Belik: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3 |
||
(13 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Belik 121112-30933 blor.jpg|jmpl|250px|Belik sumber air sehari-hari. Desa [[Waru, Jepon, Blora|Waru]], [[Jepon, Blora|Jepon]], Kabupaten [[Blora]] ]] |
|||
⚫ | |||
[[Berkas:Belik 150524-51227 ponr.jpg|jmpl|250px|Belik galian di [[Ponorogo]] ]] |
|||
[[Berkas:Belik 150524-51202 ponr.jpg|jmpl|250px|Berjajar di tebing sungai di Desa [[Sraten, Jenangan, Ponorogo|Sraten]], [[Jenangan, Ponorogo|Jenangan]], Kabupaten Ponorogo ]] |
|||
'''Belik''' adalah [[mata air]] kecil,<ref>KBBI Daring: [https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/belik ''belik'']. Diakses 02/02/2020</ref> yang umumnya berupa mata air rembesan ([[bahasa Inggris|Ingg.]] ''seep''). Istilah ini berasal dari [[bahasa Jawa]], ''belik'', yang artinya sumber air.<ref>Kamus UGM: [http://kamus.ugm.ac.id/jowo.php ''belik'']. Diakses 02/02/2020</ref> |
|||
Belik pada umumnya muncul atau berada di tebing-tebing [[sungai]], atau di lekukan lembah kecil; baik di tengah ladang maupun di celah bongkahan batu-batu cadas. Belik sering muncul di bawah [[pohon]] besar yang tumbuh di pangkal lembah. Namun sebaliknya, karena peran pentingnya sebagai sumber air, lingkungan di sekitar belik acap kali dilindungi dan dijaga warga setempat agar selalu hijau berpohon-pohon. Dalam pengertian aslinya, belik juga mencakup lubang-lubang atau cekungan dangkal yang dibuat manusia untuk menampung air di tebing atau di dasar sungai kering. |
|||
<!--Kalau mata air yang lebih besar lagi dan menggenang dinamakan sendang yang mana sendang ini biasanya dikeramatkan, berbeda dengan belik meskipun tidak dikeramatkan namun sangat di hargai keberadaannya.--> |
|||
== Hidrologi == |
|||
Belik atau mata air rembesan adalah tempat, biasanya kecil saja, di mana air tanah merembes keluar secara perlahan ke permukaan tanah.<ref>USGS: [https://or.water.usgs.gov/projs_dir/willgw/glossary.html#S ''seep'']. Diakses 02/02/2020</ref> Secara hidrologis, belik merupakan bagian penting dari [[siklus hidrologi]], sebagai tempat-tempat di mana air tanah pertama kali keluar untuk kemudian mengalir dan bergabung dengan aliran air permukaan, seperti saliran, [[sungai]], sungai besar, hingga ke [[laut]].<ref>{{aut|Shaxson, F. & R. Barber}}. (2003) [http://www.fao.org/3/y4690e/y4690e07.htm Ch. 2. Hydrology, soil archithecture and water movement], <u>in</u> "Optimizing Soil Moisture for Plant Production, the significance of soil porosity." ''FAO Soils Bulletin'' '''79'''. Rome: Food and Agriculture Organization''. ISBN 92-5-104944-0</ref> |
|||
== Belik dalam budaya Jawa == |
|||
Karena nilai pentingnya, beberapa belik ada yang dikeramatkan oleh warga setempat. Misalnya dijadikan objek ritual acara adat penduduk setempat seperti untuk memandikan [[pengantin]], memandikan [[pusaka]], dan lain-lain.<ref>{{aut|Puspitasari, M.D.}} (2012). [http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail/fungsi-kesenian-tradisional-jaranan-manggolo-yudho-dalam-upacara-adat-nyadran-belik-di-desa-sumbergedong-kabupaten-trenggalek-mareta-dewi-puspitasari-56367.html ''Fungsi kesenian tradisional jaranan Manggolo Yudho dalam upacara adat Nyadran Belik di Desa Sumbergedong Kabupaten Trenggalek'']. Skripsi Program Studi Pendidikan Seni Tari, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Malang (tidak diterbitkan).</ref><ref>Radar Banyumas OL: [https://radarbanyumas.co.id/festival-ramadan-grebeg-onje-ritual-ambil-air-dari-tujuh-belik/ ''Festival Ramadan Grebeg Onje – Ritual Ambil Air dari Tujuh Belik''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200206101759/https://radarbanyumas.co.id/festival-ramadan-grebeg-onje-ritual-ambil-air-dari-tujuh-belik/ |date=2020-02-06 }}. Berita Jumat, 19 Mei 2017; diakses 02/02/2020</ref><ref>Jawa Pos OL: [https://www.jawapos.com/jpg-today/21/07/2019/sudah-tujuh-generasi-kepala-desa-yang-meneruskan-tradisi-monggang/ ''Sudah Tujuh Generasi Kepala Desa yang Meneruskan Tradisi Monggang'']. Berita 21 Juli 2019, 16:23:15 WIB; diakses 02/02/2020</ref> |
