Kawin: Perbedaan antara revisi
(27 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{pindah ke|perkawinan}} |
|||
:''Artikel ini membahas kawin dalam arti biologi. Untuk pengertian yang lain, lihat '''[[Kawin (disambiguasi)]]'''''. |
|||
{{about|biologi|kegunaan lainnya|Kawin (disambiguasi)}} |
|||
[[Berkas:Sexual cycle.svg| |
[[Berkas:Sexual cycle.svg|jmpl|200px|ka|[[Siklus kehidupan biologi]] organisme dari reproduksi seksual pada tahap haploid dan diploid.]] |
||
Dalam [[biologi]], '''kawin''' (untuk |
Dalam [[biologi]], '''kawin''' (untuk proses kejadiannya disebut '''perkawinan''') adalah proses pemaduan dan penggabungan sifat-sifat [[genetika]] untuk mewariskan ciri-ciri suatu [[spesies]] agar tetap lestari (disebut [[reproduksi]]). Proses ini sering kali menghasilkan [[dimorfisme seksual]] dalam suatu spesies sehingga dikenal adanya [[jenis kelamin]] [[jantan]] dan [[betina]]. Karena dalam perkembangan terbentuk pula sel-sel yang terspesialisasi berdasarkan tipe seksual, dikenalkan istilah [[sel kelamin]] ([[gametosit]]). Pada jantan biasanya disebut sel sperma ([[spermatozoid]]), dan pada betina disebut sebagai sel telur ([[ovum]]). |
||
Reproduksi yang memerlukan tahap perkawinan dikatakan sebagai [[reproduksi seksual]], sedangkan yang tidak memerlukan proses ini disebut sebagai [[reproduksi aseksual]], reproduksi somatik, atau reproduksi vegetatif. |
Reproduksi yang memerlukan tahap perkawinan dikatakan sebagai [[reproduksi seksual]], sedangkan yang tidak memerlukan proses ini disebut sebagai [[reproduksi aseksual]], [[reproduksi somatik]], atau [[reproduksi vegetatif]]. |
||
<!-- Sexual reproduction involves combining specialized cells (gametes) to form offspring that inherit traits from both parents. Gametes can be identical in form and function (known as isogametes), but in many cases an asymmetry has evolved such that two sex-specific types of gametes (heterogametes) exist: male gametes are small, motile, and optimized to transport their genetic information over a distance, while female gametes are large, non-motile and contain the nutrients necessary for the early development of the young organism. |
|||
An organism's sex is defined by the gametes it produces: males produce male gametes (spermatozoa, or sperm) while females produce female gametes (ova, or egg cells); individual organisms which produce both male and female gametes are termed hermaphroditic. Frequently, physical differences are associated with the different sexes of an organism; these sexual dimorphisms can reflect the different reproductive pressures the sexes experience. --> |
|||
== Hewan == |
== Hewan == |
||
Perkawinan pada hewan-hewan primitif atau berada pada posisi filogenetik dasar biasanya tidak melibatkan [[kopulasi]]. Sepasang individu yang kawin meletakkan telur-telur di suatu tempat dan kemudian dibuahi dengan spermatozoa. Perkembangan lebih lanjut ada spesies yang mengembangkan kantung untuk melindungi telur-telur yang dikeluarkan. |
Perkawinan pada hewan-hewan primitif atau berada pada posisi filogenetik dasar biasanya tidak melibatkan [[kopulasi]]. Sepasang individu yang kawin meletakkan telur-telur di suatu tempat dan kemudian dibuahi dengan spermatozoa. Perkembangan lebih lanjut ada spesies yang mengembangkan kantung untuk melindungi telur-telur yang dikeluarkan. |
||
Pada serangga primitif, pejantan meletakkan spermatozoa pada suatu substrat, kadang-kadang dilindungi oleh struktur tertentu, dan kemudian mencumbu si betina untuk mengambil spermatozoa tersebut dan dimasukkan ke dalam bukaan organ kelaminnya. Capung dan laba-laba memasukkan langsung spermatozoa ke dalam struktur kopulasi sekunder, yang kemudian digunakan untuk membuahi betina. Serangga yang lebih maju memiliki organ khusus untuk memasukkan spermatozoa langsung ke saluran reproduksi betina. |
