Lompat ke isi

Kue Inti: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
Dinno806 (bicara | kontrib)
k menghapus tag nocat
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Yatim|Oktober 2022}}
{{Yatim|Oktober 2022}}
'''Kue Inti''' merupakan salah satu kudapan yang terbuat dari tepung ketan. Kue ini diisi dengan parutan kelapa yang gurih dan manis. Sehingga dengan perpaduan itu, kue inti memiliki cita rasa tersendiri nan khas. Rasa legit yang dihasilkan tepung ketan lumer dengan isiannya yang manis saat dikunyah.
{{Nocat}}


Kue inti biasanya disajikan ketika ada acara seperti baralek, takziah, dan juga acara lainnya, meskupun berasal dari Kurai, kue inti sangat sulit ditemukan saat sekarang ini karena kalah saing dengan kue lainnya
'''Kue Inti''' adalah nama jenis makanan upacara yang ada pada masyarakat [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]] dan [[Kabupaten Agam|Agam]] sedangkan di [[Sungayang, Sungayang, Tanah Datar|Sungayang]] [[Kabupaten Tanah Datar]] jenis makanan ini oleh masyarakat setempat disebut buah kubang. Dinamakan inti karena pada bagian tengah dari makanan ini ada intinya (ada isinya). Makanan ini hadir pada setiap jenis perhelatan baik pernikahan, ataupun upacara adat lainnya.<ref name=":0">{{Cite book|first=Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata|date=2004|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/8306/|title=ENSIKLOPEDI MAKANAN TRADISIONAL INDONESIA (SUMATERA)|location=Jakarta|publisher=Proyek Pelestarian dan Pengembangan Tradisi dan Kepercayaan|pages=135-140|url-status=live}}</ref>

== Adonan ==
Adonan kulitnya terbuat dari tepung ketan putih, [[air kelapa]] dan [[Gula|gula pasir]]. Sedangkan untuk isinya menggunakan kelapa parut, [[Gula aren|gula merah]] atau [[Gula|gula pasir]], [[daun pandan]], dan [[Garam dapur|garam]]. [[Tepung ketan]] yang digunakan adalah sipuluik [[Kota Padang Panjang|Padang Panjang]]. Cara untuk melakukannya adalah ''sipuluik'' ([[beras ketan]]) dibawa ke tempat penggilingan yang sudah menggunakan mesin. Orang yang bekerja mulai merendam [[beras ketan]], lalu dibawa pulang dalam keadaan berbentuk [[tepung]]. Bahan-bahan lain seperti [[kelapa]] dan [[gula]] juga diperoleh dengan cara membeli. Pada masa sekarang sering diganti dengan tape uli yang fungsinya sama untuk pengembang adonan.<ref name=":0" />


== Pengolahan ==
== Pengolahan ==
Cara pengolahannya merupakan [[tepung ketan]] dicampur dengan cara mengaduk-aduk dan menarik-narik adonan dengan tangan dengan [[air kelapa]] dan sedikit air gula sampai menjadi [[adonan]] yang bisa dibentuk lalu diamkan selama kurang lebih 5 jam. Untuk membuat isi (oleh masyarakat [[Kapau, Tilatang Kamang, Agam|Kapau]] disebut ''sarikayo''), kelapa parut muda dimasak dengan [[gula]]. Jika ingin isi ini berwarna merah, maka menggunakan [[gula aren]], sebaliknya jika ingin isinya berwarna putih maka menggunakan [[Gula|gula pasir]] ke dalam [[adonan]] ditambahkan [[daun pandan]] yang diris-iris, [[Garam dapur|garam]] dan [[Vanila|vanili]].<ref name=":0" />
Cara pengolahannya merupakan [[tepung ketan]] dicampur dengan cara mengaduk-aduk dan menarik-narik adonan dengan tangan dengan [[air kelapa]] dan sedikit air gula sampai menjadi [[adonan]] yang bisa dibentuk lalu diamkan selama kurang lebih 5 jam. Untuk membuat isi (oleh masyarakat [[Kapau, Tilatang Kamang, Agam|Kapau]] disebut ''sarikayo''), kelapa parut muda dimasak dengan [[gula]]. Jika ingin isi ini berwarna merah, maka menggunakan [[gula aren]], sebaliknya jika ingin isinya berwarna putih maka menggunakan [[Gula|gula pasir]] ke dalam [[adonan]] ditambahkan [[daun pandan]] yang diris-iris, [[Garam dapur|garam]] dan [[Vanila|vanili]].<ref name=":0">{{Cite book|first=Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata|date=2004|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/8306/|title=ENSIKLOPEDI MAKANAN TRADISIONAL INDONESIA (SUMATERA)|location=Jakarta|publisher=Proyek Pelestarian dan Pengembangan Tradisi dan Kepercayaan|pages=135-140|url-status=live}}</ref>


== Proses masak ==
== Proses masak ==
Baris 17: Baris 14:


[[Kategori:Kue Indonesia]]
[[Kategori:Kue Indonesia]]
[[Kategori:Hidangan Indonesia]]
[[Kategori:Jajanan]]

Revisi terkini sejak 18 Januari 2023 06.25

Kue Inti merupakan salah satu kudapan yang terbuat dari tepung ketan. Kue ini diisi dengan parutan kelapa yang gurih dan manis. Sehingga dengan perpaduan itu, kue inti memiliki cita rasa tersendiri nan khas. Rasa legit yang dihasilkan tepung ketan lumer dengan isiannya yang manis saat dikunyah.

Kue inti biasanya disajikan ketika ada acara seperti baralek, takziah, dan juga acara lainnya, meskupun berasal dari Kurai, kue inti sangat sulit ditemukan saat sekarang ini karena kalah saing dengan kue lainnya

Pengolahan

[sunting | sunting sumber]

Cara pengolahannya merupakan tepung ketan dicampur dengan cara mengaduk-aduk dan menarik-narik adonan dengan tangan dengan air kelapa dan sedikit air gula sampai menjadi adonan yang bisa dibentuk lalu diamkan selama kurang lebih 5 jam. Untuk membuat isi (oleh masyarakat Kapau disebut sarikayo), kelapa parut muda dimasak dengan gula. Jika ingin isi ini berwarna merah, maka menggunakan gula aren, sebaliknya jika ingin isinya berwarna putih maka menggunakan gula pasir ke dalam adonan ditambahkan daun pandan yang diris-iris, garam dan vanili.[1]

Proses masak

[sunting | sunting sumber]

Adonan dimasak menggunakan kuali besi dan terus diaduk sampai adonan mengental. Biasanya memakan waktu 2 - 3 jam untuk adonan menjadi dingin. Jika belum benar-benar dingin sudah dimasukkan ke dalam kulitnya maka inti bisa pecah ketika digoreng. Proses selanjutnya adonan kulit dibentuk menjadi bulat kira-kira sebesar telur ayam, masukkan isi ke dalamnya dan tutup kembali. Kemudian digoreng dengan minyak panas. Bentuk inti ada dua macam yaitu bulat seperti bola dan bulat lonjong.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b ENSIKLOPEDI MAKANAN TRADISIONAL INDONESIA (SUMATERA). Jakarta: Proyek Pelestarian dan Pengembangan Tradisi dan Kepercayaan. 2004. hlm. 135–140.