Lompat ke isi

Oost-Java Stoomtram Maatschappij: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k clean up, removed stub tag
 
(70 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3: Baris 3:
|logo_filename = Oost Java Stoomtram Mij logo.svg
|logo_filename = Oost Java Stoomtram Mij logo.svg
|logo_size = 200px
|logo_size = 200px
|image_caption = Logo OJS yang terakhir berdasarkan [[tanda air]] lembar saham yang dikeluarkan tahun 1949.
|type = [[Perusahaan swasta]]
|type = [[Perusahaan swasta]]
|locale = [[Kota Surabaya]], [[Kabupaten Sidoarjo]], [[Kabupaten Mojokerto]], [[Kota Mojokerto]], [[Kabupaten Jombang]]
|locale = [[Kota Surabaya]], [[Kabupaten Sidoarjo]], [[Kabupaten Mojokerto]], [[Kota Mojokerto]], [[Kabupaten Jombang]]
Baris 16: Baris 17:
'''Oost-Java Stoomtram Maatschappij (OJS)''' adalah nama [[Perusahaan kereta api di Hindia Belanda|perusahaan kereta api swasta]] yang pernah beroperasi di [[Hindia Belanda]]. Perusahaan ini mengoperasikan [[trem uap]] di beberapa wilayah, yakni: [[Kota Surabaya]], [[Kabupaten Sidoarjo]], [[Kabupaten Mojokerto]], [[Kota Mojokerto]], dan [[Kabupaten Jombang]]. Rute yang dibangun oleh OJS sejauh 107 kilometer.
'''Oost-Java Stoomtram Maatschappij (OJS)''' adalah nama [[Perusahaan kereta api di Hindia Belanda|perusahaan kereta api swasta]] yang pernah beroperasi di [[Hindia Belanda]]. Perusahaan ini mengoperasikan [[trem uap]] di beberapa wilayah, yakni: [[Kota Surabaya]], [[Kabupaten Sidoarjo]], [[Kabupaten Mojokerto]], [[Kota Mojokerto]], dan [[Kabupaten Jombang]]. Rute yang dibangun oleh OJS sejauh 107 kilometer.


OJS juga pernah membentuk patungan bersama perusahaan trem uap lainnya yakni [[Serajoedal Stoomtram Maatschappij]], [[Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij]], dan [[Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij]]
OJS juga pernah membentuk patungan bersama perusahaan trem uap lainnya yakni [[Serajoedal Stoomtram Maatschappij]], [[Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij]], dan [[Samarang–Joana Stoomtram Maatschappij|Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij]]


Saat ini seluruh jalur kereta api OJS termasuk dalam [[Daerah Operasi VIII Surabaya|Wilayah Aset VIII Surabaya]].
Saat ini seluruh jalur kereta api OJS termasuk dalam [[Daerah Operasi VIII Surabaya|Wilayah Aset VIII Surabaya]].


== Sejarah ==
== Sejarah ==
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het viaduct op de Pasar Besar in Soerabaja is geopend op 28 oktober 1926. Er rijden auto's fietsers en een geëlectrificeerde tram van de Oost-Java Stoomtram Maatschappij onderdoor TMnr 10007571.jpg|jmpl|Jalur trem OJS di Pasar Besar Surabaya.|al=]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het viaduct op de Pasar Besar in Soerabaja is geopend op 28 oktober 1926. Er rijden auto's fietsers en een geëlectrificeerde tram van de Oost-Java Stoomtram Maatschappij onderdoor TMnr 10007571.jpg|jmpl|Jalur trem OJS di Pasar Besar Surabaya.|al=]]
Perusahaan ini mendapat konsesi izin dari Pemerintah Kolonial Hindia Belanda pada tahun 1886. OJS membangun jalur trem uap di seputaran kawasan industri wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Awalnya perusahaan ini bermodal tiga lintas, yaitu Ujung–Sepanjang, [[Jalur kereta api Mojokerto–Gemekan|Mojokerto–Ngoro]], dan [[Jalur kereta api Gemekan–Dinoyo|Gemekan–Dinoyo]].<ref name=":0">{{Cite web|url=http://historia.id/kota/sepenggal-perjalanan-sejarah-trem-di-surabaya|title=Sepenggal Perjalanan Sejarah Trem di Surabaya|website=historia.id|language=id|access-date=2018-02-23}}</ref>
Perusahaan ini mendapat konsesi izin dari Pemerintah Kolonial Hindia Belanda pada tahun 1886. OJS membangun jalur trem uap di seputaran kawasan industri wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Awalnya perusahaan ini bermodal tiga lintas, yaitu [[Jalur trem lintas Surabaya|Ujung–Sepanjang]][[Jalur trem Wonokromo Kota–Krian|–Krian]], [[Jalur kereta api Mojokerto–Gemekan|Mojokerto–Gemekan]][[Jalur kereta api Gemekan–Ngoro|–Ngoro]], dan [[Jalur kereta api Gemekan–Dinoyo|Gemekan–Dinoyo]].<ref name=":0">{{Cite web|url=http://historia.id/kota/sepenggal-perjalanan-sejarah-trem-di-surabaya|title=Sepenggal Perjalanan Sejarah Trem di Surabaya|website=historia.id|language=id|access-date=2018-02-23}}</ref>