Pada [[serangga]] primitif, pejantan meletakkan [[spermatozoa]] pada suatu substrat, kadang-kadang dilindungi oleh struktur tertentu, dan kemudian mencumbu si betina untuk mengambil spermatozoa tersebut dan dimasukkan ke dalam bukaan organ kelaminnya. Capung dan laba-laba memasukkan langsung spermatozoa ke dalam struktur kopulasi sekunder, yang kemudian digunakan untuk membuahi betina. Serangga yang lebih maju memiliki organ khusus untuk memasukkan spermatozoa langsung ke saluran reproduksi betina. |
||
<gallery mode="packed"> |
|||
<!-- |
|||
Dog_Walk_(8548992109).jpg|[[Anjing]] yang sedang kawin |
|||
Many other animals reproduce sexually with external fertilization, including many [[primitive (biology)|basal]] [[vertebrate]]s. Many vertebrates (such as [[reptile]]s, some [[fish]], and most [[bird]]s) reproduce with internal fertilization through [[cloaca]]l copulation (see also [[hemipenis]]), while [[mammal]]s copulate [[vagina]]lly. |
|||
Snails_mating.jpg|Perkawinan [[hermafrodit]] pada [[siput]] |
|||
Rhacophorus kio - mating.jpg|[[Katak]] yang sedang kawin |
|||
In [[human]]s copulation may or may not be related to reproduction. In most cases people copulate for pleasure or social bonding; this behaviour is also seen in some animal species, for example [[chimpanzee]]s and especially [[bonobo#sexual social behavior|bonobo]]s are known to copulate when the female is not fertile, presumably for pleasure, which in turn strengthens social bonds. See also [[sexual intercourse]] and [[human sexual behavior]]. |
|||
Geckos mating.jpg|Perkawinan pada [[tokek]] |
|||
Magellanic Penguins mating (5520679751).jpg|[[Penguin]] yang sedang kawin |
|||
Mating Grasshoppers-2.jpg|Perkawinan pada [[belalang]] |
|||
Argynnini sp. mating in Chamonix.jpg|Perkawinan [[kupu-kupu]] |
|||
LionsMating.jpg|Perkawinan [[singa]] |
|||
Chacma_baboons_mating,_Cape_Point_(South_Africa).jpg|Perkawinan [[babun]] |
|||
Goats_mating.jpg|Perkawinan [[kambing]] |
|||
Tortoise_mating.jpg|Perkawinan [[kura-kura]] |
|||
</gallery> |
|||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
Pada awal kehidupan di bumi, selama |
Pada awal kehidupan di bumi, selama miliaran tahun segenap kehidupan bereproduksi secara [[aseksual]] dengan hanya membelah diri dan menghasilkan keturunan yang persis sama (kecuali [[mutan]]). Hal ini menyulitkan saat lingkungan berubah dan menciptakan makhluk pemangsa baru dari organisme aseksual ini. Karena seluruh organisme sama, maka mereka memiliki kemungkinan dimangsa (terbunuh) yang sama. Bila saja organisme-organisme ini berbeda dan memiliki individu yang lebih tangkas, lebih kuat, atau lebih cekatan dalam menghindari pemangsanya, maka mereka akan mampu untuk melarikan diri dan berkembang biak. |
||
Walaupun keberadaan seks pada awal kehidupan tidak jelas, |
Walaupun keberadaan seks pada awal kehidupan tidak jelas, tetapi pada awal terjadinya seks di muka bumi tidak ditujukan untuk reproduksi (satu sel membelah menjadi dua) melainkan sebaliknya. Seks primitif ada saat dua sel bergabung sejenak dan saling bertukar gen. Pada percobaannya oleh para peneliti, dua galur gonococcus (penyebab [[gonore]]) digabungkan di dalam satu cawan yang sama. Galur pertama kebal terhadap [[penisilin]], sedangkan yang kedua tidak. Setelah beberapa lama semua gonococcus menjadi kebal terhadap penisilin. Bakteri-bakteri ini saling berpasangan dan bakteri yang kebal, memodifikasi gen yang tidak kebal. Percobaan ini membuktikan bahwa seks menjadi salah satu strategi bertahan hidup yang paling sederhana dengan adanya kerjasama. |
||
Pada perkembangannya kemudian seks menjadi [[reproduksi seksual]], |
Pada perkembangannya, kemudian seks menjadi [[reproduksi seksual]], di saat seks digunakan secara rutin dalam proses reproduksi. |
||
--> |
|||
== Tumbuhan dan fungi == |
== Tumbuhan dan fungi == |
