Lompat ke isi

Kolestasis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Reina Azriel (bicara | kontrib)
Ubah sedikit
k clean up
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Sedang ditulis}}

'''Kolestasis''' adalah suatu kondisi dimana terjadi gangguan pada aliran [[empedu]] yang mengakibatkan adanya peningkatan kadar [[bilirubin]] dan penumpukan garam empedu.<ref>{{Cite journal|last=Mawardi|first=Merry|last2=Warouw|first2=Sarah M.|last3=Salendu|first3=Praevilia M.|date=2011|title=KOLESTASIS EKTRAHEPATIK ET CAUSA ATRESIA BILIER PADA SEORANG BAYI|url=https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/biomedik/article/view/868|journal=Jurnal Biomedik:JBM|language=en-US|volume=3|issue=2|doi=10.35790/jbm.3.2.2011.868|issn=2597-999X}}</ref> Cairan empedu yang terdiri dari garam empedu, bilirubin, dan [[Lemak tubuh|lemak]] akan menumpuk di dalam darah. Akibatnya, muncul berbagai gejala, seperti konsentrasi kadar bilirubin dalam [[darah]] yang tinggi menyebabkan kulit atau [[mata]] menguning, terlebih bilirubin juga membuat [[Urine|urin]] terlihat berwarna seperti [[teh hitam]] dan membuat [[kulit]] gatal. Selain itu, cairan empedu yang tidak mengalir ke usus mengakibatkan [[tinja]] mengandung banyak lemak sehingga warna tinja menjadi lebih pucat dan berbau busuk.<ref>{{Cite journal|last=Mauk|first=Adrianus|date=2019-07-01|title=Studi Kasus “Asuhan Keperawatan Pada Anak M. I. Dengan “Kolestasis” Di Ruang Kenanga Rsud Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang”|url=http://repository.poltekeskupang.ac.id/402/|language=en|publisher=Poltekkes Kemenkes Kupang}}</ref>
'''Kolestasis''' adalah suatu kondisi dimana terjadi gangguan pada aliran [[empedu]] yang mengakibatkan adanya peningkatan kadar [[bilirubin]] dan penumpukan garam empedu.<ref>{{Cite journal|last=Mawardi|first=Merry|last2=Warouw|first2=Sarah M.|last3=Salendu|first3=Praevilia M.|date=2011|title=KOLESTASIS EKTRAHEPATIK ET CAUSA ATRESIA BILIER PADA SEORANG BAYI|url=https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/biomedik/article/view/868|journal=Jurnal Biomedik:JBM|language=en-US|volume=3|issue=2|doi=10.35790/jbm.3.2.2011.868|issn=2597-999X}}</ref> Cairan empedu yang terdiri dari garam empedu, bilirubin, dan [[Lemak tubuh|lemak]] akan menumpuk di dalam darah. Akibatnya, muncul berbagai gejala, seperti konsentrasi kadar bilirubin dalam [[darah]] yang tinggi menyebabkan kulit atau [[mata]] menguning, terlebih bilirubin juga membuat [[Urine|urin]] terlihat berwarna seperti [[teh hitam]] dan membuat [[kulit]] gatal. Selain itu, cairan empedu yang tidak mengalir ke usus mengakibatkan [[tinja]] mengandung banyak lemak sehingga warna tinja menjadi lebih pucat dan berbau busuk.<ref>{{Cite journal|last=Mauk|first=Adrianus|date=2019-07-01|title=Studi Kasus “Asuhan Keperawatan Pada Anak M. I. Dengan “Kolestasis” Di Ruang Kenanga Rsud Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang”|url=http://repository.poltekeskupang.ac.id/402/|language=en|publisher=Poltekkes Kemenkes Kupang}}</ref>
[[Berkas:Bilirubin pigment in cholestatic liver 40X.jpg|jmpl|222x222px|Pigmen bilirubin dalam jaringan hati penderita kolestasis.|al=]]
[[Berkas:Bilirubin pigment in cholestatic liver 40X.jpg|jmpl|222x222px|Pigmen bilirubin dalam jaringan hati penderita kolestasis.|al=]]


