Lompat ke isi

Belik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Belik 121112-30933 blor.jpg|jmpl|250px|Belik sumber air sehari-hari. Desa [[Waru, Jepon, Blora|Waru]], [[Jepon, Blora|Jepon]], Kabupaten [[Blora]] ]]
[[Berkas:Belik 121112-30933 blor.jpg|jmpl|250px|Belik sumber air sehari-hari. Desa [[Waru, Jepon, Blora|Waru]], [[Jepon, Blora|Jepon]], Kabupaten [[Blora]] ]]
[[Berkas:Belik 150524-51227 ponr.jpg|jmpl|250px|Belik galian di [[Ponorogo]] ]]
[[Berkas:Belik 150524-51227 ponr.jpg|jmpl|250px|Belik galian di [[Ponorogo]] ]]
[[Berkas:Belik 150524-51202 ponr.jpg|jmpl|250px|Berjajar di tebing sungai ]]
[[Berkas:Belik 150524-51202 ponr.jpg|jmpl|250px|Berjajar di tebing sungai di Desa [[Sraten, Jenangan, Ponorogo|Sraten]], [[Jenangan, Ponorogo|Jenangan]], Kabupaten Ponorogo ]]
'''Belik''' adalah [[mata air]] kecil,<ref>KBBI Daring: [https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/belik ''belik'']. Diakses 02/02/2020</ref> yang umumnya berupa mata air rembesan ([[bahasa Inggris|Ingg.]] ''seep''). Istilah ini berasal dari [[bahasa Jawa]], ''belik'', yang artinya sumber air.<ref>Kamus UGM: [http://kamus.ugm.ac.id/jowo.php ''belik'']. Diakses 02/02/2020</ref>
'''Belik''' adalah [[mata air]] kecil,<ref>KBBI Daring: [https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/belik ''belik'']. Diakses 02/02/2020</ref> yang umumnya berupa mata air rembesan ([[bahasa Inggris|Ingg.]] ''seep''). Istilah ini berasal dari [[bahasa Jawa]], ''belik'', yang artinya sumber air.<ref>Kamus UGM: [http://kamus.ugm.ac.id/jowo.php ''belik'']. Diakses 02/02/2020</ref>


Baris 11: Baris 11:


== Belik dalam budaya Jawa ==
== Belik dalam budaya Jawa ==
Karena nilai pentingnya, beberapa belik ada yang dikeramatkan oleh warga setempat. Misalnya dijadikan objek ritual acara adat penduduk setempat seperti untuk memandikan [[pengantin]], memandikan [[pusaka]], dan lain-lain.<ref>{{aut|Puspitasari, M.D.}} (2012). [http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail/fungsi-kesenian-tradisional-jaranan-manggolo-yudho-dalam-upacara-adat-nyadran-belik-di-desa-sumbergedong-kabupaten-trenggalek-mareta-dewi-puspitasari-56367.html ''Fungsi kesenian tradisional jaranan Manggolo Yudho dalam upacara adat Nyadran Belik di Desa Sumbergedong Kabupaten Trenggalek'']. Skripsi Program Studi Pendidikan Seni Tari, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Malang (tidak diterbitkan).</ref><ref>Radar Banyumas OL: [https://radarbanyumas.co.id/festival-ramadan-grebeg-onje-ritual-ambil-air-dari-tujuh-belik/ ''Festival Ramadan Grebeg Onje – Ritual Ambil Air dari Tujuh Belik'']. Berita Jumat, 19 Mei 2017; diakses 02/02/2020</ref><ref>Jawa Pos OL: [https://www.jawapos.com/jpg-today/21/07/2019/sudah-tujuh-generasi-kepala-desa-yang-meneruskan-tradisi-monggang/ ''Sudah Tujuh Generasi Kepala Desa yang Meneruskan Tradisi Monggang'']. Berita 21 Juli 2019, 16:23:15 WIB; diakses 02/02/2020</ref>
Karena nilai pentingnya, beberapa belik ada yang dikeramatkan oleh warga setempat. Misalnya dijadikan objek ritual acara adat penduduk setempat seperti untuk memandikan [[pengantin]], memandikan [[pusaka]], dan lain-lain.<ref>{{aut|Puspitasari, M.D.}} (2012). [http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail/fungsi-kesenian-tradisional-jaranan-manggolo-yudho-dalam-upacara-adat-nyadran-belik-di-desa-sumbergedong-kabupaten-trenggalek-mareta-dewi-puspitasari-56367.html ''Fungsi kesenian tradisional jaranan Manggolo Yudho dalam upacara adat Nyadran Belik di Desa Sumbergedong Kabupaten Trenggalek'']. Skripsi Program Studi Pendidikan Seni Tari, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Malang (tidak diterbitkan).</ref><ref>Radar Banyumas OL: [https://radarbanyumas.co.id/festival-ramadan-grebeg-onje-ritual-ambil-air-dari-tujuh-belik/ ''Festival Ramadan Grebeg Onje – Ritual Ambil Air dari Tujuh Belik''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200206101759/https://radarbanyumas.co.id/festival-ramadan-grebeg-onje-ritual-ambil-air-dari-tujuh-belik/ |date=2020-02-06 }}. Berita Jumat, 19 Mei 2017; diakses 02/02/2020</ref><ref>Jawa Pos OL: [https://www.jawapos.com/jpg-today/21/07/2019/sudah-tujuh-generasi-kepala-desa-yang-meneruskan-tradisi-monggang/ ''Sudah Tujuh Generasi Kepala Desa yang Meneruskan Tradisi Monggang'']. Berita 21 Juli 2019, 16:23:15 WIB; diakses 02/02/2020</ref>
<!-- Selain itu, [[belik]] juga dijadikan tempat ritual [[kutug]] pada setiap malam [[Jumat]] dan pada event-event tertentu.-->
<!-- Selain itu, [[belik]] juga dijadikan tempat ritual [[kutug]] pada setiap malam [[Jumat]] dan pada event-event tertentu.-->