Pada tanggal 14 Mei 1890, OJS membuka stasiun baru di [[Wonokromo, Surabaya]], yakni Stasiun Wonokromo OJS atau Wonokromo Kota (''jangan dikelirukan dengan [[Stasiun Wonokromo]] milik [[Staatsspoorwegen]]'').<ref>{{Cite book|title=Soerabaia tempo doeloe|last=Widodo|first=Dukut Imam|publisher=Dinas Pariwisata, Kota Surabaya|year=2002|isbn=|location=Surabaya|pages=419}}</ref> Hal ini membuat trem di Surabaya semakin semarak dan banyak warga yang bepergian dengan trem karena tarifnya relatif murah. Interaksi antarmoda antara SS dan OJS cukup memuaskan.
Pada tanggal 14 Mei 1890, OJS membuka stasiun baru di [[Wonokromo, Surabaya]], yakni [[Stasiun Wonokromo Kota|Stasiun Wonokromo OJS]] atau Wonokromo Kota (''jangan dikelirukan dengan [[Stasiun Wonokromo]] milik [[Staatsspoorwegen]]'').<ref>{{Cite book|title=Soerabaia tempo doeloe|last=Widodo|first=Dukut Imam|publisher=Dinas Pariwisata, Kota Surabaya|year=2002|isbn=|location=Surabaya|pages=419}}</ref> Hal ini membuat trem di Surabaya semakin semarak dan banyak warga yang bepergian dengan trem karena tarifnya relatif murah. Interaksi antarmoda antara SS dan OJS cukup memuaskan.


Pada tahun 1911, OJS memperluas jaringannya hingga hampir seluruh Kota Surabaya terhubung dengan jalur kereta api. Pada tahun 1924, OJS memperkenalkan [[trem listrik]] tepat saat panjang lintasnya mencapai 36 km.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/894170623|title=Cars, conduits, and kampongs the modernization of the Indonesian city, 1920-1960|last=Freek.|first=Colombijn,|last2=Joost.|first2=Coté,|last3=Joost.|first3=Cote⁺ѓ,|date=2014|publisher=BRILL|isbn=9004280723|location=Leiden|oclc=894170623}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|url=http://searail.malayanrailways.com/PJKA/East%20Java%20Tramway/OJSM.htm|title=Oost Java Stoomtram Maatschappij|website=searail.malayanrailways.com|access-date=2018-02-23}}</ref>
Pada tahun 1911, OJS memperluas jaringannya hingga hampir seluruh Kota Surabaya terhubung dengan jalur kereta api. OJS memperkenalkan [[trem listrik]] tepat saat panjang lintasnya mencapai 36&nbsp;km.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/894170623|title=Cars, conduits, and kampongs the modernization of the Indonesian city, 1920-1960|last=Freek.|first=Colombijn,|last2=Joost.|first2=Coté,|last3=Joost.|first3=Cote⁺ѓ,|date=2014|publisher=BRILL|isbn=9004280723|location=Leiden|oclc=894170623}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|url=http://searail.malayanrailways.com/PJKA/East%20Java%20Tramway/OJSM.htm|title=Oost Java Stoomtram Maatschappij|website=searail.malayanrailways.com|access-date=2018-02-23}}</ref>