== Jenis kolestasis ==
== Jenis kolestasis ==
Baris 8: Baris 6:
* Kolestasis intrahepatik
* Kolestasis intrahepatik


Kolestasis intrahepatik adalah kolestasis yang terjadi karena adanya penumpukan cairan empedu pada [[Hati|organ hati]].<ref>{{Cite web|title=Mengenal Kolestasis Pada Bayi – RSUP Dr. Sardjito|url=https://sardjito.co.id/2021/10/13/mengenal-kolestasis-pada-bayi/|language=en-US|access-date=2022-12-06}}</ref> Kolestasis ini disebabkan oleh hepatitis virus, [[Keracunan makanan|keracunan]] [[Obat|obat,]] penyakit hati, penyakit [[:en:Autoimmune_hepatitis|hepatitis autoimun]], [[:en:Primary_biliary_cholangitis|primary billiary cirrhosis]], [[:en:Intrahepatic_cholestasis_of_pregnancy|kolestasis kehamilan]], karsinoma metastatik, dan penyakit lainnya.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Monica|first=Maria|last2=Prasetyo|first2=Agung Aji|last3=Dewi|first3=Puspita Kusuwa|date=2017|title=Perbedaan Kadar Bilirubin Pada Tikus Wistar yang Dilakukan Ligasi Duktus Koledukud antara Kelompok yang Diberi Kombinasi UDCA-Glutathione dengan Pemberian Tunggal UDCA|url=http://eprints.undip.ac.id/55446/|journal=Universitas Diponegoro|location=Semarang|publication-date=16 Agustus 2017|id=55446}}</ref>
Kolestasis intrahepatik adalah kolestasis yang terjadi karena adanya penumpukan cairan empedu pada [[Hati|organ hati]].<ref>{{Cite web|title=Mengenal Kolestasis Pada Bayi – RSUP Dr. Sardjito|url=https://sardjito.co.id/2021/10/13/mengenal-kolestasis-pada-bayi/|language=en-US|access-date=2022-12-06}}</ref> Kolestasis ini disebabkan oleh hepatitis virus, [[Keracunan makanan|keracunan]] [[obat]], penyakit hati, penyakit [[:en:Autoimmune hepatitis|hepatitis autoimun]], [[:en:Primary biliary cholangitis|primary billiary cirrhosis]], [[:en:Intrahepatic cholestasis of pregnancy|kolestasis kehamilan]], karsinoma metastatik, dan penyakit lainnya.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Monica|first=Maria|last2=Prasetyo|first2=Agung Aji|last3=Dewi|first3=Puspita Kusuwa|date=2017|title=Perbedaan Kadar Bilirubin Pada Tikus Wistar yang Dilakukan Ligasi Duktus Koledukud antara Kelompok yang Diberi Kombinasi UDCA-Glutathione dengan Pemberian Tunggal UDCA|url=http://eprints.undip.ac.id/55446/|journal=Universitas Diponegoro|location=Semarang|publication-date=16 Agustus 2017|id=55446}}</ref>


* Kolestasis ekstrahepatik
* Kolestasis ekstrahepatik
Kolestasis ekstrahepatik adalah kolestasis yang terjadi karena adanya penyumbatan pada [[saluran empedu]]. Kolestasis ini disebabkan oleh batu duktus koledokus, kista duktus kaledokus, karsinoma duktus koledokus, [[pankreatitis]], ''[[:en:Primary_sclerosing_cholangitis|primary sclerosing cholangitis]]'', [[kanker pankreas]], dan penyakit lainnya.<ref name=":0" />
Kolestasis ekstrahepatik adalah kolestasis yang terjadi karena adanya penyumbatan pada [[saluran empedu]]. Kolestasis ini disebabkan oleh batu duktus koledokus, kista duktus kaledokus, karsinoma duktus koledokus, [[pankreatitis]], ''[[:en:Primary sclerosing cholangitis|primary sclerosing cholangitis]]'', [[kanker pankreas]], dan penyakit lainnya.<ref name=":0" />