||
⚫ | Pada [[eukariota]] selain hewan, seperti tumbuhan dan fungi, perkawinan juga berarti konjugasi seksual. Namun, tumbuhan tidak melakukan kontak fisik bagi berlangsungnya pertukaran sel-[[sel gamet]], melainkan bantuan media lain. Perkawinan pada [[tumbuhan berbunga]] mencakup peristiwa [[penyerbukan]] yang dilanjutkan dengan [[pembuahan]]. Pada tumbuhan tidak berbunga tidak ada penyerbukan tetapi spermatozoa bertemu dengan sel telur melalui media tertentu untuk mendekatkan keduanya. Karena kesulitan dalam pergerakan, banyak tumbuhan mengembangkan [[penyerbukan sendiri]] untuk reproduksi seksualnya. [[Tumbuhan paku]] mengembangkan spora sebagai sarana untuk menumbuhkan individu penghasil gamet ([[gametofit]]) sehingga memiliki [[pergiliran keturunan]]. |
||
⚫ | Pada [[eukariota]] selain hewan, seperti tumbuhan dan fungi, perkawinan juga berarti konjugasi seksual. Namun |
||
Sejumlah [[fungi]] (jamur) tidak memiliki perbedaan jenis kelamin yang dapat diamati (isogami) namun juga melakukan perkawinan. Dua isolat fungi yang berbeda dapat melakukan perkawinan. |
Sejumlah [[fungi]] (jamur) tidak memiliki perbedaan jenis kelamin yang dapat diamati (isogami) namun juga melakukan perkawinan. Dua isolat fungi yang berbeda dapat melakukan perkawinan. |
||
<!-- == Pengaruh seks terhadap [[evolusi]] == |
|||
# Seks dirancang untuk menciptakan perbedaan individual, sehingga spesies seksual lebih mampu untuk beradaptasi. |
|||
# Seks memungkinkan perkembangan organisme tingkat tinggi. Saat mahluk aseksual memastikan kelangsungan hidup dengan membelah diri dalam jumlah banyak, mahluk seksual melakukan reproduksi lebih sedikit, namun menghasilkan keturunan yang berbeda. |
|||
# Seks mempercepat evolusi. Mahluk aseksual hanya bisa mewariskan gen bagus melalui satu jalur, seks memungkinkan variasi yang bermanfaat menyebar dengan cepat di seluruh populasi. |
|||
# Seks menciptakan kebutuhan akan kematian alamiah. Saat amoeba aseksual membelah diri, maka satu individu membelah menjadi dua, namun pada mahluk seksual, mahluk yang dahulu harus disingkirkan agar dapat memberi tempat bagi generasi yang baru. --> |
|||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
* [[ |
* [[Persetubuhan]] |
||
* [[ |
* [[Sanggama]] |
||
== |
== Pranala luar == |
||
* {{en}} [http://biomed.brown.edu/Courses/BIO48/19.Evol.of.Sex.HTML Evolusi seks] |
* {{en}} [http://biomed.brown.edu/Courses/BIO48/19.Evol.of.Sex.HTML Evolusi seks] |
||
* {{en}} [http://news.nationalgeographic.com/news/2005/03/0330_050330_sexevolution.html National Geographic |
* {{en}} [http://news.nationalgeographic.com/news/2005/03/0330_050330_sexevolution.html National Geographic: Seks mempercepat evolusi] |
||
* {{en}} [http://www.pbs.org/wgbh/evolution/sex/index.html PBS:Seks] |
* {{en}} [http://www.pbs.org/wgbh/evolution/sex/index.html PBS: Seks] |
||
{{Authority control}} |
|||
[[Kategori:Seks |
[[Kategori:Seks]] |
||
[[Kategori:Biologi]] |
[[Kategori:Biologi]] |
||
[[Kategori:Biologi perkembangan]] |
Revisi per 12 Januari 2023 12.26
Dalam biologi, kawin (untuk proses kejadiannya disebut perkawinan) adalah proses pemaduan dan penggabungan sifat-sifat genetika untuk mewariskan ciri-ciri suatu spesies agar tetap lestari (disebut reproduksi). Proses ini sering kali menghasilkan dimorfisme seksual dalam suatu spesies sehingga dikenal adanya jenis kelamin jantan dan betina. Karena dalam perkembangan terbentuk pula sel-sel yang terspesialisasi berdasarkan tipe seksual, dikenalkan istilah sel kelamin (gametosit). Pada jantan biasanya disebut sel sperma (spermatozoid), dan pada betina disebut sebagai sel telur (ovum).
Reproduksi yang memerlukan tahap perkawinan dikatakan sebagai reproduksi seksual, sedangkan yang tidak memerlukan proses ini disebut sebagai reproduksi aseksual, reproduksi somatik, atau reproduksi vegetatif.