Trem ini mulai dilaksanakan operasinya pada tanggal 15 Mei 1923.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/80717765|title=Ekonomi Surabaya pada masa kolonial, 1830-1930|last=1966-|first=Nasution,|date=2006|publisher=Pustaka Intelektual|isbn=9792506802|location=Surabaya|oclc=80717765}}</ref> Jalur utamanya juga dirombak total; jalur yang sebelumnya melewati tepian Kali Mas akhirnya dialihkan melalui tengah kota, melewati Pasar Turi dan Sawahan serta mengikuti jalan protokol tengah kota, yaitu Jalan [[Diponegoro|Pangeran Diponegoro]]. Trase lama dicabut hanya sampai Stasiun Groedo saja. Lintas lainnya adalah Simpang–Wonokromo Kota, Simpang–Gubeng, Tunjungan–Sawahan, serta Simpang–Kalimas.
Pada saat itulah trem juga akan bersaing dengan kendaraan lainnya. Munculnya mobil pribadi dan sepeda ontel yang berseliweran di jalan-jalan Surabaya membuat trem harus ekstra hati-hati saat melewati jalanan kota. Hingga tahun 1927 tercatat 11,4 juta penumpang terangkut dengan trem listrik dan 5,2 juta orang terangkut dengan trem uap OJS.<ref name=":0" />


Untuk mendukung pemeliharaan operasi dibangun pula depo trem dan pusat tenaga listrik (PTL) atau pembangkit listrik di Sawahan.<ref>{{Cite news|url=http://ayorek.org/2013/07/jejak-dan-sosok-di-balik-trem-surabaya/#sthash.EjAbbm3e.dpbs|title=Jejak dan sosok di balik trem Surabaya - Ayorek!|date=2013-07-08|newspaper=Ayorek!|language=id-ID|access-date=2018-07-21}}</ref> PTL ini difungsikan untuk memberikan arus ke tram listrik yang ada di sekitar Surabaya. PTL ini dibangun pada tahun 1925 dengan 2 buah motor generator merk ''Siemens Suckert & Walschke'' (SSW) yang masing-masing memiliki kekuatan 500 KW - 600 volt DC. Jaringan listrik aliran atas (LAA) 600 volt DC ini meliputi lintas Tanjung Perak–Jembatan Merah–Genteng Besar–Sawahan–Gubeng–Wonokromo Kota.<ref>{{Citebook|title=Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid 2|first1=Tim Telaga Bakti|last1=Nusantara|first2=Asosiasi Pakar|last2=Perkeretaapian|edition =Cet.1|page=186|date=1997|location=Bandung|publisher=CV. Angkasa}}</ref>
=== Pasca-kemerdekaan ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Pasar Besar met op de achtergrond het spoorwegviaduct de zogenoemde Hogeweg Soerabaja TMnr 10014832.jpg|jmpl|Layanan trem listrik membelah Kota Surabaya]]
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Electrische tram te Soerabaia (Lijn 3) TMnr 10014818.jpg|jmpl|]]
Pada tahun 1959, Presiden [[Soekarno]] mengeluarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 1959. Isinya antara lain menasionalisasi seluruh jalur kereta api dan trem uap yang dahulu dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan milik Belanda, yang operasionalnya diserahkan kepada Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKA), termasuk jalur eks-OJS.


Pada saat itulah trem juga akan bersaing dengan kendaraan lainnya. Munculnya mobil pribadi dan sepeda ontel yang berseliweran di jalan-jalan Surabaya membuat trem harus ekstra hati-hati saat melewati jalanan kota. Hingga tahun 1927 tercatat 11,4 juta penumpang terangkut dengan trem listrik dan 5,2 juta orang terangkut dengan trem uap OJS.<ref name=":0" />
Ella Ubaidi, EVP Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI, mengatakan bahwa dengan tarif 15 sen untuk kelas I dan 10 sen untuk kelas II, tidak mampu menyelamatkan trem Surabaya dari kepunahan. Sejak tahun 1970-an, trem Surabaya dinyatakan tidak beroperasi karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum serta banyaknya penumpang gelap yang menyebabkan kebocoran pendapatan PJKA.<ref name=":0" />


=== Riwayat pembangunan lintas ===
Reaktivasi jalur ini masuk dalam daftar prioritas reaktivasi yang dilakukan oleh [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia|Kemenhub]] bekerja sama dengan PT KAI dan Pemerintah Kota Surabaya. Walaupun demikian, belum ada tanda-tanda jalur ini akan segera dikerjakan.<ref>{{Cite news|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3503274/selain-rel-kereta-kemenhub-juga-aktifkan-jalur-trem-di-surabaya|title=Selain Rel Kereta, Kemenhub Juga Aktifkan Jalur Trem di Surabaya|last=Idris|first=Muhammad|newspaper=detikfinance|access-date=2018-02-23}}</ref>
[[Berkas:Oost-Java Stoomtram-Maatschappij Verslag Over Het Jaar 1913.pdf|page=34|jmpl|Ikhtisar jalur trem yang dibangun OJS]]
Dalam sejarahnya, OJS tercatat pernah mengoperasikan tremnya di dua wilayah yang berbeda, yakni di [[Mojokerto]] dan [[Surabaya]].


