertambahnya jumlah pengangguran akibat revolusi industri membuat terjadinya imigrasi besar-besaran penduduk Jerman ke Amerika. Imigrasi semakin meningkat pada tahun 1840an yang diakibatkan krisis ekonomi dan kegagalan panen.[12]

Berdirinya Kekasiaran Jerman

[sunting | sunting sumber]

Kekaisaran Jerman berdiri pada 18 Januari 1871, pascatiga kemenangan perang yang diraih oleh kerajaan Prusia.[3] Setelah terbentuknya kesatuan pemerintahan, perindustrian dan perekonomian Jerman semakin berkembang. Kebijakan politik luar negeri pasif dari Otto von Bismarck membuat perekonomian Jerman lebih stabil.[13] Produksi batu-bara Jerman yang hanya sepertiga dari Inggris pada tahun 1880 meningkat enam kali lipat pada awal abad ke-19.[2][11] Produksi baja Jerman juga meningkat sepuluh 10 kali lipat pada periode yang sama. Hal ini membuat perekonomian Jerman pada tahun 1900 menjadi salah satu yang terbesar di dunia bersama Inggris.[2][11]

Abad ke-20

[sunting | sunting sumber]

Setelah Perang Dunia I

[sunting | sunting sumber]

Perkembangan dalam perindustrian dan perekonomian yang sangat pesat di akhir abad ke-19, membuat Kaisar Jerman, Pangeran Wilhlem II ingin lebih aktif dalam perpolitikan luar negeri.[14] Hal ini bertentangan dengan politik pasif yang dijalankan Otto von Bismarck selama menjabat sebagai kanselir sekaligus perdana menteri sejak tahun 1871.[13] Sepeninggal Otto von Bismarck yang mengundurkan diri pada tahun 1890, Jerman terjerumus kedalam Perang Dunia I dan akhirnya mengalami kekalahan. Kekalahan ini membawan Jerman dalam keterpurukan ekonomi akibat berkurangnya wilayah kekuasaan, kematian prajurit yang juga merupakan tenaga kerja aktif, serta beban utang perang yang harus ditanggung.[15]

Pascakekalahan pada Perang Dunia Pertama, Jerman harus menandatangani Perjanjian Versailles yang membawa banyak kerugian bagi perekonomian Jerman.[15] Selain itu timbulnya gejolak revolusi dikalangan sipil turut memperparah keadaan ini dan membuat perekonomian Jerman makin tidak stabil. Walaupun sempat membaik, Jerman akhirnya mengalami krisis hebat saat pasar saham Amerika Serikat mengalami kejatuhan pada tahun 1929 .[16] Krisis ini, dari persepektif politik dipandang sebagai salah satu faktor yang membuat politisi populis-fasis seperti Adolf Hittler memperoleh banyak popularitas, sebelum akhirnya bersama partainya Nazi, meraih kekuasaan di Jerman dan kemudian memicu Perang Dunia II.[17]

Pemerintahan Nazi

[sunting | sunting sumber]

Sebelum meletusnya Perang Dunia II, di bawah kekuasaan Nazi, ekonomi Jerman berhasil tumbuh kembali.[17] Selama enam tahun dari 1933-1939 pemerintahan Nazi Jerman berhasil menekan jumlah pengangguran dari sebelumnya 6 juta jiwa pada tahun 1933 menjadi hanya 300 ribu jiwa pada tahun 1939.[18] Walaupun dalam perkembangannya, terdapat perdebatan mengenai relevansi data statistik yang dikeluarkan oleh Nazi.[19] Selain menurunkan jumlah pengangguran, pemerintahan Nazi juga menekankan swasembada ekonomi.[18] Berkaitan dengan ini, pemerintahan Nazi memberikan subsidi yang besar terhadap industri yang dianggap dapat meningkatkan kemampuan militer dan juga terhadap pertanian.[17] Walaupun subsidi tersebut berhasil meningkatkan produktivitas barang-barang militer, bahan industri dan hasil pertanian, pada tahun 1939, Jerman masih mengimpor 33% bahan mentah dan 20% bahan makanan.[20]

Rekonstruksi pasca Perang Dunia II

[sunting | sunting sumber]

Kekalahan yang dialami Jerman pada Perang Dunia II kembali membawa perekonomian Jerman terpuruk. Di akhir kehancuran Nazi, terdapat sedikitnya 9 juta warga Jerman yang menjadi pengungsi.[4] Perang Dunia II juga menghancurkan sekitar 70% dari perumahan di Jerman.[21] Produksi pertanian Jerman pun pada tahun 1947 menyusut menjadi setengah dari produksi pada tahun 1938.[22] Hal ini makin diperparah dengan banyaknya pria Jerman pada usia angkatan kerja yang tewas atau menjadi tawanan akibat perang.[22] Selain itu, Jerman diduduki oleh empat negara sekutu setelah Perang Dunia II dan kemudian terbelah menjadi dua bagian. Bagian barat dikuasai Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis, dan bagian timur yang dikuasai oleh Uni Soviet.[23]