Hewan
Perkawinan pada hewan-hewan primitif atau berada pada posisi filogenetik dasar biasanya tidak melibatkan kopulasi. Sepasang individu yang kawin meletakkan telur-telur di suatu tempat dan kemudian dibuahi dengan spermatozoa. Perkembangan lebih lanjut ada spesies yang mengembangkan kantung untuk melindungi telur-telur yang dikeluarkan.
Pada serangga primitif, pejantan meletakkan spermatozoa pada suatu substrat, kadang-kadang dilindungi oleh struktur tertentu, dan kemudian mencumbu si betina untuk mengambil spermatozoa tersebut dan dimasukkan ke dalam bukaan organ kelaminnya. Capung dan laba-laba memasukkan langsung spermatozoa ke dalam struktur kopulasi sekunder, yang kemudian digunakan untuk membuahi betina. Serangga yang lebih maju memiliki organ khusus untuk memasukkan spermatozoa langsung ke saluran reproduksi betina.
-
Anjing yang sedang kawin
-
Perkawinan hermafrodit pada siput
-
Katak yang sedang kawin
-
Perkawinan pada tokek
-
Penguin yang sedang kawin
-
Perkawinan pada belalang
-
Perkawinan kupu-kupu
-
Perkawinan singa
-
Perkawinan babun
-
Perkawinan kambing
-
Perkawinan kura-kura
Sejarah
Pada awal kehidupan di bumi, selama miliaran tahun segenap kehidupan bereproduksi secara aseksual dengan hanya membelah diri dan menghasilkan keturunan yang persis sama (kecuali mutan). Hal ini menyulitkan saat lingkungan berubah dan menciptakan makhluk pemangsa baru dari organisme aseksual ini. Karena seluruh organisme sama, maka mereka memiliki kemungkinan dimangsa (terbunuh) yang sama. Bila saja organisme-organisme ini berbeda dan memiliki individu yang lebih tangkas, lebih kuat, atau lebih cekatan dalam menghindari pemangsanya, maka mereka akan mampu untuk melarikan diri dan berkembang biak.
Walaupun keberadaan seks pada awal kehidupan tidak jelas, tetapi pada awal terjadinya seks di muka bumi tidak ditujukan untuk reproduksi (satu sel membelah menjadi dua) melainkan sebaliknya. Seks primitif ada saat dua sel bergabung sejenak dan saling bertukar gen. Pada percobaannya oleh para peneliti, dua galur gonococcus (penyebab gonore) digabungkan di dalam satu cawan yang sama. Galur pertama kebal terhadap penisilin, sedangkan yang kedua tidak. Setelah beberapa lama semua gonococcus menjadi kebal terhadap penisilin. Bakteri-bakteri ini saling berpasangan dan bakteri yang kebal, memodifikasi gen yang tidak kebal. Percobaan ini membuktikan bahwa seks menjadi salah satu strategi bertahan hidup yang paling sederhana dengan adanya kerjasama.
Pada perkembangannya, kemudian seks menjadi reproduksi seksual, di saat seks digunakan secara rutin dalam proses reproduksi.
Tumbuhan dan fungi
Pada eukariota selain hewan, seperti tumbuhan dan fungi, perkawinan juga berarti konjugasi seksual. Namun, tumbuhan tidak melakukan kontak fisik bagi berlangsungnya pertukaran sel-sel gamet, melainkan bantuan media lain. Perkawinan pada tumbuhan berbunga mencakup peristiwa penyerbukan yang dilanjutkan dengan pembuahan. Pada tumbuhan tidak berbunga tidak ada penyerbukan tetapi spermatozoa bertemu dengan sel telur melalui media tertentu untuk mendekatkan keduanya. Karena kesulitan dalam pergerakan, banyak tumbuhan mengembangkan penyerbukan sendiri untuk reproduksi seksualnya. Tumbuhan paku mengembangkan spora sebagai sarana untuk menumbuhkan individu penghasil gamet (gametofit) sehingga memiliki pergiliran keturunan.
Sejumlah fungi (jamur) tidak memiliki perbedaan jenis kelamin yang dapat diamati (isogami) namun juga melakukan perkawinan. Dua isolat fungi yang berbeda dapat melakukan perkawinan.
Lihat pula
Pranala luar
- (Inggris) Evolusi seks
- (Inggris) National Geographic: Seks mempercepat evolusi
- (Inggris) PBS: Seks