==== Wilayah Mojokerto<ref name=":2" /> ====
== Jalur yang Dibangun ==
=== Wilayah Mojokerto ===
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
! Jalur
|-
! Segmentasi lintas

! Legalitas pembangunan
|-
! Tanggal peresmian
! Nama Jalur KA
! Panjang lintas (km)
! Segmen Pembangunan
! Daftar Pemberhentian
! Tanggal Peresmian Jalur
! Panjang Lintasan Rel (km)
! Keterangan
! Keterangan
|-
|-
| rowspan="2" | [[Jalur kereta api Pabrik Spiritus Wates–Mojokerto Kota–Gemekan|Pabrik Spiritus Wates–Mojokerto Kota–Gemekan]]
| [[Jalur kereta api Mojokerto–Wates]] s.d [[Jalur kereta api Mojokerto-Gemekan]]
| Mojokerto Kali–Mojoagung
| SF Kapettengan (SF Sentanen Lor)/Mojokerto Kali–Mojoagung
| Gouvernments Besluit 11 Mei 1887 No. 8/c
|
| 1 Oktober 1889
| 1 Oktober 1889
| 17
| 17
|
|-
|-
| Mojokerto Kali-Wates
| [[Jalur kereta api Gemekan-Ngoro]]
| Gouvernments Besluit 25 Mei 1909 No. 37
| Mojoagung–Ngoro
| 1 April 1909
| 3
|
|
|-
| [[Jalur kereta api Gemekan-Ngoro|Gemekan-Ngoro]]
| Mojoagung–Ngoro
| Gouvernments Besluit 11 Mei 1887 No. 8/c
| 1 Januari 1890
| 1 Januari 1890
| 17
| 17
|
|
|-
|-
| [[Jalur kereta api Gemekan-Dinoyo]]
| [[Jalur kereta api Pabrik Spiritus Wates–Mojokerto Kota–Gemekan#Percabangan menuju Dinoyo|Gemekan-Dinoyo]]
| Gemekan-Dinoyo
| Gemekan-Dinoyo
| Gouvernments Besluit 31 Mei 1890 No. 7
|
| 5 Maret 1892
| 5 Maret 1892
| 8
| 8
|
|
|-
|-
|}
| [[Jalur kereta api Mojokerto–Wates]]
[[Berkas:KAARTEN SGD - Overzichtskaart der spoor- en tramwegen in de omstreken van Modjokerto.jpeg|jmpl|Peta jaringan kereta di wilayah Mojokerto–Surabaya]]
| Mojokerto Kali-Wates
Selain itu dalam peta tahun 1922, OJS juga tercatat memiliki percabangan menuju [[Stasiun Mojokerto|Stasiun Mojokerto SS]] yang saat ini masih aktif, serta melayani angkutan barang dari beberapa pabrik gula yang berlokasi di didekat jalur kereta api milik OJS.<ref>{{Citeweb|url=http://maps.library.leiden.edu/cgi-bin/iipview?krtid=4413&name=06127.JPG&marklat=-7.557&marklon=112.2332&sid=j45i344553020&seq=2&serie=0&lang=1&ssid=&resstrt=0&svid=324254&dispx=980&dispy=1524#focus|title=Oost-Java Stoomtram Maatschappij Algeemene Overzichtskaart|website=maps.library.leiden.edu|access-date=17-12-2018}}</ref> Beberapa pabrik gula tersebut diantaranya:
|
{{col|2}}
| 1 April 1909
* [[Pabrik Gula Selorejo]]
| 3
* [[Pabrik Gula Dinoyo]]
* [[Pabrik Gula Sukodono]]
* [[Pabrik Gula Sumengko]]
* [[Pabrik Gula Sentanen Lor]]
* [[Pabrik Gula Brangkal]]
{{endDiv}}