Pada 1948 Jerman mulai melakukan reformasi pada mata uang. Pemerintah Jerman Barat mengganti mata uang lama Reichsmark menjadi mata uang baru Deustchemark.[24] Pergantian mata uang juga dilakukan Jerman Timur di bawah kendali Uni Soviet. Pergantian mata uang, bantuan Marshall Plan oleh negara-negara sekutu, disertai oleh reformasi sistem ekonomi menjadi lebih bebas di Jerman Barat berhasil membuat perekonomian di daerah tersebut bangkit kembali.[25] Dari 1951 sampai 1961 GNP (Gross National Product) Jerman Barat meningkat 8% per tahun, dua kali lipat dari laju pertumbuhan GNP Inggris dan Amerika Serikat. Laju ekspor Jerman juga meningkat menjadi tiga kali lipat dari laju ekspor Inggris dan Amerika Serikat pada periode yang sama.[23][25] Walaupun beberapa kali terdapat kemerosotan di bidang ekonomi, secara umum perekonomian Jerman Barat memiliki tren peningkatan pada setiap tahunnya.[23][26] Pada daerah Jerman Timur, walaupun lebih lambat dari Jerman Barat, perekonomian daerah tersebut juga mengalami peningkatan. Infrastruktur dan teknologi yang diwariskan oleh pemerintahan sebelumnya membuat Jerman Timur menjadi pemasok alat-alat industri ke negara-negara komunis.[22][23] Sistem perekonomian yang lebih tertutup membuat sektor industri Jerman Timur mengalami kekurangan inovasi teknologi dan mengalami keterlambatan perkembangan jika dibandingkan Jerman Barat. Pascareunifikasi tahun 1990, perekonomian Jerman terus membaik.[27] Pada periode ini perekonomian Jerman berhasil menjadi salah satu yang terbesar di dunia dan juga menjadi pemimpin dalam perdagangan global.[21][27]

Abad ke-21

[sunting | sunting sumber]

Pascareunifikasi, perekonomian Jerman dapat dikatakan terus membaik.[27] Saat ini perekonomian Jerman merupakan perekonomian yang terbesar di Eropa dan terbesar ke-4 di dunia menurut GDP. Jerman memiliki nilai surplus perdagangan terbesar di dunia pada 2016, yakni sebesar $310 miliar. Pada 2017, ekonomi Jerman menyumbang 28% dari keseluruhan ekonomi Uni Eropa. Negara utama tujuan ekspor Jerman diantaranya: Amerika Serikat, Uni Eropa, Tiongkok, Swiss, dan Russia. Produk ekspor terbesar Jerman saat ini meliputi: mobil, berbagai jenis mesin, bahan kimia, produk elektronik, dan obat-obatan.[28]

Baca juga

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "1864: Germany, Denmark and the Rise of the Nation State | History Today". www.historytoday.com. Diakses tanggal 2017-11-03. 
  2. ^ a b c "Germany - Germany from 1871 to 1918 | history - geography". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-03. 
  3. ^ a b c "Germany - Germany from 1871 to 1918 | history - geography". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-03. 
  4. ^ a b c d e "THE ECONOMIC HISTORY OF GERMANY". www.sjsu.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-10. Diakses tanggal 2017-11-03. 
  5. ^ a b "Germany - Germany from 1871 to 1918 | history - geography". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-03. 
  6. ^ "Germany - Economy | history - geography". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-03. 
  7. ^ "Germany: Spend More At Home". IMF (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-03. 
  8. ^ "What Germany offers the world". The Economist. 2012-04-14. ISSN 0013-0613. Diakses tanggal 2017-11-03. 
  9. ^ a b "Germany - Economy - History". countrystudies.us. Diakses tanggal 2017-11-03. 
  10. ^ Volckart, Oliver (2004). "The economics of feuding in late medieval Germany". Explorations in Economic History. 41 (3): 282–299. ISSN 0014-4983.  Archived.
  11. ^ a b c d "Germany - Imperial Germany - The Economy and Population Growth". countrystudies.us. Diakses tanggal 2017-11-03. 
  12. ^ "Germany in the 19th Century". 52ndnysv.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-07. Diakses tanggal 2017-11-03. 
  13. ^ a b "Otto von Bismarck - Imperial chancellor | German chancellor and prime minister". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-03. 
  14. ^ "William II | emperor of Germany". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-03. 
  15. ^ a b "Treaty of Versailles | Definition, Summary, Terms, & Facts". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-03. 
  16. ^ "Weimar Republic | German history [1919-1933]". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-03. 
  17. ^ a b c "Guns or Butter - The Nazi Economy". ThoughtCo. Diakses tanggal 2017-11-03. 
  18. ^ a b "BBC - GCSE Bitesize: How did Nazi economic and social policy affect life in Germany?". Diakses tanggal 2017-11-04. 
  19. ^ "The Nazis and the German Economy - History Learning Site". History Learning Site (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-04. 
  20. ^ "Nazi economic recovery". Nazi Germany (dalam bahasa Inggris). 2012-06-17. Diakses tanggal 2017-11-04. 
  21. ^ a b MacMillan, Margaret (2009-09-11). "Rebuilding the world after the second world war". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2017-11-03. 
  22. ^ a b c "German Economic Miracle: The Concise Encyclopedia of Economics | Library of Economics and Liberty". www.econlib.org. Diakses tanggal 2017-11-04. 
  23. ^ a b c d "Germany - Economy | history - geography". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-04. 
  24. ^ SBSolutionsFrisco.com. "The Currency Reform that Created Two Germanies | Global Financial Data". www.globalfinancialdata.com. Diakses tanggal 2017-11-04. 
  25. ^ a b Gethard, Gregory (2009-10-18). "The German Economic Miracle". Investopedia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-04. 
  26. ^ "The Economic Development of Postwar Germany". www.socialstudies.org. Diakses tanggal 2017-11-04. 
  27. ^ a b c Mauk, Ben (2014-11-07). "Did Eastern Germany Experience an Economic Miracle?". The New Yorker. ISSN 0028-792X. Diakses tanggal 2017-11-04. 
  28. ^ "Top 30 Export Products Of Germany". WorldAtlas (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-03.