== Gejala kolestasis ==
== Gejala kolestasis ==
Kolestasis kan menyebabkan gejala buruk pada tubuh, seperti:<ref>{{Cite web|title=Mengenal Penyakit Kolestasis yang Menelan Banyak Korban|url=https://www.tribunnews.com/tribunners/2018/09/23/mengenal-penyakit-kolestasis-yang-menelan-banyak-korban|website=Tribunnews.com|language=id-ID|access-date=2022-12-11}}</ref>
Kolestasis kan menyebabkan gejala buruk pada tubuh, seperti:


* Menderita demam
* Menderita demam;
* Tidak nafsu makan
* Tidak nafsu makan;
* Perut terasa nyeri
* Perut terasa nyeri;
* Timbul rasa mual dan keinginan untuk muntah
* Timbul rasa mual dan keinginan untuk muntah;
* Penyerapan asupan lemak buruk
* Penyerapan asupan lemak buruk;
* [[Gatal|Rasa gatal]] yang berlebihan
* [[Gatal|Rasa gatal]] yang berlebihan;
* Tulang menjadi lemah atau terasa rapuh (atau disebut [[Osteomalasia|osteomalacia]])
* Tulang menjadi lemah atau terasa rapuh (atau disebut [[Osteomalasia|osteomalacia]]);
* Mengalami pendarahan.
* Mengalami pendarahan.<ref>{{Cite web|title=Mengenal Penyakit Kolestasis yang Menelan Banyak Korban|url=https://www.tribunnews.com/tribunners/2018/09/23/mengenal-penyakit-kolestasis-yang-menelan-banyak-korban|website=Tribunnews.com|language=id-ID|access-date=2022-12-11}}</ref>


== Diagnosis kolestasis ==
== Diagnosis kolestasis ==
Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui keberadaan penyakit kolestasis pada seseorang yaitu melalui tes laboratorium. Tes laboratorium adalah sebuah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui jenis penyakit seseorang melalui berbagai tindakan medis.<ref>{{Cite journal|last=Ramadhan|first=Widianto|date=2018|title=PERBEDAAN LAMA WAKTU PEMBENDUNGAN TERHADAP KADAR HDL KOLESTEROL|url=http://repository.unimus.ac.id/2274/|language=en|publisher=UNIMUS}}</ref> Tes ini digunakan untuk melihat perubahan dalam fungsi hati dan menghitung tingkat kadar enzim [[fosfatase alkali]] dan [[Gamma glutamil transpeptidase|gamma glutamyl transpeptidase]] (GGT).<ref>{{Cite journal|last=Onofrio|first=Fernanda Q.|last2=Hirschfield|first2=Gideon M.|date=2020-03|title=The Pathophysiology of Cholestasis and Its Relevance to Clinical Practice|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32257122/|journal=Clinical Liver Disease|volume=15|issue=3|pages=110–114|doi=10.1002/cld.894|issn=2046-2484|pmc=7128027|pmid=32257122}}</ref> Apabila tingkat kedua enzim tersebut tinggi maka ada kemungkinan orang tersebut menderita kolestasis.<ref>{{Cite journal|last=Khasanah|first=Ulfy Nur|last2=Supriyanta|first2=Bambang|last3=Nuryani|first3=Siti|date=2019-05-27|title=PENGARUH HEMOLISIS PADA SERUM TERHADAP PEMERIKSAAN AKTIVITAS ENZIM GAMMA GLUTAMYL TRANSFERASE|url=http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1098/|language=en|publisher=Poltekkes Kemenkes Yogyakarta}}</ref> Selain itu, juga bisa digunakan untuk memeriksa tingkat bilirubin dalam darah.
Pemeriksaan diagnosis kolestasis dapat dilakukan melalui tes laboratorium dan tes pencitraan.

tes darah, tes pencitraan, dan tes pemindaian ''hepatobiliary iminodiacetic acid'' (HIDA).