==== Wilayah Surabaya ====
'''Periode pertama (trem uap)'''<ref name=":2">{{Cite book|title=Verslag der Oost-Java Stoomtram Maatschappij|last=Oost-Java Stoomtram Maatschappij|first=|publisher=OJS|year=1902|isbn=|location=Den Haag|pages=}}</ref>
{| class="wikitable"
|+
!Jalur
!Segmentasi lintas
!Legalitas pembangunan
!Tanggal peresmian
!Keterangan
|-
| rowspan="9" |[[Jalur trem lintas Surabaya#Daftar stasiun|Ujung–Krian]]
|Ujung–Fort Prins Hendrik
| rowspan="7" | Gouvernments Besluit van 24 October 1886 No. 2/c
|10 Desember 1889
| rowspan="6" |
Dalam peta 1905, tergambar bahwa jalur ini melewati tepian [[Kali Mas]] Surabaya. Sebagian trase dibongkar bersamaan dengan relokasi jalur dari tepian Kalimas ke tengah kota dan peresmian trem listrik (kecuali ke arah Groedo masih dipertahankan hingga masa pendudukan Jepang)
|-
|Fort Prins Hendrik–Staatsspoorweg-Station (Surabaya Kota)
|17 Desember 1890
|-
|Stadtstuin–Willemplein–Kalimas
|1 Juni 1897
|-
|Staatsspoorweg Station (Surabaya Kota)–Telefoonkantoor dengan percabangan di Simpang
| rowspan="2" |15 April 1890
|-
|Telefoonkantoor–Station Groedo
|-
|Stasiun Groedo–[[Stasiun Wonokromo Kota|Wonokromo Kota]]
|14 Mei 1890
|-
|Wonokromo Kota–Sepanjang OJS
|27 September 1890
|
|
|-
|-
|Sepanjang OJS–Krian
| Gouvernments Besluit 19 October 1895 No. 6
|14 Februari 1898
|
|-
|Regentstraat–Pasarturi–Wonokromo
|Art. 2 Gouvernments Besluit 6 Januari 1913 No. 33
|2 Maret 1916
|Jalur ini dibangun sebagai realisasi relokasi jalur yang semula terletak di tepian Kali Mas
|}
|}


'''Periode kedua (trem listrik Surabaya)'''<ref>{{Cite book|title=Verslag betreffende het spoor- en tramwegwezen in Nederlandsch-Indië|last=Burgerlijke Openbare Werken|first=|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1916|isbn=|location=Batavia|pages=}}</ref>
=== Sekitar Surabaya ===
{| class="wikitable"
|-
! Jalur
! Segmentasi lintas
! Legalitas pembangunan
! Tanggal peresmian
! Panjang lintas (km)
! Keterangan
|-| rowspan="6" | [[Jalur trem lintas Surabaya|Trem listrik Surabaya]]
| Regentstraat–Tanjung Perak
| rowspan="6" | Gouvernments Besluit 25 November 1915 No. 56
| 1 Agustus 1920
| 16
| rowspan="6" |Sejumlah jalur trem merupakan jalur ganda
|-
| Wonokromo–Willemsplein
| 15 Mei 1923
| 8,4
|-
| Kayon–Hoek Palmenlaan
| 16 Mei 1923
| 1
|-
| Sawahan (depo trem)–Tunjungan
| 16 Mei 1923
| 3
|-
| Willemsplein–Tanjung Perak
| 12 Juli 1923
| 5
|-
| Kayon–Stasiun Surabaya Gubeng–Kampung Gubeng
| 11 Februari 1924
| 2
|-
|}

=== Pasca-kemerdekaan ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Pasar Besar met op de achtergrond het spoorwegviaduct de zogenoemde Hogeweg Soerabaja TMnr 10014832.jpg|jmpl|Layanan trem listrik membelah Kota Surabaya]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Electrische tram te Soerabaia (Lijn 3) TMnr 10014818.jpg|jmpl|]]
Pada tahun 1959, Presiden [[Soekarno]] mengeluarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 1959. Isinya antara lain menasionalisasi seluruh jalur kereta api dan trem uap yang dahulu dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan milik Belanda, yang operasionalnya diserahkan kepada Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKA), termasuk jalur eks-OJS.

Pada tahun 1968-1969, trem listrik dihentikan operasinya. Kabel listrik aliran atas yang memayungi jalur trem ini dicabut dan jalur-jalur cabangnya sebagian juga dicabut.

Ella Ubaidi, EVP Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI, mengatakan bahwa dengan tarif 15 sen untuk kelas I dan 10 sen untuk kelas II, tidak mampu menyelamatkan trem Surabaya dari kepunahan. Sejak tahun 1970-an, trem Surabaya dinyatakan tidak beroperasi karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum serta banyaknya penumpang gelap yang menyebabkan kebocoran pendapatan PJKA.<ref name=":0" /> Dengan ditutupnya trem uap Surabaya pada tahun 1978, berakhirlah riwayat trem Surabaya.<ref>{{Cite web|url=https://heritage.kai.id/page/Lokomotif%20B12|title=Heritage - Kereta Api Indonesia|last=okler.net|website=heritage.kai.id|access-date=2018-07-20}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.internationalsteam.co.uk/trams/steamtram22.htm|title=Java's Steam Tram Locomotives in the 1970s|website=www.internationalsteam.co.uk|access-date=2018-07-20}}</ref><ref>{{Cite book|title=Kota di Djawa Tempo Doeloe|last=Raap|first=Olivier Johannes|publisher=Gramedia Pustaka Utama|year=2017|isbn=|location=Jakarta|pages=184}}</ref>