Baris 18: Baris 18:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{Wiktionary|belik}}
* Disbud DIY: [http://www.tasteofjogja.org/contentdetil.php?kat=brta&id=NDA0&fle=Y29udGVudGRldGlsLnBocA==&lback=a2F0PWJydGEmaWQ9TXprMyZmbGU9WTI5dWRHVnVkQzV3YUhBPSZsYmFjaz1hMkYwUFdKeWRHRW1iR0poWTJzOQ== ''"Umbul Donga Kali Belik" Kelurahan Terban'']. Berita Rabu, 8 Agustus 2018
* Disbud DIY: [http://www.tasteofjogja.org/contentdetil.php?kat=brta&id=NDA0&fle=Y29udGVudGRldGlsLnBocA==&lback=a2F0PWJydGEmaWQ9TXprMyZmbGU9WTI5dWRHVnVkQzV3YUhBPSZsYmFjaz1hMkYwUFdKeWRHRW1iR0poWTJzOQ== ''"Umbul Donga Kali Belik" Kelurahan Terban'']{{Pranala mati|date=August 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Berita Rabu, 8 Agustus 2018
* Mongabay: [https://www.mongabay.co.id/2016/08/04/pesan-lingkungan-dari-ritual-ritual-adat-yogyakarta/ ''Pesan Lingkungan dari Ritual-ritual Adat Yogyakarta'']. Artikel 4 Agustus 2016
* Mongabay: [https://www.mongabay.co.id/2016/08/04/pesan-lingkungan-dari-ritual-ritual-adat-yogyakarta/ ''Pesan Lingkungan dari Ritual-ritual Adat Yogyakarta'']. Artikel 4 Agustus 2016


{{geologi-stub}}


[[Kategori:Hidrologi]]
[[Kategori:Hidrologi]]
Baris 29: Baris 27:
[[Kategori:Perairan]]
[[Kategori:Perairan]]
[[Kategori:Budaya Jawa]]
[[Kategori:Budaya Jawa]]


{{geologi-stub}}

Revisi terkini sejak 13 Januari 2023 13.30

Belik sumber air sehari-hari. Desa Waru, Jepon, Kabupaten Blora
Belik galian di Ponorogo
Berjajar di tebing sungai di Desa Sraten, Jenangan, Kabupaten Ponorogo

Belik adalah mata air kecil,[1] yang umumnya berupa mata air rembesan (Ingg. seep). Istilah ini berasal dari bahasa Jawa, belik, yang artinya sumber air.[2]

Belik pada umumnya muncul atau berada di tebing-tebing sungai, atau di lekukan lembah kecil; baik di tengah ladang maupun di celah bongkahan batu-batu cadas. Belik sering muncul di bawah pohon besar yang tumbuh di pangkal lembah. Namun sebaliknya, karena peran pentingnya sebagai sumber air, lingkungan di sekitar belik acap kali dilindungi dan dijaga warga setempat agar selalu hijau berpohon-pohon. Dalam pengertian aslinya, belik juga mencakup lubang-lubang atau cekungan dangkal yang dibuat manusia untuk menampung air di tebing atau di dasar sungai kering.

Hidrologi

[sunting | sunting sumber]

Belik atau mata air rembesan adalah tempat, biasanya kecil saja, di mana air tanah merembes keluar secara perlahan ke permukaan tanah.[3] Secara hidrologis, belik merupakan bagian penting dari siklus hidrologi, sebagai tempat-tempat di mana air tanah pertama kali keluar untuk kemudian mengalir dan bergabung dengan aliran air permukaan, seperti saliran, sungai, sungai besar, hingga ke laut.[4]

Belik dalam budaya Jawa

[sunting | sunting sumber]

Karena nilai pentingnya, beberapa belik ada yang dikeramatkan oleh warga setempat. Misalnya dijadikan objek ritual acara adat penduduk setempat seperti untuk memandikan pengantin, memandikan pusaka, dan lain-lain.[5][6][7]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ KBBI Daring: belik. Diakses 02/02/2020
  2. ^ Kamus UGM: belik. Diakses 02/02/2020
  3. ^ USGS: seep. Diakses 02/02/2020
  4. ^ Shaxson, F. & R. Barber. (2003) Ch. 2. Hydrology, soil archithecture and water movement, in "Optimizing Soil Moisture for Plant Production, the significance of soil porosity." FAO Soils Bulletin 79. Rome: Food and Agriculture Organization. ISBN 92-5-104944-0
  5. ^ Puspitasari, M.D. (2012). Fungsi kesenian tradisional jaranan Manggolo Yudho dalam upacara adat Nyadran Belik di Desa Sumbergedong Kabupaten Trenggalek. Skripsi Program Studi Pendidikan Seni Tari, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Malang (tidak diterbitkan).
  6. ^ Radar Banyumas OL: Festival Ramadan Grebeg Onje – Ritual Ambil Air dari Tujuh Belik Diarsipkan 2020-02-06 di Wayback Machine.. Berita Jumat, 19 Mei 2017; diakses 02/02/2020
  7. ^ Jawa Pos OL: Sudah Tujuh Generasi Kepala Desa yang Meneruskan Tradisi Monggang. Berita 21 Juli 2019, 16:23:15 WIB; diakses 02/02/2020

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]