* Tes laboratorium

Tes laboratorium adalah jenis pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui jenis penyakit seseorang melalui berbagai tindakan medis.<ref>{{Cite journal|last=Ramadhan|first=Widianto|date=2018|title=PERBEDAAN LAMA WAKTU PEMBENDUNGAN TERHADAP KADAR HDL KOLESTEROL|url=http://repository.unimus.ac.id/2274/|language=en|publisher=UNIMUS}}</ref> Tes ini digunakan untuk melihat perubahan dalam fungsi hati dan menghitung tingkat kadar enzim [[fosfatase alkali]] dan [[Gamma glutamil transpeptidase|gamma glutamyl transpeptidase]].<ref>{{Cite journal|last=Onofrio|first=Fernanda Q.|last2=Hirschfield|first2=Gideon M.|date=2020-03|title=The Pathophysiology of Cholestasis and Its Relevance to Clinical Practice|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32257122/|journal=Clinical Liver Disease|volume=15|issue=3|pages=110–114|doi=10.1002/cld.894|issn=2046-2484|pmc=7128027|pmid=32257122}}</ref> Apabila tingkat kedua enzim tersebut tinggi maka ada kemungkinan pasien menderita kolestasis.<ref>{{Cite journal|last=Khasanah|first=Ulfy Nur|last2=Supriyanta|first2=Bambang|last3=Nuryani|first3=Siti|date=2019-05-27|title=PENGARUH HEMOLISIS PADA SERUM TERHADAP PEMERIKSAAN AKTIVITAS ENZIM GAMMA GLUTAMYL TRANSFERASE|url=http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1098/|language=en|publisher=Poltekkes Kemenkes Yogyakarta}}</ref> Selain itu, juga bisa digunakan untuk memeriksa tingkat bilirubin dalam darah.

* Tes pencitraan

Tes pencitraan adalah jenis pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat kondisi dalam tubuh seseorang dengan menggunakan bantuan teknologi modern. Tes pencitraan yang bisa digunakan untuk mendiagnosis kolestasis antara lain [[Ultrasonografi medis|ultrasonografi]] perut, ultrasonografi endoskopi, dan pemindaian [[tomografi terkomputasi]] (CT). Selain itu, dapat dilakukan tes ''hepatobiliary iminodiacetic acid'' (HIDA) yaitu sebuah pemeriksaan pencitraan yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit hati, [[kantong empedu]], dan saluran empedu. Tujuan dari pemindaian ini adalah untuk memeriksa produksi aliran empedu dari hati sampai ke [[usus kecil]] dan mengindentifikasi adanya sumbatan.


== Daftar referensi ==
== Referensi ==
<references />
<references />



Revisi per 23 Januari 2023 10.11

Kolestasis adalah suatu kondisi dimana terjadi gangguan pada aliran empedu yang mengakibatkan adanya peningkatan kadar bilirubin dan penumpukan garam empedu.[1] Cairan empedu yang terdiri dari garam empedu, bilirubin, dan lemak akan menumpuk di dalam darah. Akibatnya, muncul berbagai gejala, seperti konsentrasi kadar bilirubin dalam darah yang tinggi menyebabkan kulit atau mata menguning, terlebih bilirubin juga membuat urin terlihat berwarna seperti teh hitam dan membuat kulit gatal. Selain itu, cairan empedu yang tidak mengalir ke usus mengakibatkan tinja mengandung banyak lemak sehingga warna tinja menjadi lebih pucat dan berbau busuk.[2]

Pigmen bilirubin dalam jaringan hati penderita kolestasis.