Reaktivasi jalur ini masuk dalam daftar prioritas reaktivasi yang dilakukan oleh [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia|Kemenhub]] bekerja sama dengan PT KAI dan Pemerintah Kota Surabaya. Walaupun demikian, belum ada tanda-tanda jalur ini akan segera dikerjakan.<ref>{{Cite news|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3503274/selain-rel-kereta-kemenhub-juga-aktifkan-jalur-trem-di-surabaya|title=Selain Rel Kereta, Kemenhub Juga Aktifkan Jalur Trem di Surabaya|last=Idris|first=Muhammad|newspaper=detikfinance|access-date=2018-02-23}}</ref>


== Armada ==
== Armada ==
Baris 88: Baris 187:
== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

== Daftar pustaka ==
* {{cite thesis|first=Andrik|last=Sulistyawan|year=2013|title=Jaringan transportasi dan operasionalisasi trem OJS di Karesidenan Surabaya 1889-1930-an|degree=Skripsi|publisher=Universitas Airlangga}}


{{Daftar perusahaan kereta api di Hindia Belanda}}
{{Daftar perusahaan kereta api di Hindia Belanda}}
{{kereta-stub}}
{{sejarah-stub}}


[[Kategori:Perusahaan kereta api Hindia Belanda]]
[[Kategori:Perusahaan kereta api Hindia Belanda]]

Revisi terkini sejak 3 Februari 2023 02.21

Oost-Java Stoomtram Maatschappij, N.V.
Logo OJS yang terakhir berdasarkan tanda air lembar saham yang dikeluarkan tahun 1949.
Ikhtisar
Kantor pusatHindia Belanda Kota Surabaya, Jawa Timur, Hindia Belanda
LokalKota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang
Tanggal beroperasi1889–1959
PenerusKereta Api Indonesia
Teknis
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)
Panjang jalur107 kilometer

Oost-Java Stoomtram Maatschappij (OJS) adalah nama perusahaan kereta api swasta yang pernah beroperasi di Hindia Belanda. Perusahaan ini mengoperasikan trem uap di beberapa wilayah, yakni: Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, dan Kabupaten Jombang. Rute yang dibangun oleh OJS sejauh 107 kilometer.

OJS juga pernah membentuk patungan bersama perusahaan trem uap lainnya yakni Serajoedal Stoomtram Maatschappij, Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij, dan Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij

Saat ini seluruh jalur kereta api OJS termasuk dalam Wilayah Aset VIII Surabaya.

Jalur trem OJS di Pasar Besar Surabaya.

Perusahaan ini mendapat konsesi izin dari Pemerintah Kolonial Hindia Belanda pada tahun 1886. OJS membangun jalur trem uap di seputaran kawasan industri wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Awalnya perusahaan ini bermodal tiga lintas, yaitu Ujung–Sepanjang–Krian, Mojokerto–Gemekan–Ngoro, dan Gemekan–Dinoyo.[1]

Pada tanggal 14 Mei 1890, OJS membuka stasiun baru di Wonokromo, Surabaya, yakni Stasiun Wonokromo OJS atau Wonokromo Kota (jangan dikelirukan dengan Stasiun Wonokromo milik Staatsspoorwegen).[2] Hal ini membuat trem di Surabaya semakin semarak dan banyak warga yang bepergian dengan trem karena tarifnya relatif murah. Interaksi antarmoda antara SS dan OJS cukup memuaskan.

Pada tahun 1911, OJS memperluas jaringannya hingga hampir seluruh Kota Surabaya terhubung dengan jalur kereta api. OJS memperkenalkan trem listrik tepat saat panjang lintasnya mencapai 36 km.[3][4]

Trem ini mulai dilaksanakan operasinya pada tanggal 15 Mei 1923.[5] Jalur utamanya juga dirombak total; jalur yang sebelumnya melewati tepian Kali Mas akhirnya dialihkan melalui tengah kota, melewati Pasar Turi dan Sawahan serta mengikuti jalan protokol tengah kota, yaitu Jalan Pangeran Diponegoro. Trase lama dicabut hanya sampai Stasiun Groedo saja. Lintas lainnya adalah Simpang–Wonokromo Kota, Simpang–Gubeng, Tunjungan–Sawahan, serta Simpang–Kalimas.