|||
⚫ | |||
== Catatan kaki == |
|||
{{reflist}} |
|||
== Pranala luar == |
|||
{{Wiktionary|belik}} |
|||
* Disbud DIY: [http://www.tasteofjogja.org/contentdetil.php?kat=brta&id=NDA0&fle=Y29udGVudGRldGlsLnBocA==&lback=a2F0PWJydGEmaWQ9TXprMyZmbGU9WTI5dWRHVnVkQzV3YUhBPSZsYmFjaz1hMkYwUFdKeWRHRW1iR0poWTJzOQ== ''"Umbul Donga Kali Belik" Kelurahan Terban'']{{Pranala mati|date=August 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Berita Rabu, 8 Agustus 2018 |
|||
* Mongabay: [https://www.mongabay.co.id/2016/08/04/pesan-lingkungan-dari-ritual-ritual-adat-yogyakarta/ ''Pesan Lingkungan dari Ritual-ritual Adat Yogyakarta'']. Artikel 4 Agustus 2016 |
|||
[[Kategori:Hidrologi]] |
|||
[[Kategori:Geomorfologi]] |
|||
[[Kategori:Air]] |
|||
[[Kategori:Perairan]] |
|||
[[Kategori:Budaya Jawa]] |
[[Kategori:Budaya Jawa]] |
||
{{geologi-stub}} |
Revisi terkini sejak 13 Januari 2023 13.30
Belik adalah mata air kecil,[1] yang umumnya berupa mata air rembesan (Ingg. seep). Istilah ini berasal dari bahasa Jawa, belik, yang artinya sumber air.[2]
Belik pada umumnya muncul atau berada di tebing-tebing sungai, atau di lekukan lembah kecil; baik di tengah ladang maupun di celah bongkahan batu-batu cadas. Belik sering muncul di bawah pohon besar yang tumbuh di pangkal lembah. Namun sebaliknya, karena peran pentingnya sebagai sumber air, lingkungan di sekitar belik acap kali dilindungi dan dijaga warga setempat agar selalu hijau berpohon-pohon. Dalam pengertian aslinya, belik juga mencakup lubang-lubang atau cekungan dangkal yang dibuat manusia untuk menampung air di tebing atau di dasar sungai kering.
Hidrologi
[sunting | sunting sumber]Belik atau mata air rembesan adalah tempat, biasanya kecil saja, di mana air tanah merembes keluar secara perlahan ke permukaan tanah.[3] Secara hidrologis, belik merupakan bagian penting dari siklus hidrologi, sebagai tempat-tempat di mana air tanah pertama kali keluar untuk kemudian mengalir dan bergabung dengan aliran air permukaan, seperti saliran, sungai, sungai besar, hingga ke laut.[4]
Belik dalam budaya Jawa
[sunting | sunting sumber]Karena nilai pentingnya, beberapa belik ada yang dikeramatkan oleh warga setempat. Misalnya dijadikan objek ritual acara adat penduduk setempat seperti untuk memandikan pengantin, memandikan pusaka, dan lain-lain.[5][6][7]
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ KBBI Daring: belik. Diakses 02/02/2020
- ^ Kamus UGM: belik. Diakses 02/02/2020
- ^ USGS: seep. Diakses 02/02/2020
- ^ Shaxson, F. & R. Barber. (2003) Ch. 2. Hydrology, soil archithecture and water movement, in "Optimizing Soil Moisture for Plant Production, the significance of soil porosity." FAO Soils Bulletin 79. Rome: Food and Agriculture Organization. ISBN 92-5-104944-0
- ^ Puspitasari, M.D. (2012). Fungsi kesenian tradisional jaranan Manggolo Yudho dalam upacara adat Nyadran Belik di Desa Sumbergedong Kabupaten Trenggalek. Skripsi Program Studi Pendidikan Seni Tari, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Malang (tidak diterbitkan).
- ^ Radar Banyumas OL: Festival Ramadan Grebeg Onje – Ritual Ambil Air dari Tujuh Belik Diarsipkan 2020-02-06 di Wayback Machine.. Berita Jumat, 19 Mei 2017; diakses 02/02/2020
- ^ Jawa Pos OL: Sudah Tujuh Generasi Kepala Desa yang Meneruskan Tradisi Monggang. Berita 21 Juli 2019, 16:23:15 WIB; diakses 02/02/2020
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Disbud DIY: "Umbul Donga Kali Belik" Kelurahan Terban[pranala nonaktif permanen]. Berita Rabu, 8 Agustus 2018
- Mongabay: Pesan Lingkungan dari Ritual-ritual Adat Yogyakarta. Artikel 4 Agustus 2016