Jenis kolestasis

  • Kolestasis intrahepatik

Kolestasis intrahepatik adalah kolestasis yang terjadi karena adanya penumpukan cairan empedu pada organ hati.[3] Kolestasis ini disebabkan oleh hepatitis virus, keracunan obat, penyakit hati, penyakit hepatitis autoimun, primary billiary cirrhosis, kolestasis kehamilan, karsinoma metastatik, dan penyakit lainnya.[4]

  • Kolestasis ekstrahepatik

Kolestasis ekstrahepatik adalah kolestasis yang terjadi karena adanya penyumbatan pada saluran empedu. Kolestasis ini disebabkan oleh batu duktus koledokus, kista duktus kaledokus, karsinoma duktus koledokus, pankreatitis, primary sclerosing cholangitis, kanker pankreas, dan penyakit lainnya.[4]

Gejala kolestasis

Kolestasis kan menyebabkan gejala buruk pada tubuh, seperti:[5]

  • Menderita demam;
  • Tidak nafsu makan;
  • Perut terasa nyeri;
  • Timbul rasa mual dan keinginan untuk muntah;
  • Penyerapan asupan lemak buruk;
  • Rasa gatal yang berlebihan;
  • Tulang menjadi lemah atau terasa rapuh (atau disebut osteomalacia);
  • Mengalami pendarahan.

Diagnosis kolestasis

Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui keberadaan penyakit kolestasis pada seseorang yaitu melalui tes laboratorium. Tes laboratorium adalah sebuah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui jenis penyakit seseorang melalui berbagai tindakan medis.[6] Tes ini digunakan untuk melihat perubahan dalam fungsi hati dan menghitung tingkat kadar enzim fosfatase alkali dan gamma glutamyl transpeptidase (GGT).[7] Apabila tingkat kedua enzim tersebut tinggi maka ada kemungkinan orang tersebut menderita kolestasis.[8] Selain itu, juga bisa digunakan untuk memeriksa tingkat bilirubin dalam darah.

Referensi

  1. ^ Mawardi, Merry; Warouw, Sarah M.; Salendu, Praevilia M. (2011). "KOLESTASIS EKTRAHEPATIK ET CAUSA ATRESIA BILIER PADA SEORANG BAYI". Jurnal Biomedik:JBM (dalam bahasa Inggris). 3 (2). doi:10.35790/jbm.3.2.2011.868. ISSN 2597-999X. 
  2. ^ Mauk, Adrianus (2019-07-01). "Studi Kasus "Asuhan Keperawatan Pada Anak M. I. Dengan "Kolestasis" Di Ruang Kenanga Rsud Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang"" (dalam bahasa Inggris). Poltekkes Kemenkes Kupang. 
  3. ^ "Mengenal Kolestasis Pada Bayi – RSUP Dr. Sardjito" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-06. 
  4. ^ a b Monica, Maria; Prasetyo, Agung Aji; Dewi, Puspita Kusuwa (2017). "Perbedaan Kadar Bilirubin Pada Tikus Wistar yang Dilakukan Ligasi Duktus Koledukud antara Kelompok yang Diberi Kombinasi UDCA-Glutathione dengan Pemberian Tunggal UDCA". Universitas Diponegoro. Semarang (dipublikasikan tanggal 16 Agustus 2017). 55446. 
  5. ^ "Mengenal Penyakit Kolestasis yang Menelan Banyak Korban". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2022-12-11. 
  6. ^ Ramadhan, Widianto (2018). "PERBEDAAN LAMA WAKTU PEMBENDUNGAN TERHADAP KADAR HDL KOLESTEROL" (dalam bahasa Inggris). UNIMUS. 
  7. ^ Onofrio, Fernanda Q.; Hirschfield, Gideon M. (2020-03). "The Pathophysiology of Cholestasis and Its Relevance to Clinical Practice". Clinical Liver Disease. 15 (3): 110–114. doi:10.1002/cld.894. ISSN 2046-2484. PMC 7128027alt=Dapat diakses gratis. PMID 32257122. 
  8. ^ Khasanah, Ulfy Nur; Supriyanta, Bambang; Nuryani, Siti (2019-05-27). "PENGARUH HEMOLISIS PADA SERUM TERHADAP PEMERIKSAAN AKTIVITAS ENZIM GAMMA GLUTAMYL TRANSFERASE" (dalam bahasa Inggris). Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.