Untuk mendukung pemeliharaan operasi dibangun pula depo trem dan pusat tenaga listrik (PTL) atau pembangkit listrik di Sawahan.[6] PTL ini difungsikan untuk memberikan arus ke tram listrik yang ada di sekitar Surabaya. PTL ini dibangun pada tahun 1925 dengan 2 buah motor generator merk Siemens Suckert & Walschke (SSW) yang masing-masing memiliki kekuatan 500 KW - 600 volt DC. Jaringan listrik aliran atas (LAA) 600 volt DC ini meliputi lintas Tanjung Perak–Jembatan Merah–Genteng Besar–Sawahan–Gubeng–Wonokromo Kota.[7]

Pada saat itulah trem juga akan bersaing dengan kendaraan lainnya. Munculnya mobil pribadi dan sepeda ontel yang berseliweran di jalan-jalan Surabaya membuat trem harus ekstra hati-hati saat melewati jalanan kota. Hingga tahun 1927 tercatat 11,4 juta penumpang terangkut dengan trem listrik dan 5,2 juta orang terangkut dengan trem uap OJS.[1]

Riwayat pembangunan lintas

[sunting | sunting sumber]
Ikhtisar jalur trem yang dibangun OJS

Dalam sejarahnya, OJS tercatat pernah mengoperasikan tremnya di dua wilayah yang berbeda, yakni di Mojokerto dan Surabaya.

Wilayah Mojokerto[8]

[sunting | sunting sumber]
Jalur Segmentasi lintas Legalitas pembangunan Tanggal peresmian Panjang lintas (km) Keterangan
Pabrik Spiritus Wates–Mojokerto Kota–Gemekan SF Kapettengan (SF Sentanen Lor)/Mojokerto Kali–Mojoagung Gouvernments Besluit 11 Mei 1887 No. 8/c 1 Oktober 1889 17
Mojokerto Kali-Wates Gouvernments Besluit 25 Mei 1909 No. 37 1 April 1909 3
Gemekan-Ngoro Mojoagung–Ngoro Gouvernments Besluit 11 Mei 1887 No. 8/c 1 Januari 1890 17
Gemekan-Dinoyo Gemekan-Dinoyo Gouvernments Besluit 31 Mei 1890 No. 7 5 Maret 1892 8
Peta jaringan kereta di wilayah Mojokerto–Surabaya

Selain itu dalam peta tahun 1922, OJS juga tercatat memiliki percabangan menuju Stasiun Mojokerto SS yang saat ini masih aktif, serta melayani angkutan barang dari beberapa pabrik gula yang berlokasi di didekat jalur kereta api milik OJS.[9] Beberapa pabrik gula tersebut diantaranya:

Wilayah Surabaya

[sunting | sunting sumber]

Periode pertama (trem uap)[8]

Jalur Segmentasi lintas Legalitas pembangunan Tanggal peresmian Keterangan
Ujung–Krian Ujung–Fort Prins Hendrik Gouvernments Besluit van 24 October 1886 No. 2/c 10 Desember 1889

Dalam peta 1905, tergambar bahwa jalur ini melewati tepian Kali Mas Surabaya. Sebagian trase dibongkar bersamaan dengan relokasi jalur dari tepian Kalimas ke tengah kota dan peresmian trem listrik (kecuali ke arah Groedo masih dipertahankan hingga masa pendudukan Jepang)

Fort Prins Hendrik–Staatsspoorweg-Station (Surabaya Kota) 17 Desember 1890
Stadtstuin–Willemplein–Kalimas 1 Juni 1897
Staatsspoorweg Station (Surabaya Kota)–Telefoonkantoor dengan percabangan di Simpang 15 April 1890
Telefoonkantoor–Station Groedo
Stasiun Groedo–Wonokromo Kota 14 Mei 1890
Wonokromo Kota–Sepanjang OJS 27 September 1890
Sepanjang OJS–Krian Gouvernments Besluit 19 October 1895 No. 6 14 Februari 1898
Regentstraat–Pasarturi–Wonokromo Art. 2 Gouvernments Besluit 6 Januari 1913 No. 33 2 Maret 1916 Jalur ini dibangun sebagai realisasi relokasi jalur yang semula terletak di tepian Kali Mas

Periode kedua (trem listrik Surabaya)[10]

