Lompat ke isi

Penemperan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Merapikan pranala interwiki lama
Mouse.d.jerry (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Tugas pengguna baru: kembangkan
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Penemperan''' ({{lang-en|Tempering}}) adalah suatu teknik [[perlakuan panas]] untuk logam dan [[alloy]]. Dengan [[baja]], penemperan dilakukan untuk mengeraskan dengan cara mengubah [[martensit]] yang getas menjadi [[bainit]] atau [[ferit]]. Dalam [[metalurgi]], selalu ada tawar menawar antara [[kelenturan]] (''ductility'') dan [[kegetasan]] (''brittleness''). Proses penemperan harus diawasi terus menerus karena baik suhu maupun waktu tempering sangat menentukan sifat-sifat mekanik hasil akhir.
'''Penemperan''' ({{lang-en|Tempering}}) adalah suatu teknik [[perlakuan panas]] untuk logam dan [[alloy]]. Dengan [[baja]], penemperan dilakukan untuk mengeraskan dengan cara mengubah [[martensit]] yang getas menjadi [[bainit]] atau [[ferit]]. Dalam [[metalurgi]], selalu ada tawar menawar antara [[kelenturan]] (''ductility'') dan [[kegetasan]] (''brittleness''). Proses penemperan harus diawasi terus menerus karena baik suhu maupun waktu tempering sangat menentukan sifat-sifat mekanik hasil akhir. Tempering adalah salah satu proses lanjutan dari perlakuan panas dimana baja yang sudah dikeraskan dipanaskan kembali pada temperatur tertentu dan ditahan selama waktu tertentu untuk menghilangkan atau mengurangi tegangan sisa dan mengembalikan sebagian keuletan dan ketangguhannya.


Semakin tinggi temperatur, kekerasan yang dihasilkan akan semakin rendah demikian sebaliknya. Semakin lama waktu proses penemperan.
Semakin tinggi temperatur, kekerasan yang dihasilkan akan semakin rendah demikian sebaliknya. Semakin lama waktu proses penemperan. Proses ini dapat dilakukan dengan memanaskan kembali baja hasil pengerasan pada rentang temperatur dibawah temperatur eutektoid (Ae1). Pada umumnya temperatur tempering dilakukan pada tingkat I (100 dan 250oC); tingkat II (200 s.d 300oC); tingkat III (250- 350oC) dengan waktu 1 s.d 2 jam.

{{stub}}


[[Kategori:Proses industri]]
[[Kategori:Proses industri]]


{{stub}}

Revisi terkini sejak 4 Februari 2023 11.37

Penemperan (bahasa Inggris: Tempering) adalah suatu teknik perlakuan panas untuk logam dan alloy. Dengan baja, penemperan dilakukan untuk mengeraskan dengan cara mengubah martensit yang getas menjadi bainit atau ferit. Dalam metalurgi, selalu ada tawar menawar antara kelenturan (ductility) dan kegetasan (brittleness). Proses penemperan harus diawasi terus menerus karena baik suhu maupun waktu tempering sangat menentukan sifat-sifat mekanik hasil akhir. Tempering adalah salah satu proses lanjutan dari perlakuan panas dimana baja yang sudah dikeraskan dipanaskan kembali pada temperatur tertentu dan ditahan selama waktu tertentu untuk menghilangkan atau mengurangi tegangan sisa dan mengembalikan sebagian keuletan dan ketangguhannya.

Semakin tinggi temperatur, kekerasan yang dihasilkan akan semakin rendah demikian sebaliknya. Semakin lama waktu proses penemperan. Proses ini dapat dilakukan dengan memanaskan kembali baja hasil pengerasan pada rentang temperatur dibawah temperatur eutektoid (Ae1). Pada umumnya temperatur tempering dilakukan pada tingkat I (100 dan 250oC); tingkat II (200 s.d 300oC); tingkat III (250- 350oC) dengan waktu 1 s.d 2 jam.