Jalur Segmentasi lintas Legalitas pembangunan Tanggal peresmian Panjang lintas (km) Keterangan
Regentstraat–Tanjung Perak Gouvernments Besluit 25 November 1915 No. 56 1 Agustus 1920 16 Sejumlah jalur trem merupakan jalur ganda
Wonokromo–Willemsplein 15 Mei 1923 8,4
Kayon–Hoek Palmenlaan 16 Mei 1923 1
Sawahan (depo trem)–Tunjungan 16 Mei 1923 3
Willemsplein–Tanjung Perak 12 Juli 1923 5
Kayon–Stasiun Surabaya Gubeng–Kampung Gubeng 11 Februari 1924 2

Pasca-kemerdekaan

[sunting | sunting sumber]
Layanan trem listrik membelah Kota Surabaya

Pada tahun 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 1959. Isinya antara lain menasionalisasi seluruh jalur kereta api dan trem uap yang dahulu dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan milik Belanda, yang operasionalnya diserahkan kepada Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKA), termasuk jalur eks-OJS.

Pada tahun 1968-1969, trem listrik dihentikan operasinya. Kabel listrik aliran atas yang memayungi jalur trem ini dicabut dan jalur-jalur cabangnya sebagian juga dicabut.

Ella Ubaidi, EVP Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI, mengatakan bahwa dengan tarif 15 sen untuk kelas I dan 10 sen untuk kelas II, tidak mampu menyelamatkan trem Surabaya dari kepunahan. Sejak tahun 1970-an, trem Surabaya dinyatakan tidak beroperasi karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum serta banyaknya penumpang gelap yang menyebabkan kebocoran pendapatan PJKA.[1] Dengan ditutupnya trem uap Surabaya pada tahun 1978, berakhirlah riwayat trem Surabaya.[11][12][13]

Reaktivasi jalur ini masuk dalam daftar prioritas reaktivasi yang dilakukan oleh Kemenhub bekerja sama dengan PT KAI dan Pemerintah Kota Surabaya. Walaupun demikian, belum ada tanda-tanda jalur ini akan segera dikerjakan.[14]

Untuk armada, OJS memiliki lokomotif uap dengan nomor seri B12.[4] Trem listrik mulai mendominasi Surabaya sejak 1924.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c "Sepenggal Perjalanan Sejarah Trem di Surabaya". historia.id. Diakses tanggal 2018-02-23. 
  2. ^ Widodo, Dukut Imam (2002). Soerabaia tempo doeloe. Surabaya: Dinas Pariwisata, Kota Surabaya. hlm. 419. 
  3. ^ Freek., Colombijn,; Joost., Coté,; Joost., Cote⁺ѓ, (2014). Cars, conduits, and kampongs the modernization of the Indonesian city, 1920-1960. Leiden: BRILL. ISBN 9004280723. OCLC 894170623. 
  4. ^ a b "Oost Java Stoomtram Maatschappij". searail.malayanrailways.com. Diakses tanggal 2018-02-23. 
  5. ^ 1966-, Nasution, (2006). Ekonomi Surabaya pada masa kolonial, 1830-1930. Surabaya: Pustaka Intelektual. ISBN 9792506802. OCLC 80717765. 
  6. ^ "Jejak dan sosok di balik trem Surabaya - Ayorek!". Ayorek!. 2013-07-08. Diakses tanggal 2018-07-21. 
  7. ^ Nusantara, Tim Telaga Bakti; Perkeretaapian, Asosiasi Pakar (1997). Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid 2 (edisi ke-Cet.1). Bandung: CV. Angkasa. hlm. 186. 
  8. ^ a b Oost-Java Stoomtram Maatschappij (1902). Verslag der Oost-Java Stoomtram Maatschappij. Den Haag: OJS. 
  9. ^ "Oost-Java Stoomtram Maatschappij Algeemene Overzichtskaart". maps.library.leiden.edu. Diakses tanggal 17-12-2018. 
  10. ^ Burgerlijke Openbare Werken (1916). Verslag betreffende het spoor- en tramwegwezen in Nederlandsch-Indië. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  11. ^ okler.net. "Heritage - Kereta Api Indonesia". heritage.kai.id. Diakses tanggal 2018-07-20. 
  12. ^ "Java's Steam Tram Locomotives in the 1970s". www.internationalsteam.co.uk. Diakses tanggal 2018-07-20. 
  13. ^ Raap, Olivier Johannes (2017). Kota di Djawa Tempo Doeloe. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. 184. 
  14. ^ Idris, Muhammad. "Selain Rel Kereta, Kemenhub Juga Aktifkan Jalur Trem di Surabaya". detikfinance. Diakses tanggal 2018-02-23. 

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Sulistyawan, Andrik (2013). Jaringan transportasi dan operasionalisasi trem OJS di Karesidenan Surabaya 1889-1930-an (Tesis Skripsi). Universitas Airlangga.